Anda di halaman 1dari 11

TINDAKAN HEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor

021/02/01-01/X/2015 00 1/11

Ditetapkan :
Tanggal Terbit RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
a.n. Direksi
STANDAR PROSEDUR Direktur Utama
OPERASIONAL

Oktober 2015 Dr. Yahmin Setiawan, MARS

PENGERTIAN Suatu tindakan yang merupakan terapi pengganti pada


gagal ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme
tubuh, cairan dan elektrolit dari darah melalui membran
semi permiable dengan menggunakan ginjal buatan atau
Dializer.
TUJUAN Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
KEBIJAKAN 1. SK No. 100/SK/RST/XII/2014 tentang Rumah Sakit
Cinta Ibadah
2. SK No. 116/SK/RST/VII/2014 tentang Pelayanan
Pasien
PROSEDUR 1. Baca Basmalah sebelum melakukan tindakan
2. Persiapan
Peralatan HD :
a. Dialyzer atau ginjal buatan
b. Air untuk dialisis
c. Cairan Dialisat yaitu yang mengandung acetat dan
bikarbonat
d. Mesin Dialisis yang terdiri dari :
 Blood pump
 Sistem penghantaran cairan dialisate yaitu :
Proportioning system dan Batc system.
 Monitoring.
Persiapan alat dan obat – obatan
a. Ginjal buatan atau dialyzer ( 1 set ).
b. IV Catheter Arterio- venous Fistula No. 18 G (2
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 2 / 11

buah)
c. Infus set atau blood set ( 1 buah )
d. Syringe 1 cc, 10 cc ( 1 buah ).
e. Syringe 3 cc ( 2 buah ).
f. Heparin injeksi ( 1 cc )
g. Lidocain injeksi ( 1 ampil )
h. Nacl 0,9 % ( 2 kolf ).
i. Kassa steril atau gaas steril ( 10 lembar ).
j. Sarung tangan steril, dan sarung tangan non steril (
1 pasang ). Bak instrumen kecil steril dan klem
arteri ( 1 buah ).
k. Plester, alkohol, bethadin secukupnya
l. Gelas ukur (1 buah).
m. Timbangan berat badan (1 buah).
n. Formulir Haemodialisa (1 rangkap)
o. Pengalas (1 buah).
p. Doek bolong (2 buah).

Persiapan klien :
a. Persiapan mental.
b. Sudah konsultasi ke dokter Spesialis Ginjal dan
membawa surat keterangan Dialisis
c. Informed consent persetujuan tindakan
hemodialisa

Persiapan fisik :
a. Timbang berat badan (bila memungkinkan)
b. Observasi keadaan umum, ukur TTV
c. Haemoglobin > 7 gr %, bila kurang persiapkan
untuk transfusi sebelum Haemodialisa
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 3 / 11

d. Mempunyai sarana hubungan sirkulasi yang


permanen atau temporer.
e. Persiapan pemeriksaan penunjang :
 Pemeriksaan darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit,
Trombosit), ureum atau creatinin, kalium
darah, glukosa darah, Analisa Gas Darah (
TCO2, HCO3 ), CCT urine, HbsAg, HAV, HCV
 Pemeriksaan EKG
 Pemeriksaan Ro Thorax
 Pemeriksaan USG Abdomen
3. Cara kerja
a. Dengan akses internal AV shunt Fistula Cimino :
 Jelaskan klien akan tindakan yang akan
dilakukan
 Klien dianjurkan untuk cuci tangan
 Petugas cuci tangan dan dekatkan alat
 Pasang sampiran
 Bebaskan akses yang akan dipungsi
 Pasang pengalas
 Pakai sarung tangan steril
 Lakukan desinfeksi secara sirkulasi pada
akses yang akan dipungsi
 Kemudian lakukan pungsi vena terlebih dahulu
dengan iv. catheter AV Fistula
 Pungsi berhasil bila terdapat darah di dalam
kanule
 Fiksasi dengan benar dan tutup dengan kassa
steril
 Lalu lakukan pungsi pada inlet (cimino),
perhatikan darah keluar dalam kanule dan
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 4 / 11

fiksasi dengan kassa steril


 Kedua akses yang telah dipungsi
disambungkan dengan dialyzer atau ginjal
buatan
 Aktifkan dialyzer
 Rapikan alat
 Lepaskan sarungtangan dan cuci tangan
 Dokumentasikan.
b. Dengan akses Scribner / Mahorkar / CDL :
 Jelaskan klien akan tindakan
 Klien dianjurkan untuk cuci tangan (bila
memungkinkan)
 Petugas cuci tangan
 Dekatkan alat dan pasang sampiran
 Pasang pengalas
 Pakai sarung tangan steril
 Siapkan kassa steril yang telah diberi betadine
 Oleskan betadine pada kedua inlet dan outlet
port 5 menit sebelum dibuka
 Lakukan aspirasi pada kedua lumen, pastikan
bahwa Mahorkar masih berfungsi
 Kemudian sambungkan inlet / outlet CDL ke
dialyzer
 Aktifkan dialiyzer
 Rapikan alat
 Lepaskan sarungtangan dan cuci tangan
 Dokumentasikan
Perawatannya :
 Ganti penutup luka sekitar exit site setiap kali
selesai tindakan
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 5 / 11

