Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MATARAMAN
Alamat : Jl A Yani KM 58,100 Desa Mataraman Kec. Mataraman Kab. Banjar Kal – Sel, Kode Pos 70672
Email : bawahanselan6303@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK)
UPT. PUSKESMAS MATARAMAN
TAHUN 2022

A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
peran tenaga kesehatan dalam hal ini adalah bidan sangat menentukan keberhasilan pencapaian
cakupan deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang balita. Sesuai keputusan menteri kesehatan
No. 900/ MENKES/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan pasal 16 salah satu
wewenang pelayanan kebidanan yang harus diberikan pada anak adalah pemantauan tumbuh
kembang anak. Berdasarkan SK Menkes No. 1457/SK/MENKES/X/2003 tentang UW-SPM
( Urusan Wajib Standar Pelayanan Minimal) sektor kesehatan harus dilaksanakan kabupaten
dan kota, didukung SK Menkes No. 1091/MENKES/SK/X/2004 tentang petunjuk teknis
standard minimal dan Peraturan Pemerintah R.I. No. 65 tahun 2005 tentang pedoman
penyusunan dan penerapan standard pelayanan minimal telah disebutkan pelayanan kesehatan
anak salah satu kegiatannya adalah upaya deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita dan
anak pra sekolah. Kegiatan ini juga diatur dalam Permenkes No.66 tahun 2014 bahwa untuk
melaksanakan ketentuan pasal 24 Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak
perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pemantauan Pertumbuhan,
Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak. Pembangunan kesehatan sebagai
bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya
kesehatan anak sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan yang
dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya,
ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sekaligus meningkatkan kualitas hidup
anak agar mencapai tumbuh kembang baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta
memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Salah satu upaya untuk
mendapatkan anak yang sehat tumbuh kembangnya adalah dengan melakukan upaya
pemantauan pertumbuhan dan perkembanagan anak atau yang di kenal dengan nama Stimulasi
Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Stimulasi adalah kegitan merangsang
ke,mampuan dasara anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optima.
Stimulasi ini dapat dilakukan oleh ibu,ayah,pengganti orang tua(pengasuh),anggota keluarga
lain, atau jika si anak telah masuk PAUD maka menjadi tanggung jawab lembaga untuk
membantu pendeteksiannya. Deteksi adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Intervensi adalah
suatu tindakan tertentu pada anak yang mempunyai perkembangan dan kemampuan
menyimpang karena tidak sesuai dengan umurnya. Penyimpangan perkembangan bias terjadi
pada salah satu atau lebih kemampuan anak yaitu kemampuan gerak kasar,gerak halus, bicara
dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian anak. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran
fisik si anak dari waktu ke waktu.Dilihat dari tinggi badan, Berat badan dan lingkar kepala.
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi tubuh si anak.Meliputi sensorik
(dengar,lihat,raba,rasa,cium), motorik (gerak kasar,halus), kognitif (pengetahuan,kecerdasan),
komunikasi/berbahasa, emosi-sosial serta kemandirian. Berbeda dengan otak orang dewasa,
otak balita lebih plastis. Plastisitas otak pada balita mempunyai sisi positif dan negative. Sisi
positifnya, otak balita lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan. Sisi
negatifnya,otak balita lebih peka terhadap lingkungan utamanya lingkungan yang tidak
mendukung seperti asupan gizi yang tiak adekuat,kurang stimulasi dan tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai. Oleh karena itu masa 5 tahun pertama kehidupan
merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat
pendek serta tidak dapat di ulang lagi,maka masa balita disebut sebagai “masa
keemasan”(Golden Period),”jendela kesempatan(Window of opportunity) dan “masa
kritis”(critical period).Pembinan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas di
selenggarakan melalui kegiatan stimulasi,deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang balita di lakukan pada “masa kritis” tersebut di atas. Dengan di temukannya secara
dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang pada anak, maka intervensi yang akan di
lakukan tentunya akan lebih mudah dan focus di laksanakan dan selain itu tenaga kesehatan juga
mempunyai “waktu”yang cukup dalam membuat rencana tindakan/intervensi yg sesuai.

