SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD AFWAJA SIREGAR
NPM : 22.199.013
tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien,Rumah Sakit adalah institusi
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Pelayananan kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dan berperan
sekunder, tersier, baik milik pemerintah maupun swasta didirikanpada setiap daerah
sesuai dengan keinginannya untuk dapat menjadi pelayanan kesehatan pilihan dan
mendapatkan loyalitas masyarakat, maka penting bagi setiap pelayanan kesehatan untuk
Pelayanan rawat inap sebagai salah satu jenis pelayanan di rumah sakit di mana
pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. Pelayanan rawat inap adalah
pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan
untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan
dan memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien, anamnesis,
pelayanan dan tindakan medis serta proses pengobatan yang diberikan kepada pasien,
dan dokumentasi hasil pelayanan baik yang dirawat inap,rawat jalan, maupun pelayanan
Kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua upaya
yang dilakukan karyawan untuk memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang
akan diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, ditentukan oleh kenyataan
apakah jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan pasien, dengan menggunakan
persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima (memuaskan atau mengecewakan, juga
pasien dari pertama kali datang, sampai pasien meninggalkan rumah sakit.
kepuasan pasien di rumah sakit, diantaranya adalah tersedianya peralatan medik yang
lengkap, bangunan yang berlokasi strategis, peralatan rumah sakit yang bagus,
penyediaan sarana dan prasarana dalam pelayanan. Pasien juga mengharapkan
keramahan dalam pelayanan seperti berinteraksi dengan baik, ramah, sopan santun, dan
merasa nyaman dengan pelayanan tenaga jasa seperti dokter dan perawat. Keinginan
pasien berkaitan dengan kualitas pelayanan yang diterima atau dipakai oleh pihak
Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu perkataan yang sudah lazim digunakan,
baik oleh lingkungan kehidupan akademis ataupun dalam kehidupan sehari-hari. walau
maknanya secara umum dapat dirasakan dan dipahami oleh siapapun, mutu sebagai
suatu konsep atau pengertian, belum banyak dipahami orang dan kenyataannya
pengertian mutu itu sendiri tidak sama bagi setiap orang.setiap orang atau masyarakat
akan mendefiniskan mutu itu sesuai dengan pendapat dan kebutuhannya yang mungkin
besar kemungkinan jumlah pasien akan menyusut. Faktor kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan akan mempengaruhi jumlah kunjungan. Apabila pasien tidak puas
akan membuat pasien kecewa. Faktor kepuasan pasien juga dapat menciptakan persepsi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Elwindra, dkk (2014) dengan judul
Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, didapatkan bahwa tingkat kepuasan
pasien adalah variabel jarak tempat tinggal pasien. Pasien yang bertempat tinggal jauh
dari lokasi rumah sakit cenderung menyatakan puas 6,070 kali dibandingkan dengan
pasien yang bertempat tinggal dekat. Rata-rata Tingkat Kepuasan adalah 83,27%,
Performance Analysis ditemukan bahwa 5 (lima) faktor yang harus menjadi prioritas
utama (kuadran A) yang merupakan kelemahan dalam pelayanan rawat inap di RSUD
Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara umum ditemukan bahwa dimensi yang harus
keluhan merasa kurang puas dengan pelayanan rumah sakit dikarenakan kurangnya
fasilitas, seperti penyediaan air minum di ruangan, pelayanan yang kurang tanggap,
jadwal dokter spesialis yang tidak tepat waktu dalam memeriksa kesehatan pasien.
Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap pasien atau keluarga yang dapat
berdampak terhadap persepsi pasien atau keluarga kurang berminat berkunjung ulang
dengan judul “Analisis Pelayanan Rekam Medis Terhadap Kepuasaan Pasien Rawat Inap
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membaca. Adapun manfaat dari penelitian ini dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Hasil penelitian ini diharapan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan
pelayanan kesehatan.