 Bersihkan kotoran atau bekuan darah sekitar


exit site.
 Oleskan betadine dan tutup dengan kassa
steril
 Catat setiap ada perubahan warna kulit seperti
inflamasi atau ada perdarahan.
 Pastikan penutup luka tidak menekan catheter
atau tertarik.
 Catheter sebaiknya diberi label misal tidak
dipakai untuk mengambil darah atau dipakai
untuk infuse
c. Dengan akses femoralis :
 Jelaskan klien akan tindakan
 Klien dianjurkan untuk cuci tangan
 Petugas cuci tangan dan dekatkan alat
 Pasang sampiran
 Bebaskan akses yang akan dipungsi
 Pasang pengalas
 Pakai sarung tangan
 Lakukan desinfeksi dengan cara sirkulai.
 Kemudian anestesi lokal dengan lidocain pada
area yang akan dipungsi.
 Pungsi vena ( outlet ) besar seperti vena
brachialis atau vena cepalica
 Bila darah telah keluar bolus dengan heparin
injeksi lalu fiksasi dengan benar dan tutup
dengan kassa steril
 Selanjutnya pungsi inlet (arteri femoralis)
dengan cara meraba arteri femoralis dan
ditekan dengan 3 jari ke arah medial, lalu
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 6 / 11

desinfeksi secara sirkulair pada akses yang


akan dipungsi, beri anestesi lokal dengan
lidocain lalu pungsi arteri tersebut, dikatakan
berhasil bila terdapat darah keluar lalu fiksasi
yang benar tutup dengan kassa steril
4. Memulai Haemodialisa
a. Ujung ABL line dihubungkan dengan pungsi inlet
b. Ujung ABL line dihubungkan dengan gelas ukur
c. Semua klem dibuka, kecuali klem infus set
d. Jalankan pompa darah (blood pump) dengan QB ±
100 ml/ menit sampai sirkulasi darah terisi darah
semua
e. Blood pump stop, sambunglan ujung dari Vena
Blood Line dengan pungsi outlet.
f. Fiksasi Arterial Blood Line dan VBL (sehingga klien
tidak sulit untuk bergerak) biasanya menggunakan
klem arteri.
g. Cairan priming yang ditampung di gelas ukur,
diukur jumlahnya dan dicatat (cairan yang
dikeluarkan sesuai kebutuhan).
h. Jalankan pompa darah dengan QB 100 ml/ menit,
setelah 15 menit dapat dinaikan sampai 300 ml/
menit (dilihat dari keadaan klien).
i. Hubungkan selang- selang monitor : venous
pressure, arteri pressure.
j. Pompa heparin dijalankan (dosis heparin sesuai
kebutuhan).
k. Observasi keadaan umum klien, TTV tiap jamnya,
bila keadaan umum klien tidak baik observasi
dilakukan lebih sering.
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 7 / 11

l. Isi rekam medik dialisa antara lain : nama, umur,


berat badan, TTV, tipe ginjal buatan (faktor
ukuran), cairan priming yang masuk, makan-
minum, keluhan dan masalah selama dan setelah
Hemodialisa
5. Tahap – tahap mengakhiri Hemodialisa
a. Persiapan alat :
 Kassa steril
 Plester
 Verban roll
 Alkohol
 Betadine
 Antibiotik powder
 Bantal pasir ½ kg – 1 kg
b. Cara kerja :
 Lima menit sebelum HD berakhir, QB
diturunkan sekitar 100 ml / menit
 Ukur TTV
 Blood pump dihentikan
 Ujung ABL diklem, jarum inlet dicabut, bekas
pungsi inlet ditekan dengan kassa steril yang
diberi betadine
 Hubungkan ujung ABL dengan infus set.
 Darah dimasukkan ke dalam tubuh dengan
didorong Nacl 0, 9 % 50ml – 100 ml sambil QB
dijalankan 100 ml / menit.
 Setelah darah masuk ke dalam tubuh, blood
pump dihentikan , ujung VBL diklem.
 Jarum outlet dicabut, bekas pungsi outlet
ditekan dengan
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 8 / 11

 kassa steril yang diberi betadine.