B. Kegiatan Yang Dilaksanakan


Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan
ditingkat puskesmas dan jaringannya, yaitu :
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, bertujuan untuk mengetahui dan menemukan
status gizi kurang / buruk. Dilakukan dengan cara menggunakan pengukuran berat badan
terhadap tinggi badan ( BB/TB) Dan pengukuran lingkar kepala anak ( LKA).
2. Deteksi dini penyimpanan perkembangan, bertujuan untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
Dilakukan dengan cara skrining atau pemeriksaan perkembangan anak menggunakan
kuisioner pra skrining (KPSP), Tes Daya Denger (TTD) dan Tes Daya Lihat (TDL).
3. Deteksi dini penyimpanan mental emosional, bertujuan untuk mengetahui adanya masalah
mental emosional, autism dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Dilakukan
dengan cara Deteksi Dini Masalah Mental Emosional pada anak pra sekolah dengan
menggunakan Kuisioner Masalah Mental Emosional (KMEE), Deteksi Dini Autis pada anak
prasekolah (menggunakan checklist deteksi dini autis pada anak umur 18-36 bulan), Deteksi
dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperkaktivitas (GPPH) pada anak pra sekolah
(menggunakan Formulir deteksi dini GPPH).

C. Tujuan
Adapun maksud dari kegiatan SDIDTK ini adalah terwujudnya anak yang sehat baik fisik,
mental, emosional maupun sosialnya dengan harapan anak tersebut mampu bersaing secara
sehat di era global. Jika anak tersebut memiliki penyimpangan tumbuh kembang maka akan bisa
segera distimulasi, diintervensi dini dan jika tidak ada perubahan maka anak tersebut bisa
dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas tumbuh kembang.
1. Tujuan umum
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak pra sekolah 5-6 tahun tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi gentiknya sehingga berguna nusa dan bangsa serta
mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
2. Tujuan khusus
a. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak pra
sekolah di wilayah kerja Puskesmas
b. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada semua
balita dan anak pra sekolah diwilayah kerja puskesmas.
c. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak pra sekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang.
d. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di puskesmas.
D. Indikator Keluaran dan Keluaran
1. Indikator Keluaran
a. Tercapainya cakupan SDIDTK di Posyandu
b. Tercapainya cakupan SDIDTK di TK
2. Keluaran
Keberhasilan kegiatan SDIDTK ini diukur dari jumlah balita dan anak pra sekolah yang
diSDIDTK dibagi dengan jumlah sasaran balita dan anak pra sekolah. Di wilayah kerja
Puskesmas Mataraman I terdapat sasaran balita 3.730 orang dimana dibutuhkan target 80%
(2.984 orang per tahun atau 248 orang per orang). Sedangkan untuk sasaran anak pra
sekolah sebanyak 1.879 orang dimana dibutuhkan target 90% ( 1.691 orang).

E. Cara melaksanakan kegiatan


1. Melaksanakan koodinasi dan komunikasi dengan lintas sector dan lintas program secara
terpadu.
2. Melaksanakan SDIDTK di puskesmas, posyandu, puskesmas pembantu, PAUD/TK dan
bidan praktik mandiri (BPM).
3. Melaksanakan SDIDTK bagi balita dan anak pra sekolah yang tidak hadir posyandu dengan
kunjungan rumah.

F. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Kegiatan dilaksanakan di semua desa wilayah kerja Puskesmas Mataraman di tiap
posyandu. Untuk yang di TK dilaksanakan di semua TK/ PAUD di wilayah kerja Puskesmas
Mataraman

G. Pelaksana dan Penanggungjawab kegiatan


Pelaksana kegiatan adalah bidan pemegang program, bidan desa dan petugas gizi.
Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Puskesmas Mataraman

H. Jadwal pelaksanaan
Kegiatan Pelaksanaan kegiatan SDIDITK dilakukan sesuai jadwal baik yang di posyandu,
PAUD/TK maupun kunjungan rumah.

I. Biaya Kegiatan
SDIDITK ini didanai oleh BOK.

Mataraman, Januari 2022


Kepala UPT. Puskesmas Penanggung jawab program
Mataraman, Diabetes Mellitus

H. Akhmad Baidawi, SKM, MM Halimatussa’diah, AM.Keb


NIP 19670403 198803 1 024 NIP. 19811220 200502 2 003

Anda mungkin juga menyukai