Anda di halaman 1dari 14

KETUBAN

PECAH DINI
(KPD)
Eva Fahresa (20360…)
Pembimbing :
 
dr. H. Muslich Parangin-angin, Sp.Og
Latar Belakang
Ketuban pecah dini merupakan salah satu
kelainan dalam kehamilan. Ketuban pecah
dini merupakan masalah penting dalam
ilmu obstetri, karena berkaitan dengan
penyulit yang berdampak buruk terhadap
kesehatan dan kesejahteraan maternal
maupun terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterin, sehingga
hal ini dapat meningkatkan masalah
kesehatan di Indonesia

2
Rumusan
Masalah
01
Apa yang
dimaksud
dengan ketupan
pecah dini
03
02
Faktor apa
• Bagaimana
cara
penatalaksa
naan
yang ketupan
menyebabkan pecah dini?
ketuban pesah 3
dini?
Tujuan
Penelitian

01 Tujuan Umum
• Tujuan penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
apa yang dimaksud dengan ketuban pecah dini hingga
penatalaksanaannya.

02
Tujuan Khusus
• Mahasiswa mampu menjelaskan
asuhan pada penderita ketuban Pecah
dini
• Mahasiswa dapat menambah wawasan
baru mengenai angka kejadian
penyakit KPD
• Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang definisi, etiologi, klasifikasi,
manifestasi klinis, patofisiologi,
pemeriksaan penunjang, dan
penatalaksanaan KPD
Manfaat
0 Manfaat Teoritis
• Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai

1 bahan informasi bagi perkembangan ilmu


kebidanan, khususnya perihal ketuban pecah

02 dini.
Manfaat Ilmiah
• Sebagai bahan informasi bagi rekan-rekan mahasiswa
kedokteran universitas malahayati mengenai ketuban
pecah dini.

03 Manfat Bagi Penulis


• Hal ini merupakan pengalaman yang dapat
meningkatkan dan menambah pengetahuan
5
mengenai ketuban pecah dini
Definisi
Ketuban pecah dini adalah pecahnya
ketuban sebelum persalinan mulai pada
tahapan kehamilan manapun. Sedangkan
menurut menurut pendapat lain ketuban
pecah dini ditandai dengan keluarnya
cairan berupa air-air dari vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu dan dapat
dinyatakan pecah dini terjadi sebelum
proses persalinan berlangsung.

6
Tanda dan gejala
KPD
Keluar cairan dari
vagina

Aroma air
ketuban dan Bercak banyak pada
berbau manis vagina

Cairan yang keluar Sakit pada bagian


Tidak berhenti perut

7
Etiologi KPD
Multipara dan
Grandemultipara

Hidramnion Kehamilan ganda

Kelainan letak: Cephalo Pelvic


sungsang atau Disproportion
lintang (CPD)

8
Faktor Resiko KPD
Usia

Sosial ekonomi Anemia dan


kebiasan merokok

Paritas Riwayat KPD

9
Patofisiologi KPD
• Pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnya elastisitas
pada daerah tepi robekan selaput ketuban. Hilangnya elastisitas
selaput ketuban ini sangat erat kaitannya dengan jaringan
kolagen, yang dapat terjadi karena penipisan oleh infeksi atau
rendahnya kadar kolagen. Kolagen pada selaput terdapat pada
amnion di daerah lapisan kompakta, fibroblas serta pada korion
di daerah lapisan retikuler atau trofoblas
• Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertantu terjadi
perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban
mengalami kelemahan. Perubahan struktur, jumlah sel dan
katabolisme kolagen menyebabkan aktivitas kolagen berubah
dan menyebabkan selaput ketuban pecah. Pada daerah di
sekitar pecahnya selaput ketuban diidentifikasi sebagai suatu
zona “restriced zone of exteme altered morphologi
Penatalaksanaan
KPD
• Bila kehamilan dibawah 26 minggu karena mempertahankannya
memerlukan waktu lama. Apabila sudah mencapai berat 2000
gram dapat dipertimbangkan untuk diinduksi.
• Pemberian batametason 12 mg dengan interval 24 jam, 12 mg
tambahan, maksimum dosis 24 mg, dan masa kerjanya 2-3 hari,
• Pada kehamilan kurang 32 minggu dilakukan tindakan
konservatif, yaitu tidah baring, diberikan sedatif berupa
fenobarbital 3 x 30 mg. Berikan antibiotik selama 5 hari dan
glukokortikosteroid, seperti deksametason 3 x 5 mg selama 2
hari.
• Sedangkan untuk penanganan aktif yaitu untuk kehamilan > 37
minggu induksi dengan oksitosin, apabila gagal lakukan seksio
sesarea. Dapat diberikan misoprostol 25µg – 50µg intravaginal
tiap 6 jam maksimal 4 kali
Komplikasi
KPD Pada Ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan
KPD pada ibu yaitu infeksi
intrapartal/ dalam persalinan,
infeksi puerperalis/ masa nifas, dry
labour/ partus lama, perdarahan
post partum, meningkatnya
tindakan operatif obstetric
(khususnya SC), morbiditas dan
mortalitas maternal.

1
2
Komplikasi
KPD
Pada janin
prematuritas (sindrom distes
pernapasan, hipotermia, masalah
pemberian makanan neonatal),
retinopati premturit, perdarahan
intraventrikular, enterecolitis
necroticing, ganggguan otak dan
risiko cerebral palsy,
hiperbilirubinemia, anemia, sepsis,
1
3
THANKS
Ada Pertanyaan?

1
4

Anda mungkin juga menyukai