PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
NPM :17310184
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
menyebabkan penyakit, baik itu pada manusia maupun pada hewan, pada
216 negara dan wilayah, dengan total kasus 14.765.256 jiwa. Angka ini
usia yang lebih dari 60 th.Di indonesia berdasarkan data (WHO, Juli
baik itu yang masih pelajar atau yang sudah bekerja. Selain masalah
kesehatan ada masalah baru yang juga datang menghampiri ketika masa
adanya ketakutan dan kekhawatiran yang timbul dalam diri akan penyakit
covid 19 (Addi, 2020). Definisi lain cemas adalah satu keadaan yang
Dapat diartikan cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan
hanya dialami oleh tenaga kesehatan, tetapi juga dialami oleh masyarakat
(Addi, 2020).
sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien sakit dan cedera
bencana (SPGDT-B).
Live Saving, artinya seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi
hanya dalam hitungan menit saja. Berhenti nafas 2-3 menit pada manusia
tindakan. Skala prioritas pada ATS dibagi menjadi 5 skala yaitu ATS 1
(Reality Testing Ability/ RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh
2011).
sedang (29,4%), kecemasan berat sekali (2,9%) dan tidak cemas (5,9%).
dengan kecemasan.
Johannes Kupang.
Setiap rumah sakit memiliki peraturan terkait waktu tunggu pasien
sakit tetap mengacu pada pedoman ATS. Waktu tunggu ini menyebabkan
ini rumah sakit merupakan tempat yang memiliki faktor resiko terpapar
keluarga pasien di IGD Rumah Sakit advent Bandar lampung pada era
pandemic covid-19.
pandemik covid 19
Bandar Lampung.
TINJAUAN PUSTAKA
subjektif dari seseorang. Definisi lain cemas adalah satu keadaan yang
Dapat diartikan cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan
tidak berdaya (Kusuma & Hartono, 2010). Kecemasan adalah situasi yang
tidak nyaman, ketakutan yang tidak jelas dan gelisah, dan disertai respon
menyebar berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Tomb,
kecemasan adalah keadaan emosi yang tidak memiliki objek yang spesifik
dan kondisi dialami secara subjektif. Cemas berbeda dengan rasa takut.
dibedakan menjadi dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State anxiety
pada sistem saraf otonom. Intensitas dari state anxiety cukup bervariasi
(Spielberger, 1983).
a. Faktor Predisposisi
1) Teori Psikoanalitik
2) Teori Interpersonal
3) Teori Perilaku
4) Teori Keluarga
5) Teori Biologis
stressor.
b. Faktor Presipitasi
tinggal.
1) Jenis kelamin
emosional.
emosional.
berbeda.
5) Dukungan sosial
kecemasan.
a. Kecemasan ringan
b. Kecemasan sedang
sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering,
c. Kecemasan berat
terinci dan spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain.
d. Respon Afektif
kecemasan
1985).
penilaian.
keluhan
1 = gejala ringan
2 = gejala sedang
3 = gejala berat
dan item 1 sampai 14. Bila skor kurang dari 14 tidak ada
kecemasan,
skor 42 – 56 panik.
Kuesioner STAI ini terdiri dari 2 bagian yaitu state anxiety yang
seseorang yang dirasakan “saat ini” atau pada waktu tertentu dan
konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan satu cara yang
pada tempat yang tepat sesuai dengan tingkat kegawatannya. Lebih rinci
pasien yang lebih awal dan singkat, penentuan dari penanganan pasien
terbatas.
a. Pertimbangan (reasoning)
intuisi.
atau deduktif.
e. Intuisi (Intuition)
efektif.
1) Prioritas 1 (merah)
2) Prioritas 2 (kuning)
3) Prioritas 3 (hijau)
dan afektif. Waktu tunggu obyektif merupakan jalannya waktu yang diukur
dimana estimasi waktu bergantung pada lamanya waktu yang diukur secara
atau sebentar. Aspek afektif dalam menunggu terdiri dari respon emosional
yang dapat meningkatkan beban kerja staf pada IGD (Depkes RI, 2005).
waktu tunggu pasien sesuai metode triage ATS yang dapat dilihat pada tabel
2.1
paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di IGD. Namun demikian, belum
pasien sebagaimana yang diterapkan melalui sistem triage ATS. Hal ini
ATS 1 dan ATS 2 menjadi prioritas 1, ATS 3 dan 4 menjadi prioritas 2 dan
ATS 5 menjadi prioritas 3. Namun demikian dalam buku panduan tersebut
tidak ada acuan maksimal waktu tunggu untuk masing- masing kategori
kategori yang diterapkan IGD RS Advent adalah < 5 menit untuk prioritas
1, 30 menit untuk prioritas 2 dan 60 menit untuk prioritas 3. Hal ini sudah
2011).
Penanganan pada IGD mengacu pada sistem triage dimana sistem itu
paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di IGD. Namun demikian, belum
2013)
Faktor lingkungan ini menyebabkan perasaan yang tidak aman hal ini kan
kecemasan akan tertularnya virus Covid 19. Menurut (Rahma 2020) rumah
sakit merupakan tempat yang pemaparan covid 19 yang tinggi. Hal ini
covid 19.
tunggu dengan tingkat kecemasan pasien prioritas 3 di IGD RSUD Prof. Dr.
W. Z. Johannes Kupang.
Keluarga Pasien di
IGD
Faktor yang
Waktu tunggu berkaitan
keluarga pasien di Faktor lingkungan
IGD Faktor
pengetahuan
Faktor yang
Keterangan
mempengaruhi:
Tingkat kecemasan
Jenis kelamin
Kecemasan ringan
Usia
Kecemasan sedang
Lingkungan
Tidak Diteliti Kecemasan berat
Pengetahuan
Pendidikan
Diteliti
2.7 Hipotesa
Ha: Tidak terdapat hubungan waktu tunggu dengan tingkat kecemasan pada
METODE PENELITIAN
fakta yang telah terjadi dan pernah dilakukan oleh subyek penelitian
variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali pada satu saat.
Pada jenis ini, variabel independen dan variabel dependen dinilai secara
simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut dengan studi ini akan
Lampung.
3.3.2 Waktu Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah keluarga pasien yang menggunakan jasa
sampel 51 orang.
3.4.2 Sampel
sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari populasi. Untuk menghitung
N
n=
( N d2 ) +1
51
n=
( 101× 0,05 2) + 1
51
n=
1,2525
n=41
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Bersar sampel
a. Kriteria Inklusi
(informed consent).
b. Kriteria Eksklusi
Variabel pada penelitian ini adalah sebagai waktu tunggu variabel bebas
1) Jenis Data
Amin.
3) Data Primer
Bintang Amin.
Total Skor :
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
seberapa banyak gejala yang timbul dari kelompok gejala adapun penilaian
(Harlina, 2018) :
gejala yang dirasakan x 100 %
jumlah gejala tiap kelompok
guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisis data tidak
3.9.1 Editting
3.9.2 Coding
3.9.3 Processing
program excel atau kedalam program SPSS (Statistic Product and Service
Solution).
3.9.4 Cleaning
keputusan hipotesa.
0,05) maka bermakna atau signifikan, berarti ada hubungan antara variabel
0,05) maka tidak bermakna atau tidak signifikan, berarti tidak adanya
Pengolahan data
Analisis data
Penyusunan laporan
Presentasi laporan