Anda di halaman 1dari 5

1

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PENATA ANESTESI

DI RUMAH SAKIT DR.RAMELAN SURABAYA

Disusun Oleh :
JOKO EDI SISWANTO
NIM : 1911016

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA

2020
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam suatu

Institusi. Oleh sebab itu suatu institusi perlu mengembangkan pegawainya agar

memiliki pegawai yang profesional dan ahli dibidangnya. Pegawai yang

mempunyai keahlian dan kemampuan akan bekerja dengan baik dan termotivasi

melakukan semua pekerjaannya. Rumah Sakit (RS) merupakan institusi yang

diharapkan dapat memberikan pelayanan prima dan berorientasi pada kepuasan

masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit harus memiliki tenaga yang professional

dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidangnya. penata anestesi

merupakan salah satu bagian dari faktor yang dapat meningkatkan mutu dan

kualitas rumah sakit. Penata anestesi dan rumah sakit merupakan dua hal yang

tidak bisa dipisahkan. Penata anestesi peran dalam menjalankan roda kehidupan

pada pelayanan di rumah sakit khususnya penanganan pasien pra operasi. Apabila

penata anestesi memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju

roda pun akan berjalan baik, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan

pencapaian yang baik bagi rumah sakit, di sisi lain, roda tidak berjalan baik kalau

penata asnestesi bekerja tidak produktif, artinya tenaga tersebut tidak memiliki

semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang

rendah (Irena, 2017). Pelayanan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional,

merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan

kesehatan secara keseluruhan, permasalahan yang ada menurut di lapangan masih


2

perlunya pengontrolan lebih persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk

memastikan bahwa semua obat obatan baik obat anestesia maupun obat

emergency tersedia sesuai standar rumah sakit.

Motivasi merupakan faktor penting untuk membangkitkan semangat

bekerja, prilaku mempertahankan, dan prilaku penyaluran dalam kegiatan yang

positif. Seorang harus termotivasi untuk memiliki kualitas perawatan pasien,

untuk mengembangkan efisiensi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan.

Motivasi terbentuk dari sikap seorang tenaga anestesi dalam menghadapi situasi

kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri perawat yang terarah

untuk mencapai tujuan kerja (Ilyas, 2011). Motivasi dapat dilihat dari

pelaksanaan asuhan keperawatan tepat pada waktu dan penuh tanggung jawab,

adanya pengawasan dari atasan dalam melaksanakan pekerjaan, pemberian

insentif secara adil dan sesuai dengan prestasi kerja dan kondisi lingkungan yang

nyaman saat bekerja. Motivasi penata anestesi dapat dilihat dari data di bagian

penata anestesi yaitu melakukan pengkajian dan penatalaksanaan pra anestesia,

Pemeriksaan tanda tanda vital, pemeriksaan lain yang di perlukan pasien baik

inspeksi, palpasi, maupun auskultasi, pemeriksaan dan penilaian status fisik

pasien, persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap kali akan di gunakan

dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan baik dan siap pakai.

Kinerja perawat dipengaruhi oleh faktor motivasi. Penelitian yang dilakukan

oleh Sumarni (2014) dengan judul hubungan motivasi dengan kinerja perawat di

RSUD Tungurejo Semarang. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar

responden memiliki motivasi kerja tinggi yaitu 86,5 % dan sedang 13,5 %. Hasil
3

kinerja menunjukkan bahwa 70,3 % responden memiliki kinerja yang tinggi dan

sebanyak 29,7 % responden memiliki sedang.

Kinerja penata anestesi sesuai dengan standar kinerja, yaitu memberikan

pelayanan tindakan pada pasien dengan pendekatan proses keperawatan penata

anestesi yang meliputi tiga tahap yaitu : kuantitas pelayanan, kualitas dan sikap

penata anestesi yang masing-masing berkesinambungan dan berkaitan satu sama

lainnya yang sesuai dengan penilaian kinerja perawat di rumah sakit. Berdasarkan

latar belakang dan permasalahan di atas penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul ”Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Penata Anestesi Di Rumah

Sakit Dr.Ramelan Surabaya”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai

berikut “Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Penata Anestesi Di

Rumah Sakit Dr.Ramelan Surabaya?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Penata Anestesi Di

Rumah Sakit Dr.Ramelan Surabaya

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Motivasi Penata Anestesi Di Rumah Sakit Dr.Ramelan

Surabaya

2. Mengidentifikasi Kinerja Penata Anestesi Di Rumah Sakit Dr.Ramelan

Surabaya
4

3. Menganalisis pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Penata Anestesi Di

Rumah Sakit Dr.Ramelan Surabaya

1.4 Manfaat

1.4.1. Bagi Penulis

Bagi penulis penelitian ini sebagai sarana dalam mengaplikasikan ilmu

pengetahuan yang di dapat selama kuliah, meningkatkan kemampuan dalam

analisis masalah serta menambah pengalaman dan pengetahuan di lapangan

sebagai.

1.4.2. Bagi Institusi

Sebagai bahan bacaan dan masukan mengenai kinerja penata anestesi di

RSAL Dr. Ramelan Surabaya serta diharapkan bisa menjadi bahan masukan untuk

upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah sakit.

1.4.3. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi literature mengenai hal hal

terkait dengan faktor yang berhubungan dengan kinerja penata anestesi di RSAL

Anda mungkin juga menyukai