Disusun oleh :
18019
2021
LITERATURE REVIEW : PENERAPAN FISIOTERAPI
DADA PADA MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN
BERSIHAN JALAN NAFAS
Disusun oleh :
18019
2021
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal 22 Juli 2021 Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “LITERATURE RIVEUW : PENERAPAN
FISIOTERAPI DADA PADA MASALAH
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS” untuk
dipertahankan di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi
Diploma III Keperawatan Akademi Keperawatan Keris Husada.
Disusun Oleh :
18019
Menyetujui :
PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
18019
Hari : Senin
Disahkan Oleh :
Akademi Keperawatan Keris Husada
Direktur,
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang di kutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : 18019
Tanda Tangan :
ii
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak
kekurangan, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya
dan rekan seprofesi khususnya.
Jakarta, 2021
Penulis
ii
LITERATURE REVIEW: PENERAPAN FISIOTERAPI DADA
PADA MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN
BERSIHAN JALAN NAFAS
4
LITERATURE REVIEW: APPLICATION OF CHEST PHYSIOTHERAPY
IN THE PROBLEMS OF INACCURACY
CLEAN BREATH
ABSTRACT
5
DAFTAR ISI
6
BAB 1
PENDAHULUAN
tinggi, berdasarkan data Depkes 2011 di Indonesia masih menjadi salah satu
dunia, angka kematian akibat pneumonia atau infeksi saluran pernafasan akut,
1,2 juta orang setiap tahun. Kemudian, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013
Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama
dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan diberbagai
negara di dunia (Dep Kes RI, 2012). Menurut World Health Organitation
(WHO) tahun 2013, ada sekitar 8,6 juta orang jatuh sakit dengan TB Paru dan
1,3 juta meninggal akibat TB Paru. Tuberculosis paru ini merupakan penyakit
Pada umumya faktor penyebab masalah obstruksi jalan nafas atas dan bawah
adalah karena peningkatan secret sebagai salah satu manifestasi klinis adanya
inflamasi pada saluran nafas. Proses inflamasi ini muncul dari penyakit sistem
pernafasan, dalam hal ini penulis mereview dengan masalah sistem pernafasan
7
dapa penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) dan Pneumonia yang
klinis yang ada, sehingga muncul masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
pengeluaran sputum agar proses pernapasan dapat berjalan dengan baik guna
kekurangan oksigen dalam sel tubuh. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan
oksigen dalam darah. Otak merupakan organ yang sangat sensitive terhadap
kekurangan oksigen, apabila kekurangan oksigen lebih dari lima menit dapat
Berdasarkan jurnal yang direview oleh penulis tindakan yang efektif untuk
Fisioterapi dada ini merupakan teknik atau tindakan pengeluaran sputum atau
sekret yang digunakan, baik secara mandiri maupun kombinasi agar tidak
jalan napas dan komplikasi penyakit lain sehingga menurunkan fungsi ventilasi
8
meningkatkan volume pengeluaran sputum atau sekret pada klien seperti yang
yaitu dalam hal ini seorang perawat. Perawat memiliki keterampilan berupa
keperawatan berupa fisioterapi dada dapat memberikan efek yang baik bagi
1.3 Tujuan
bersihan jalan nafas dari 5 jurnal yang diamati dan direview oleh penulis.
