Pembimbing:
dr. Liliek Yudhantoro, Sp.OT
Review:
Acute Compartment
Syndrome
Kompartemen merupakan daerah
tertutup yang dibatasi oleh tulang,
interosseus membran, dan fascia,
yang melibatkan jaringan otot,
saraf, dan pembuluh darah.
Sindrom kompartemen terjadi
saat tekanan dalam
kompartemen jaringan otot
melebihi tekanan perfusi
sehingga menyebabkan iskemia
pada otot dan syaraf
Perfusi jaringan berbanding lurus dengan perbedaan antara tekanan perfusi kapiler
(Capillary Perfussion Pressure/CPP) dengan tekanan cairan interstisial, yang
dinyatakan dengan rumus:
✘Pain
✘Pallor
✘Pulselessness
✘Paralysis
✘Paresthesia
DIAGNOSIS
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang: Pengukuran tekanan
intrakompartemen merupakan gold-standard
Pengukuran Tekanan Intrakompartemen
Perfusi yang tidak adekuat dan iskemia relatif terjadi ketika tekanan
meningkat antara 10–30 mmHg dari tekanan diastolik.
Tes dianggap positif jika memiliki tekanan ≥ 15 mmHg sebelum
latihan atau ≥ 30 mmHg setelah latihan selama satu menit atau ≥ 20
mmHg setelah latihan selama 5 menit
Pengukuran Tekanan Intrakompartemen
- Kateter Stic
Pengukuran Tekanan Intrakompartemen
✘Kontroversi:
- Seberapa tinggi threshold tekanan dimana dokter
harus melakukan intervensi bedah
- Apakah pemeriksaan ini harus dilakukan pada setiap
pasien dengan trauma
- Apakah lebih baik dilakukan pengukuran single
pressure atau continuous monitoring
Monitor Oksigenasi Lokal