Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH STRES KERJA,DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA PERAWAT PUSKESMAS RANTAU


PANJANG KIRI KECAMATAN KUBU BABUSSALAM
KABUPATEN ROKAN HILIR

Candra Saputra1), Marzolina2), Rovanita Rama2)


1) Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau
2) Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau
Email: 123chandra.saputra@gmail.com

Effect Of Work Stress, Work Discipline And Motivation On Employee


Performance Nurse Rantau Panjang Left Health Center Branch Kubu
Babussalam, Rokan Hilir Regency

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Work Stress, work discipline and
motivation on the performance on the performance of nurse in Rantau Panjang
Left Health Center, Kubu Babussalam sub-district, Rokan Hilir Regency.. The
population in this study were all nurses at the Rantau Panjang Left Health Center
as many as 63 people. Sampling using the census method, namely taking the
entire population as the research sample. The data analysis used is descriptive
analysis, with quantitative analysis tools, namely multiple linear regression with
the help of the SPSS program. Based on the test results, it was found that the
variables of Work Stress, work discipline and motivation had a positive and
partially significant effect on nurse performance. The results of the F test also
show that the variables of Work Stress, work discipline and motivation have a
positive and significant effect simultaneously on nurse performance.

Keywords: Work stress, Work Discipline, Motivation and Employee Performance

PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2014 menyebutkan
Kesehatan mempunyai bahwa, salah satu jenis tenaga
peranan besar dalam meningkatkan kesehatan yang memegang peranan
derajat hidup masyarakat. Karena itu penting di rumah sakit adalah tenaga
semua negara berupaya keperawatan.
menyelenggarakan pelayanan Tenaga keperawatan bekerja
kesehatan yang sebaik baiknya. secara langsung untuk memberikan
Pelayanan kesehatan ini berarti setiap pelayanan terhadap pasien dan sangat
upaya yang diselenggarakan sendiri menentukan keselamatan pasien
atau bersama-sama dalam suatu yang dirawatnya. Tenaga
organisasi untuk memelihara dan keperawatan tidak hanya dituntut
meningkatkan kesehatan, mencegah dapat melaksanakan aktifitasnya
dan mengobati penyakit, serta secara mandiri dan profesional, akan
memulihkan kesehatan perseorangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab
kelompok ataupun masyarakat. terhadap perawatan pasien yang

JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 1


sangat menentukan kesembuhan dan beberapa fasilitas seperti ambulance,
kelangsungan hidup pasien tersebut. apotek, rawat inap, ruang UGD dan
Tenaga keperawatan yang baik dan beberapa fasilitas lainnya.
berkualitas akan menghasilkan Berdasarkan pengamatan yang saya
kinerja yang diharapkan. lakukan, dapat diketahui bahwa
Kinerja adalah hasil prestasi perawat Puskesmas Rantau Panjang
kerja baik berupa kualitas maupun Kiri banyak mengalami stress dalam
kuantitas yang dicapai sumber daya menggembangkan tugasnya. Hal ini
manusia persatuan periode waktu disampaikan langsung oleh kepala
dalam melaksanakan tugas kerjanya tata usaha puskesmas bapak Supriadi
sesuai dengan tanggung jawab yang yang menggatakan “Tuntutan kerja
diberikan kepadanya. yang diminta optimal oleh
Dalam dunia kerja, stres tidak masyarakat dan banyaknya jumlah
dapat dipisahkan dari aspek pasein, menjadi beban tersendiri bagi
kehidupan dan dialami oleh semua perawat dalam melaksanakan
orang. Hal itu disebabkan oleh beban tugasnya”.
pekerjaan, tanggung jawab dan tugas Hampir setiap tahun perawat
diluar batas kemampuaan karyawan Puskesmas Rantau Panjang Kiri
yang sangat berpotensi menimbulkan Kecamatan Kubu Babussalam
stres kerja. Menurut Sule & Priansa mengeluh karena pekerjaan yang
(2018), stres merupakan kondisi dijalani oleh perawat. Beberapa
ketegangan yang menciptakan faktor stres yang terjadi salah satu
adanya ketidakseimbangan fisik dan ialah tuntutan tugas yang dimana
psikis yang memengaruhi emosi, perawat merasakan kelelahan dalam
proses berpikir, dan kondisi seorang bekerja, tentunya hal ini semakin
pegawai. Tingkat stres yang tinggi membuat perawat merasakan stres
atau bahkan rendah, namun terus dalam melaksankan pekerjaannya.
terjadi, dapat menyebabkan Gejala-gejala stres yang sering
keinginan karyawan untuk keluar terjadi pada perawat antara lain
dari perusahaan semakin gelisah, keletihan, sensitif dan mudah
Puskesmas adalah unit tersinggung. Faktor lain yang
organisasi fungsional dibidang mempengaruhi kinerja adalah faktor
pelayanan kesehatan dasar, yang disiplin kerja. Disiplin kerja dapat
berfungsi sebagai pusat mempengaruhi kinerja pegawai,
pembangunan kesehatan, Pembina pernyataan ini diperkuat dengan
peran serta masyarakat dan adanya pendapat dari Malayu S.P
pelayanan kesehatan secara Hasibuan (2015). “Semakin baik
menyeluruh dan terpadu, yang sesuai disiplin kerja seseorang, maka
dengan konsepnya bahwa Puskesmas semakin tinggi hasil prestasi kerja
bertanggung jawab atas wilayah (kinerja) yang akan dicapai”.
kerja yang ditetapkan. Puskesmas Menurut Sutrisno (2015)
Rantau Panjang Kiri adalah sebuah mendefinisikan “Disiplin adalah
wadah bagian kesehatan yang perilaku seseorang yang sesuai
diperuntukan masyarakat kecamatan dengan peraturan, prosedur kerja
Kubu Babussalam dan sekitarnya yang ada atau sikap dan tingkah laku
yang dimana terletak di Kabupaten serta perbuatan yang sesuai dengan
Rokan Hilir Provinsi Riau. Terdapat peraturan dari organisasi baik tertulis
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 2
maupun tidak tertulis”. Dengan kata serta akan mempengaruhi kinerja
lain maka perusahaan harus tegas karyawan.
dalam pendisiplinan karyawan untuk Motivasi merupakan proses
suatu bentuk pelatihan yang berusaha kesediaan melakukan usaha tingkat
memperbaiki dan membentuk tinggi untuk mencapai sasaran
pengetahuan, sikap dan perilaku organisasi yang dikondisikan oleh
karyawan sehingga para karyawan kemampuan usaha tersebut untuk
tersebut secara sukarela bekerja memuaskan kebutuhan sejumlah
secara koperatif dengan para individu (Ghozali, 2018).
karyawani yang lain serta Kurangnya motivasi yang
meningkatkan prestasi kerjanya. diberikan membuat kinerja dari
Tanpa disiplin yang baik sulit perawat Puskesmas Rantau Panjang
bagi organisasi untuk mencapai hasil Kiri menurun hal ini ditandai dengan
yang optimal. Untuk mengetahui lesunya dalam bekerja, semangat
seberapa besar kontribusi yang kerja yang kurang dan hasil kinerja
diberikan oleh pegawai untuk yang diberikan oleh perawat kurang
mencapai target yang ditentukan oleh maksimal dan terlebih lagi kinerja
intansi harus dilakukan penilaian perawat tidak dipercayai oleh para
disiplin terhadap perawat karna pasien. Banyak nya pasien yang
semakin baik disiplin perawat melakukan rujukkan ketingkat
semakin tinggi disiplin kerja yang kabupaten bahkan provinsi sebelum
dapat dicapainya. Adapun cara untuk melakukan pemeriksaan terlebih
melakukan penilaian kedisiplinan dahulu dalam melakukan pengobatan
perawat disuatu organisasi bisa di Puskesmas Rantau Panjang Kiri.
dilihat melalui peraturan yang Maka oleh sebab itu peneliti berfikir
diterapkan oleh organisasi dalam perlu adanya dorongan atau motivasi
peningkatan kedisiplinan bagi yang harus diberikan untuk
karyawan. meningkatkan kembali kinerja dari
Tidak hanya stress dan pegawai Puskesmas rantau Panjang
disiplin kerja yang dapat Kiri.
mempengaruhi kinerja perawat, Perumusan masalah dalam
tetapi motivasi juga menjadi peran penelitian ini yaitu:
penting dan sangat berpengaruh 1. Apakah stres kerja,disiplin kerja
dalam kinerja perawat. Motivasi dan motivasi berpengaruh secara
adalah sebuah dorongan, hasrat simultan terhadap kinerja
maupun minat yang begitu besar di perawat puskesmas Rantau
dalam diri untuk mencapai suatu Panjang kiri?
tujuan tertentu. Dengan adanya 2. Apakah stres kerja berpengaruh
motivasi akan membuat seseorang terhadap kinerja perawat
berusaha sekuat tenaga untuk puskesmas Rantau Panjang kiri?
mencapai yang diinginkan. 3. Apakah disiplin kerja
Memotivasi karyawan dianggap berpengaruh terhadap kinerja
penting karena motivasi terkait perawat puskesmas Rantau
dengan kinerja karyawan. Motivasi Panjang kiri?
yang rendah dari karyawan dapat 4. Apakah motivasi berpengaruh
menurunkan tingkat kepuasan kerja terhadap kinerja perawat
puskesmas Rantau Panjang kiri?
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 3
Adapun tujuan dari penelitian 4. Indikator outcome: menilai
ini adalah untuk mengetahui dan dampak/impact pelayanan,
menganalisis : asuhan, dan praktik
1. Pengaruh Stres Kerja, Disiplin keperawatan yang telah
Kerja, dan motivasi secara dilakukan.
simultan terhadap kinerja 5. Indikator manfaat (benefit):
perawat pada Puskesmas Rantau peningkatan mutu pelayanan
Panjang Kiri. kesehatan, umumnya dan
khususnya pelayanan, asuhan,
2. Pengaruh stres kerja terhadap
dan praktik keperawatan.
kinerja perawat pada Puskesmas
Rantau Panjang Kiri. Stres Kerja
3. Pengaruh disiplin kerja terhadap Menurut Stephen P.Robbins
kinerja perawat pada Puskesmas (2016) Definisi stres kerja adalah
Rantau Panjang Kiri. suatu kondisi dinamis di mana
4. Pengaruh motivasi terhadap seorang individu dihadapkan
kinerja perawat pada Puskesmas peluang, tuntutan, atau sumber daya
Rantau Panjang Kiri. yang terkait dengan apa yang
dihasratkan oleh individu itu dan
TELAAH PUSTAKA yang hasilnya dipandang tidak pasti
dan penting. Stress kerja yang tinggi
Kinerja Perawat dan tambah dengan motivasi yang
Menurut Nikolaus.N. rendah akan menimbukan
Kewuan (2016) kinerja perawat ketidakpuasan kerja karyawan.
adalah hasil kerja seorang perawat Kesetiaan (loyalty), secara pasif
dalam melaksanakan asuhan tetapi optimistis menunggu
keperawatan yang baik kepada membaiknya kondisi, aspirasi
pasien yang berpengaruh pada citra (voice),secara aktif dan konstruktif
rumah sakit atau instansi kesehatan berusaha memperbaiki kondisi.
lainnya. Menurut Handoko (2014)
Nikolaus. N. Kewuan (2016) mengungkapkan bahwa terdapat
menegaskan bahwa indikator kinerja sejumlah kondisi kerja yang sering
keperawatan, antara lain: menyebabkan stress bagi para
1. Indikator input: segala sesuatu karyawan, diantarnya adalah:
yang dibutuhkan perawat dalam 1. Beban kerja yang berlebihan
pelayanan, asuhan, dan praktik 2. Tekanan atau desakan waktu
keperawatan, antara lain 3. Kualitas supervisi yang jelek
personel, alat/fasilitas, 4. Iklim politis yang tidak aman
informasi, dan 5. Umpan balik tentang
peraturan/kebijakan. pelaksanaan kerja yang tidak
2. Indikator proses: kecepatan, memadai
ketepatan, dan tingkat akurasi 6. frustasi
dalam pelayanan, asuhan, dan Indikator-indikator dari stres
praktik keperawatan yang kerja menurut Robbins (2016) :
diberikan kepada klien. 1. Tuntutan tugas
3. Indikator output/effect: hasil 2. Tuntutan peran
pelayanan asuhan, dan praktik 3. Tuntutan antar pribadi
keperawatan 4. Struktur organisasi

JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 4


Disiplin Kerja dorongan dari luar diri/pihak lain
Edy sutrisno (2015) (external motivation). Beberapa
mengemukakan disiplin kerja adalah pendapat mengenai motivasi menurut
setiap kesediaan dan kerelaan para ahli, Winardi (2016)
seorang untuk mematuhi dan mengemukakan bahwa motivasi
mentaati norma-norma peraturan merupakan suatu kekuatan potensial
yang berlaku di sekitarnya. Disiplin yang ada di dalam diri seorang
pegawai yang baik akan manusia, yang dapat
mempercepat tujuan perusahaan, dikembangkannya sendiri atau
sedangkan disiplin yang kurang baik dikembangkan oleh sejumlah
akan menjadi penghalang dan kekuatan luar yang pada intinya
memperlambat pencapaian suatu berkisar sekitar imbalan moneter dan
perusahaan. Disiplin kerja bersumber imbalan non moneter, yang dapat
dari diri pribadi karyawan, yang mempengaruhi hasil kinerjanya
diperlihatkan dalam bentuk secara positif atau negatif.
mematuhi dan mentaati peraturan Menurut mangkunegara
yang berlaku dalam melaksanakan (2016), Indikator motivasi adalah
pekerjaan. sebagai berikut:
Adapun faktor-faktor yang 1. Tanggung jawab.
mempengaruhi disiplin kerja Memiliki tanggung jawab pribadi
menurut Afandi (2016) diantaranya yang tinggi terhadap
adalah : pekerjaannya
1. Faktor kepemimpjnan 2. Prestasi kerja.
2. Faktor system penghargaan Melakukan sesuatu/pekerjaan
3. Faktor kemampuan dengan sebaik-baiknya
4. Faktor balas jasa 3. Peluang untuk maju.
5. Faktor keadilan Keinginan mendapatkan upah
6. Faktor pengawasan melekat yang adil sesuai dengan
Adapun menurut Sutrisno pekerjaan
(2015) indikator-indikator yang 4. Pengakuan atas kinerja.
mempengaruhi disiplin kerja: Keinginan mendapatkan upah
Akurat. lebih tinggi dari biasanya.
1. Taat terhadap aturan waktu 5. Pekerjaan yang menantang.
2. Taat terhadap peraturan Keinginan untuk belajar
perusahaan. menguasai pekerjaanya di
3. Taat terhadap aturan perilaku bidangnya.
dalam pekerjaan.
4. Taat terhadap peraturan Kerangka Pemikiran
lainnya diperusahaan
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Motivasi
Motivasi adalah kondisi (X1)
(energi) yang menggerakan dalam
diri individu yang terarah untuk (Y)
(X2)
mencapai tujuan organisai
(Mangkunegara 2016).
Motivasi muncul dari dua dorongan, (X3)
yaitu dorongan dari dalam diri
sendiri (internal motivation) dan Sumber: Olahan Peneliti
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 5
Hipotesis Penelitian Y= a+ + + +e
1. Terdapat pengaruh antara Stres
kerja,disiplin kerja dan motivasi Keterangan:
terhadap kinerja perawat Y = Kinerja
2. Terdapat pengaruh antara stres a = Konstanta
kerja terhadap kinerja perawat = Koefisien Regresi
3. Terdapat pengaruh antara Berganda atau Parameter yang akan
Disiplin kerja terhadap kinerja dihitung
perawat = Stres kerja
4. Terdapat pengaruh antara = Disiplin Kerja
Motivasi terhadap kinerja = Motivasi
perawat e =Kesalahan (error)