direview penulis
9
2. Mengidentifikasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas sesudah
direview penulis
1.4 Manfaat
peruses penyembuhan dapat berlangsung lebih baik dan lebih baik dan lebih
cepat. Oleh karena itu hasil dari review jurnal penelitian ini bisa meningkatkan
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa hal yang mendasari adanya masalah bersihan jalan nafas itu bisa kita
dapati dari jurnal yang dievie berupa adanya suara nafas tambahan, perubaha
frekuensi nafas, perubahan irama nafas, adanya sianosis, sering kali mengalami
berlebih, batuk yang tidak efektif gelisah dan juga dispnea. Disamping beberapa
hal yang menandakan adanya masalah bersihan jalan nafas, pada bersihan jalan
bersihan jalan nafas tersebut ada tiga faktor, yang pertama faktor lingkungan
seperti merokok, mengirup asap rokok, dan perokok pasif, faktor obstruksi jalan
nafas seperti spasme jalan nafas, retensi sekret, mucus berlebih, adanya jalan
nafas buatan, terdapat benda asing dijalan nafas, sekret dibronki, dan eksudat
dinding bronchial, PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), infeksi asma, jalan
11
2.2 Konsep fisioterapi dada
drainage postural, clapping dan vibrating. Fisioterapi dada ini dimulai dengan
melakukan perubahan atau mengatur posisi kepala atau dada lebih rendah
Menurut Fitriananda dkk, (2017) bahwa fisioterapi Dada terdiri dari posturale
drainage, Posturale drainage merupakan cara yang sudah lama digunakan dalam
sentuhan ringan atau stroking, teknik ini memakai telapak tangan juga tekanan,
12
Vibrasi thorax membantu melepas sekret dan merangsang aktifitas cilia (Putri,
dkk, 2016).
khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu, disebut
juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA) dan cepat mati jika terpapar sinar
matahari langsung akan tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat
Berdasarkan klasifikasi yang ada pada TB paru, dua keteragan tersebut ini
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badab tidak naik dengan
adekuat atau tidak naik dalam I bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi
yang baik. Demam lama (≥ 2 minggu ) dan / berulang tanpa sebab yang jelas.
13
Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan
gejala spesifuk pada TB anak apabila tidak disertai dengan gejala- gejala
sistemik lainnya, Batuk lama ≥ 3 minggu, Nafsu makan tidak ada, atau
baku diare.
2.3.2 Pneumonia
disebut alveoli, yang diisi dengan udara ketika orang yang sehat bernafas.
Ketika seorang individu memiliki pneumonia, alveoli diisi dengan nanah dan
oksigen.
pneumonia, dalam gambaran klinis dan strategi pengobatan yaitu usia pasien.
Staphylococcus aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja,
2008).
(2005) yaitu batuk dan/atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu
14
gambar pneumonia, adapun gejalan lainnya erupa suara merintih, nafas
cepat, terdengar suara nafas tambahan (ronchi), sianosis, kejang dan tidak
sadarkan diri.
(PN) adalah pneumonia yang diperoleh selama perawatan di rumah sakit atau
disebabkan oleh aspirasi oral atau bahan dari lambung, baik ketika makan
atau setelah muntah. Hasil inflamasi pada paru bukan merupakan infeksi
bakteri aerobic atau penyebab lain dari pneumonia, dan Pneumonia pada
15
BAB III
Desain jenis studi yang dilakukan adalah Literature review. Literature review
itu sendiri merupakan uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian
pustaka atau disebut juka kajian pustaka (literature review) merupakan sebuah
telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya tertarik yang
akan diteliti.
Sumber Data Base Studi: Penulis melakukan penulusuran melalui web dan
Google Scholar dengan mengetikan kata kunci Literature Review Penerapan
Fisioterapi Dada Pada Masalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas.
Adapun jumlah jurnal yang diambil peneliti berjumlah 5 jurnal.
Waktu Publikasi: Penulis mengambil data yang sesuai dengan topik dengan
rentang waktu publikasi jurnl 5 tahun terakhir (2016-2021) dalam artikel
full-text dan dalam format pdf dan dipilih sesuai kriteria inklusi dan kriteria
ekslusi, pada jurnal yang direview merupakan jurnal penelitian dalam bahasa
Indonesia dan bahasa inggris.
16
3.3. Kriteria Inklusi
17
enfermagem “Ineffective Airway
"desobstrução ineficaz Clearance”
de vias aéreas" (Mendefinisikan
Características Karakteristik
Diagnosis
definidoras do
Keperawatan
diagnóstico de
“Bersihan Jalan
enfermagem Nafas Tidak Efektif”
"desobstrução ineficaz
de vias aéreas"
Penelitian ini mengakses beberapa jurnal dalam kurung waktu tiga bulan yang
dimulai pada bulan april. Didapatkan dari pencarian jurnal tersebut sebanyak
26 jurnal, kemudian jurnal tersebut diskrinning menggunakan kriteria inklusi
menjadi lima jurnal. Metode yang digunakan dibatasi pada metode quasi
exsperiment berdasarkan jurnal.
