Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL KEGIATAN

STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG


(SDIDTK) DI DESA BELIS KECAMATAN TELUK WARU

KEBUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR BULAN APRIL

TAHUN 2022

PUSKESMAS PERAWATAN WARU


KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
TAHUN 2022
HASIL KEGIATAN

STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG


(SDIDTK) DI DESA BELIS PUSKESMAS PERAWATAN WARU
KECAMATAN TELUK WARU KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR BULAN
APRIL 2022

I. LATAR BALAKANG

Dalam melaksanakn Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh


Kembang (SDIDTK) peran dan tenaga kesehatan dalam hal ini adalah Bidan
sangat menentukan keberhasilan pencakupan dektesi dini dan stimulasi
tumbuh kembang balita. sesuasi keputusan Mentri Kesehatan No
900/MENKES/SK/VII/ 2022 tentang registrasi dan praktik bidan pasal 16 salah
satu wewenang pelayanan kebidanan yang harus diberikan pada anak adalah
pemantauan tumubuh kembang anak. Berdasarkan SK Menkes
N.1457/SK/MENKES/X/2020 tentang UW-SPM. Sektor kesehatan harus di
laksanan kabupaten dan kota, didukung SK Kemenkes
No.1091/MENKES/SK/X/2004 tentang petunjuk teknis standar minimal dan
Peraturan Pemerintahan R.I. No. 65 tahun 2005 tentang pedoman penyusunan
dan penerapan standar pelayanan minimal telah disebutkan pelayanan
kesehatan anak salah satu kegiatannya adalah upaya deteksi dan stimulasi
dini tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah. Kegiatan ini juga diatur
dalam Permenkes No.66 tahun 2014 bahwa untuk melaksanakan ketentuan
pasal 24 Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang upaya Kesehatan anak perlu
menetapkan Peraturan Mentri kesehatan tentang Pemantauan Pertumbuhan.
Perekembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak. Pembangunan
kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara
lain diselenggarankan melalui upaya kesehatan anak sedini mungkin sejak
anak masih dalam kandungan sampai 5 tahun pertama kehidupannya,
ditunjukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sekaligus meningkat
kulitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang anak baik fisik, mental,
emosional maupun sosial serta memiliki intelegens. (SDIDTK) Stimulasi adalah
kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 6-0 agar anak tubuh dan
berkembang secara optimal.
Stimulasi ini dapat dilakukan oleh ibu, ayah pengganti orang tua
(pengasuh), anngota keluarga lain, atau jika si anak telah masuk PAUD maka
menjandi tanggung jawab lembaga untuk membantu pendeteksinya. Deteksi
dini adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimapangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Intervensi
adalah suatau tindakan tertentu pada anak yang mempunyai perkembangan
dan kemampuan menyimpang. Perkembangan biasa terjadi pada salah satu
atau lebih kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa, serta sosialiasai dan kemandirian anak. Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuruan fisik si anak dari waktu ke waktu. Dilihat dari
tinggi badan, Berat badan, lingkar kepala . perkembangan adalah
bertambahnya fungsi tubuh anak meliputi sensorik (dengar, lihat, raba, rasa,
cium). Motorik (gerak kasar, halus) (pengatahuan, kecerdasan),
komunikasi/berbahsa, emosional-sosial. Positifnya otak balita lebih terbuka
untuk proses pembelajaran dan pengkayaan. Sisi negatifnya, otak balita lebih
peka terhadapa lingkungan utamanya, lingkungan yang tiak mendukung
seperti asupan gizi yang tidak kuat. Kurang stimulasi dan tidak mendapatkan
peelayanan kesehatan yang memadai.

nisasi adalah suatu proses


untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dengan
cara
memasukkan vaksin, yakni
virus atau bakteri yang
sudah dilemahkan, dibunuh,
atau bagian-
bagian dari bakteri ( virus )
tersebut setelah di
modifikasi. Ada lima jenis
jenis imunisasi yang
diberikan secara gratis di
posyandu, yang terdiri dari
imunisasi hepatitis B, BCG,
Polio, DPT-
HB, serta Campak. Semua
jenis vaksin ini harus di
berikan secara lengkap
sebelum anak berusia
satu tahun diikuti dengan
imunisasi lanjutan pada
batita.
Imunisasi adalah suatu
proses untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh
dengan cara
memasukkan vaksin, yakni
virus atau bakteri yang
sudah dilemahkan, dibunuh,
atau bagian-
bagian dari bakteri ( virus )
tersebut setelah di
modifikasi. Ada lima jenis
jenis imunisasi yang
diberikan secara gratis di
posyandu, yang terdiri dari
imunisasi hepatitis B, BCG,
Polio, DPT-
HB, serta Campak. Semua
jenis vaksin ini harus di
berikan secara lengkap
sebelum anak berusia
satu tahun diikuti dengan
imunisasi lanjutan pada
batita.
I. DASAR PELAKSANAAN
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 2 Tahun 2022
Tentang Petunjuk Teknis dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2022
2. Surat Perintah Tugas Kepala Puskesmas Perawatan Waru Nomor : 090/
/2022 Tertanggal 14 April 2022

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak pra sekolah 5-6 tahun
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
gentiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu
bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi
dini.
2. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua
balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas
2. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang pada semua balita dan anak pra sekolah diwilayah kerja
Puskesmas.
3. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak pra
sekolah dengan enyimpangan tumbuh kembang.
4. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa
ditangani di Puskesmas.

III. SASARAN DAN OUTPUT YANG DI HARAPKAN

1. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah semua anak usia 0-5 tahun dan 5-6 tahun

2. Output yang di harapkan

Terselenggaranya kegiatan pelaksanaan SDIDTK

IV. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN


1. Tempat
Kegiatan ini di laksanakan di Desa Belis wilayah kerja Puskesmas
Perawatan Waru
2. Waktu Kegiatan
Kegiatan ini di laksanakan pada tanggal 14 April 2022

V. METODE KEGIATAN
Metode yang di gunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Pengukuran berat badan
2. Pengukuran tinggi badan
3. Pengukuran lingkar kepala
4. Pengukuran lingkar dada

VI. HASIL KEGIATAN


Kegiatan Stimulasi Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
dilaksanakan oleh 2 orang tenaga kesehatan, di bantu 5 orang kader, jumlah
bayi yang di timbang sebanyak 17 orang di antaranya laki-laki 8 0rang ,
perempuan 9 orang , dengan hasil : 2 orang gemuk, 1 orang kurus dan 14
orang normal.

VII. PENUTUP
Saran
1. Bagi Masyarakat
Dapat memperhatikan tumbuh kembang anak setiap bulannya dan selalu
mengukur tinggi badan dan berat badan setiap bulan.
2. Bagi petugas kesehatan
Melakukan penimbangan pada bayi,balita dan apras pada usia 0-6 tahun
dan membuat laporan.

Waru, 14 April 2022

Penanggung Jawab Kegiatan

Junita D.S Unawekla,amd.keb

Anda mungkin juga menyukai