Anda di halaman 1dari 15

Kerangka Acuan Kegiatan Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Puskesmas

Buntulia

A. Latar Belakang
Peningkatan pelayanan kepada ibu hamil, bersalinan dan nifas menjadi tuntutan yang
sangat penting pada saat ini karena sesuai dengan tujuan dari MDGs yaitu mengharapkan
penurunan angka kematian ibu dan anak. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dipererlukan
kerja sama antar bidan desa dukun dan kader kesehatan. Untuk itulah maka kegiatan
kemitraan ini akan di lakukan
B. Maksud dan Tujuan
Untuk mengevaluasi kembali kegiatan yang telah di lakukan sejak beberapa tahun yang lalu
dan lebih mempererat lagi hubungan kerja sama yang ada
C. Kegiatan
Kemitraan Bidan dan Dukun di Puskesmas Buntulia
D. Input :
Jumlah Peserta Kemitraan Bidan dan Dukun 30 Orang
E. Proses :
- Kemitraan Bidan dan Dukun di Pimpin Oleh Kepala Puskesmas Buntulia
- Setiap peserta mengajukan kegiatan yang akan dilaksanakan
- Pencatatan pada buku notulen rapat
F. Outputnya :
 Kegiatan yang didanai Oleh Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
1. Program KIA/KB
- Pendataan Bumil,Bulin,Bufas
- Penyuluhan P4K
2. Program Imunisasi
- Pengafrahan Vaksin
- Sweeping Imunisasi
3. Program Perbaikan Masyarakat
- Pendataan Bayi/Balita Rill
- Pendampingan ASI Eksklusif
4. Program Promkes
- Posyandu
- SMD
- MMD
5. Kemitraan Bidan dan Dukun
- Menjalin kerja sama antara bidan dan dukun
- Melakukan bimbingan kepada dukun dalam melakukan pertolongan persalinan
- Menjelaskan kepada dukun dalam persalinan hanya sebatas pendamping ibu saja.

G. Penanggung Jawab : Kepala Puskesmas Buntulia


H. Pelaksana : Seluruh Bidan Puskesmas
I. Lokasi Kegiatan : Puskesmas Buntulia
J. Jadwal Pelaksanaan :
I. Anggaran
- Konsumsi Berat :

- Konsumsi Ringan :

- Transport Peserta :

J. Rencana Tidak Lanjut


- Melaksanakan Kegiatan dan pembuatan Laporan masing-masing Program
PROPOSAL
KEGIATAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI
DAN KEGIATAN KELAS IBU
DI WILAYAH PUSKESMAS MARANGKAYU

I. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA), merupakan beberapa indikator status
kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan
dengan Negara Asean lainnya. Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
2007 AKI 228 per 1000 kelahiran hidup. AKB 34 per 1000 kelahiran hidup AKN 19 per
1000 kelahiran hidup. AKABA 44 per 1000 kelahiran hidup.
Untuk data kematian ibu dan balita di wilayah kerja Marangkayu tahun 2011 dapat dilihat
pada table berikut :
Tabel : Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Neonatus ( AKN ) Puskesmas
Marangkayu th 2011.
Sasaran April Mei Juni Juli Agustus
No Nama desa Bumi Buli Bay AK AK AK AK AK AK AK AK AK AK TOTA
l n i I N I N I N I N I N L
1 Bunga Putih 48 46 37 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
2 Sebuntal 182 173 171 0 0 0 2 0 1 0 2 0 0 5
3 Kersik 33 32 29 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
4 Santan Ilir 72 68 56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Santan
5
Tengah 73 69 61 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sambera
6
Baru 53 50 42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Semangko 99 95 78 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3
Total 560 533 474 0 1 0 3 0 2 0 2 1 2 11
Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Marangkayu th 2011.

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa Angka Kematian Ibu pada Puskesmas Marangkayu di
tahun 2011 masih ditemukan sejumlah 1 ( satu ) orang pada bulan Agustus di Desa
Semangko, sedangkan angka kematian bayi dapat dilihat sejumlah 11 ( sebelas ) kematian
yang mana angka tersebut sangat jauh lebih tinggi dibandingkan kematian ibu. Kematian bayi
terjadi diantara bulan April s/d Agustus dan tersebar hampir di semua desa dengan tingkat
kematian tertinggi adalah di desa Sebuntal. Dengan melihat data tersebut perlu kiranya perlu
kiranya dilakukan pembinaan dan pendampingan kepada semua ibu hamil melalui program
kegiatan kelas ibu dan dukun bayi yang masih melakukan praktek dengan sebuah kemitraan
bidan sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan.

