Usulan Penelitian
Diajukan guna menyusun skripsi untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Diajukan Oleh
Erna Sari Noorjannah
1610912120009
Maret, 2018
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa tubuh membutuhkan waktu istirahat untuk pemulihan kembali stamina dan
tenaga yang telah terpakai selama. Kelelahan yang timbul pada pekerja dapat
rumah sakit wajib mengetahui tingkat kinerja dan hal yang dapat menimbulkan
permasalahan dalam bekerja, salah satunya kelelahan kerja pada perawat (1,2,3).
keperawatan untuk orang sakit, terluka, dan ketidakmampuan fisik dan mental
sangat rentan menderita kelelahan akibat beban kerja, shift kerja, keseluruhan
Wilkins (2007), data dari studi nasional tentang hubungan antara kesehatan dan
kognitif menurun, kurang tidur, atau perasaan kelelahan. Selain itu, Salah satu
faktor penyebab utama kecelakan kerja yang disebabkan oleh manusia adalah
kelelahan kerja (fatique). Data dari ILO yang menunjukkan bahwa hampir setiap
tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang
sampel, sekitar 18.828 sampel menderita kelelahan yaitu sekitar 32,8 % dari
yang bersifat teknis dan beroperasi selama 8–24 jam sehari mengalami kelelahan.
Hal ini dikarenakan adanya pola kerja bergilir. Dilihat dari jumlah perawat yang
dikarenakan jumlah pasien yang berada di rumah sakit terlalu banyak. Sehingga
didapati jumlah perawat di ruang rawat inap RSU GMIM Kalooran Amurang
kelelahan kerja yang disebabkan oleh stres, komunikasi yang kurang baik antara
sesama perawat, kebosanan dan beban kerja. Kemuadian pada tahun 2017
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 9 April 2017
pusing, keringat berlebih dan gangguan tidur. Hal ini disebabkan oleh terdapat
sistem shift kerja yang tidak sama antara bangsal yang satu dengan yang lainnya
(4,5).
Instalasi IGD yang disebabkan oleh beban kerja dan status gizi kurus (6).
pada pelayanan rawat inap sebanyak 123 orang dengan jumlah kunjungan pada
klien. Jumlah kunjungan yang tinggi ini tentu akan meningkatkan beban kerja
yang dialami perawat. Kondisi ini terlihat dari jumlah kunjungan pasien setiap
harinya relatif besar yaitu berkisar 591 pasien, sedangkan perawat yang bekerja
dalam satu shift, hanya 13 sampai 14 orang saja. Departemen Kesehatan Republik
perawat pasien adalah 1:5-7. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan kerja pada
perawat (6).
kelelahan kerja, faktor tersebut diantaranya adalah faktor beban kerja, jam kerja,
shift kerja dan status gizi. Beban kerja dapat berhubungan dengan kelelahan kerja
karena beban kerjanya yang berat dan menyita waktu, serta gaji rendah tanpa
insentif memadai. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmawati pada perawat bahwa ada hubungan beban kerja dengan kelelahan
Jam kerja dapat mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja, hal ini karena
perawat merupakan tenaga yang paling lama berinteraksi dengan pasien yaitu
selama 24 jam. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Helma Hayu
Juniar pada perawat di RSUD Karanganyar yang menyatakan bahwa jam kerja
berhubungan dengan kelelahan kerja. Jika suatu pekerjaan tidak diimbangi dengan
waktu istirahat yang cukup maka akan mempengaruhi fisik dan metal perawat
Shift kerja dapat mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja, hal ini karena
disebabkan oleh terdapat sistem shift kerja yang tidak sama antara bangsal yang
satu dengan yang lainnya. Sistem shift kerja yang masih menggunakan 3 kali shift
malam berturut-turut dan 4 kali shift malam berturut-turut, beberapa perawat juga
masih sering terlambat saat pergantian shift. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Fitri Wiji Astuti pada perawat di RSJD Dr. Amino
Square antara variabel shift kerja dengan kelelahan kerja diperoleh nilai sebesar
0,036, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara shift kerja
Semarang (4).
Status gizi berhubungan dengan kelelahan kerja, hal ini disebabkan orang
yang berada dalam kondisi gizi yang kurang baik dalam arti intake makanan
dalam tubuh kurang dari normal maka akan lebih mudah mengalami kelelahan
dalam melakukan pekerjaan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status
gizi dengan kelelahan yang dirasakan oleh perawat di RSUD dr. Mohamad
Soewandhie (9).
yang berhubungan dengan tingkat kelelahan kerja, khususnya adalah faktor beban
kerja, jam kerja, shift kerja, dan status gizi pada perawat di Intalasi X RSUD Ulin
Banjarmasin.
7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
praktis yang dihadapi dalam mengurangi angka tingkat kelelahan kerja pada
Hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat dan dapat
mengenai faktor yang berhubungan dengan tingkat kelelahan kerja pada perawat
rumah sakit, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan serta
masyarakat.
9
melakukan evaluasi kembali sebaran tenaga perawat yang sudah ada di Intalasi X
5. Bagi peneliti
yang terjadi mengenai faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada
perawat.
E. Keaslian Penelitian
kerja pada perawat di Instalasi X RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2018 masih
1. Penelitian oleh Senik Ellyada (2015) yang berjudul Pengaruh Beban Kerja
dan Status Gizi Terhadap Tingkat Kelelahan pada Perawat IGD di RSUD
yang akan calon peneliti lakukan adalah terletak pada variabel terikat, yaitu
variabel bebas yaitu sama meneliti beban kerja dan status gizi. Kemudian
terletak persamaan pula pada metode penelitian dan desain penelitian, yaitu
10
uji statistik yang akan digunakan dalam penelitian adalah Chi Square.
terletak pada variabel bebas dimana pada penelitian Ellyada (2015) tidak
meneliti variabel bebas jam kerja dan shift kerja, kemudian pada sampel
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dita Perwitasari dan Abdul Rohim Tualeka
penelitian tersebut dengan yang akan calon peneliti lakukan adalah terletak
Persamaan lainnya adalah pada variabel bebas yaitu sama meneliti beban
kerja dan status gizi. Kemudian terletak persamaan pula pada metode
Ellyada (2015) tidak meneliti variabel bebas jam kerja dan shift kerja,
uji statistik yang akan digunakan dalam penelitian adalah Chi Square
Banjarmasin.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Wiji Astuti, dkk (2017) yang berjudul
Hubungan antara Faktor Individu, Beban Kerja dan Shift Kerja dengan
kelelahan kerja. Persamaan lainnya adalah pada variabel bebas yaitu sama
meneliti beban kerja, status gizi, dan shift kerja. Kemudian terletak
uji statistik yang akan digunakan dalam penelitian adalah Chi Square.
pada penelitian Astuti F W, dkk (2017) tidak meneliti variabel bebas jam
DAFTAR PUSTAKA