METODE PENELITIAN Uji Validitas dan Reabilitas


Uji Validitas
Lokasi dan Waktu Penelitian Merupakan kemampuan dari
Penelitian ini dilakukan di indicator untuk mengukur tingkat
Puskesmas Rantau Panjang Kiri keakuratan sebuah konsep. Tujuan
Kecamatan Kubu Babussalam yang utama dari kedua uji tersebut
Kabupaten Rokan Hilir Riau. Waktu yaitu untuk menguji indikator-
penelitian dilakukan pada tahun indikator yang dirumuskan dalam
2022. pertanyaan agar penelitian tersebut
reliabel dan valid.
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini Uji Reliabilitas
adalah seluruh perawat Puskesmas Uji reliabilitas digunakan
Rantau Panjang Kiri. Penelitian ini untuk mengukur tingkat kehandalan
merupakan penelitian dengan sampel suatu kuesioner yang digunakan
jenuh. Pengambilan sampel dengan sebagai indikator dari variabel. Jika
metode sensus dimana semua koefisien alpha yang dihasilkan ≥ 0,
anggota populasi dijadikan sampel. 60, maka indikator tersebut
Jadi sampel yang digunakan dalam dikatakan reliabel atau handal (dapat
penelitian ini yaitu 63 orang perawat. dipercaya).

Teknik Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam melakukan analisis
data terhadap data yang telah Gambaran umum responden
didapatkan, penulis menggunakan Dalam penelitian ini ada
metode persamaan regresi linier beberapa responden yang tidak
berganda, dengan menggunakan termasuk dalam olahan data
program SPSS (Statistical Product dikarenakan pada saat pengambilan
and Service Solution) versi 23. data ada 3 responden yang tidak
Model regresi linear berganda berada ditempat dikarenakan sedang
dengan variabel-variabel diatas melanjutkan pendidikan S1. Tetapi
tersebut dapat disusun dalam fungsi dari 3 responden tersebut tidak
atau persamaan sebagai berikut: berpengaruh dan sudah terwakili oleh
60 responden lainya.
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 6
Hasil Uji Validitas lain bernilai konstan (ceteris
Berdasarkan hasil pengujian paribus).
validitas, bahwa nilai r hitung pada 3. Nilai koefisien Disiplin kerja
jawaban responden terhadap (X2) 0,220 artinya adalah
pertanyaan semua variabel bahwa apabila Stres kerja (X2)
dinyatakan valid karena r hitung ≥ r meningkat, maka Kinerja (Y)
tabel (0.2542), maka dapat juga akan meningkat dengan
disimpulkan bahwa item dari tiga asumsi variabel yang lain
variabel dinyatakan terukur dan bernilai konstan (ceteris
layak dilakukan analisis selanjutnya. paribus).
4. Nilai koefisien regresi Motivasi
Hasil Uji Reliabilitas (X3) 0,412 artinya adalah
Berdasarkan hasil pengujian bahwa apabila Motivasi (X3)
reliabilitas diperoleh hasil bahwa meningkat, maka Kinerja (Y)
seluruh nilai cronbach‟s alpha lebih juga akan meningkat dengan
besar dari 0, 60 sebagaimana yang asumsi variabel yang lain
disyaratkan. Berdasarkan hasil bernilai konstan (ceteris
pengujian nilai reliabilitas ketiga paribus).
variabel berada di atas angka 0, 60.
Artinya adalah bahwa alat ukur yang Koefisien Determinasi
digunakan dalam penelitian ini Hasil analisis jalur diperoleh
reliabel. koefisien determinasi Adjusted R
Dapat diketahui persamaan Square sebesar 0, 485. Artinya adalah
regresi linier berganda sebagai bahwa sumbangan pengaruh variabel
berikut: independen (Stres kerja, disiplin
kerja dan motivasi) terhadap variabel
Y = α + β X1 + β X2 + β X3 + e dependen (kinerja) adalah sebesar
48,5%, sedangkan sisanya sebesar
Kinerja = 3.861+ 0, 231 X1 + 0, 220 51,5% dipengaruhi oleh variabel lain
X2 + 0, 412 X3 + e yang tidak dimasukkan dalam model
Interpretasi yang dapat ini.
dijelaskan dari model regresi yang
terbentuk diatas adalah: PEMBAHASAN
1. Konstanta (α) sebesar 3.861
artinya apabila semua variabel Pengaruh stres kerja, disiplin
independen Stres kerja (X1), kerja dan motivasi terhadap
Disiplin kerja (X2), Motivasi Kinerja
(X3) dianggap konstan (bernilai Hasil penelitian menujukan
nol), maka Kinerja (Y) akan bahwa variabel Stres Kerja, Disiplin
bernilai sebesar 3.861 Kerja dan Motivasi berpengaruh
2. Nilai koefisien regresi Stres positif dan signifikan terhadap
kerja (X1) 0,231 artinya adalah kinerja perawat Puskesmas Rantau
bahwa apabila Stres kerja (X1) Panjang Kiri. Berdasarkan uji
menurun, maka sebaliknya simultan (Uji f) diketahui F hitung
Kinerja (Y) akan meningkat (19.523) > F tabel (2,77) dengan Sig.
dengan asumsi variabel yang (0,000) < (0,05). Dari hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa Stres
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 7
Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi signifikan terhadap kinerja perawat
secara bersama-sama berpengaruh Puskesmas rantau Panjang Kiri.
terhadap kinerja. Stres Kerja, Hasil uji parsial (Uji t) menunjukkan
Disiplin Kerja dan Motivasi secara pengaruh signifikan, dimana nilai
bersama-sama dapat meningkatkan Nilai T hitung variabel Stres kerja
hasil dari kinerja tersebut. sebesar (2.599) > T tabel (2.00324)
Hal ini sejalan dengan dengan signifikansi (0,012) < (0,05).
seluruh permasalahan yang ada pada Artinya Stres Kerja berpengaruh
Puskesmas Rantau Panjang Kiri, positif signifikan terhadap kinerja.
berdasarkan hasil dari tanggapan Berdasarkan tanggapan responden
yang diterima dari responden dapat pada pernyataan kuesioner tentang
diketahui bahwasanya pengendalian Stres Kerja dapat disimpulkan bahwa
Stres Kerja, peningkatan Disiplin kurangnya Perawat dalam
Kerja dan pemberian Motivasi meminimalisirkan Stres saat bekerja.
sangat diperlukan dalam Puskesmas Dalam dunia kerja, stres tidak dapat
agar kinerja perawat meningkat dipisahkan dari aspek kehidupan dan
menjadi lebih baik lagi dari dialami oleh semua orang. Hal itu
sebelumnya. Dengan adanya evaluasi disebabkan oleh beban pekerjaan,
yang dilakukan dari ketiga variabel tanggung jawab dan tugas diluar
tersebut bisa memberikan perubahan batas kemampuaan pegawai yang
terhadap kinerja perawat yang sangat berpotensi menimbulkan stres
sebelumnya mengalami kerja. Menurut Stephen P.Robbins
permasalahan ataupun penurunan (2016) Definisi stres kerja adalah
dalam kualitas kerja. Kinerja perawat suatu kondisi dinamis di mana
harus di perhatikan dengan baik seorang individu dihadapkan
karena dengan kinerja perawat yang peluang, tuntutan, atau sumber daya
baik akan dapat memberikan output yang terkait dengan apa yang
yang baik bagi puskesmas. dihasratkan oleh individu itu dan
Dalam penelitian yang yang hasilnya dipandang tidak pasti
dilakukan oleh Kristya Damayanti dan penting. Maka oleh sebab itu
(2014) menunjukkan bahwa Stres organisasi harus memberikan
Kerja mempengaruhi kinerja perhatian pada pegawai yang telah
pegawai. Berdasarkan hasil diberikan tanggung jawab suatu
penelitian Muhammad Harunan pekerjaan agar mampu
Rumoning (2018) Disiplin Kerja mengendalikan tingkat stres sehingga
memiliki pengaruh terhadap kinerja kinerja pegawai meningkat dan
pegawai. Hasil penelitian Rina pegawai merasa puas dengan hasil
Apulina Ginting et.al (2020) kinerjanya. Hal tersebut dapat
menunjukkan bahwa adanya diartikan bahwa stres kerja dapat
pengaruh Motivasi terhadap kinerja memberikan perubahan dalam
pegawai. kinerja seseorang.
Hasil ini didukung oleh
Pengaruh Stres kerja Terhadap penelitian terdahulu yang dilakukan
Kinerja oleh Sumihardi et.al (2020) yang
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat korelasi
menunjukkan bahwa untuk variabel yang signifikan antara Stres Kerja
Stres Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Dalam penelitian
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 8
lain yang dilakukan oleh Johan et.al baik pula kinerja yang akan
(2021) menunjukkan bahwa Stres dihasilkan oleh perawat.
Kerja mempengaruhi kinerja
karyawan. Semakin baik perawat Hasil ini didukung oleh teori
dalam pengendalian stres dalam Menurut Edy sutrisno (2015)
bekerja maka semakin baik pula mengemukakan disiplin kerja adalah
yang dihasilkan. Demikian setiap kesediaan dan kerelaan
sebaliknya Semakin buruk seorang untuk mematuhi dan
pengendalian stres dalam bekerja mentaati norma-norma peraturan
maka semakin buruk pula kinerja yang berlaku di sekitarnya.
perawat. Berdasarkan hasil penelitian Veta
Lidya Delimah Pasaribu et.al (2021)
Pengaruh Disiplin kerja Terhadap displin kerja memiliki pengaruh
Kinerja terhadap kinerja karyawan. Displin
Hasil penelitian ini kerja diperlukan untuk perawat agar
menunjukkan bahwa untuk variabel melaksanakan pekerjaanya sesuai
Disiplin Kerja berpengaruh positif dengan aturan dan prosedur yang
signifikan terhadap kinerja perawat telah ditetapkan. Selain itu, hasil
Puskesmas Rantau Panjang Kiri. penelitian ini juga relevan dengan
Hasil uji parsial (Uji T) penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan pengaruh signifikan, Albert Budiyanto et.al (2020) ada
dimana nilai T hitung variabel Disiplin pengaruh positif dan signifikan
Kerja (X2) sendiri sebesar (2.381) > disiplin kerja terhadap kinerja,
T tabel (2.00324) dengan signifikansi dimana semakin tinggi disiplin kerja
(0,021) < (0,05). Artinya Disiplin maka semakin tinggi kinerja perawat.
Kerja berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja. Pengaruh Motivasi terhadap
Permasalahan yang terjadi di kinerja
Puskesmas Rantau Panjang Kiri Hasil penelitian ini
berkaitan dengan kinerja perawat menunjukkan bahwa untuk variabel
pada umumnya disebabkan oleh motivasi berpengaruh positif
beberapa faktor, salah satunya yaitu signifikan terhadap kinerja perawat
disiplin kerja yang tidak berjalan Puskesmas Rantau Panjang Kiri.
dengan baik sehingga perawat Hasil uji parsial (Uji t) menunjukkan
melakukan pelanggaran aturan pengaruh signifikan, dimana nilai T
Puskesmas. Tanpa disiplin yang baik hitung variabel Motivasi (X3) sendiri
sulit bagi organisasi untuk mencapai sebesar (4.479) > T tabel (2,02809)
hasil yang optimal. Untuk dengan signifikansi (0,000) < (0,05).
