BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selain jumlahnya yang dominan (55 - 65%) juga merupakan profesi yang
memberikan pelayanan yang konstan dan terus menerus 24 jam kepada pasien
setiap hari. Oleh karena itu pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari
kualitas pelayanan rumah sakit harus juga disertai upaya untuk meningkatkan
yang ada. Tidak jarang pula kita baca diberbagai media keluhan pemakai jasa
keperawatan yang tidak puas akan pelayanan keperawatan. Salah satu faktor
terciptanya kepuasan kerja bisa dikarenakan dua hal yaitu kondisi beban kerja
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada tahun 2006 sekitar 50,9 persen perawat
pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita
yang bekerja lembur terus menerus atau bekerja tanpa dukungan yang memadai
cenderung untuk banyak tidak masuk kerja dan kondisi kesehatan yang buruk.
bagi perawat; (2) 78,8% melaksanakan tugas petugas kebersihan; (3) 63,6%
melakukan tugas administrasi; (4) lebih dari 90% perawat melakukan tugas non
dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dari batasan-
batasan yang ada dapat dirumuskan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat
seorang karyawan dapat diukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatan
lambat. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya peran dari organisasi rumah sakit,
karena perannya tidak dirasakan oleh tenaga perawat dan diperparah lagi dengan
tidak adanya reward serta beban kerja yang berat dan tenaga yang kurang
(Yulianti, 2013).
juta perawat baik di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Timur Tengah
Saat ini rasio perbandingan jumlah perawat dan penduduk Indonesia adalah
1 banding 44. Sebuah angka yang rendah jika dibandingkan negara tetangga
adalah setiap tenaga kesehatan mempunyai beban kerja efektif kira – kira 80 %
dari waktu kerja dalam sebulan. Waktu kerja normal per hari adalah 8 jam, waktu
efektif untuk setiap tenaga kesehatan adalah 5 jam perhari. Jadi total waktu kerja
normal per bulan adalah 5 jam x 24 hari = 120 jam per bulan. Dari perhitungan
tersebut dapat disimpulkan bahwa beban kerja standar setiap tenaga adalah 80%
sampai 100% dari waktu kerja normal atau 120 jam sampai 150 jam per bulan
(Syaer, 2011).
perbandingan jumlah pasien maksimal dengan jumlah perawat pada tahun 2013
di ruang rawat inap adalah Baji Kamase I sebanyak 13 perawat dengan jumlah
pasien maksimal 24 orang, Baji Dakka III sebanyak 10 perawat dengan jumlah
pasien maksimal 14 orang (Rekam Medik RSUD Labuang Baji Makassar, 2013).
Berdasarkan data di atas, jelas bahwa terjadi beban kerja yang amat berat
yang bisa mempengaruhi kinerja perawat, bayangkan saja misalnya di ruang Baji
Kamase I jika tempat tidur penuh yaitu 32 pasien ditangani oleh 13 perawat yang
terbagi atas 4 tim, berarti tiap sift terdiri atas 3 perawat. Ini artinya 3 perawat
yang sangat jauh, belum lagi baji kamase adalah ruang bedah yang sangat
dalam hal kuantitas yang jelas memberikan efek kelelahan pada perawat yang
B. Rumusan Masalah
merumuskan masalah yang bisa dijawab melalui penelitian ini, yakni: Apakah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Makassar.
kerja.