Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

PITYRIASIS
VERSICOLOR
Pembimbing :
dr. Rahimah, Sp.KK

Oleh :
Doris Septiar Madana (20210420050)
SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD DR. SOEDOMO TRENGGALEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
01
TINJAUAN
PUSTAKA

www.traditionalmedicine.com
#TraditionalMedicineWorkshop

PENDAHULUAN
 Pityriasis Versicolor  infeksi jamur superfisial yang
paling umum, terutama di daerah tropis.

 Kemungkinan kambuh tinggi karena adanya


Malassezia dalam flora kulit normal

 Gambaran klinis  makula dengan skuama halus


hiperpigmentasi atau hipopigmentasi

 Lokasi yang paling sering terkena adalah batang


tubuh, leher, dan ekstremitas proksimal.

 Diagnosis PV sering berdasarkan klinis saja.


Perawatan pemeliharaan jangka panjang sering
diperlukan karena tingkat kekambuhan tinggi
www.traditionalmedicine.com
Definisi Pityriasis Versicolor

infeksi Malassezia superfisial yang paling


sering terlihat pada remaja dan dewasa
muda. Kondisi ini juga dikenal sebagai
tinea versikolor, tetapi tata nama ini
membingunkan karena presentasi tinea
lainnya disebabkan oleh dermatofit
daripada yeast.

Malassezia (sebelumnya dikenal sebagai


Pityrosporum) adalah jamur dimorfik lipofilik
(a) Hypopigmentedcircular spot dan confluent, dengan skala halus. (b) yang telah terlibat dalam beberapa kondisi
Kerak kulit pada pita perekat transparan pada slide. kulit: pityriasis (tinea) versicolor, dan
(c) Pemeriksaan mikroskopis: ragi dan filamen diwarnai dengan biru
laktofeno7
Malassezia folliculitis

www.traditionalmedicine.com
ETIOLOGI
Pitiriasis versikolor disebabkan oleh Malassezia, jamur lipofilik
dimorfik yang juga dikenal sebagai Pityrosporum.

Jamur ini adalah komponen flora kulit normal. Sampai saat ini terdapat
14 spesies Malassezia yang telah diidentifikasi .

Spesies utama yang diisolasi pada pitiriasis versikolor adalah


Malassezia furfur, Malassezia globosa, Malassezia sympodialis
EPIDEMIOLOGI Prevalensi setinggi 50% di negara tropis dan
serendah 1,1% di iklim dingin.

Pitiriasis versikolor lebih sering terjadi pada


remaja dan dewasa muda

Pada usia remaja disebabkan peningkatan


produksi sebum oleh kelenjar sebaceous yang
memungkinkan lingkungan yang lebih kaya
lipid di mana Malassezia dapat tumbuh.

Pitiriasis versikolor mempengaruhi pria dan


wanita sama dan tidak ada dominasi etnis
tertentu.

www.traditionalmedicine.com
PATOFISIOLOGI
Malassezia bergantung pada hidrolisis trigliserida sebum inang manusia karena malassezia kekurangan
sintase asam lemak untuk produksi endogen asam lemak jenuh C14-C16

Asam lemak bebas seperti asam arakidonat atau asam vaksenik, dan asam azelaic yang dilepaskan
sebagai salah satu metabolitnya diproduksi menghambat enzim dopatirosinase yang menghalangi
perubahan tirosin menjadi melanin  memprovokasi peradangan pada kulit inang.

Pada pitiriasis versikolor, organisme mampu untuk beralih ke bentuk miselium patogen
dan menyerang stratum korneum
Pada pitiriasis versikolor, organisme mampu untuk beralih ke bentuk miselium patogen dan menyerang
stratum korneum

Hipopigmentasi (t.u pada pasien berkulit Lesi hiperpigmentasi,


Lesi eritematosus,
gelap)  hasil dari produksi asam dikaitkan dengan
disebabkan adanya
azelaic, asam dikarboksilat yang peningkatan melanosom
reaksi inflamasi
menghambat dan mungkin secara dan penebalan stratum
pada kulit
langsung sitotoksik ke melanosit korneum
Manifestasi Klinik
Pasien dengan pitiriasis versikolor datang Pasien dengan pitiriasis versikolor datang
dengan makula atau plak multipel, dengan makula atau plak multipel,
berbatas tegas, oval, bersisik halus. berbatas tegas, oval, bersisik halus.

