yang disebabkan oleh hilangnya atau rusaknya sel saraf (sel rambut) di dalam rumah sifut. Biasanya gangguan ini bersifat permanen,”imbuh dr artono
pada SNHL terjadi hambatan pada transmisi setelah melalui koklea.
Gangguan tersebut dapat terjadi pada koklea itu sendiri, saraf vestibulokoklearis, atau jalur persarafan dari telinga ke otak. Akibatnya, otak tidak dapat menangkap dan mengintepretasikan gelombang suara yang ditransmisikan. GENERAL ANESTESI (ANESTESI UMUM) Definisi : Hilangnya rasa sakit scr sentral disertai hilangnya kesadaran (reversibel)
Ideal : Trias anestesi
1. Hypnotic 2. Analgesic 3. Relaxation
Indikasi General Anesthesia
Bayi dan Anak-anak. Dewasa yang memilih general anesthesia. Pembedahan yang luas Pasien dengan kelainan mental Pembedahan yang lama Pasien dengan riwayat keracunan atau alergi terhadap obat anestesi lokal Pasien sedang terapi antikoagulans ASESMEN PRA ANESTESI Rencana anestesi General anestesi Nama An T Umur 6 th Rencana medikasi Diagnosa SNHL bilateral Jenis Op pasang imlan coclea bilateral induksi Propofol Kesadaran compos mentis Analgesi narkotia Fentanyl ASA 1 Pem fisik Malampati 1 Pelumpuh otot atracurium BB 12,5 kg Puasa 6 JAM inhalasi Sevofluren TTV N 124X/min S: 36 °C Oksigen Riwayat -Pasien tkd bisa mendengr n20 kesehatan sejak lahir -Penyakit penyerta tidak ada -Alergi obat tidak ada Anti emetik granisetron Kebutuhan 1= 225 ml cairan 2=150 ml analgesi Tramadol pasien 3= 150 ml novalgin 4= 75 ml 5= 75 ml
Pasien belum terpasang infus
Asesmen Pra induksi Monitoring intra anestesi 14.10 - Ku: baik ,Cm - ASA: 1 - TD: 90/60 mmHg , MAP: 70, N: 124x/menit S: 36 C SPO2: 99% - Hb: 12,38 g/dl - Toleransi baik, dilakukan induksi jam kegiatan anestesi - Jenis anestesi: general anestesi 14.15 TD:90/60 mmHg, N:90x/min Et Co2: 61 EKG: SR irama reguler 14.15 Mulai anestesi 14.20 TD:90/60 mmHg, MAP:70, N:95x/min Et Co2: 61 - Obat inhalasi Sevofluren 8 vol % O2 : 3 L/min 14.25 TD:90/60 mmHg, MAP:70 - Pemasangan infus no 22 di tangan kiri N:95x/min Et Co2: 60 - Inus RL 1 jam pertama 225 ml 14.30 Operasi di mulai Induksi anestesi 14.35 TD:90/60 mmHg, N:110x/min Et Co2: 48 EKG: SR irama reguler 1.fentanyl 50 mcg 14.40 Sevofluren 3 vol% 2.T ramus 8 mg 3.Sevofluren 2,5 vol% 15.30 TD:110/65 mmHg,MAP:80 4.O2 : 1 L/min N:120x/min Et Co2: 44 5.Air: 1 L/min 15.30 Tramus 5 mg Pemasangan intubasi ett no 5 non king2 15.35 TD:100/60 mmHg, MAP:73 N:110x/min Et Co2: 44 jam kegiatan jam kegiatan 15.40 TD:100/60 mmHg, N:110x/min 17.50 Monitoring pasien di RR Et Co2: 44 EKG: SR irama reguler N:110x/min Spo 100% 16.00 Operasi telinga kanan sudah Aldart scor 10 selesai Aktifitas :2 1615 Tramus 5 mg Pernafasan 2 16.15 Sirkulasi 2 Operasi telinga kiri di mulai Kesadaran 2 16.20 TD:81/60 mmHg, MAP: 67 Warna kulit 2 N:105x/min Et Co2: 44 18.20 Pasien di jemput perawat R 1645 Ondansentron 4 mg Sekala nyeri : 0 17.00 Antrain 250 mg Instruksi post anestesi 17.20 TD:81/60 mmHg, N:100x/min 1.Antain 3x250 mg iv Et Co2: 44 EKG: SR irama reguler 2.Tramal sup 3x1/4 sup 17.30 Operasi selesai 3.Ondansentron 2mg k/p Cairan yg masuk 250 4.Infus sesuai dr Sp.A Perdarahan 10cc 5.Bila sadar penuh boleh makan,minum bertahap 17.40 Nafas spontan 17.45 Ekstubasi Ro terlampir