Anda di halaman 1dari 29

APARATUS HEMODIALISIS

dan KARAKTERISTIK MEMBRAN

Jonny

Pelatihan Dialisis
RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta
DIALIZER
• Tempat dimana sirkuit darah dan
dialisat bertemu
• Terjadi pergerakan molekul
antara darah dan dialisat melalui
membran semipermeabel
Struktur Dializer
• Darah mengalir ke dalam dialyzer
melalui satu sisi silinder  HEADER.
• Kemudian darah masuk ke ribuan
kapiler kecil yang diikat.
• Dializer didesain dimana aliran
darah melalui serabut kapiler dan
aliran dialisat mengalir di
sekelilingnya.
Dializer
Karakteristik :
Bentuk dializer
Membran dializer
 Jenis membran
 Bioavaibilitas membran
 Permeabilitas membran
terhadap solut dan air
 Efektivitas membran
Jenis sterilisasi
Efektivitas Dializer
Ditentukan oleh :
- Luas permukaan
- Permeabilitas membran
Ditentukan oleh :
= Ketebalan membran
= Ukuran pori-porinya
Permeabilitas
membran
2. Koefisien transfer massa dializer (KoA)
efektivitas dializer melewatkan solut
Secara praktis dikonversikan dengan
klirens yang ditentukan oleh :
• Kecepatan aliran darah (Qb)
• Kecepatan aliran dialisat (Qd)
Klirens disebut satuan: mL/menit pada Qd
500 ml
• Jenis solut : ureum, kreatinin, B12, beta2
• mikroglobulin (variasi berat molekul)
• Kuf dan klirens ditentukan juga
oleh luas permukaan: makin luas
makin tinggi
• Dializer yang dapat melewatkan
solut dengan berat molekul tinggi
disebut high flux dializer
• High flux dializer akan memiliki Kuf
yang tinggi juga karena pori-pori
lebih besar sehingga kemampuan
melewatkan cairan pun lebih tinggi
INTERPRETAIS LEMBAR
SPESIFIKASI DIALIZER
Informasi yang ada meliputi:
•Kuf
•Kliren solut seperti urea, kreatinin,
vitamin B12, dan fosfat
•Luas permukaan membrane
•Volume priming
•Panjang fiber
•Ketebalan dinding fiber
1.Koefisien ultrafiltrasi (Kuf)
Jumlah air (mL) yang dapat melewati membran
setiap mmHg setiap jam

Kuf : 8,0 mL/mmHg/jam = 8 mililiter per mmHg per


jam
Contoh aplikasi (mesin non-volumetric): cairan yang
akan diultrafiltrasi 3200 mL, dalam 4 jam, maka
diperlukan :
3200 = 8 x 4 x TMP
TMP = 3200/32 = 100 mmHg
Mesin sekarang: volumetrik , tinggal
memasukkan target ultrafiltrasi maka TMP
akan secara otomatis menyesuaikan
dengan Kuf dializer.
2. Klirens
• Sama halnya spt di ginjal,
efisiensi pembuangan solut
dinyatakan dengan Klirens.
• Volume plasma dimana solut dibuang
per satuan waktu.
• Klirens dapat diekspresikan:
Ks = QB (Cbi – Cbo)
Cbi
a. Koefisien Luas Transfer Massa
(KoA)
• KoA merupakan klirens maksimum
secara teori dari dializer dalam
mL/min dalam Qb dan Qd tertentu.

• Efisiensi luas transfer massa dializer


dalam membersihkan urea dan solut
dari berat molekul yang sama
KoA
• Proporsional dengan luas
permukaan
• < 500 efisiensi rendah atau
pasien kecil
• 500-700 efisiensi sedang
(moderate) untuk rutin dialisis
• > 700 efisiensi tinggi
Urea
• Klirens biasanya dilaporkan dengan
Qb 200, 300, dan 400 mL per menit.

• Nilai klirens di lembar spesifikasi


biasanya lebih tinggi dari yang
sebenarnya terjadi, tetapi berguna
untuk membandingkan antar
dialyzer.
Kreatinin
• Klirens kreatinin dializer
biasanya sekitar 80% dari klirens
urea dan tidak memberikan
tambahan informasi untuk
kegunaan klinis, karena klirens
dari kedua molekuk hamper
selalu proporsional, tergantung
jenis membran atau dializer.
Vit B12 & β2-
microglobulin
• Secara in vitro klirens vit B12
menunjukkan membran dapat dilalui
oleh solute dengan BM lebih besar.

• Dibandingkan dengan vit B12,


klirens β2-microglobulin lebih
menunjukkan karakteristik dari flux
dializer.
Fosfat
• Beberapa pabrik
mencantumkan klirens fosfat
karena berkaitan dengan
perkembangan pencegahan
hiperfosfatemia.
Membran Protein-
Loosing
• Karena beberapa toksin
terikat kuat dengan albumin,
ada pemikiran untuk
membuat membran dengan
permeabilitas yang tinggi
terhadap albumin.
3. Luas Permukaan
• Kebanyakan luas permukaan dializer
berkisar antara 0,8 - 2,1 m2

• Permukaan dializer yang luas biasanya


memiliki klirens urea yang tinggi, namun
desain dan ketebalan dializer juga
penting.

• Pada membran selulose, besarnya


aktivasi komplemen sebanding dengan
luas permukaannya.
4. Volume Priming
• Volume priming kebanyakan dializer 60-120 mL
dan berhubungan dengan luas permukaan
membran.

• Sedangkan volume priming dari blood lines


sekitar 100-150 mL.

• Sehingga volume total sirkuit extracorporeal


adalah 160-270 mL. Perbedaan volume priming
10-20 mL pada dializer untuk orang dewasa
memiliki implikasi klinis yang lebih kecil
dibandingkan pada anak-anak atau pasien yang
sangat kecil.
5. Panjang dan
Ketebalan Fiber
• Kegunaan klinisnya kecil.

• Keduanya mempengaruhi
efisiensi dializer.
6. Jenis Sterilisasi
• Tiga metode sterilisasi yang utama:
-irradiation, steam autoclaving,
atau gas ethylene oxide.

• Penggunaan gas ethylene oxide


sudah berkurang karena adanya
reaksi anafilaksis yang serius
walaupun jarang selama dialisis
pada pasien2 yang alergi terhadap
ethylene oxide.
Efektivitas
Membran
low efficiency :
low flux : hanya dializer yang hanya
mampu
dapat membersihkan solut
membersihkan dengan berat molekul
solut dengan berat kecil dalam jumlah
molekul kecil yang sedikit

high efficiency :
high flux : dapat dializer dengan
membersihkan kemampuan yang
solut dengan berat lebih banyak
molekul yang lebih membersihkan solut
bisa low atau high flux
besar
Contoh : CA HP
Contoh membran dializer di
pasaran
Unmodified cellulose Modified/regenerated
(low flux) cellulose (high flux)
Cuprophan Cellulose triacetate
Cellulosa diacetate Synthetic (high fulx)
Cuprammonium rayon Polysulfone
Polyamide
Modified/regenerated Polyethersulfone
cellulose (low flux) Polyacrylonitrile
Hemophan Polymethylmehacrylate
Synthetic (low flux)
Polysulfone
Polycarbonate
TERIMA KASIH

10/4/16 1

Anda mungkin juga menyukai