Penulis akan menginterpretasikan data dari lima jurnal yang telah diskrinning.
Selanjutnya, penulis akan membuat tabel hasil dan pembahasan yang akan
membahas satu per satu data hasil berdasarkan teori dan pendapat penulis yang
akan disimpulkan.
18
BAB IV
telah direview didapatkan anak sebanyak 11-30 responden dengan rata-rata usia
2,5-6 tahun sedangkan untuk remaja dan dewasa sebanyak 14-20 responden
dengan usia mulai dari 18 tahun keatas, Jurnal yang direview melakukan
bersihan jalan nafas. Pada review ini penulis menentukan metode penelitian
yang digunakan pada kelima jurnal ini ialah Quasy Experimen, berdasarkan
eksperimen, dengan kata lain metode penelitian ini memiliki kelompok konrol
dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih secara acak atau random.
Hasil penelitian Literature review berdasarkan jurnak yang sudah direview oleh
19
No Studi/Penulis Tempat Besar Sampel / Usia Metode Outcome
Penelitian Partisipan Penelitian/Alat
Ukur
1. Pengaruh Pemberian Desa Sampel anak-anak Metode penelitian Hasil penelitian ini mendapat beberapa
Fisioterapi Dada Pucung berjumlah 26 berusia dibawah yang digunakan kriteria kebersihan jalan napas, antara lain :
Terhadap Eromoko orang dengan 10 tahun dalam penelitian ini bunyi nafas terdengar bersih, ronkhi tidak
Kebersihan Jalan Wonogiri pengambilan adalah metode terdengar, menunjukkan batuk efektif, tidak
Napas Pada Pasien sampel yang eksperimen. ada penumpukan sekret di saluran napas, dan
gangguan nafas Di diperoleh dari pernapasan dalam batas normal (16-20
Alat ukur untuk
Desa Pucung hasil uji x/menit) tanpa penggunaan otot bantu napas.
mengumpulkan
Eromoko Wonogiri. dengan Paired
data tersebut berupa Dalam penelitian yang dilakukan didapatkan
t-test program
Dinar Ariasti,Sri kuesioner/angket, hasil kebersihan jalan napas sebelum
Aminingsih SPSS versi 18
observasi, diberikan fisioterapi dada, responden yang
,Endrawati (2016)
wawancara, atau jalan napasnya tidak bersih sebanyak 23
gabungan responden (88,47%), sedangkan untuk
ketiganya. kategori bersih sebanyak 3 responden
(11,53%). Kemudian sesudah diberikan
20
fisioterapi dada, responden untuk kategori
jalan napas bersih sebanyak 18 responden
(69,23%), sedangkan jalan napas tidak bersih
adalah 8 responden (30,70%).
2. Pengaruh Fisioterapi RSUD Kota Jumlah sampel Anak berusia 6- Pada penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan data hasil
Dada Terhadap Depok yang 12 tahun menggunakan quasi analisis seperti jenis kelamin, usia,
Pengeluaran Sputum digunakan experimental design karakteristik penyakit pernafasan, jenis obat
Pada Anak Dengan sebnayak 11 dengan pendekatan pengeluaran sputum, frekuensi pengeluaran
Penyakit Gangguan responden. one group pretest sputum, frekuensi batuk, dan skor kualitas
Pernafasan Di Poli Pemilihan posttest Pemilihan tidur.
Anak RSUD Kota responden responden
Hasil penelitian ini anak yang mengeluarkan
Depok dilakukan dilakukan dengan
sputum sebelum fisioterapi dada sebanyak 8
dengan teknik teknik purposive
Tatiana Siregar, orang dan setelah fisioterapi dada
purposive sampling sesuai
Chella Aryayuni pengeluaran sputum terjadi pada 11 anak
samplingdenga dengan kriteria
(2015) (100%).
n kriteria inklusi. Instrumen
inklusi. yang digunakan
adalah lembar
21
observasi yang
terbagi 2 bagian
yaitu lembar
standar prosedur
operasional
fisioterapi dada dan
identitas klien.