 Bila perdarahan pada pungsi sudah berhenti,
bubuhi luka dengan antibiotik powder lalu
tutupi dengan kassa steril / band aid lalu
pasang verban roll.
 Ukur TTV.
 Timbang berat badan
6. Pembersihan Dializer Reuse
a. Persiapan alat
 Prefilter hoursing dan filter cortride 1 mikron
 On - off ball valve untuk water inlet
 Kitchen sink stainless dengan 1 atau 2 lubang
 Cabinet untuk rak penyimpanan.
 Gelas ukur 100 cc atau 60 cc.
 Sarung tangan.
 Masker.
 Kacamata pelindung.
 Klem.
 Dirigen untuk penyimpanan renalin 5 %.
 Connecting atau selang.
 Connector dan fitting.
 H2O2 dengan konsentrasi 3 %.
 Syringe 50 cc
b. Pembilasan Awal
Cara kerja :
 Cuci tangan
 Pakai sarung tangan dan masker
 Tutup kedua bagian dialysate in dan dialysate
out
 Pasang potongan blood line pada bagian
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 9 / 11

venous line out


 Klem blood line bagian venous tersebut
 Isi H2O2 3 % dengan menggunakan syringe
50 cc yang sudah disambung dengan
potongan blood line melalui arteri in.
 Tekan flunger syringe berulang kali sambil
sesekali melepaskan klem bagian venous
 Setelah hollow fiber bersih dari darah,
lepaskan klem pada venous line dan buang
semua H2O2 yang tersisa.
 Pasang hollow fiber pada alat reused.
 Buka kran water in let dan buka kran pada alat
reuse hingga maximal, biarkan kondisi ini
selama 5 – 10 menit.
 Lepaskan sarung tangan dan masker.
 Cuci tangan.
 Dokumentasikan.
c. Proses pembersihan
Cara kerja :
 Tutup klem pada selang orterial in.
 Tutup dialysate out dengan hansen connector.
 Atur kran pada mesin reused hingga meter
pada alat menunjukan angka 25 psi.
 Sesekali klem selang venous outlet dengan
menggunakan klem biarkan pada kondisi 10 –
15 menit.
d. Pembilasan Akhir
Cara kerja :
 Buka klem selang pada bagian arterial in
 Lepaskan hansen connector pada bagian
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 10 / 11

dialysate out
 Buka kran mesin reuse semaksimal mungkin
 Biarkan selama 5 menit
 Pencucian hollow fiber sudah selesai
kemudian uji fungsi apakah hollow fiber layak
pakai
e. Uji fungsi hollow fiber
Cara kerja :
 Keringkan atau buang semua air yang ada di
hollow fiber
 Tutup bagiandialysate in dan dialysate out
dengan penutup
 Masukkan air melalui arterial line in dan tutup
bagian venous out
 Setelah penuh tutup bagian arterial in dan
tutup bagian venous line out
 Siapkan gelas ukur 100 cc yang bersih dan
kering
 Gunakan syringe 50 cc yang bersih untuk
mendorong semua sisa air yang ada di hollow
fiber.
 Jika jumlah air yang tertampung masih > 80 cc
dari priming volume dari hollow fiber artinya
hollow fiber tsb. Masih layak pakai.
 Jika jumlah air yang tertampung kurang dari
jumlah priming volume maka hollow fiber tsb.
tidak layak pakai
f. Sterilisasi dan penyimpanan
Cara kerja :
 Tutup bagian venous line out, dialisate in dan
TINDAKAN HAEMODIALISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


Jl. Raya Parung Bogor KM 42
Kabupaten Bogor
021/02/01-01/X/2015 00 11 / 11

dialisate out
 Isi renalin 5 % dari bagian arterial line in
 Setelah penuh terisi renalin tutup bagian
arterial in tsb.
g. Pembilasan saat pemakaian ulang
Cara kerja :
 Buang semua renalin yang ada dalam hollow
fiber dengan membuka semua penutup yang
terpasang
 Jika sudah pasang hollow fiber pada mesin HD
 Lakukan primming dengan Nacl 0,9 %
sebanyak 1 liter – 1,5 liter
 Gunakan line test untuk mengecek apakah
masih ada renalin yang tersisa atau tidak
 Jika sudah bersih dari renalin maka hollow
fiber sudah dapat siap pakai
7. Baca Hamdalah setelah melakukan tindakan
Bagan Alur :

Mulai

Lakukan prosedur Hemodialisa

Dokumentasikan

Selesai
UNIT TERKAIT Hemodialisa
DIBUAT OLEH Hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai