Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 4

Zulfikar
Laurensius Baba leba
Rimawati
Septi mega Verawati Ht Gaol
Ririn Afriyanti
PRE HEMODIALISA
1.Pengertian
Hemodialisa adalah tindakan pengobatan dengan tujuan
mengeluarkan sisa metabolisme melalui proses pertukaran
antara bahan yang ada dalam darah dan dialisat melewati
membrane semi permeable secara difusi konveksi dan
ultrafiltrasi.

2. Tujuan
Menolong penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang
sudah tidak bisa diobati dengan terapi konservatif
3.kebijakan
 Dilakukan pada setiap pasien gagal ginjal
terminal. Dengan hemodialisa dapat
mempertahankan fungsi ginjalnya secara
optimal.

4. Prosedur

A. PERSIAPAN SEBELUM HEMODIALISA


1. Persiapan Pasien
 Surat dari dokter penanggung jawab Ruang HD utk
tindakan HD (instruksi Dokter).
 Apabila dokter penanggung jawab HD tidak
berada ditempat atau tidak bisa dihubungi,surat
permintaan tindakan hemodialisa diberikan oleh
dokter spesialis penyakit dalam yang diberi
delegasi oleh dokter penanggung jawab HD.
 Apabila pasien berasal dari luar RS (Traveling)

disertai dengan surat traveling dari RS awal.


 Identitas pasien dan surat persetujuan Tindakan

HD.
 Riawayat penyakit yg pernah didderita (Penyakit

lain)
 Keadaan umum pasien
 Keadaan psikososial
 Keadaan fisik (ukur TTV,BB,warna kulit,ektremitas

edema +/_)
 Data laboratorium: Darah rutin,GDS,
Ureum,Creatinin,HBsAg,HCV,HIV,CT dan BT.
 Pastikan bahwa pasien benar-benar siap untuk

dilakukan HD

2. Persiapan pasien
 Listrik
 Air yang sudah diubah dengan cara:
 Filtrasi

 Softening

 Deionisasi

 Reverve osmosis. Sistem sirkulasi dialisat

 Sistem proporsioning

 Acetate/bicarbonated.sirkulasi darah

 Dializer/hollow fiber

 Priming
3. Persiapan Alat

 Dializer
 Transfusi set
 Normal saline 0,9%
 AV blood line
 AV vistula
 Spuit
 Heparin
 Lidokain
 Kassa steril
 Dukk
 Sarung tangan
 Mangkok kecil
 Desinfectan(alkohol/bethadine)
 Klem
 Timbangan/tensimeter
 Termometer
 Plastik
 Perlak kecil
Langkah-langkah :
A. Setting dan Priming

1. Mesin dihidupkan

2. Lakukan setting dengan cara:kelurkan Dializer dan AV blood line

dari bungkusnya, juga slang infus/transfusi set dan


NaCl(perhatikan sterilitasnya).
3. Sambungkan normal saline dengan set infus,set infus dengan

selang arteri,selang darah arteri dengan dializer,dializer dengan


selang darah venous
4. Masukan selang seqmen ke dalam pompa darah, putarlah pump

dengan menekan tombol V atau ∧


( Pompa akan otomotis berputar sesuai arah
jarum jam).
5. Bukala klem pada set infus,alirkan normal saline
ke selang darah arteri,tampung cairan ke dalam
gelas ukur.
6. Setelah selang arteri terasa normal saline, selang
ateri diklem
B. Lakukan priming dengan posisi Dializer
(biru(outlet) di atas dan merah (inlet) di bawah.
 Tekan tombol star pada pompa darah,tekan

tombol V atau ∧ utk menentukan angka yg


diinginkan (dalam posisi priming sebaiknya
kecepatan aliran darah 100 rpm)
 Setelah selang darah dan dialyzer terisi

semua dengan normal saline,habiskan


sebanyak 500 cc.
 Lanjutkan priming dengan normal saline

sebanyak 1000 cc. Sambungkan ujung selang


darah arteri dan ujung selang darah venous.
 Semua klem dibuka kecuali klem heparin.
 Setelah priming,mesin akan posisi

dialisis,start layar menunjukan” preparation”


Artinya:consentrate dan RO telah tercampur dengan
melihat petunjuk conductivity telah
mencapai(normal:13,8-14,2). Pada
keadaan”preparation” selang cocentrate boleh
disambung ke dialyzer.
 Lakukan sirkulasi dalam. Caranya: sambubg ujung

blood line arteri vena.


 Ganti cairan normal saline dengan yang baru 500

cc.
 Hidupkan tomol UF ke posisi “on” mesin akan

otomatis melakukan ultrafiltrasi (cairan normal


saline akan berkurang sebanyak 500 cc dlam
waktu 10 menit),setelah UF mencapai 500 cc,akan
muncul pada layar”UFG” artinya UFG sdh tercapai.
 Pemberian heparin pada selang arteri sebanyak
1500 iu sampai 2000 iu. Lakukan sirkulasi
selama 5 menit agar heparin mengisi keseluruh
selang darah dan dialyzer. Berikan kecepatan
100. dialyzer siap pakai ke pasein sambil
menunggu pasien,matikan flow dialisat agar
concetrate tidak boros. Catatan: bila dialyzer
rius,priming 500, time 20 menit dengan Qb
350. bilas lah selang darah dan dialyzer dengan
normal saline sebanyak 2000 cc.
B. PUNKSI AKSES VASKULER
1.Tentukan tempat punksi Atau periksa tempat shunt
2.Alasi dengan perlak kecil dan atur posisi
3.Bawa alat-alat dekat dengan tempat tidur pasien
(alat2 steril dimasukan ke dalam bak steril)
4.Cuci tangan, bak steril dibuka memakai handskoen
5.Beritahu pasien bila akan dilakukan punksi
6.Pasang duk steril,sebelumnya desinfeksi daerah yang
akan dipunksi dengan bethadine dan alkohol
7.Ambil fistula dan punksi outlet terlebih dahulu.bila
perlu lakukan anestesi lokal, kemudian desinfeksi.
8.Punksi inlet dengan cara yang sama, kemudian
difiksasi.
INTRA HEMODIALISA
Adalah salah satu terapi pengganti ginjal. Saat hemodialisa
berlangsung kemungkinan timbul masalah, oleh karena itu
selama tindakan hemodialisa harus di monitor baik mesin
maupun pasien.

MONITORING PASIEN
 Ukur tanda vital dan gula darah (pada pasien DM)
 Pantau kecukupan pemberian antikoagulan
 Observasi respon tindakan HD
 Catat status perubahan gejala fisik dan mental
 Lakukan tindakan pencegahan

MONITORING SIRKUIT DARAH/AVBL LINE


Monitor sirkulasi darah diluar ekstrakorporeal (blood
monitoring), Meliputi:
 Monitoring kecepatan aliran darah (Blood pump)
 Perangkap udara dan detektor udara
 Monitoring terhadap tekanan pada akses
 Monitoring terhadap tekanan di mesin

MONITORING SIRKUIT DIALISAT


 Monitoring conductivity
 Kebocoran dialyzer
 Suhu dialisat
 Katup Bypass
POST HD
Tujuan Umum:
 Mampu melakukan askep Post Hemodialisa dgn

baik

Tujuan Khusus:
 Mampu memahami indikator adekuasi
 Mampu melakukan prosedur pengambilan

sampel darah.
 Mampu melakukan perhitungan adekuasi
 Alat ukur yang bisa digunakan sebagai
indikator adalah URR dan Kt/v.
 KDOQI merekomendasikan target Kt/v yang

harus dicapai 14 atau URR 70% pada pasien


yang menjalani HD 3x seminggu, tiap HD 5
Jam.
 Hal-hal yang mempengaruhi dosis HD

diberikan:
 Klirans urea yang rendah
 Pengurangan waktu terapi
 Kesalahan sampel darah.
Kriteria pasien dengan dialisis yang adekuat

 Keadan umum yang baik.


 Status nutrisi yang baik
 tidak ada gejala uremia
 Tekanan darah normal
 Keseimbangan cairan,elektrolit dan asam

basa normal
 Anemia terkontrol
 Aktifitas fisik dan mental baik
 Teknik pengambilan sampel darah pada akhir
HD
 Matikan aliran dialisat (Flow off bypass).
 Turunkan kecepatan aliran darah (Qb) 100-50

Ml/mnt
 Tunggu 15 detik sampai mesin alarm, ambil

darah dari arteri line blood post.


 Sapukan alkohol swab sebelum dan sesudah

penusukan pada post

 Lanjutkandengan prosedur mengakhiri HD


 Sampel darah diberikanlabel identitas pasien
ASUHAN KEPERAWATAN INTRA HD

Nama Os : Mr.X
Umur : 68 Thn
Berat badan kering : 52 Kg
Berat badan sewaktu : 54 Kg
Status : Rawat Jalan
Pengkajian
S: Sekitar 3 jam HD berjalan, Pasien
mengatakan kepala terasa pusing

O: VS/ TD: 85/60 Mmhg


HR: 78x/menit
RR: 18x/menit
Temp: 36,6 oC
Spo2: 100%
KGDS: 120 Mg/dL.
Pasien gelisah
keluar keringat dingin
 Peresepan Yang sedang berjalan:
 UF: 2000 ML/Menit
 Qb: 250 Cc/Menit
 Qd: 500
 Time: 5 Jam

DX.Keperawatan:
- Penurunan curah jantung b/d afterload
Intervensi Kep.
 Pantau2 Tanda vital sign secara ketat
 Atur posisi Kepala pasien lebih rendah dari kaki
 Spoling Nacl 0,9 % 100-200 cc/Jam
 Turunkan kecepatan quick blood/QB
 Turunkan laju ultrafiltasi/UF
 Pastikan akses vaskuler/sirkulasi tetap berjalan
 Berikan oksigen sesuai kebutuhan
 Kolaborasi dengan dokter untuk penggunan
obat Vasopresor
 Konsul dengan dokter utk evaluasi peresepan
Implementasi
 Memantau Tanda2 vital secara ketat/30 menit
 Mengatur Pasien posisi Tredelenburg
 Melakukan Spoling Nacl 0,9 %, 100-200 ML/jam
 Menurunkan kecapatan Blood Pump 180 ML/Menit
 Menurunkan Jumlah penarikan cairan 500cc/menit
 Memastikan Akses vaskuler tetap lancar
 Memberikan oksigen seckupnya utk relaksasi
 Melakukan kolaborasi dgn dokter untuk peresepan

obat vasopresor jika masih diperlukan


 Konsul dokter utk peresepan
Evaluasi
 Setelah implementasi di laksanakan maka
 Kondisi pasien diharapkan stabil
 Kes: Compos mentis
 Keluhan pusing berkurang
 Pasien tampak lebih relaks
 Vs/TD: 105/76 Mmhg
 HR: 80x/Menit
 RR: 20 x/Menit
 Temp: 36,6
 HD tetap dilanjutkan dengan pemantaun ketat

Anda mungkin juga menyukai