Di susun Oleh :
Wahyuni
20200920100026
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan profesi yang memberikan pelayanan yang konstan dan terus menerus
selama 24 jam kepada pasien setiap hari (Depkes RI, 2009). Oleh karena itu,
rumah sakit harus juga disertai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Melalui
dan dampak akhir bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
berbeda. Masing - masing pekerjaan memiliki beban kerja dan karakteristik yang
berbeda - beda. Berat atau ringannya suatu pekerjaan dapat diukur dari deskripsi
pekerjaan yang dijalani namun dapat pula diukur dari tingkat stres dan kelelahan
dianggap sebagai sebuah tuntutan akan dirasakan menjadi sebuah beban akan
tetapi apabila sebuah pekerjaan dianggap sebagai sebuah hasil karya dan bagian
dari sebuah pelayanan maka pekerjaan tersebut akan dirasakan sebagai suatu hal
dapat dihitung dari waktu efektif yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-
yang melaksanankan tugas dan fungsi asuhan keperawatan serta waktu yang telah
dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri perawat itu sendiri dan faktor luar diri
perawat. Faktor dari dalam diri perawat antara lain pengetahuan dan
kepuasan kerja.Faktor dari luar diri perawat yaitu beban kerja dan gaya
seharusnya memiliki kinerja yang baik, kinerja yang baik dapat membantu rumah
sebaliknya bila kinerja menurun tentu dapat merugikan rumah sakit. Oleh karena
itu kinerja karyawan perlu memperoleh perhatian antara lain dengan jalan
disebabkan oleh adanya keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang
dalam tekanan yang tinggi dengan banyaknya jumlah kunjungan pasien dan
standar prosedur yang tidak boleh terlewatkan. Salah satu faktor kunci
diharapkan dapat membawa dampak yang positif bagi kinerja organisasi dalam
hal ini adalah rumah sakit itu sendiri. Kinerja karyawan dapat ditelusuri dari
sikap karyawan seperti kepuasan kerja. Kepuasan kerja dan komitmen organisasi
Aameri, 2000).
dilihat dari aspek - aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan berdasarkan fungsi
utamanya, begitupun tugas tambahan yang dikerjakan, jumlah pasien yang harus
kerja yang digunakan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang
berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat membantu
timbulnya emosi perawat yang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan
yang dilakukan oleh kepala bangsal untuk emndukung kinerja karyawan atau
mengenai hasil yang tealah dicapai, fakor-faktor yang mendukung, dan hambatan
pelayanan keperawatan sangat ditentukan oleh kinerja para perawat. Oleh karena
itu, evaluasi terhadap kinerja perawat perlu dan harus selalu dilaksanakan melalui
suatu sistem yangterstandar sehingga hasil dan evaluasi lebih objektif (Kuntoro,
2010)
masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting di
kualitas suatu penelitian, bahkan itu juga menentukan apakah sebuah kegiatan
bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa
ditemukan melalui studi literatur (literature review) atau lewat pengamatan
penelitian ini adalah adanya beban kerja, stress kerja, yang dapat mempengaruhi
Batasan masalah pada penilitian ini hanya dibatasi dengan membahas beban kerja,
stress kerja, yang sangat mempengaruhi kinerja perawat ruang isolasi covid di RS
kerja dan kepuasan kerja perawat (Atmaji, 2011). Maka peneliti merumuskan
masalah “ Pengaruh beban kerja, stress kerja terhadap kinerja perawat di ruang
Dapat mengetahui pengaruh beban kerja, stress kerja terhadap kinerja perawat
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut
Penelitian ini mendapatkan literatur dari teori yang sudah ada sebelumnya
bukti empiris tentang pengaruh beban kerja, stres kerja, terhadap kinerja
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pimpinan rumah sakit
LANDASAN TEORI
oganisasi dan karyawan yang didasarkan pada sasaran, standar dan kriteria
bahwa kinerja karyawan baik atau tidak tergantung pada motivasi, kepuasan
kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain
Perry, 2005).
tujuan dana sasaran unit organisasi. Kinerja perawat sebenarnya sama dengan
untuk mencapai prestai pada tingkat lebih tinggi (Faizin dan Winarsih, 2008).
faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika pegawai
bonus.
oleh perusahaan.
suatu kinerja secara invidual menurut (Tsui et al., 1997 dalam Retnaningsih,
hasilnya.
maksimal.
