PENDAHULUAN
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai
terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan
periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini
negatif. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan yang
benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh
sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi lebih
kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita
berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan
tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap
koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali
normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka
antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat
(kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang
hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional,
Anak Indonesia (IDAI) telah menyusun instrumen stimulasi, deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang untuk anak umur 0 sampai dengan 6 tahun, yang diuraikan dalam
implementasinya, maka pada tahun 2015 dilakukan revisi pada pedoman tersebut
lebih sederhana dan memudahkan pelayanan. Dengan demikian, diharapkan semua balita
1.2 TUJUAN
pelayanan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang agar tumbuh dan
Kembang Anak.
TINJAUAN PUSTAKA
pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan
ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan
lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai ”waktu” dalam membuat rencana
tindakan/ intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu/keluarga. Bila
penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan
hiperaktivitas.
1. Tempat
oleh guru taman kanak- kanak yang bekerjasama dengan orang tua anak didik dan tenaga
kesehatan.
2. Sasaran
Pemantauan pertumbuhan dilakukan pada anak usia 0 (nol) sampai 72 (tujuh puluh dua)
menimbang berat badan setiap bulan dan mengukur tinggi badan setiap 3 (tiga) bulan serta
Pemantauan perkembangan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan pada anak usia 0 (nol)
sampai 12 bulan dan setiap 6 (enam) bulan pada anak usia 12 (dua belas) sampai 72 bulan.
Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak harus
-bidan -grafik LK
perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar. Deteksi
2) Tes Daya Dengar (TDD) dengan tujuan untuk menemukan gangguan pendengaran
sejak dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya
3) Tes Daya Lihat (TDL) dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini kelainan daya lihat
Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu untuk masalah mental emosional,
autisme dan gangguan pemusatan perhatian serta hiperaktivitas. Ada beberapa jenis alat yang
digunakan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan mental emosional pada anak,
yaitu
1. Kuisioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak umur 36 bulan sampai 72
bulan.
2. Ceklis autis anak prasekolah (checklist for Autism in Toodlers/CHAT) bagi anak
menggunakan Abrevieted Conner Rating Scale bagi anak umur 36 bulan keatas
4. Target
Berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar dan dinanas kesehatan kota
padang diharapkan 90 persen balita dan anak prasekolah terjangkau oleh kegiatan stimulasi,
deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Sedangkan untuk anak bayi
target yang ditetapkan adalah 94%. Oleh sebab itu, puskesmas sebagai pelayan kesehatan
BAB III
HASIL KEGIATAN LAPANGAN
Berdasarkan uraian mengenai Deteksi Dini Tumbuh Kembang di atas, maka penulis
2. Tujuan
a. Penilaian status gizi pada anak anak TK dengan cara melakukan penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan, pemeriksaan mata, pengukuran lingkar
orang tua.
B. Pelaksanaan
C. Sasaran DDTK
D. Penyelenggaraan DDTK
komputerisasi tetapi masih menggunakan sistem manual yaitu pendataannya dengan tulisan
tangan.
1. Meja 1 : Pendaftaran
5. Meja5 : wawancara
Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang. Dari semua anak tidak ditemukan yang gizi buruk, visus
mata baik, sekitar 30 anak memiliki kebersihan gigi yang baik, dan semua nya memiliki
Setelah seluruh kegiatan selesai kami mengingatkan kembali para orangtua dan guru
untuk selalu melatih dan mengajar kan anaknya, agar mempunyai tumbuh kembang yang
bagus.
F. Permasalahan
Masih rendahnya pengetahuan orang tua mengenai deteksi dini tumbuh kembang
anak.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Secara umum kegiatan DDTK kerja Puskesmas Nan balimo sudah memenuhi dan mencakupi
seluruh kegiatan yang wajib dilakukan. Kegiatan DDTK ini diikuti 40 orang darisemua anak
tidak ditemukan yang gizi buruk, visus mata baik, sekitar 30 anak memiliki kebersihan gigi
4.2. Saran
Penyediaan sarana dan prasaran DDTK yang lebih efektif demi pelayanan DDTK
Lampiran kegiatan