"versicolor" mengacu pada spektrum Lesi kulit pitiriasis versikolor biasanya


perubahan warna kulit terlihat termasuk asimtomatik atau sedikit gatal. Namun,
hipopigmentasi dan hiperpigmentasi, lesi pruritus parah dapat hadir dalam kondisi
kulit eritematosa hingga berwarna salmon yang sangat hangat dan lembab
Pityriasis (tinea) versikolor. A, Beberapa bercak berwarna salmon bulat
hingga oval di atas batang. B, Bercak berwarna salmon dan plak tipis di
bahu dan lengan atas dengan sisik halus di atasnya.

Pityriasis (tinea) versikolor. A, bercak dan makula eritematosa. B, makula


dan bercak hipopigmentasi yang bisa disalahartikan sebagai vitiligo. C,
makula merah muda salmon menyatu menjadi bercak. D, Karakteristik
skala halus diatas terlihat dari dekat.
Gambar A. Pityriasis versicolor
(Hypopigmented) di punggung.
Gambar B. Pityriasis versicolor
(Hiperpigmentasi) daerah bahu yang
meluas ke dada bagian atas

(A) Makula hiperpigmentasi di


punggung dan lesi dari dekat
(persegi).
(B) Makula hipopigmentasi dan lesi
dari dekat (persegi).
DIAGNOSIS
1 2 3
Diagnosis pitiriasis versikolor Sinar ultraviolet hitam (lampu Diagnosis dikonfirmasi dengan
biasanya dibuat berdasarkan pemeriksaan mikroskopis skuama yang
wood) dapat membantu untuk
gambaran klinis yang khas
direndam dalam kalium hidroksida, yang
menunjukkan fluoresensi menunjukkan kelompok sel jamur seperti
(hiperpigmentasi atau anggur dan hifa panjang yang khas yang
coppery-orange dari pitiriasis
hipopigmentasi, bercak atau plak disebut sebagai “ziti and meatballs”.
versicolor.
dengan skuama halus).

Gambaran fluoresensi yellow-silver pada lampu wood Gambaran “ziti and meatballs” pada pemeriksaan KOH

www.traditionalmedicine.com
DIAGNOSIS BANDING
1. Pitiriasis rosea 2.Tinea corporis 3. Vitiligo 4. Pitiriasis Alba

5. Confluent and reticulated 6. Hipopigmentasi pasca 7. Dermatitis numularis


papillomatosis (CRP) inflamasi

www.traditionalmedicine.com
Pemeriksaan Penunjang
Skin Scrapping

• Kerokan kulit diratakan pada kaca preparat, pertama dilarutkan dengan kalium hidroksida
10-20% kemudian diwarnai dengan pewarnaan biru metilen, tinta parker atau biru
laktofenol.

Lampu Wod

• Tampak fluoresensi kuning keemasan atau kuning cerah

Uji Biokimia

• Dilakukan pada spesimen kultur dan tidak dilakukan secara langsung pada kerokan kulit.
Pada uji katalase menunjukan hasil positif, ada produksi gelembung gas saat ditambahkan
setetes hidrogen peroksida pada spesimen kultur
Terapi
Perawatan topikal dibagi

01 Pitiriasis versikolor dapat


diobati secara efektif dengan
agen topikal dan/atau
02
menjadi agen antijamur
nonspesifik (sulfur plus asam
salisilat, selenium sulfida
sistemik. 2,5%, dan zinc-pyrithione)
yang terutama
menghilangkan jaringan mati
Agen antijamur termasuk dan mencegah invasi lebih
lanjut, dan obat
03 imidazol (clotrimazole 1%,
ketoconazole 2%, econazole,
isoconazole, miconazole), Terapi sistemik termasuk

04
ciclopirox olamine 1%, dan itrakonazol (200 mg setiap hari
allylamine (terbinafine 1%). selama tujuh hari) dan flukonazol
(150 hingga 300 mg dosis
mingguan selama 2 hingga 4
minggu)

www.traditionalmedicine.com
TATALAKSANA

www.traditionalmedicine.com
PROGNOSIS
• Pityriasis versicolor bersifat jinak dan tidak menular karena
patogen jamur penyebab bersifat komensal dari kulit normal
• Agen antijamur oral dan topikal efektif; Namun, kekambuhan
penyakit sering terjadi dan mungkin berdampak pada kualitas
hidup pasien.
• Pasien harus diingatkan bahwa perubahan pigmen mungkin
memerlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan
untuk dibersihkan, bahkan jika jamur sudah hilang
Memberitahu pasien bahwa
repigmentasi memerlukan waktu
yang lama bahkan sampai setelah
sembuh.
1

Menjaga agar kulit tetap kering.


