CASE PRESENTATION
Tn. T 30 tahun
FISTULA
PERIANAL
PEMBIMBING: dr. Bonifacius Sp.B
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Karyawan
Keluhan Tambahan : -
+
Riwayat Penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di sekitar anus sejak 1 tahun
yang lalu. Benjolan terasa membesar dari yang awalnya dirasa sebesar biji
kacang hijau menjadi sebesar 2 cm. Benjolan dirasakan nyeri, terasa panas
dan semakin terasa ketika pasien duduk dalam waktu lama seperti
mengendarai motor. Pasien sempat berobat ke puskesmas dan mendapatkan
salep, namun tidak ingat nama salep yang digunakan.
+
Setelah pengobatan di puskesmas, benjolan tersebut kemudian pecah dan
mengeluarkan nanah dan darah meninggalkan lubang di sekitar anus.
Lubang tersebut mengeluarkan nanah terus menerus. Sempat kering namun
kemudian kambuh kembali terutama ketika pasien duduk lama. 2 Minggu
SMRS pasien merasa benjolan terus menerus mengeluarkan nanah dan
mengganggu ketika ia bekerja dan beraktivitas.
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/ 3mm),
refleks cahaya +/+
Paru
- Perkusi :
- Inspeksi : perut datar, sikatriks (-), bekas operasi (-), pelebaran vena (-)
- Palpasi : Nyeri tekan (-), Defans muskular -, Rebound tenderness -, massa (-),
ballotement (-/-)
Anggota gerak :
Rectal Toucher:
Tonus sphincter ani baik, lendir (+), darah (-). Indurasi arah jam 7
+
Resume
Laki-laki, 30 tahun, dengan fistula a/r perianal, yang diawali abses
1 tahun SMRS.
Rectal Toucher:
Tonus sphincter ani baik, lendir (+), darah (-). Indurasi arah jam 7
+
Diagnosis
Diagnosis kerja : Fistula Perianal
USG perianal
+
Laboratorium
Darah Rutin
Hb : 11,1 g/dL
Leukosit : 12.100/uL
Trombosit : 283.000/uL
Hematokrit: 36 %
BT : 2 menit
CT : 4 menit
GDS : 91
+
USG
Perianal fistule bercabang pada posisi jam 6-7-8-9 dengan
diameter fistule maksimal kurang lebih 1,3 cm, panjang
maksimal kurang lebih 4 cm, dan kedalaman maksimal fistula
di dinding perianal adalah 2,4 cm dari cutis
+
Tatalaksana
Pro operasi fistulektomi
Persiapan operasi:
Rawat dalam bangsal
IVFD RL 1000 cc/24 jam
Ceftriaxone 2 x 1 gram 1 jam preoperasi
Lactulac syrup 1 x 15 cc malam
Klisma gliserin pagi
FISTULA
PERIANAL
+
+
ANATOMI
+
DEFINISI
Fistula ani disebut juga fistel perianal/fistel para-anal/fistula in
ano
Indonesia
Rekurensi 6,9 %
+
ETIOLOGI
Kebanyakan fistula berawal kelenjar dalam di dinding anus atau rektum.
Abses anorektal berlanjut menjadi fistel perianal (Escherichia coli, Enterococcus sp dan
Bacteroides sp.) Kadang-kadangf fistula pengeluaran nanah pada abses anorektal
Pada pemeriksaan Rektal thouce (colok dubur), kadang fistel dapat diraba
perjalanannya
+
PATOFISIOLOGI
+
KLASIFIKASI PARKS
+
KLASIFIKASI
Fistula intersphincteric
Fistula transsphincteric
Fistula suprasphincteric
Fistula extrasphincteric
Pruritus ani
Demam
Tampak sebagai bisul (bila abses belum pecah) atau tampak sebagai saluran
yangdikelilingi oleh jaringan granulasi.
Pemeriksaan Radiologi
Fistulografi
Menggunakan transduser 7 atau 10 MHz ke dalam kanalis ani untuk membantu melihat
differensiasi muskulus intersfingter dari lesi transfingter. Transduser water-filled ballon
membantu evaluasi dinding rectal dari beberapaekstensi suprasfingter.-
+
MRI
CT- Scan
Anal Manometri
- Eradikasi infeksi
- Mencegah rekurensi
Fistulotomi
Fistulektomi
Seton
Advancement Flap
Fibrin Glue
+
KOMPLIKASI
Komplikasi dini pasca operasi, sebagai berikut :
Retensi urin
Pendarahan
Impaksi tinja
Thrombosed wasir
+
Kambuh
Inkontinensia
3. William, Norman.S. Chapter 61. The Anus and Anal Canal. In; Bailey’s
Textbook of Surgery. p. 644