Manuskrip
Disusun oleh :
Ulya Shoffa Rahmawati
G1C219024
Pembimbing I
Pembimbing II
Keywords
Hope, Service Quality,
Laboratory
Corresponding Author:
Ulya Shoffa Rahmawati
Laboratorium Patologi klinik, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang Indonesia 50273
E-mail : ulyashoffa313@gmail.com
2
Kepuasan adalah perasaan senang atau tercapai kesepakatan, misalnya : sifat standar
kecewa seseorang yang muncul setelah harapan yang spesifik, jumlah standar yang
membandingkan antara persepsi atau kesannya digunakan, maupun sumber harapan
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan (Pratiwi,2010).
harapan-harapannya. Kepuasan pasien Kinerja (performance) adalah hasil
tergantung pada kualitas pelayanan dan upaya pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan
yang dilakukan karyawan untuk memenuhi persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu
keinginan pelanggannya dengan jasa yang pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu
diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan
pasien ditentukan oleh kenyataan apabila jasa yang disebut juga sebagai standar pekerjaan
yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan (job standart). Standar kinerja adalah tingkat
pasien dengan menggunakan persepsi pasien yang diharapkan suatu pekerjaan tertentu untuk
tentang pelayanan yang diterima (memuaskan dapat diselesaikan, dan merupakan
atau mengecewakan, juga termasuk lama pembanding (benchmarks) atas tujuan atau
waktu pelayanan). Pasien biasanya mempunyai target yang dicapai. Hasil pekerjaan
pengalaman kurang atau tidak menyenangkan, merupakan hasil yang diperoleh seorang
bahkan menakutkan ketika pergi berobat karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya
karena pelayanan yang didapatkan tidak sesuai persyaratan pekerjaan atau standar
maksimal dan cenderung merugikan pasien kinerja (Surbakti,2014).
dan hal ini bisa mengakibatkan ketidakpuasan Menurut peneliti Sebelumnya R. Faris
pasien (Fatrida,2019). Mukmin Kalijogo 2019 dengan judul “Analisis
Metode IPA (Importance Performance Kualitas Pelayanan Pasien Klinik Pratama
Analysis) bertujuan untuk mengukur hubungan Dengan Metode Servqual dan Importance
antara persepsi konsumen dan prioritas Performance Analysis” berdasarkan hasil
peningkatan kualitas produk/jasa yang dikenal penelitian ini mengidentifikasi 25 atribut
pula sebagai quadrant analysis. Metode IPA pelayanan yang terbagi ke dalam 5 dimensi
telah diterima secara umum dan dipergunakan pelayanan. Didapat hasil pada kuadran I,
pada berbagai bidang kajian karena sebagai prioritas utama menunjukan dimensi
kemudahan untuk diterapkan dan tampilan yang dianggap mempengaruhi kepuasan
hasil analisa yang memudahkan usulan pelanggan,termasuk dimensi pelayanan yang
perbaikan kinerja. Metode yang dipilih pada dianggap sangat penting, namun manajemen
penelitian ini adalah Importance Performance belum melaksanakannya sesuai dengan
Analysis (IPA) karena memiliki beberapa keinginan pelanggan sehingga mengecewakan
kelebihan dibandingkan dengan metode lain atau tidak puas. Atribut yang masuk dalam
yaitu menunjukkan atribut produk/jasa yang kuadran I dari dimensi tangibles berupa atribut
perlu ditingkatkan ataupun dikurangi untuk ketersediaan penunjang medis dan apotik, dari
menjaga kepuasan konsumen, hasilnya relatif dimensi reliability adalah atribut jadwal yang
mudah diinterpretasikan, skalanya relatif tepat, dan dimensi assurance berupa atribut
mudah dimengerti dan membutuhkan biaya pelayanan sopan dan ramah. Kuadran inilah
yang rendah (Ujianti,2017). yang harus diprioritaskan untuk diperbaiki.