Metode
pengumpulan data
dengancara
pengamatan sputum
pada anak dan
wawancara pada
orang tua serta
pengisian angket.
22
3. Efektifitas Clapping Di Ruang Total Semua klien Metode penelitian Hasil observasi sputum sebelum dan sesudah
Dan Vibrating ICU RSU populasiadalah yang berumur adalah eksperimen fisioterapi nafas clapping dan vibrating pada
Terhadap dr. Soetomo 15 orang dan 18 tahun atau semu dengan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Kebersihan Jalan Surabaya sampel lebih dengan rancangan pre-post
Hasil uji Wilcoxon yang dilakukan terhadap
Nafas Klien Dengan berjumlah 14 jalan nafas test control group
adanya sputum pada kelompok perlakuan
Ventilasi Mekanik orang, dan bantuan design. Pada kedua
ada pengaruh fisioterapi nafas clapping dan
teknik kelompok diawali
Siti Maimuna, Didit vibrating terhadap adanya sputum sebelum
sampling yang dengan pretest, dan
Supriyanto, Moch. dan sesudah perlakuan (p=0,025<α=0,05).
digunakan setelah pemberian
Bahrudin (2019) Pada kelompok control tidak ada pengaruh
adalah perlakuan diadakan
fisioterapi nafas clapping dan vibrating
purposive pengukuran
terhadap adanya sputum sebelum dan
sampling kembali (pasca
sesudah observasi (p=0,157> α=0,05).
dengan analisis test). Pemilihan
Sedangkan hasil analisis uji Mann Whitney
data kedua kelompok ini
didapatkan ada pengaruh fisioterapi nafas
menggunakan tidak menggunakan
clapping dan vibrating terhadap adanya
paired t test tekni kacak.
sputum antara kelompok perlakuan dan
dan Wilcoxon
Instrumen yang kelompok kontrol (p=0,026<α=0,05).Setelah
test
digunakan untuk dilakukan fisioterapi nafas clapping dan
23
pengumpulan data vibrating pada kelompok perlakuan tidak
pada penelitian ini didapatkan sputum dari yang sebelumnya
adalah lembar semua pasien (100%) ada sputum. Pada
observasi kelompok control terdapat 5 pasien (71,4%)
masih didapatkan adanya sputum.
4. Pengaruh Pemberian RSUD Jumlah sampel Rentang usia Penelitian ini Hasil penelitian ini menyatakan ada
Fisioterapi Dada KabupatenI yang akan rata-rata > 12 merupakan perbedaan yang bermakna antara bersihan
Dan Pursed Lips ndramayu diambil bulan - < 60 penelitian jalan nafas antara sebelum dan sesudah
Breathing (Tiupan sebanyak 30 bulan kuantitatif dengan dilakukan intervensi fisioterapi dada dan
Lidah) Terhadap responden desain penelitian PLB pada anak balita dengan pneumonia di
Bersihan Jalan Nafas yang dibagi Quasy RSUD Kabupaten Indramayu. Dari hasil
Pada Anak Dengan dalam 3 Experimental pre- penelitian didapatkan bahwa pada intervensi
Pneumonia kelompok post test.Rancangan pertama belum terjadi perubahan terhadap
intervensi. penelitian yang bersihan jalan napas, tetapi pada intervensi
Titin Hidayatin
Teknik digunakan dalam berikutnya terjadi perubahan terhadap
(2019) pengambilan penelitian ini bersihan jalan napas dan perubahan yang
data adalah adalah non sangat signifikan terjadi pada intervensi
equivalent wit hout kedua (sore hari) hari kedua yaitu semua
24
concecutive control group (non responden (10 balita) mengalami perubahan
sampling randomized without terhadap bersihan jalan napas. Semakin lama
control group intervensi yang dilakukan maka akan
pretest-posttest) semakin terlihat perubahan terhadap bersihan
dengan jalan napas balita. Hal ini karena pada
memberikan kelompok ini diberikan 2 intervensi yaitu
pengukuran fisioterapi dada dan PLB. Perbedaan pada
bersihan jalan penelitian ini dengan peneltian sebelumnya
napas (frekuensi yaitu pada penelitian ini menggabungkan
nafas, bunyinafas, kedua intervensi yang diberikan yaitu
irama nafas, dan fisioterapi dada dan PLB terhadap bersihan
penggunaan otot jalan napas pada anak balita dengan
bantu pernafasan) pneumonia dan hasilnya sangat terbuki
sebelum dan efektif jika dilakukan secara bersama sama
sesudah dilakukan untuk bersihan jalan napas pada anak balita
tindakan dengan pneumonia.
