Anda di halaman 1dari 4

RESUME ARTIKEL 1

1. Judul Penelitian
Mengoptimalkan penjadwalan shift dan work-life balance untuk meningkatkan kepuasan
kerja di kalangan perawat wanita
2. Peneliti
Tita Rohita, Nursalam Nursalam, Krisna Yetti, Kuntarti Kuntarti, Dedeng Nurkholik,
Idyatul Hasanah
3. Sumber
ARTIKEL ULASAN DOI
4. Latar Belakang
Kepuasan kerja perawat merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan rumah sakit
yang diketahui . Perawat dapat diharapkan lebih produktif jika mereka merasa puas
dengan pekerjaan mereka dan akan mempertahankan diri untuk tetap bekerja . Perawat
merasa puas ketika harapan mereka sesuai dengan Pencapaian tempat kerja
mereka . Ketika perawat puas dengan pekerjaannya, budaya kerja dan lingkungan yang
peduli dapat berkembang, kondusif untuk layanan keperawatan yang lebih baik dan
kepuasan pasien. Hasil penelitian pada perawat Intensive Care Unit di China menemukan
hubungan antara kepuasan kerja perawat ICU dengan niat untuk meninggalkan tempat
kerja. Ketidakpuasan tersebut mengakibatkan mereka memutuskan untuk meninggalkan
pekerjaannya sebagai perawat ICU .
Umumnya diasumsikan bahwa laki-laki umumnya mengalami konflik kehidupan kerja
yang lebih sedikit daripada perempuan, karena banyak perempuan menggabungkan peran
karyawan dan ibu rumah tangga, terutama dalam budaya timur .
Karena layanan keperawatan diperlukan 24 jam sehari, perawat bekerja secara bergiliran
yang dijadwalkan oleh manajer perawat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi unit atau
institusi. Karena perawatan keperawatan harus menjaga kualitas dan konsistensinya 24
jam sehari, penjadwalan shift yang tepat adalah salah satu komponen dari manajemen
sumber daya keperawatan yang tepat. Meskipun jadwal mungkin tidak sepenuhnya
memuaskan setiap anggota staf, setidaknya harus didasarkan pada prinsip keadilan dan
dikomunikasikan kepada semua anggota tim. Sementara penelitian sebelumnya tentang
hubungan antara work-life balance dan komitmen organisasi telah
dilakukan, misalnya, pada akuntan , hubungan antara pengaturan jadwal shift dan work-
life balance dan dampak selanjutnya terhadap kepuasan kerja perawat jarang dieksplorasi
terutama di Indonesia.
5. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penduduknya terdiri dari
perawat yang berstatus sebagai pelayan publik di salah satu rumah sakit regional
Indonesia . Peserta direkrut menggunakan proporsional stratified random
sampling dengan 100 responden. Variabel meliputi penjadwalan shift, work-life
balance, dan kepuasan kerja. Selain itu, kuesioner tentang kepuasan kerja,
jadwal shift dan keseimbangan kehidupan kerja dikumpulkan . Analisis diuji
menggunakan uji Chi-square.
6. Hasil dan Pembahasan
Sebagian besar peserta (60%) dari perawat wanita yang berpartisipasi menyatakan
kepuasan dengan pekerjaan mereka, dan persepsi mereka tentang penjadwalan shift dan
keseimbangan kehidupan kerja sebagian besar positif. Namun, proporsi perawat yang
merasakan keseimbangan kehidupan kerja mereka secara positif (65 %) lebih besar
daripada proporsi yang merasakan jadwal mereka secara positif (59 %). Uji Chi-Square
mengungkapkan korelasi yang signifikan antara kepuasan kerja dengan tiga faktor:
tingkat pendidikan (p-value 0,008; OR = 1,40), pengaturan jadwal shift (p-value 0,006;
OR = 3,08), dan worklife balance (p-value 0,016; ATAU = 2,82).

