Nim: 1420119026
1. Definisi
saraf, dan pembuluh darah yang dilindungi oleh fascia dan tulang serta otototot.
yaitu:
2. Etiologi
antara lain:
a. Penurunan volume kompartemen. Kondisi ini disebabkan oleh:
1) Penutupan defek fascia
2) Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas
b. Peningkatan tekanan eksternal
1) Balutan yang terlalu
2) Berbaring di atas lengan
c. Peningkatan tekanan pada struktur kompartemen. Beberapa hal yang bisa
menyebabkan kondisi ini antara lain:
1) Pendarahan atau Trauma vaskuler
2) Peningkatan permeabilitas kapiler
3) Penggunaan otot yang berlebihan
4) Luka bakar
5) Operasi
6) Gigitan ular
7) Obstruksi vena
Sejauh ini penyebab sindroma kompartemen yang paling sering adalah cedera,
dimana 45% kasus terjadi akibat fraktur, dan 80% darinya terjadi dianggota gerak
bawah.
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang terjadi pada syndrome kompartemen dikenal dengan 5 P yaitu:
1. Pain (nyeri) : nyeri yang hebat saat peregangan pasif pada otot otot yang
terkena, ketika ada trauma langsung. Nyeri merupakan gejala dini yang
paling penting. Terutama jika munculnya nyeri tidak sebanding dengan
keadaan klinik (pada anak-anak tampak semakin gelisah atau memerlukan
analgesia lebih banyak dari biasanya). Otot yang tegang pada kompartemen
merupakan gejala yang spesifik dan sering. Nyeri yang dalam dan biasanya
tidak bisa diungkapkan.
2. Pallor (pucat), diakibatkan oleh menurunnya perfusi ke daereah tersebut.
3. Pulselesness (berkurang atau hilangnya denyut nadi )
4. Parestesia (rasa kesemutan)
5. Paralysis merupakan tanda lambat akibat menurunnya sensasi saraf yang
berlanjut dengan hilangnya fungsi bagian yang terkena kompartemen
sindrom
Laboratorium :
Pemilihan terapi ini adalah jika diagnosa kompartemen masih dalam bentuk
dugaan sementara. Berbagai bentuk terapi ini meliputi:
Komplikasi terjadi akibat trauma permanen yang mengenai otot dan syaraf yang
dapat mengurangi fungsinya. Apabila sindrom kompartemen lebih dari 8 jam
dapat mengakibatkan nekrosis dari syaraf dan otot dalam kompartemen. Syaraf
dapat beregenerasi sedangkan otot tidak, sehingga jika terjadi infark tidak dapat
pulih kembali dan digantikan dengan jaringan fibrosa yang tidak elastis yaitu
kontraktur iskemik volkmann, yaitu kelanjutan dari sindrom kompartemen akut
yang tidak mendapat terapi selama lebih dari beberapa minggu atau bulan.
Kontraktur Volkmann adalah deformitas pada tangan, jari, dan pergelangan
tangan karena adanya trauma. Sedangkan komplikasi sistemik yang dapat timbul
dari sindroma kompartemen dapat meliputi gagal ginjal, sepsis dan acute
respiratory distress syndrome ( ARDS ) yang fatal jika terjadi sepsis kegagalan
organ secara multi sistem.
a) Identitas Pasien
Nama, Umur, No. RM, Tanggal lahir, Jenis kelamin, tanggalmasuk, diagnosa medis,
alamat
Keluhan Pada pasien Bedah orthopedi yang paling sering adalah nyeri, akibat dari
cidera, fraktur, spasme otot atau cidera muskuluskeletal.
e) Pemeriksaan Abdomen
3. Fungsional Gordon
a. Pola persepsi
c. Pola eliminasi
Biasanya selama sakit, klien mampu BAB dan BAK kuning jernih, bau amoniak, dan
tidak ada keluhan sebelum sakit maupun selama sakit
0 = Mandiri
4 = tergantung/tdk mampu
e. Kognitif persepsi
f. Persepsi dan konsep diri
Biasanya selama sakit klien mengalami gangguan pada tungkai, klien mengatakan
nyeri , nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam dengan skala nyeri sedang hingga
berat.
g. Peran hubungan
Biasanya pola hubungan peran, sebelum sakit maupun selama sakit hubungannya
dengan keluarga, saudara, tetangga-tetangganya baik dan tidak ada masalah.
h. Seksualitas
i. Koping toleransi
j. Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit, perasaan tidak berdaya
karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa
marah, kecemasan, mudah tersinggung dan lain – lain, dapat menyebabkan
penderita tidak mampu menggunakan mekanisme koping yang
konstruktif / adaptif.
k. Nilai keprercayaan
b. Diagnose keperawatan
1. Nyeri akut b.d tekanan dalam kompartemen
2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri, ketidak nyamanan, penurunan kekuatan
otot
3. Gangguan pola tidur b.d kurangnya control tidur
c. Rencana tidakan keperawatan
Daftar pustaka
Azar Frederick. 2003. Compartemen syndrome in Campbell’s operative
orthopaedis. Ed 10th. Vol3. Moaby. USA
Spivak J M eat al. 1999. Orthopaedics A Study Guide. Singapure: The
McGrawHill Companies
Skinner H B. 2000. Current Diagnosis dan Treatment in Orthopedia: edisi ke
2 Singapure: The McGraw-Hill Companies.