mengetahui seberapa besar Artinya motivasi berpengaruh positif
kontribusi yang diberikan oleh signifikan terhadap kinerja.
perawat untuk mencapai target yang Berdasarkan tanggapan
ditentukan oleh intansi harus responden pada pernyataan kuesioner
dilakukan penilaian disiplin terhadap tentang motivasi dapat disimpulkan
perawat karna semakin baik disiplin bahwa masih banyak perawat yang
perawat semakin tinggi disiplin kerja merasa tidak bersemangat dalam
yang dapat dicapainya dan semakin bekerja sehingga dapat
mempengaruhi kinerja. Motivasi
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 9
merupakan hal yang sangat penting signifikan terhadap Kinerja
yang harus dimiliki oleh seseorang perawat Puskesmas Rantau
dalam bekerja. Motivasi yang tinggi Panjang Kiri.
akan membuat perawat bekerja lebih 2. Stres kerja berpengaruh positif
keras dikarenakan adanya dorongan signifikan terhadap kinerja
spiritual untuk bekerja, hal ini perawat Puskesmas Rantau
menjadi kebutuhan untuk Panjang Kiri. Artinya, apabila
meningkatkan kinerja. Kebutuhan stres kerja dikendalikan secara
tersebut dapat menciptakan suatu baik maka dapat mendorong
tujuan dan suatu tindakan yang peningkatan dalam kinerja.
diharapkan dapat menjadi sarana 3. Disiplin kerja berpengaruh positif
untuk mencapai tujuan. Apabila signifikan terhadap perawat
tujuan tercapai, maka kebutuhan Puskesmas Rantau Panjang Kiri.
akan terpuaskan, sehingga tindakan Sehingga dapat dikatakan
yang sama akan cenderung diulang semakin baik penerapan disiplin
apabila kebutuhan serupa muncul. kerja oleh perawat maka semakin
Hasil ini didukung oleh teori yang baik pula kinerja perawat.
dikemukakan oleh Menurut 4. Motivasi berpengaruh positif
Mangkunegara (2016) motivasi adala signifikan terhadap perawat
h kondisi (energi) yang Puskesmas Rantau Panjang Kiri.
menggerakan dalam diri individu Artinya, semakin baik dalam
yang terarah untuk mencapai tujuan pemberian motivasi terhadap
organisai. Teori ini didukung oleh perawat maka semakin baik
penelitian yang dilakukan oleh kinerja dalam bekerja
Lindanur Sipatu (2019), yang
menyatakan bahwa terdapat korelasi Saran
yang signifikan antara motivasi Berdasarkan hasil penelitian
terhadap kinerja. Dalam penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan
lain yang dilakukan oleh La ode sebelumnya, maka penulis
Makta et.al (2013) menunjukkan memberikan saran sebagai berikut:
bahwa motivasi yang paling besar 1. Bagi Puskesmas Rantau Panjang
memberikan pengaruhnya dengan Kiri agar dapat memperhatikan
kinerja perawat. Motivasi memiliki faktor stres kerja pada perawat
pengaruh terhadap kinerja kearah dimana perawat yang stres akibat
yang baik apabila motivasi perawat pekerjaan dan tugas yang
tersebut dapat terpenuhi dengan baik. diberikan, maka oleh sebab itu
Adanya motivasi yang diberikan puskesmas harus bisa
secara maksimal maka kinejra yang memfasilitasi perawat dalam
akan dihasilkan perawat akan juga pengendalian stres kerja yang
baik dan akan menumbuhkan dialami oleh perawat baik dari
semangat dalam bekerja. tugas maupun dari segi
kenyamanan saat bekerja.
SIMPULAN DAN SARAN 2. Disarankan kepada Puskesmas
Rantau Panjang Kiri untuk bisa
Simpulan meningkatkan disiplin kerja
1. Stres kerja, disiplin kerja dan perawat, agar kualitas kerja
motivasi berpengaruh positif perawat meningkat dan
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 10
diharapkan bisa lebih baik dari Motivasi Terhadap Disiplin
sebelumnya. Kerja Keryawan Pada
3. Dalam rangka meningkatkan Rumah Sakit Charitas
kinerja perawat Puskesmas Belitang Oku Timur‟,
Rantau Panjang Kiri disarankan Jurnal Aktual STIE Trisna
agar puskesmas lebih Negara, 15(2), pp. 93–101.
memberikan dorongan dari segi
motivasi kepada perawat supaya Ghozali, Imam. (2018) Aplikasi
perawat yang lesu dalam bekerja Analisis Multivariate
bisa lebih semangat kembali Dengan Program IBM SPSS
dalam pemberian pelayanan 19. 5th edn. Semarang:
masyarkat. Badan Penerbit Universitas
4. Bagi peneliti selanjutnya yang Diponegoro.
akan melakukan penelitian dalam
Handoko, T.H. (2011) Manajemen.
topik yang sama diharapkan
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE
untuk terus mengembangkan
Yogyakarta.
penelitian ini melalui berbagai
permodelan yang dapat Hartatik, I.P. (2014) Buku Praktik
menjelaskan fenomena yang Mengembangkan SDM.
terjadi Jakarta: Laksana.

DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu S.P, 2015.


Manajemen Dasar,
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. Pengertian, dan Masalah.
(2016). Manajemen Sumber Edisi Revisi, Bumi
Daya Manusia Perusahaan. Aksara:Jakarta.
Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. Hidayat, S. (2018) „Pengaruh Praktik
Manajemen Sumber Daya
Assagaf, S.C. y. and Dotulong, L.O. Manusia Terhadap Kinerja
(2015) „Pengaruh Disiplin, Karyawan Di PT. Indo-
Motivasi dan Semangat Rama Synthetics Tbk.
Kerja Terhadap Divisi SPUN YARNS‟,
Produktivitas Kerja Pegawai Jurnal EKonomi dan Bisnis,
Dinas Pendapatan Daerah 8(1), pp. 57–67.
Kota Manado‟, Jurnal
EMBA, 3(2), pp. 639–649. Johan, Saragih, T.A. and Fitriano, A.
(2021) „Pengaruh Stres
Budiyanto, A. and Wikan, Y. (2020) Kerja, Motivasi dan Disiplin
„Pengaruh Disiplin Kerja, Terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi, Stres Kerja dan PT. Mitra Bandar Niaga‟,
Pengembangan Karier Jurnal Sosial dan Ekonomi,
Terhadap Kinerja Karyawan 2(2), pp. 104–109.
Pada PT. Kelola Jasa
Artha‟, Jurnal Manajemen Jufrizen and Hadi, F.P. (2021)
Bisnis, 23(3), pp. 225–246. „Pengaruh Fasilitas Kerja
dan Disiplin Kerja Terhadap
Dunie, W. (2017) „Pengaruh Kinerja Karyawan Melalui
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 11
Motivasi Kerja‟, Jurnal Motivasi, Lingkungan Kerja
Sains Manajemen, 7(1), pp. Dan Stres Kerja Terhadap
35–54. Kinerja Perawat Di Ruang
Rawat Inap Rsud Undata Palu.”
Juniarti, E., Ahyani, N. and : 147–58.
Ardiansyah, A. (2020)
„Pengaruh Kepemimpinan Mu, Andi, Muh Alwy, and Anwar
Kepala Sekolah dan Disiplin Daud. “Work Motivation on
Guru Terhadap Kinerja Performance of Nurses in
Guru‟, Journal Of Hospital of Islam Faisal
Education Research, 1(3), Makassar.” : 303–10.
pp. 193–199.
Mulia, R.A. and Saputra, N. (2021)
Kerja, Pengaruh Lingkungan et al. „Pengaruh Kompetensi,
“EFFECT OF WORK Lingkungan Kerja dan
ENVIRONMENT , WORK Motivasi Berprestasi
DISCIPLINE AND WORKING Terhadap Kinerja Pegawai
STRESS ON Negeri Sipil Sekretariat
ORGANIZATIONAL Daerah Kota Padang‟,
COMMITMENT IN Jurnal Ilmiah Ekotrans &
IMPROVING NURSE Erudisi, 01(1), pp. 1–24.
PERFORMANCE AT ASMAT
E-Mail :” 6(2): 958–67. Noeary, S.A., Purnomo, A.K. and
Waruwu, F. (2020)
Kewuan, Nikolaus. (2016). „Kepuasan Kerja Sebagai
Manajemen Kinerja Variabel Mediasi Pada
Keperawatan / penulis, Pengaruh Stres Kerja
Nikolaus N. Kewuan ; Terhadap Niat Keluar‟,
editor, pamilih Eko Jurnal Manajemen
Karyuni. Jakarta: EGC Maranatha, 20(1), pp. 31–
40.
Kompilasi, Jurnal et al. 2014. “Jurnal
Kompilek.” (0342). Oki, Komang, Ananda Saputra, and I
Gusti Made Suwandana. 2022.
Mardiani, N. (2018) „Hubungan “The Role of Motivation in
Lingkungan Kerja Perawat Mediation of Job Stress on
dengan Gaya Performance of General
Kepemimpinan Kepala Hospital Employees.” 7(5): 5–8.
Ruangan di Rumah Sakit
Sumber Kasih Kota Pasaribu, V.L.D. and Yanuarso, B.P.
Cirebon‟, Jurnal Soshum (2021) „Pengaruh Stres
Insentif, 1(1), pp. 114–119. Kerja dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan
Moenir, A.S. (2014). Manajemen pada PT. Multitran Abadi
Pelayanan Umum Di Srengseng Jakarta Barat
Indonesia. Bumi Aksara, Periode 2018‟, Jurnal
Jakarta. Ilmiah Ilmu
Sekretari/Administrasi, 8(1),
Motivasi, Pengaruh et al. “Pengaruh
JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 12
pp. 60–72. Stephen, Robbins (2016), Perilaku
Organisasi, Penerbit
Rahman, A., Nurmatias, F. and Salemba Empat, Jakarta.
Azmi, K. (2020) „Pengaruh
Kepuasan Kerja dan Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Disiplin Kerja Terhadap Kuantitatif, Kualitatif dan
Kinerja Karyawan di R&D. Bandung: PT Alfabet.
BAZNAS Kota Dumai‟,
Jurnal Al-Hisbah, 2(2), pp. Sutrisno, E. (2015) Manajemen
1–12. Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Kencana Prenada
Sastrohadiwiryo, 2013, Manajemen Media Group.
Tenaga Kerja Indonesia,
edisi. 2, Bumi Aksara, Wibowo (2014) Manajemen Kinerja.
Jakarta. Edisi Keempat. Jakarta:
Rajawali Pers.
Septiadi, M.D., Marnisah, L. and
Handayani, S. (2020) Winardi, (2016) Kepemimpinan
„Pengaruh Motivasi Dalam Manajemen, Jakarta,
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Rineka Cipta.
PT Brawijaya Utama
Zusnita, W.O., Kaltum, U. and
Palembang‟, Jurnal
T.Sule, E. (2019) „Pengaruh
Manajemen SDM,
Kepemimpinan Terhadap
Pemasaran dan Keuangan,
Kinerja Karyawan‟,
01(01), pp. 1–8.
Fakultas Ekonomi dan
Sinambela, L.P. (2017) Manajemen Bisnis, Universitas
Sumber Daya Manusia. Padjajaran, 2(1), pp. 61–78
Jakarta: Bumi Aksara.

JOM FEB, Volume 10 Edisi 1 (Januari – Juni 2023) 13

Anda mungkin juga menyukai