Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROFESI NERS

FITRIANI ZAINUDDIN
20190305025

DOSEN PENANGGUNG JAWAB


ANITA SUKARNO, S.Kep., Ns., M.SC

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN (NERS)


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA BARAT
2020
MENGANALIS JURNAL 1 DENGAN JUDUL STOKING KOMPRESI DALAM
MANAJEMEN FRAKTUR PERGELANGAN KAKI

Stoking kompresi adalah stoking elastis yang dikenakan untuk meningkatkan sirkulasi
darah serta meredakan bengkak atau edema pada kaki. Stoking kompresi menghasilkan
tekanan bertahap: paling ketat di area kaki serta pergelangan kaki dan semakin ke atas,
semakin agak longgar. Karena memang harus pas di kaki, stoking kompresi mungkin
sulit dikenakan. Mengetahui metode dan kapan harus mengenakan stoking kompresi
serta cara memilih stoking kompresi yang tepat mempermudah Anda terbiasa
mengenakan stoking ini.

Dalam fraktur pergelangan kaki akan terjadi bengkak dan nyeri sehingga akan muncul
data bahwa klien akan mengeluh nyeri dan tampak bengkak pada area pergelangan kaki.

Pada fraktur pergelangan kaki yang dapat dilakukam adalah

1. ORIF harus dilakukan sesegera mungkin pada klien close fraktur ankle untuk
memperbaiki kerusakan mobilitas fisik klien dan mencegah terjadinya komplikasi.
Pembedahan close fraktur ankle ini dilakukan dengan penggunaan anestesi spinal.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada fraktur Ankle adalah; ansietas


berhubungan dengan krisis situasional akibat prosedur pembedahan, nyeri akut
berhubungan dengan agen injury fisik, kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
pembatasan gerak, resiko infeksi berhubungan dengan penurunan barier pertahanan
tubuh sekunder terhadap tindakan operasi, kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi akibat insisi pembedahan.

3. Intervensi yang telah dilakukan terhadap diagnosa keperawatan yang muncul adalah
mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk masalah ansietas dan nyeri akut,
mempertahankan balutan tensocraft 3 inchi, dan motivasi klien untuk berhati- hati dalam
menggerakkan kaki kirinya untuk masalah kerusakan mobilitas fisik, memakai baju
operasi steril, handscoon steril dan masker saat membantu pembedahan untuk masalah
resiko infeksi serta memberikan cairan infus RL 20 tetes/menit untuk masalah kerusakan
integritas kulit.
Intervensi keperawatan apabila terjadi Nyeri dan/atau bengkak pada kaki
mengganggu aktivitas dan mengenakan stoking kompresi mungkin dapat mengatasi
masalah tersebut. Mengkonsultasikan dengan dokter mengenai apakah mengenakan
stoking kompresi dapat membantu jika aliran darah di kaki tidak baik, penggunaan
stoking kompresi mungkin bukan pilihan yang tepat.
Kenakan stoking kompresi jika aliran darah di kaki berkurang. penggunaan stoking
kompresi jika salah satu kondisi berikut terjadi: varises, ulkus vena kaki,
trombosis vena dalam (gumpalan darah pada vena dalam), atau limfadema
(bengkak di kaki).
Stoking kompresi mungkin perlu dikenakan setiap hari sampai selama dua tahun

Kenakan stoking kompresi setelah menjalani operasi bedah. Pada beberapa kondisi
pascabedah, penggunaan stoking kompresi dianjurkan guna mengurangi risiko
tromboembolisme vena (venous thromboembolism [VTE]) atau pembentukan gumpalan
darah di vena. Stoking kompresi biasanya dianjurkan oleh dokter jika setelah operasi
gerakan tubuh menjadi terbatas atau perlu berbaring di tempat tidur dalam waktu yang
lebih lama.

Rasional pemberian stoking kompresi

Stoking kompresi adalah salah satu pilihan terapi, namun terdapat juga beberapa jenis
alat lainnya seperti bandages elastik dan non-elastik, sepatu bot, hosiery, dan alat
pneumatic. Mekanisme kerja dari stoking kompresi adalah dengan memberikan tekanan
paling tinggi di bagian pergelangan kaki, dan tingkat tekanan menurun secara progresif
di bagian atas garmen. Garmen ini memastikan bahwa aliran darah melaju ke atas, ke
arah jantung—bukan ke bawah atau ke vena superfisial lainnya. Kompresi mengurangi
diameter vena mayor, sehingga meningkatkan kecepatan dan volume aliran darah.