I. Tujuan
 Umum
- Meningkatkan mutu pelayanan KIA di wilayah Puskesmas Marangkayu dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
 Khusus
- Meningkatkan pengetahuan dukun bayi dan masyarakat tentang ibu hamil resiko tinggi, ibu
bersalin resiko tinggi, dan neonatal resiko tinggi, sehingga meningkat juga kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan. Sehingga angka kematian ibu dan angka kematian neonates dapat ditekan
semaksimal mungkin.
II. Sasaran
1. Kemitraan Bidan-Dukun Bayi-Kader
a. Dukun Bayi
b. Kader
c. Ketua RT
2. Kelas ibu
Ibu hamil dan yang merencanakan kehamilan

III. Bentuk Kegiatan


a. Kemitraan Tenaga Kesehatan-Dukun Bayi-Kader Kesehatan dalam bentuk seminar sehari
dengan penyampaian materi
1. Tanda dan gejala ibu hamil dengan resiko tinggi
2. Tanda dan gejala ibu nifas resiko tinggi
3. Tanda dan gejala bayi baru lahir resiko tinggi
4. Inisiasi Menyusui Dini
5. Pemutaran video kanguru
b. Mengadakan kelas ibu dengan sasaran di semua desa wilayah kerjaPuskesmas
Marangkayu.
IV. Lokasi
a. Seminar sehari di Kecamatan Marangkayu
b. Kelas ibu dilakukan diwilayah binaan kader di desa masing-masing
1. Posyandu sedap malam Desa Sebuntal
2. Posyandu Rapak indah Desa Semangko
3. Posyandu Lestari A Desa Sebuntal
4. Posyandu Sayang ibu Desa Semangko
5. Posyandu Mawar merah Desa Santan Tengah
6. Posyandu Melati indah Desa Santan Tengah
7. Posyandu Kutilang Desa Sambera baru
8. Posyandu Merpati Desa Sambera baru
9. Posyandu Cendrawasih Desa Sambera baru
10. Posyandu Anggrek Desa Sambera baru
11. Posyandu Lestari B Desa Sebuntal
12. Posyandu Kuncup Harapan desa Bunga Putih
13. Posyandu Annur Desa Sebuntal
14. Posyandu Bina karya Desa Kersik
15. Posyandu Harapan ibu Desa Santan ilir
16. Posyandu Amalia Desa Santan ilir

V. Hasil Kegiatan
Setelah dilakukan kegiatan kemitraan antara petugas kesehatan dan dukun bayi serta
kader dan diadakannya pula kegiatan kelas ibu di 7 desa dengan 16 posyandu binaan.

VI. Penutup
Demikian proposal kegiatan kemitraan bidan dan dukun bayi dan kegiatan kelas ibu di
wilayah binaan Puskesmas marangkayu.
Marangkayu, 31 Maret 2012.

MENGETAHUI :
Kepala Puskesmas,
Hidayatullah ST, M. Kes
Penata Muda Tk. I
SASARAN
1. Pengelola dan Penanggung Jawab Program KIA/KB, Promkes
danPerencanaan di Propinsi, Kab/Kota dan Puskesmas.2. Lintas Sektor terkait
di setiap jenjang administrasi (disesuaikan kondisisetempat)3. Bidan
koordinator dan bidan puskesmas
D. DASAR HUKUM
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.2. Peraturan
Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.3. Undang-undang
No. 32 tentang tahun 2004 Pemerintah Daerah.4. Keputusan Menteri Kesehatan
No. 900 tahun 2002 tentang Registrasi danPraktek Bidan.5. Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1457 tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.6. Kepmenkes 369/Menkes/SK/III/2007 tentang
standar profesi bidan7. Kepmenkes 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standar
asuhan kebidanan

PENGERTIAN
Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan
dengandukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaaan,
kesetaraan,dan kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi,
denganmenempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan
mengalihfungsikandukun dari penolong persalinan menjadi mitra dalam
merawat ibu dan bayipada masa nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang
telah dibuat antarabidan dengan dukun, serta melibatkan seluruh unsur/elemen
masyarakat yang ADA.
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan persalinan dan perawatan bayi baru lahir oleh tenagakesehatan
melalui kemitraan bidan dengan dukun2. Setiap ibu bersalin dan bayi baru lahir
memperoleh pelayanan danpertolongan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
dalam pertolonganpersalinan .3. Seluruh dukun yang ada dilibatkan dalam suatu
bentuk kerjasama yangmenguntungkan antara bidan dengan dukun dalam
bentuk kemitraan

RUANG LINGKUP KEMITRAAN BIDAN – DUKUN


Ruang lingkup kegiatan mencakup masukan, proses dan luaran program.1.
InputMeliputi penyiapan tenaga, penyiapan biaya operasional, penyiapansarana
kegiatan bidan dan saran dukun, serta metode /mekanismepelaksanaan
kegiatan.2. ProsesProses yang dimaksudkan adalah lingkup kegiatan kerja bidan
dankegiatan dukun.Kegiatan bidan mencakup aspek teknis kesehatan
dankegiatan dukun mencakup aspek non teknis kesehatan. Tugas
dukunditekankan pada alih peran dukun dalam menolong persalinan
menjadimerujuk ibu hamil dan merawat ibu nifas dan bayi baru lahir
berdasarkankesepakatan antara bidan dengan dukun.2.1.Yang dimaksudkan
aspek teknis kesehatan adalah aspek prosespengelola dan pelayanan program
KIAa) Pengelolaan (manajemen) program KIA adalah semua kegiatanmulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian(evaluasi) program
kesehatan ibu dan anak masuk KB

Pelayanan kesehatan ibu dan anak, mencakup kegiatan yangdilakukan bidan


dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuaiwewenang, etika, tanggung jawab
bidan.2.2.Yang dimaksud aspek non kesehatan adalah :a) Menggerakkan dan
memberdayakan ibu, keluarga dan masyarakatb) Memberdayakan tradisi
setempat yang positif berkaitan dengankesehatan ibu dan anak .c)
Menghilangkan kebiasaan buruk yang dilakukan pada ibu hamil,bersalin, nifas
dan bayi baru lahir 3. OutputKemitraan bidan dengan dukun adalah pencapaian
target upayakesehatan ibu dan anak antara lain :
o
Meningkatnya dukungan berbagai pihak (LP/LS) terkait.
o
Meningkatnya jumlah bidan dengan dukun yang bermitra
o
Meningkatkan rujukan oleh dukun
o
Meningkatnya cakupan pertolongan persalinan
o
Meningkatnya deteksi risti / komplikasi oleh masyarakat

PERAN BIDAN DENGAN DUKUN DALAM PELAKSANAANKEMITRAAN


1. Periode Kehamilan
BIDAN DUKUN
1. Melakukan pemeriksaan ibu hamil dalamhal :a. Keadaan umumb.
Menentukan taksiran partusc. Menentukan Keadaan janin dalamkandungand.
Pemeriksaan laboratorium yangdiperlukan2. Melakukan tindakan pada ibu
hamil dalamhal :a. Pemberian Imunisasi TTb. Pemberian tablet Fec. Pemberian
pengobatan/tindakanapabila ada komplikasi3. Melakukan Penyuluhan dan
konselingpada ibu hamil dan keluarga mengenai :a. Tanda-tanda Persalinanb.
Tanda bahaya kehamilanc. Kebersihan pribadi & lingkungand. Gizie.
Perencanaan Persalinan (Bersalin diBidan, menyiapkan transportasi,1.
Memotivasi ibu hamiluntuk periksa ke Bidan2. Mengantar ibu hamil yangtidak
mau periksa keBidan3. Membantu Bidan padasaat pemeriksaan ibuhamil4.
Melakukan penyuluhanpada ibu hamil dankeluarga tentanga. Tanda-
tandaPersalinanb. Tanda bahayakehamilan Kebersihanpribadi & lingkunganc.
Kesehatan & Gizid. PerencanaanPersalinan (Bersalin diBidan,
menyiapkantransportasi,menggalang dalam

9
menggalang dalam menyiapkan biaya,menyiapkan calon donor darah)f. KB
setelah melahirkan menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan(ABPK)4.
Melakukan kunjungan Rumah untuk :a. Penyuluhan/Konseling pada
keluargatentang persencanaan persalinanb. Melihat Kondisi Rumah
persiapanpersalinanc. Motivasi persalinan di Bidan padawaktu menjelang
taksiran pertus5. Melakukan rujukan apabila diperlukan6. Melakukan
pencatatan seperti :a. Kartu ibub. Kohort ibuc. Buku KIA7. Melakukan Laporan
:a. Melakukan laporan cakupan ANCmenyiapkan biaya,menyiapkan calondonor
darah)5. Memotivasi ibu hamil dankeluarga tentang :a. KB setelah melahirkanb.
Persalinan di Bidanpada waktu menjelangtaksiran partus6. Melakukan
ritualkeagamaan/tradisionalyang sehat sesuai tradisisetempat bila
keluargameminta7. Melakukan motivasi padawaktu rujukan diperlukan8.
Melaporkan ke Bidanapabila ada ibu hamilbaru
2. Periode Persalinan
BIDAN DUKUN
1. Mempersiapkan sarana prasarapersalinan aman dan alatresusitasi bayi baru
lahir,termasuk pencegahan infeksi2. Memantau kemajuan persalinansesuai
dengan partogram3. Melakukan asuhan persalinan.4. Melaksanakan inisiasi
menyusudini dan pemberian ASI segerakurang dari 1 jam.5. Injeksi Vit K1 dan
salep mataantibiotik pada bayi baru lahir 6. Melakukan perawatan bayi
barulahir 7. Melakukan tindakan PPGDONapabila mengalami komplikasi8.
Melakukan rujukan bila diperlukan9. Melakukan pencatatan persalinanpada :a.
Kartu ibu/partograf b. Kohort Ibu dan Bayic. Register persalinan10. Melakukan
pelaporan:a. Cakupan persalinan1. Mengantar calon ibu bersalin keBidan2.
Mengingatkan keluargamenyiapkan alat transport untukpergi ke
Bidan/memanggil Bidan3. Mempersiapkan sarana prasaranpersalinan aman
seperti :a. Air bersihb. Kain bersih4. Mendampingi ibu pada saatpersalinan5.
Membantu Bidan pada saat prosespersalinan6. Melakukan
ritualkeagamaan/tradisional yang sehatsesuai tradisi setempat7. Membantu
Bidan dalam perawatanbayi baru lahir 11. Membantu ibu dalam
inisiasimenyusu dini kurang dari 1 jam12. Memotivasi rujukan bila
diperlukan13. Membantu Bidan membersihkanibu, tempat dan alat
setelahpersalinan

10

3. Periode NifasBIDAN DUKUN


1. Melakukan Kunjungan Neonatal dansekali gus pelayanan nifas (KN1,
KN2dan KN3)a. Perawatan ibu nifasb. Perawatan Neonatalc. Pemberian
Imunisasi HB 1d. Pemberian Vit. A ibu Nifas 2 kalie. Perawatan payudara2.
Melakukan Penyuluhan dan konselingpada ibu dan keluarga mengenai :a.
Tanda-tanda bahaya dan penyakitibu nifasb. Tanda-tanda bayi sakitc.
Kebersihan pribadi & lingkungand. Kesehatan & Gizie. ASI Ekslusif f.
Perawatan tali pusatg. KB setelah melahirkan3. Melakukan rujukan apabila
diperlukan4. Melakukan pencatatan pada :a. Kohort Bayib. Buku KIA5.
Melakukan Laporan :a. Cakupan KN1. Melakukan kunjungan rumahdan
memberikan penyuluhantentang :a. Tanda-tanda bahaya danpenyakit ibu nifasb.
Tanda-tanda bayi sakitc. Kebersihan pribadi &lingkungand. Kesehatan & Gizie.
ASI Ekslusif f. Perawatan tali pusatg. Perawatan payudara2. Memotivasi ibu
dan keluargauntuk ber-KB setelahmelahirkan3. Melakukan
ritualkeagamaan/tradisional yangsehat sesuai tradisi setempat4. Memotivasi
rujukan biladiperlukan5. Melaporkan ke Bidan apabilaada calon akseptor KB
baru

15

-
Sasaran :

Kepala Desa/Lurah

PKK desa, kader kesehatan

Tokoh masyarakat/Tokoh agama dan LSM yang ada

Dukun

Kepala Dusun/RW- Output Kegiatan

Diperolehnya dukungan untuk pelaksanaan kemitraan bidandengan dukun


Tersusunnya kesepakatan antara bidan dengan dukun untukpelaksanaan
kemitraan
b. Pembekalan dukun
- Tujuan :Meningkatkan pengetahuan dukun dalam melaksanakan deteksidini
bumil; pengenalan tanda bahaya pada bumil, bulin, bufas, bayi; cara-cara
melaksanakan rujukan dan penyuluhannya sertaketerampilan dalam membantu
merawat ibu dan bayi pada masanifas.- Sasaran :Dukun- Out put :

Dukun bayi mampu


o
mendeteksi dini bumil;
o
mengenali tanda bahaya bumil, bulin, bufas serta

Dukun terampil melakukan perawatan pada bayi baru lahir danibu nifas.
c. Magang dukun di rumah Bidan/Polindes
/
Puskesmas
- Tujuan :