Harapan (Importance) merupakan Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh
perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang Ujianti (2017) dengan judul “Analisis
apa yang akan diterimanya. Pengertian ini Kepuasan Pasien Pada Layanan Rawat Jalan
didasarkan pada pandangan bahwa harapan Berdasarkan Metode Importance Performance
merupakan standar prediksi yang dilakukan Analysisi (IPA) Di Puskesmas Benu-Benua”
konsumen dalam melakukan pembelian. Berdasarkan studi pendahuluan di
Harapan pelanggan merupakan keyakinan laboratorium Puskesmas Kamarang Kabupaten
pelanggan sebelum mencoba atau membeli Cirebon kunjungan pasien laboratorium di
suatu produk, yang dijadikan standar atau tahun 2019 mengalami penurunan terutama 3
acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. bulan terakhir. Di bulan Oktober 311 pasien,
Meskipun demikian, dalam beberapa hal belum
Corresponding Author:
Ulya Shoffa Rahmawati
Laboratorium Patologi klinik, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang, Semarang Indonesia 50273
E-mail : ulyashoffa313@gmail.com
4
bulan November 215 pasien, Desember 155 2. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
pasien. Tabel 2 Distribusi jenis kelamin
Selain permasalahan diatas, untuk
memenuhi persiapan akreditasi Puskesmas
tahun 2021, laboratorium Puskesmas
Kamarang kabupaten Cirebon diwajibkan
melakukan evaluasi pelayanannya dimana
selama ini Puskesmas Kamarang Kabupaten Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa dari 70
Cirebon belum pernah melakukan penilaian responden, sebanyak 56 responden (80%)
kepuasan pasien khususnya di unit pelayanan adalah perempuan.
labotarorium. Sedangkan untuk pelayanan
laboratorium belum pernah melakukan 3. Karakteristik pendidikan responden
pencatatan keluhan pasien terhadap pelayanan Tabel 3 Distribusi pendidikan responden
laboratorium. Berdasarkan wawancara dengan
pihak terkait, keluhan pasien laboratorium
yang diterima adalah waktu tunggu hasil
pemeriksaan laboratorium terlalu lama,
kurangnya tempat duduk di ruang tunggu
pasien sehingga pasien ada yang berdiri,
verifikasi identitas pasien pada form. Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa sebagian
Permintaan pemeriksaan laboratorium, besar responden berpendidikan SMA sebanyak
verifikasi permintaan pemeriksaan 24 (34,3%) responden, SD sebanyak 21
laboratorium pada pasien. (30,0%) responden, SMP sebanyak 20 (28,6%)
responden, dan S1/S2/S3 sebanyak 5 (7,1%)
Bahan dan Metode responden.
Desain pada penelitian ini digunakan
kuantitatif non eksperimen, metode deskriptif 4. Karakteristik pekerjaan responden
korelasi, dengan pendekatan rancangan cross- Tabel 4 Distribusi pekerjaan responden
sectional. Penelitian dilakukan di laboratorium
Puskesmas Kamarang Kabupaten Cirebon.
Analisis data menggunakan metode
Importance Performance Analysis ( IPA )
dengan bantuan program SPSS.
Hasil Penelitian
1. Karakteristik berdasarkan Umur Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa sebagian
Tabel 1 Distribusi umur responden besar responden adalah Ibu Rumah Tangga 43
(61,4%) responden, Pelajar/Mahasiswa 1
(1,4%) responden, Pegawai Swasta 4 (5,7%)
responden, Wiraswasta 16 (22,9%) responden,
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa rata-rata Petani 4 (5,7%) responden.
umur responden 30,34 tahun, dimana 31 orang
berumur dibawah 28 tahun, 5 orang berumur
28 tahun, 34 orang berusia diatas 28 tahun dan
standar deviasi 8,997. Umur termuda 18 tahun
dan tertua 50 tahun.
Corresponding Author:
Ulya Shoffa Rahmawati
Laboratorium Patologi klinik, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang, Semarang Indonesia 50273
E-mail : ulyashoffa313@gmail.com
5
Referensi
Dedi Fatrida , Andesma Saputra.,
2019.Hubungan Waktu Tunggu Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Dalam
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan.
Corresponding Author:
Ulya Shoffa Rahmawati
Laboratorium Patologi klinik, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang, Semarang Indonesia 50273
E-mail : ulyashoffa313@gmail.com