Efektivitas Stoking Kompresi


Indikasi klinis untuk penggunaan stoking kompresi adalah penyakit vena kronik primer
(primary chronic venous disease), pasien pasca operasi, atau tatalaksana intervensional
vena varicose, pencegahan tromboembolisme vena, sindroma pascatrombosis,
limfedema dan edema kaki kronis, tromboflebitis superfisial, dan kehamilan. Di artikel
ini, pembahasan akan dilakukan mengenai tromboembolisme vena dan sindroma
pascatrombosis.

Sindrom kompartemen paha adalah komdisiseris akibat tekanan dalam salah satu dari
tiga komponen fasia paha
Eiologi yang paling umum muncul
1. Trauma tumpul dengan atau tanpa fraktur
2. Cedera vaskuler
3. Cedera reperfusui iskemia

Sindrom kompatemen merupakan suatu kondisi yang bias mengakibatkan kecacatan


hingga mengancam jiwa
Sindrom kompartemen apabila tidak mendapatkan penanganan segera akan
menimbulkan komplikasi antara lain
1. Nekrosis pada syaraf dan otot dalam kompertemen
2. Kontraktur volkman, merupakan kerusakan otot yang disebabkan oleh
terlambatnya penanganan sehingga timbul deformitas
3. Trauma vaskuler
4. Gagal ginjal akut
5. Sepsis
6. Acute respiratory distress syndrome

Penatalaksaaan
Penanganan sindrom kompartemen adalah mengurangi deficit fungsi neorologis dengan
lebih dulu mengembalikan aliran darah local melalui bedah dekompresi. Fasciotomi
adalah salah satu terap yang dapat diberikan pada sindrom kompartemen paha
Penanganan kompartemen secara umum meliputi
1. Terapi medical
Pemilihan terapi ini adalah jika diagnosa kompartemen masih dalam bentuk
dugaan sementara. Berbagai bentuk terapi ini meliputi
a. Menempatkan kaki setinggi jantung untuk mempertahankan ketinggian
kompartemen yang minimal, elevasi dihindari karena dapat menurunkan
aliran darah dan akan lebih memperberat iskemia
b. Pada kasus penururnan ukuran kompartemen, gips harus dibuka dan
pembalut kontriksi dilepas
c. Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darak
d. Pada peningkatan isi kompartemen, diuretic dan pemakaian manitol dapat
mngurangi tekanan kompartemen.Manitol mereduksi edema seluler dengan
memproduksi kembali energy seluler yang normal dan mereduksi sel otot
yang nekrosis melalui kemampuandari radikal bebas
2. Terapi bedah
Fasciotomi merupakan tindakan dengan cara memotong fascia untuk membuka
ruang sehingga tekanan dapat langsung berkurang
Pada tungkai bawah fasciotomi dilakukan dengan sayatan disepanjang
kompartemen tungkai bawah dengan tekhnik insisi dobel
Fasciotomi dilakukan jika tekanan intrakompartemen mencapai >30 mmHg

Rasional dilakukan Fasciotomi adalah menurunkan tekanan dengan


memperbaiki perfusu otot. Jika tekanan <30 mmHg maka tungkai cukup
diobservasi dengan cermat dan diperiksa lagi pada jam-jam beikutnya
Kalau keadaan tungkai membaik evaluasiterus dilakukan hingga fase berbahaya
dilewati akan tetapi jika memburuk maka dilakukan fasciotomi
Keberhasilan dekompresi utnuk perbaikan perfusi adalah 6 jam

Terdapat 2 teknik dalam fasciotomi


1. Tekhnik insisi tunggal
2. Tekhnik insisi ganda

Tindakan fasciotomi memilikintingkat keberhasilan yang sangat tinggi


Teori tentang fascitomi

Apa itu fasciotomy?


Fasciotomy adalah prosedur medis bagi orang yang mengalami compartment syndrome
jenis akut. Compartment syndrome merupakan kondisi yang terjadi ketika ada
peningkatan tekanan jaringan interstitial pada selaput pembungkus dan struktur tulang
yang membentuk kompartemen pada lapisan pembungkus otot (fascia).

Semua otot di tubuh manusia dikelilingi oleh sekat jaringan fibrosa yang membuat otot-
otot terkelompok dalam kompartemen, terutama lengan dan kaki. Sekat fibrosa tidak
fleksibel, sehingga tidak dapat meregang untuk mengkompensasi pembengkakan pada
jaringan otot bila terjadi peningkatan tekanan.

Pembengkakan pada jaringan otot akan menyebabkan penurunan aliran darah ke sel otot
dan sel saraf. Bila segera tidak ditangani, sel otot dan sel saraf akan mengalami
kerusakan permanen.

Fasciotomy merupakan satu-satunya terapi untuk mengatasi compartment syndrome


akut. Pada prosedur ini, otot yang mengalami perdarahan akan disayat agar jaringan otot
bisa relaks. Dengan ini, tekanan dalam otot akan menurun dan aliran darah akan kembali
normal.

