Anda di halaman 1dari 14

SINDROM KOMPARTEMEN

Pembimbing : dr. M. Winardi S. Lesmana, Sp.An


DEFINISI
• Sindroma kompartemen adalah suatu kondisi dimana
terjadinya peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan
yang terbatas, yaitu di dalam kompartemen osteofacial yang
tertutup.
• Peningkatan tekanan intra kompartemen akan
mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan
oksigen jaringan, sehingga terjadi gangguan sirkulasi dan
fungsi jaringan di dalam ruangan tersebut.
KLASIFIKASI
• Sindrom Kompartemen Akut
 Merupakan suatu tanda kegawatan medis
 Ditandai dengan pembengkakan dan nyeri yang terjadi dengan
cepat
 Penyebab umum terjadinya sindroma kompartemen akut adalah
fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan pada arteri dan luka
bakar

• Sindrom Kompartemen Kronis


 Bukan merupakan suatu kegawatan medis
 Seringkali dikaitkan dengan nyeri ketika aktivitas olahraga
 Penyebab umum sindroma kompartemen kronik biasa terjadi
akibat melakukan aktivitas berulang-ulang, misalnya pelari jarak
jauh, pemain basket, sepak bola, dan militer
EPIDEMIOLOGI
• Sindrom kompartemen lebih sering didiagnosa pada pria
daripada wanita

• Sindrom kompartemen akut sering terjadi akibat trauma.

• 69% berhubungan dengan fraktur, dan sebagian adalah


fraktur tibia
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
 Foto rontgen
 Arteriografi
 Pengukuran tekanan Kompartemen
DIAGNOSIS BANDING
• Claudikasio Intermitten
• Trombosis vena dalam
• Fraktur stress
• Sindroma jepitan saraf (Entrapment Neuropathies)
• Ganggrene
TATALAKSANA
Terapi medikamentosa atau non operatif
Terapi ini dipilih apabila masih curiga terhadap adanya sindrom kompartemen, yaitu dengan
cara:
▫ Menempatkan kaki setinggi jantung dengan tujuan untuk mempertahankan ketinggian
kompartemen yang minimal, elevasi dihindari karena dapat menurunkan aliran darah dan
akan lebih memperberat iskemia.
▫ Pada kasus penurunan ukuran kompartemen gips harus di buka dan pembalut konstriksi
dilepas.
▫ Pada kasus gigitan ular berbisa, pemberian anti racun dapat menghambat perkembangan
sindrom kompartemen.
▫ Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah.
▫ Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik dan pemakaian manitol dapat mengurangi
tekanan kompartemen. Manitol mereduksi edema seluler dengan memproduksi kembali
energi seluler yang normal dan mereduksi sel otot yang nekrosis melalui kemampuan dari
radikal bebas.
▫ Menggunakan aspirin atau ibuprofen untuk mengurangi inflamasi.
▫ HBO (Hyperbaric Oxygen) merupakan pilihan yang logis untuk kompartemen sindrom
berkaitan dengan ischemic injury. HBO memiliki banyak manfaat, antara lain dapat
mengurangi pembengkakan melalui vasokonstriksi oleh oksigen dan mendukung
penyembuhan jaringan. Mekanismenya ialah ketika tekanan perfusi rendah, oksigen dapat
diterima sehingga dapat terjadi penyembuhan jaringan.
FASCIOTOMI
• Indikasi untuk dilakukan terapi operatif untuk
sindrom kompartemen apabila tekanan
intrakompartemen >30 mmHg dan memerlukan
tindakan yang cepat dan segera untuk dilakukan
fasciotomi. Tujuan dari melakukan fasciotomi
adalah untuk menurunkan tekanan dengan
memperbaiki perfusi otot.
PROGNOSIS
• Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, umumnya
menberikan hasil yang baik.
• Umunya kerusakan permanen dapat timbul setelah 12-24 jam
setelah terjadi kompresi.
• Walaupun fasciotomi dilakukan dengan cepat dan awal, hampir
20% pasien mengalami defisit motorik dan sensorik yang
persisten.

Anda mungkin juga menyukai