7. Kesimpulan
Temuan ini menunjukkan korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan, jadwal shift,
keseimbangan kehidupan kerja , dan kepuasan kerja di antara perawat wanita. Jika tidak
ada pola yang jelas untuk shift kerja, perawat di unit rawat inap akan mengalami stres
kerja yang lebih besar dan kepuasan kerja yang menurun. Organisasi dapat membantu
karyawan untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja mereka dengan
memperkenalkan kebijakan ramah keluarga seperti jam kerja yang fleksibel
RESUME ARTIKEL 2
1. Judul Penelitian
Kualitas hubungan kehidupan kerja keperawatan dan kelelahan di antara perawat:
Tinjauan sistematis
2. Peneliti
Tita Rohita, Nursalam Nursalam, Muhammad Hadi, Ferry Efendi, Dedeng Nurkholik,
Idyatul Hasanah .
3. Sumber
ARTIKEL ULASAN DOI
4. Latar Belakang
Stres yang tinggi terkait dengan berbagai penyakit dan peningkatan beban kerja telah
menyebabkan perawat memiliki risiko kelelahan yang tinggi . Burnout adalah kondisi
kritis yang mempengaruhi keselamatan pasien dan fungsi organisasi perawatan
kesehatan . Masalah burnout di luar negeri menjadi trending issue yang menunjukkan
peningkatan pelayanan kesehatan. Survei lain menunjukkan bahwa 85,5% perawat wanita
mengalami burnout . Penelitian yang sama menunjukkan bahwa 67,2% perawat kurang
puas dengan kualitas kehidupan kerja mereka, yang berdampak pada
kelelahan . Penelitian di Ghana menunjukkan bahwa salah satu penyebab burnout adalah
workfamily conflict, yang akan menyebabkan penurunan kualitas hidup kerja perawat
wanita . Selain itu, QNWL rendah memiliki peran penting dalam kejadian
burnout . QNWL penting bagi perawat dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya;
Kehidupan kerja yang baik dapat berdampak positif pada kinerja .
5. Metode Penelitian
Penelitian ini melakukan tinjauan sistematis menggunakan empat basis data akademik
(Science Direct, PubMed, Scopus, dan ProQuest) dengan rentang publikasi 2017 hingga
2022. Selanjutnya, subjek dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah
sakit. Oleh karena itu, variabel-variabel ini termasuk kualitas kehidupan kerja
keperawatan dan kelelahan. Kriteria inklusi dalam studi literatur adalah artikel cross-
sectional yang mengukur QNWL dan burnout di kalangan perawat. Pedoman untuk
jurnal review menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-
Analysis (PRISMA).
6. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari 20 studi yang mengeksplorasi QNWL dan kelelahan perawat. Selain itu,
sebagian besar ulasan hasil menunjukkan hubungan yang signifikan antara QNWL dan
kelelahan di antara perawat. Selanjutnya, faktor-faktor yang terkait dengan QNWL, dan
burnout meliputi faktor lingkungan meliputi konflik peran, beban kerja, kurangnya
dukungan sosial, tekanan dari pasien, bullying di tempat kerja, kurangnya peluang
pengembangan profesional, konsumsi alkohol, dan tingkat fleksibilitas dalam waktu
kerja sedangkan faktor pribadi adalah jenis kelamin, usia, status perkawinan,
kepribadian, harapan, lama kerja, dan memiliki anak.

7. Kesimpulan
Ada hubungan antara QNWL dan burnout di antara perawat. Selain itu, burnout perawat
perlu dikontrol karena dapat mempengaruhi perawat QNWL, berdampak pada kualitas
asuhan keperawatan, kepuasan, dan kinerja
DAFTAR PUSTAKA

Rohita, T. (2022a). Optimizing shift scheduling and work-life balance to improve job satisfaction among
female nurses. Gaceta Médica de Caracas, 130(Supl. 5). https://doi.org/10.47307/GMC.2022.130.s5.37

Rohita, T. (2022b). Relationship quality of nursing work life and burnout among nurses: A systematic review.
Gaceta Médica de Caracas, 130(Supl. 5). https://doi.org/10.47307/GMC.2022.130.s5.46

Anda mungkin juga menyukai