Pembimbing :
Disusun Oleh :
SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan nikmat dan
karunia-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas paper ini. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad shalallahu
‘alaihiwasallam, yang telah membawa manusia dari zaman jahiliah ke alam yang penuh
ilmu pengetahuan ini.
Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah subhanahuwata’ala,
penulis dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “ Proses Pertilisasi” Dalam
penyusunan paper ini, penulis mendapatkan beberapa hambatan serta kesulitan. Akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hal tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan paper ini, terutama kepada yang terhormat dr. H.
M. Haidir, Sp.Og selaku pembimbing. Semoga segala bantuan yang penulis terima
akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah subhanahuwata’ala.
Adapun penulisan tugas paper ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti kegiatan kepaniteraan klinik senior bagian Ilmu Penyakit Kandungan di
Rumah Sakit Umum Haji, Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang ditujukan untuk membangun.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Medan,Oktober 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
2.1 Syarat-syarat pertilisasi .....................................................................................3
2.2 Mekanisme terjadinya pertilisasi ......................................................................3
2.3 Pengertian Partenogenesis.................................................................................6
2.4 Tahapan pertilisasi.............................................................................................7
2.5 Proses terjadinya bayi kembar..........................................................................8
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................12
3.2 Saran ................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
proses perkembang biakan pada hewan yang diawali dengan bersatunya sel telur
(ovum) dengan sel mani (sperma) sehingga terbentuk zigot kemudian embrio
Secara umum, proses reproduksi ini melibatkan dua hal yakni, sel telur atau
yang biasanya disebut ovum dan sel mani atau yang disebut sperma. Ovum sendiri
dihasilkan oleh perempuan melalui proses ovulasi setelah melalui beberapa tahap
perkembangan folikel ( secara umum disebut dengan proses oogenesis yakni proses
pementukan sel telur atau ovum), sedangkan sperma diproduksi oleh laki-laki
melalui proses gametogenesis (proses pembentukan sel gamet jantan atau sperma
kawin), ovulasi, dan fertilisasi (proses bertemunya sel gamet jantan dan sel gamet
1
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
suatu individu baru dengan sifat genetik yang berasal dari kedua orang tuanya
(Sudarwati, 1990:23). Syarat fertilisasi yaitu adanya ovum yang matang dan siap
aktivitas utama :
a. Fertilisasi Eksterna
fertilisasi eksterna dapat dilakukan dengan dua cara utama, yaitu daya tarik
dan aktivasi yang spesies spesifik dari sperma. Daya tarik spesies spesifik
suatu zat yang mempunyai daya tarik. Dewasa ini telah ditemukan dua
Interaksi yang kedua antara sperma dan telur menyangkut aktivasi sperma
3
oleh selaput lendir telur yang disebut reaksi akrosoma. Pada umumnya reaksi
akrosoma akan mencapai membran telur. Pada tahap inilah terjadi pengenalan
yang bersifat spesies spesifik. Protein akrosoma yang berperan dalam hal ini
adalah bindin yang terdapat khusus pada prosesus akrosoma. Dari pengujian
sangatlah berbeda. Hal ini menyatakan bahwa pada membran vitelin terdapat
b. Fertilisasi Internal
Gambar 1. Fertilisasi
beberapa lama. Periode ini disebut kapasitasi dan waktu yang dibutuhkan
4
berbeda- beda bagi berbagai spesies. Pada perioda ini terjadi perubahan
selaput yang membungkus kepala sperma. Pada zona pelusida terdapat suatu
protein khusus dimana sperma dapat terikat. Lagi pula protein ini setelah
(akrosin) secara langsung pada tempat dimana sperma terikat. Pada tempat
dimana sperma melekat pada telur, sitoplasma telur akan membentuk tonjolan
inti mulai dibentuk. Bentuk ini sekarang disebut pronukleus jantan. Dari
bagian sperma lainnya hanya sentriol yang dipertahankan dan akan menjadi
betina.