2.1.1.3.4 Usaha Karyawan
batas waktu tertentu. Beban kerja dapat dibedakan lebih lanjut ke dalam
tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu, dan beban kerja
berlebih/terlalu sedikit ‟kualitatif‟, yaitu jika orang merasa tidak mampu
banyak, yang merupakan sumber tambahan dari stres. Everly & Girdano
2.1.2.2.1 Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh
pekerja, seperti :
tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja,
jawab pekerjaan.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu
sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut
diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Putra (2012) antara lain
sebagai berikut:
tertentu.
hipotesis pertama :
sebagai hasil atau akibat lain dari proses bekerja, yang dapat berkembang
menjadikan tenaga kerja sakit fisik dan mental, sehingga tidak dapat
bekerja lagi secara optimal. Stres menurut Robbins (2006) adalah kondisi
tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang
hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting. Ivancevich
seseorang.
kerja fisik.
stres.
dan tekanan yang berbeda bagi para karyawan. Tahap pendirian dan
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat stres yang rendah akan
dampak stres dan sebaliknya, stres yang dihayati oleh individu dapat
variabel yang bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel - variabel dari suatu
faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Pada penelitian ini variabel penelitiannya,
adalah:
pekerjaan dengan uraian tugasnya yang harus diselesaikan pada batas waktu
tertentu. Beban kerja dapat diukur dengan indikator : target yang harus
dialami tenaga kerja sebagai hasil atau akibat lain dari proses bekerja, yang
dapat berkembang menjadikan tenaga kerja sakit fisik dan mental, sehingga
tidak dapat bekerja lagi secara optimal, dapat diukur dengan indikator, yaitu :
lima point.
Menurut Anwar (2001) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
variabel kinerja diukur berdasarkan data penilaian kinerja yang dilakukan oleh
pihak RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Adapun unsur dari indikator kinerja
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut
Husein Umar (2002) data primer merupakan data yang di dapat dari sumber
pengisian kuesioner. Data primer dalam penelitian ini didapat dari tanggapan atau
kuesioner mengenai variabel beban kerja, stres kerja, kepuasan kerja, serta kinerja
perawat skala yang digunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk
2008). Skala likert biasanya di sediakan lima pilihan dengan format sebagai
berikut:
Tabel 1. Skala Likert
Sangat Setuju ( SS ) 5
Setuju ( S ) 4
Netral ( N ) 3
Tidak Setuju ( TS ) 2
yang di bagikan kepada para perawat yang ada di ruang rawat isolasi covid RS Tk
Petunjuk Pengisian
Isilah dengan memberi tanda check list ( √ ) pada koesioner jawaban yang telah
tersedia di setiap pertanyaan tersebut.
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
TS : Tidak Setuju (2)
C : Cukup Setuju (3)
S : Setuju (4)
SS : Sangat Setuju (5)
Identitas Responden
Nama : ...............................
Usia : ........…
Jenis Kelamin : a. Pria
b. Wanita (silang salah satu)
Pendidikan Terakhir : a. D3 keperawatan
b. S1 keperawatan
c. Ners (silang salah satu)
Lama Bekerja : ...........