2

Mengurangi aktivitas yang


membuat keringat berlebihan.
3
EDUKASI
Hindari penggunaan handuk atau
pakaian Bersama dengan orang lain.

4
PERDOSKI,2017
#TraditionalMedicineWorkshop

02
LAPORAN
KASUS

www.traditionalmedicine.com
#TraditionalMedicineWorkshop

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S

Usia : 38 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Perum Bumi Cabean Asri

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Pemeriksaan : 04 Oktober 2022

www.traditionalmedicine.com
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Gatal pada lengan bawah kanan dan kiri.
RPS
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Haji Provinsi Jawa Timur pada Selasa, 4 Oktober 2022
dengan keluhan terasa gatal pada lengan bawah kanan dan kiri sejak 1 bulan yang lalu disertai bercak
putih pada lengan kiri, Bercak awalnya berukuran kecil dan meluas dan menyebar keluhan gatal
dirasakan hilang timbul serta memberat setelah pasien berkeringat, Keluhan lain seperti nyeri dan mati
rasa (-) disangkal.
• Lokasi : Bercak putih pada lengan bawah kiri.W
• waktu : Sejak 1 bulan yang lalu
• Kualitas : Sejak 1 bulan yang lalu
• Kuantitas : Pertama kecil membesar dan bertambah banyak
• Gejala yang menyertai : Disertai gatal
• Faktor memperberat : Bercak putih disertai gatal dan dirasakan memberat saat berkeringat.
• Tidak disertai rasa nyeri ataupun baal.
RPD

• Tidak pernah mengalami keluhan yang sama


•Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-), jantung (-),
•Alergi obat (-)
• Alergi makanan (-).
RPK

•Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama

RPSos

•Pasien berkegiatan sebagai ibu rumah tangga dan tinggal bersama suami dan ke dua anaknya.
•Mandi 2 kali sehari, 1x dipagi hari dan 1x di sore hari.
• Sering memakai baju berlapis.

Riwayat obat

• Tidak ada penggunaan obat

Riwayat kebiasaan

•Kebiasaan merokok (-), dan konsumsi alkohol (-).


#TraditionalMedicineWorkshop

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis dan Tanda tanda Vital

Keadaan umum : Baik


Kesadaran/GCS : CM/456
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x per menit
Respiratory rate : 20 x/min

www.traditionalmedicine.com
Pemeriksaan Kepala hingga Ekstremitas

Kepala :

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)


Bibir : sianosis (-), mukosa lidah normal

Leher :

Kelenjar limfe : pembesaran (-/-)


Trakea : terletak di tengah
Kelenjar tiroid : pembesaran (-/-), bentuk normal, simetris
Nyeri (-)
Distensi vena jugular (-)

Ekstremitas :

Akral hangat, kering, edema tungkai (-)


Pemeriksaan Dermatologis
● Inspeksi : Regio olecranon et antebrachii posterior sinistra,
tampak makula hipopigmentasi multiple, berukuran plakat
irregular, batas tegas, Asimetris tersusun polisiklik tersebar
unilateral, disertai gatal.

● Palpasi : Pemeriksaan sensoris dalam batas normal, tidak


ada pembesaran saraf

● Pemeriksaan Wood’s Lamp : Tampak efloresensi berwarna


kuning keemasan
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan Mikroskopis KOH 10% : dihasilkan
gambaran Hifa pendek, sel ragi bulat/oval
(Spaghetii and Meatballs)

Gambaran spaghetti and meatball sulit diamati dari mikroskop dengan


perbesaran 10X
Diagnosis
Diagnosis
Banding

Pityriasis Versicolor - Pitiriasis rosea


- Tinea corporis
- Morbus Hansen tipe
- Pausibasilar (PB)
- Pityriasis Alba
www.traditionalmedicine.com
PLANNING THERAPY
Terapi Medikamentosa

Topikal : Ketoconazole cream 2% diaplikasikan tiap 24 jam setiap hari selama 14 hari.