Setelah inti telur menjadi haploid dan disebut pronukleus betina, dengan
bantuan aster sperma akan bergerak ke bagian tengah telur dan mendekati
5
berakhir dan zigot siap untuk memasuki tahap perkembangannya.
Monospermi, hanya satu sperma yang masuk ke dalam telur. Pada proses
ini satu sperma haploid bersatu dengan nukleus haploid telur, agar jumlah
Polispermi, masuknya sperma dalam jumlah lebih dari satu. Pada banyak
telah membentuk berbagai cara untuk mencegah peleburan lebih dari dua inti
haploid. Pencegahan terjadinya polispermi terjadi melalui dua cara, yaitu cara
1990:26).
Partenogenesis berasal dari kata parthenos yang berarti dara, dan genesis
yang berarti kejadian, kelahiran (Yatim, 1982: 132). Jadi, partenogenesis adalah
pertumbuhan embrio tanpa dibuahi sperma. Ada dua macam partenogenesis, yaitu.
a. Natural partenogenesis
atau normal. Terdapat pada berbagai jenis Arthropoda, seperti lebah, semut,
tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada lebah dan tawon, telur yang dibuahi jantan
akan tumbuh jadi betina, sedang yang tak dibuahi akan tumbuh jadi jantan.
Jantan ini fertil, betinanya steril. Betina jadi pekerja, jantan untuk mengawini
b. Artificial partenogenesis
6
Ini biasa dilakukan manusia dalam experiment. Partenogenesis dapat dilakukan
telah dicelup di dalam darah merupakan salah satu cara klasik untuk
mendapatkan partenogenesis pada telur katak. Telur ini tumbuh terus sampai
menetas jadi larva, dan larva ini pun mampu bermetamorphosis sampai bentuk
dewasa. Cuma lebih lemah dan mudah mati, dibandingkan dengan katak normal.
TAHAPAN-TAHAPAN FERTILISASI
tertentu agar zona pelusida tidak dapat di tembus oleh sperma yang lainnya.
Penetrasi sperma akan merangsang sel telur untuk menyelesaikan proses meiosis
B. setelah peneterasi
Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala
7
C. Pengembangan inti
menghasilkan zigot.
Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus
yang sama dani tidak selalu dilahirkan dalam hari yang sama. Pada manusia, ibu
yang mengandung bayi kembar akan mengalami persalinan berganda dan masa
tunggal. Dilihat dari asal usul zigot, terdapat dua jenis persalinan kembar, yaitu
fraternal (dizigotik) dan identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal yang
umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar monozigotik merupakan hal yang
jarang dijumpai.
zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih
dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel
sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi kadang-
kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang
apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar
dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang
dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis
kelamin yang berbeda atau sama. Kajian juga menunjukkan bahwa bakat
8
menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur
menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan
pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal
sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik
pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta
monozigotik selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon)
kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat
berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail, seperti sidik
karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari
9
acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi.
Fraternal Identik
DNA beda DNA sama
Jenis kelamin bisa beda ataupun sama Jenis kelamin sama
Wajah berbeda Wajah sama
Golongan darah berbeda Golongan darah sama
10
wikipedia,2016)
genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang
Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat
penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak,
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
11
1. Fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet sehingga terbentuk
suatu individu baru dengan sifat genetik yang berasal dari kedua orang tuanya.
Syarat-syarat fertilisasi adalah adanya sel telur yang matang dan siap dibuahi
oleh sperma.
2. Mekanisme fertilisasi dibedakan menjadi dua yaitu fertilisasi secara internal dan
3. Partenogenesis berasal dari kata parthenos yang berarti dara, dan genesis yang
4. Kembar atau anak kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus
yang sama dani tidak selalu dilahirkan dalam hari yang sama. Dilihat dari asal
usul zigot, terdapat dua jenis persalinan kembar, yaitu fraternal (dizigotik) dan
identik (monozigotik).
3.2. Saran
DAFTAR RUJUKAN
12
Tenzer, Amy, Nursasi Handayani, Umie Lestari, Dwi Listyorini, Titi Judani, Abdul Gofur.
13