NO Pertanyaan STS TS C S SS
1 Jumlah pegawai yang ada saat ini sudah cukup
untuk menangani pekerjaan yang ada
2 Target yang harus saya capai dalam pekerjaan sudah
jelas
3 Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan saya sudah
cukup
4 Saya selalu mengerjakan pekerjaan yang sama tiap
harinya
5 Pada saat jam istirahat saya juga mengerjakan
pekerjaan saya
6 Pada saat - saat tertentu saya menjadi sangat sibuk
dengan pekerjaan saya
7 Saya dapat menikmati pekerjaan yang saya lakukan
8 Beban kerja saya sehari - hari sudah sesuai dengan
standar pekerjaan saya
9 Saya dapat meninggalkan rumah sakit ketika waktu
kerja telah selesai
Koesioner Beban Kerja
NO Pertanyaan STS TS C S SS
1 Kuantitas kerja saya melebihi rata - rata perawat lain
2 Kualitas kerja saya jauh lebih baik dari perawat lain
3 Efisiensi kerja saya melebihi rata - rata perawat lain
4 Saya berusaha dengan lebih keras dari pada yang
seharusnya
5 Saya memegang standar professional yang tinggi
6 Saya mempunyai kemampuan yang baik untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai tugas saya
7 Saya memiliki ketepatan yang bagus dalam
melaksanakan pekerjaan sesuia tugas saya
8 Kreativitas saya dalam melaksanakan pekerjaan
utamanya adalah baik
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
survey, yaitu metode dengan mengambil sampel dalam populasi dan memakai
daftar pertanyaan sebagai alat pengumpul data yang pokok. Dalam hal ini peneliti
Ridwan Meuraksa. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 dan
3.3.1 Populasi
hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat
populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin
dilihat dari metode analisis faktor dimana nilai untuk loading factor sebesar
0,40.
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh karena penelitian ini
kuesioner mempunyai bobot faktor (factor loading) lebih besar dari 0,4
ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang
tinggi atau dapat dipercaya apabila alat ukur tersebut stabil sehingga dapat
diandalkan dan dapat digunakan untuk meramalkan (Gunawan, 2005). Uji
dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Imam
Ghozali, 2005).
3.4.2.1 Asumsi dan pengujian Model Struktural. Ada beberapa asumsi yang
nilai critical ratio (C.R) lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga
1) Chi-square. Alat uji fundamental untuk mengukur over all fit adalah likehood
ratio chi square statistic. Model dikategorikan baik jika mempunyai chi square
signifikan.
model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat model yang
model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik. Nilai GFI dikatakan baik
adalah ≥ 0,90.
biasanya indeks ini digunakan untuk mengukur fit model pada jumlah sampel
besar. Persyaratan nilai RMSEA yang diminta adalah lebih kecil atau sama
dengan 0,08.
dari GFI yang disesuaikan dengan degree of freedom yang tersedia untuk
5) Tucker Lewis Index (TLI). TLI adalah sebuah alternatif incremental index
model. TLI merupakan fit index yang kurang dipengaruhi oleh ukuran
proposed model dan null model. Nilai NFI bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai
yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Index ini
dikatakan baik untuk mengukur sebuah model karena tidak dipengaruhi oleh
bahwa model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik apabila CFI lebih
8) Normed Chi Square (CMIN / DF). Normed Chi-square adalah ukuran yang
CMIN/DF yang direkomendasikan adalah lebih kecil atau sama dengan 2,0.
9) Root Mean Square Residual (RMR). RMR adalah residual rata-rata antara
metriks (korelasi dan kovarian) teramati dan hasil estimasi. Nilai RMR yang
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variable yang satu
dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
dilakukan untuk mengetahui beban kerja, stress kerja, serta kinerja perawat di
Hubungan antara beban kerja, stress kerja, dan kinerja perawat pada gambar 1
Beban Kerja
Kinerja
Perawat
Stress kerja
Variable confounding
Ruang Isolasi Covid
Gambar 1. Model Penelitian
Berdasakan skema di atas dijelaskan bahwa variable independen dalam penelitian ini
adalah beban kerja dan stress kerja, variable dependen dalam penelitian ini adalah
kinerja perawat. Model diatas menjelaskan bahwa beban kerja dan stress kerja sangat
berpengaruh langsung pada kinerja perawat, berdasarkan lama bekerja dan ruang
DAFTAR PUSTAKA
Press.
Atmaji, 2011. Pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja
Faizin A dan Winarsih. 2008. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Lama Kerja