Sistemik : Itrakonazole 1 x 200 mg atau Ketokonazol 1x200 mg selama 7 hari

Terapi Medikamentosa

1. Meningkatkan personal hygiene (mandi minimal 2 kali sehari, ganti baju untuk kerja setiap hari).
2. Memakai pakaian mudah menyerap keringat
3. Jangan menggunakan pakaian yang berlapis atau terlalu ketat untuk mengurangi kelembapan.
4. Konsumsi dan aplikasikan obat yang telah diberikan dengan rutin.
5. Konsultasi kembali jika keluhan memberat.
Monitoring

Keluhan pasien, kepatuahan meminum obat, efloresensi, wood’s


lamp, pemeriksaan mikroskopis dengan KOH.
PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam


Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : bonam
Edukasi
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini bukan penyakit
menular, melainkan ketidak seimbangan jamur normal yang biasa
ada di kulit.

2. Edukasi kepada penderita bahwa proses penyembuhan


membutuhkan waktu yang cukup lama bisa sampai berbulan-
bulan, maka penderita diharapkan rutin memakai obat sesuai
anjuran.

3. Faktor risiko yang dapat mencetuskan terjadinya penyakit ini


perlu dicegah seperti segera mengganti pakaian yang digunakan
setelah beraktivitas apabila sudah berkeringat, rutin mengganti
dan mencuci pakaian yang sudah digunakan

4.Penderita dianjurkan kembali 1 minggu lagi untuk melihat hasil


pengobatannya
#TraditionalMedicineWorkshop

THANKS!

www.traditionalmedicine.com
Daftar Pustaka
1. Ahmed jan N, Masood S. Vitiligo. [Updated 2022 May 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2022 Jan-.
2. Ahronowitz I, Leslie K., 2019. Yeast Infections in Fitzpatrick’s dermatology (9th ed. New York: McGraw Hill. P
2959-2963
3. Alvarado Z, Pereira C. Fungal diseases in children and adolescents in a referral centre in Bogota,
Colombia. Mycoses. 2018 Aug;61(8):543-548.
4. Brandi N, Starace M, Alessandrini A, Piraccini BM. Tinea versicolor of the neck as side effect of topical steroids for
alopecia areata. J Dermatolog Treat. 2019 Dec;30(8):757-759.
5. Choi FD, Juhasz MLW, Atanaskova Mesinkovska
N. Topical ketoconazole: a systematic review of current dermatological applications and future developments. J Dermatolog
Treat. 201 Dec;30(8):760-771.
6. De Luca DA, Maianski Z, Averbukh M. A study of skin disease spectrum occurring in Angola phototype
V-VI population in Luanda. Int J Dermatol. 2018 Jul;57(7):849-855.
7. Diongue K, Kébé O, Faye MD, Samb D, Diallo MA, Ndiaye M, Seck MC, Badiane AS, Ranque S, Ndiaye D.
MALDI-TOF MS identification of Malassezia species isolated from patients with pityriasis versicolor at the seafarers'
medical service in Dakar, Senegal. J Mycol Med. 2018 Dec;28(4):590-593.
8. fitzpatrick. (2019). fitzpatrick dermatology. In S. Kang (Ed.), Mc graw hill education (9th ed.). Mc Graw Hill.
9. Givler DN, Basit H, Givler A. Pityriasis Alba. [Updated 2022 Jul 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
10. Hill, J. P., & Batchelor, J. M. (2017). An approach to hypopigmentation. BMJ, i6534. doi:10.1136/bmj.i6534
11. Karray M, McKinney WP. Tinea Versicolor. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
12. Le C, Bedocs PM. Confluent And Reticulated Papillomatosis. [Updated 2022 Jan 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-
13. Litchman G, Nair PA, Le JK. Pityriasis Rosea. [Updated 2022 Jul 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
14. Park M, Park S, Jung WH.  Skin Commensal Fungus Malassezia and Its Lipases.  J. Microbiol. Biotechnol.
2021;31:637-644.  https://doi.org/10.4014/jmb.2012.12048
15. Robinson CA, Love LW, Farci F. Nummular Dermatitis. [Updated 2022 May 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
16. Yee G, Al Aboud AM. Tinea Corporis. [Updated 2022 Apr 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2022 Jan-.

Anda mungkin juga menyukai