Kenapa fasciotomy diperlukan?


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fasciotomy dilakukan untuk mengatasi
compartment syndrome akut. Gejala kondisi ini mudah bisa diingat dengan singkatan 5P
berikut ini:

Pain: Nyeri
Pallor: Pucat
Paraesthesia: Perubahan sensasi pada otot
Paralysis: Kesulitan menggerakkan otot
Poikilothermia: Rasa dingin pada area yang mengalami compartment syndrome
Siapa yang membutuhkan fasciotomy?
Fasciotomy hanya diperuntukkan bagi orang yang mengalami compartment syndrome
akut. Ini berarti, operasi ini tidak dianjurkan untuk orang yang telah mengalami
compartment syndrome selama 3-4 hari atau lebih. Apa alasannya?

Bila dilakukan pada penderita compartment syndrome selama 3-4 hari atau lebih,
fasiotomi justru dapat mencetuskan infeksi dan gagal ginjal akibat kematian jaringan
(nekrosis).

Terdapat beragam kondisi yang bisa memicu compartment syndrome akut. Beberapa di
antaranya adalah:

Cedera. Jenis cedera yang paling sering membutuhkan fasiotomi adalah patah tulang
radius atau ulna di lengan bawah serta patah tulang kering (tibia) atau fibula di kaki.
Orang yang tidak bergerak dalam waktu lama karena pembengkakan otot dapat terjadi
akibat pembuluh darah tertekan. Misalnya akibat keracunan alkohol atau obat.
Komplikasi akibat bidai (splint) yang dipasang terlalu kencang.
Luka bakar, gigitan ular, dan penggunaan steroid anabolik.
Apa saja persiapan untuk menjalani fasciotomy?
Fasciotomy biasanya dilakukan sebagai prosedur kegawatdaruratan. Ini berarti, Anda
mungkin tidak sempat menyiapkan diri sebelumnya.

Bila dokter mempertimbangkan prosedur fasiotomi tidak harus dilakukan secepatnya,


Anda bisa mempersiapkan hal-hal di bawah ini:
1. Puasa pada malam sebelum operasi.
2. Menghentikan atau meneruskan konsumsi obat-obatan tertentu.
3. Berkonsultasi dengan dokter anestesi mengenai riwayat anestesi Anda.
4. Mengonsumsi antibiotik sebelum operasi untuk mencegah infeksi bakteri.
5. Bagaimana prosedur fasciotomy dilakukan?
6. Secara garis besar, langkah fasciotomy adalah sebagai berikut:
Anda akan diberi bius umum (total) atau bius regional. Bius total akan membuat Anda
tidak sadar selama operasi. Sedangkan pada bius regional, Anda masih sadar, namun
tidak merasakan nyeri.Dokter bedah akan melakukan satu sayatan atau lebih pada kulit
serta fascia. Dokter akan membiarkan area sayatan tetap terbuka beberapa hari sampai
tekanan dalam otot berkurang.Dokter kemudian akan menutup sayatan ini dengan
penjahitan dalam waktu lima hari setelah prosedur. Bila penjahitan tidak bisa dilakukan,
dokter biasanya akan melakukan transplantasi kulit (split-thickness skin grafting).

Apa saja yang perlu diperhatikan selama penyembuhan setelah fasciotomy?


Selama penyembuhan di rumah sakit, perawat akan membantu Anda untuk mengganti
perban pada luka operasi secara rutin. Bila terbentuk jaringan nekrotik yang berwarna
kehitaman selama perawatan, dokter akan memutuskan untuk melakukan eksisi otot
yang menghitam tersebut.

Untuk mempercepat penyembuhan, Anda juga akan diminta mengangkat bagian yang
telah dioperasi agar lebih tinggi selama 24-48 jam pascapembedahan.

Setelah Anda diperbolehkan pulang, petugas medis akan mengajarkan cara mengganti
perban serta frekuensinya. Yang terpenting, perban tidak boleh terlalu longgar maupun
terlalu ketat.

Ciri-ciri balutan perban yang tidak terlalu ketat adalah Anda masih bisa menyelipkan
dua jari di antara perban dengan kulit Anda.

Apa saja risiko fasciotomy?


Fasciotomy memiliki risikonya sendiri, yang meliputi:
1. Kerusakan saraf di sekitar area pembedahan
2. Nekrosis atau kematian jaringan otot pada otot yang dioperasi.
Namun ingatlah bahwa dokter telah mempertimbangkan manfaat fasciotomy yang lebih
tinggi dibandingkan risikonya ketika menganjurkan operasi ini. Dokter juga akan
berusaha meminimalisir risiko tersebut.

Anda mungkin juga menyukai