Mendekatkan hubungan interpersonal antara bidan dengandukun

Meningkatkan keterampilan dukun dalam perawatan bayi barulahir dan ibu
nifas, pendeteksian risiko tinggi pada ibu hamil,ibu bersalin, ibu nifas dan bayi
baru lahir, serta cara-caramelaksanakan rujukan tepat waktu dan penyuluhan
yang baik.- SasaranDukun yang telah mengikuti pembekalan- Output kegiatan
Terciptanya hubungan interpersonal antara bidan dengan dukunyang lebih akrab
sehingga dukun akan sepakat merujuk kasuspersalinan kepada bidan setempat
dimana dukun tersebutmagang.

16

Meningkatnya keterampilan dukun dalam perawatan bayi barulahir dan ibu


nifas, pendeteksian risiko tinggi pada ibu hamil,ibu bersalin, ibu nifas dan bayi
baru lahir, serta cara-caramelaksanakan rujukan tepat waktu dan penyuluhan
yang baik.
d. Dana bergulir dukun
- Tujuan Agar dukun mempunyai ikatan untuk merujuk kasus persalinan
kebidan- SasaranDukun yang telah mengikuti magang dukun.- Sistem
Pengelolaan dana bergulir :

Dukun bayi yang telah selesai magang akan diberikan sejumlahuang (dana
bergulir) dengan jumlah yang telah ditentukan olehpengelola program
kemitraan Bidan dengan Dukun Puskesmassetempat dan dicatat dalam
pembukuan dana bergulir.

Dukun bayi berkewajiban mengembalikan dana yang telahditerima tersebut,


dalam bentuk rujukan kasus persalinan(inpartu) kepada bidan penanggung
jawab/bidan tempatmagang

Bidan akan memberikan sebagian uang hasil dari biayapersalinan yang


dibayarkan oleh pasien sesuai kesepakatanyang telah dibuat kepada dukun
tersebut sebagai penghargaanatas rujukan dan sebagian lagi akan disimpan
untuk danabergulir (disimpan ke pengelola dana bergulir di Puskesmas )

Dana bergulir yang telah masuk ke pengelola programkemitraan Bidan dengan


Dukun puskesmas selanjutnya akandigulirkan kembali ke dukun yang sama atau
dukun yang lainsetelah dilakukan evaluasi

Pemberian dana bergulir dan pembagian hasil antara bidandengan dukun, dari
hasil pertolongan persalinan ditinjau ulangsecara berkala (tiap 6 bulan sekali)
dan diatur dalamkesepakatan yang dibuat pada saat evaluasi hasil
kegiatankemitraan Bidan – Dukun di tingkat kecamatan.

Secara berkala Kepala Puskesmas setempat, berkewajibanmelaksanakan audit


keuangan dana bergulir ini di wilayahnya.- Output kegiatan :

Terlaksananya rujukan semua persalinan dukun ke bidan

Terjalinnya kerja sama yang harmonis antara bidan dengandukun sesuai


kesepakatan bersama serta diketahuinyapengelolaan dana bergulir di masing –
masing wilayah.

17
C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan diperlukan adanya langkahpemantuan
dan evaluasi yang dilakukan sercara terus menerus(bekesinambungan).
Kegiatan memantau dan menilai untuk melihat apakahsemua kegiatan telah
dilaksanakan sesuai rencana yang ditetapkan. Hasilpemantauan merupakan
bahan masukan untuk perencanaan dan langkahperbaikan berikutnya.
1. Pemantauan :
- Propinsi ke Kabupaten : 1 kali per tahun- Kabupaten ke Puskesmas – Desa :
Laporan dari Desa/Puskesmas 3bulan sekali
2. Evaluasi dilakukan 1 kali dalam setahun setelah proses kemitraanbidan
dengan dukun berlangsung :
- di tingkat propinsi dan Kabupaten/Kota- di tingkat desaPemantauan dan
evaluasi dilakukan dengan membandingkan pencapaian darihasil kegiatan
dengan perencanaan secara berkesinambungan. Dalam menilaikualitas kegiatan
kemitraan bidan dengan dukun diperlukan indikator :- Persentase dukun yang
bermitra- Cakupan Linakes di suatu wilayah- Prosentase rujukan bumil oleh
dukunProses pemantauan dan evaluasi tersebut dilaporkan secara
berjenjangkepada pengelola program KIA Puskesmas kemudian ke
Kabupaten/Kotasecara triwulan

Anda mungkin juga menyukai