5. Defining Di Sampel Anak-anak Metode penelitian Hasil penelitian yang dilakukan secara
Characteristics Of kembangka sebanyak 249 dengan usia yang digunakan statistik dengan IAC untuk menentukan
25
The Nursing n di dua individu akan maksimal 5 yaitu studi karakteristik penurunan suara napas, batuk
Diagnosis rumah sakit dipilih sesuai tahun deskriptif, cross- tidak efektif dan suara nafas tambahan
“Ineffective Airway umum anak dengan kriteria sectional dengan dengan kapasitas prediksi yang lebih baik
Clearance” di timur laut inklusi. tipe analitik. untuk diagnosis bersihan jalan nafas tidak
(Mendefinisikan ibu kota Instrumen yang efektif pada anak-anak dengan infeksi
Karakteristik Brazil digunakan yaitu saluran pernapasan akut
Diagnosis data umum,
Keperawatan identitas responden,
“Bersihan Jalan dan melakukan
Nafas Tidak Efektif” pemeriksaan fisik
pernafasan.
Daniel Bruno (2010)
26
Hasil dari pada kelima jurnal ini secara umum untuk menunjukan bahwa
penerapan fisioterapi dada ini mampu dan efektif dalam mengatasi masalah
Jalan Nafas
Berdasarkan jurnal penelitian yang direview ada beberapa hal penting yang
mendasari review dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis akan membahas
apa saja poin-poin yang menjadi pandangan sebagai alat ukut keberhasilan
teknik fisioterapi dada ini pada masalah bersihan jalan nafas yang memuat
tentang :
4.2.1 Sebelum melakukan fisioterapi dada pada masalah bersihan jalan nafas
(2015)
vi
Moch. Bahrudin
(2015)
responden yang jalan nafasnya tidak bersih, hasil ini didapati sebelum
fisioterapi dada yang jalan nafasnya tidak bersih sebanyak 10, kemudian
fisioterapi dada yang jalan nafasnya tidak bersih sebanyak 90% dari total
dada yang jalan nafasnya tidak bersih sebanyak 88,47% , pada penelitan
hasil sebelum dilakukan tindakan fisioterapi dada yang jalan nafasnya tidak
bersih sebanyak 71,4% dan yang terakhir yaitu penelitian yang dilakukan
mengalami jalan napas yang tidak bersih, diakibatkan oleh sekret atau
sputum yang tertahan sehinga menghambat jalan napas pasien. Hal ini tentu
vi
nonfarmakologis untuk memberikan perubahan terhadap ketidakbersihan
jalan nafas pasien, menurut penelitian yang dilakukan salah satunya yaitu
sekret yang digunakan baik secara mandiri maupun kombinasi agar tidak
jalan napas.
4.2.2 Sesudah melakukan fisioterapi dada pada masalah bersihan jalan nafas
intervensi
(2015)
Moch. Bahrudin
(2015)
vi
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa pasien yang dilakukan
menunjukan angka yang cukup kecil yaitu 10-30% jalan nafas bersih,
fisioterapi dada yang dilakukan pada pasien dengan gangguan jalan nafas
yang diakibatkan oleh penumpukan sekret atau sputum bisa di atasi secara
berupa fiioterapi dada dengan baik dan benar dapat mengurangi sekret atau
sputum yang menghambat jalan napas responden, oleh karena itu penelitian
jalan napas ini secara signifikan mampu terhadap masalah bersihan jalan
napas.
4.2.3 Pengaruh dilakukannya fisioterapi dada pada masalah bersihan jalan nafas
Pre-test Post-test
76,3% 23,7%
vi
Tatiana Siregar, Chella Intervensi 41,5% 58,5%
Aryayuni (2015)
90% 10%
Titin Hidayatin, (2019)
10% 80%
Intervensi
88,47% 11,53%
Dinar Ariasti,Sri
Aminingsih
,Endrawati (2016) 30,70% 69,23%
Intervensi
71,4% 28.6%
Siti Maimuna, Didit
Supriyanto, Moch.
Bahrudin (2015) 48,13% 51,87%
Intervensi
78% 22%
Daniel Bruno (2010)
47% 53%
Intervensi
bahwa hasil dari jurnal pertama oleh Tatiana Siregar, Chella Aryayuni yang
penelitian ini saja bisa kita lihat bahwa adanya perubahan angka yang
vi
Pada penyakit Pneumonia ini terjadi yang namanya proses inflamasi hal ini
nafas. Keadaan inilah yang mendasari adanya masalah pada saluran nafas
dalam dua penyakit tersebut yaitu proses inflamasi. Faktor ini yang lama
Berdasarkan hasil review jurnal penelitian yang dilakukan penulis pada lima
bersihan jalan nafas dapat diatasi oleh penerapan intervensi mandiri berupa
pernafasan.
vi
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.1.3 Berdasarkan hasil review yang didapat dari 5 jurnal penelitian ini bahwa
5.2 Saran
membuang sekret yang tertahan pada saluran napas dan sebagai asuhan
5.2.2 Pemberian intervensi ini sebaiknya dilakukan dengan cara yang benar sesuai
SOP yang berlaku, untuk memberikan efektifitas yang baik bagi pasien yang
vi
5.2.3 Penerapan fisioterapi dada ini secara keseluruhan bisa dijadikan intervensi
vi
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin, M., Maimuna, S., & Supriyanto, D. (2019). Efektifitas clapping dan
vibrating terhadap kebersihan jalan nafas klien dengan ventilasi mekanik.
DheaSry Ayu Imalia S, P., Tahir, R., &Muhsinah, S. (2019). Penerapan fisioterapi
dada an batuk efektif sebagai penatalaksanaan bersihan jalan nafas pada
pasien tb paru di rsud kota kendari provinsi sulawesi tenggara (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
vi
Munikah, S. (2019). Aplikasi fisioterapi dada untuk mengatasi masalah bersihan
jalan napas pada anak (Doctoral dissertation, Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Magelang).
Selsby, D., & Jones, J. G. (1990). Some physiological and clinical aspects of chest
physiotherapy. British Journal of Anaesthesia, 64(5), 621-631.
Tahir, R., Sry Ayu Imalia, D., &Muhsinah, S. (2019). Fisioterapi Dada dan Batuk
Efektif sebagai Penatalaksanaan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada
Pasien TB Paru di RSUD Kota Kendari.
vi
Lampiran Daftar Riwayat Hidup
1. Data Pribadi
Nama : Fajran Fitrah Zein
JenisKelamin : Laki-laki
Umur : 21 tahun
TempatTanggalLahir :Jakarta , 12 Januari 2000
Agama : islam
AlamatTempatTinggal : jl. Bungsan Rt 03/03 No 48 Bedahan Sawangan kota
Depok
NomotTelpon / HP : 089531963199
Alamat Email : fajranfitrahzein@gmail.com
2. Riwayat Pendidikan
Menyelesaikan studi SD di SDN 01 Bedahan
Menyelesaikan studi SMP di SMP Islamiyah Depok
Menyelesaikan studi SMA di SMK Keperawatan Atlantis
vi
Lampiran Lembar Bimbingan / Konsultasi
PEMBIMBING MAHASISWA
vi
Lampiran 12.FormulirPengajuan Judul KTI
Judul KTI :
1. Gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa akademi keris husada tentang
pencegahan covid
2. Gambaran tingkat kecemasan pada pasien covid di Hotel OTG
3. Literature review : Penerapan Fisioterapi Dada pada masalah ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Judul yang disetujui :
vi
Lampiran .Formulir Bukti Penerimaan Naskah KTI
Penguji I Penguji II
Jakarta,
(……………………………….)
vi
Lampiran. Formulir Bukti ACC Naskah KTI
Penguji I Penguji II
Jakarta, ………………………
(……………………………….)
vi