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu, wawasan dan pengalaman serta sebagai sarana untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Undang Dasar 1945 untuk melakukan upaya peningkatan derajat kesehatan baik
yang tertuang dalam Undang-Undang kesehatan tentang kesehatan ialah setiap upaya
yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suau organisasi untuk
semakin berkembang juga aturan dan peranan hukum dalam mendukung peningkatan
pelayanan kesehatan, alasan ini menjadi faktor pendorong pemerintah dan institusi
dan kepastian hukum pasien. Dasar hukum pemberian pelayanan kesehatan secara
lainnya.
kesehatan, yaitu :
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat.
Melalui ketentuan UU Kesehatan dan UU Rumah Sakit dalam hal ini pemerintah
dan institusi penyelenggaran pelayanan kesehatan yakni rumah sakit, memiliki tanggung
jawab agar tujuan pembangunan di bidang kesehatan mencapai hasil yang optimal, yaitu
melalui pemanfaatan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, baik dalam jumlah
itu di rumah sakit, puskesmas, klinik, maupun praktik pribadi, antara lain :
a. Dokter
Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya
penyakit berdasarkan hukum dan pelayanan di bidang kesehatan. Pasal 1 ayat (11)
b. Perawat
Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaannya selalu berada dalam situasi yang
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. Pasal 1 ayat (1) menjelaskan
defenisi perawat adalah seorang yang telah lulus pendidikan perawat, sesuai
c. Bidan
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh
sejumlah praktisi di seluruh dunia. Secara autentik Pasal 1 ayat (1) Peraturan
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan yang telah teregistrasi sesuai
konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita sebagai pasiennya
d. Apoteker
Kefarmasian, apoteker ialah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Adapun tugas yang dimiliki oleh seorang apoteker dalam melakukan pelayanan
sebagai berikut :
c) Memenuhi ketentuan cara distribusi yang baik yang ditetapkan oleh menteri
d) Sebagai penanggung jawab di industri farmasi pada bagian pemastian mutu,
instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktik
bersama.
berkesinambungan (Continous).
d. mudah dijangkau
e. Bermutu
Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap negara tidaklah sama, namun
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan yang lebih lanjut
yang diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan rawat inap yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer dan memerlukan
kelas c dan d.
oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh
super spesialis. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Rumah sakit kelas A dan
B. (Anggraeni, 2019).
Menurut PERMENKES No. 24 Tahun 2022 Rekam Medis adalah dokumen yang
berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Rekam Medis Elektronik adalah rekam medis yang
rekam medis.
Menurut Mathar (2018) rekam medis adalah pelayanan yang di berikan kepada
pasien sesuai dengan fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit,
pengobatan masa lalu samapai sekarang ini tertulis oleh profesi kesehatan yang
memberikan pelayanan kepada pasien. Untuk menghasilkan rekam medis yang benar,
kerjasama yang baik antara dokter, perawat, bidan dan seluruh tenaga kesehatan
lainnya(Mathar, 2018).
didukung suatu sistem pengolaan rekam medis yang baik dan benar mustahil
1. Aspek administrasi
2. Aspek medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
3. Aspek hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan. Dalam rangka
usaha menegakan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan.
4. Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat
5. Aspek penelitian
6. Aspek pendidikan
7. Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi
pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada
sarana kesehatan puskesmas pemerintah dan swasta, serta rumahsakit bersalin yang
oleh karena penyakitnya penderita harus menginap dan mengalami tingkat transformasi,
yaitu pasien sejak masuk ruang perawatan, melakukan perawatan hingga pasien
dinyatakan sembuh boleh pulang maupun melakukan rawat jalan untuk proses
Menurut pasal 3 ayat (1) Permenkes RI Nomor 269/ Menkes /Per /III / 2008 isi
rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan diantaranya
berisi :
1. Identitas Pasien
5. Diagnosis
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
12. Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu dan
indikator nasional mutu pelayanan kesehatan sebagai berikut Menurut Permenkes 2021:
m. kepuasan pasien
Tahun 2017 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
“Data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
Kepuasan adalah persepsi terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi
harapannya. Jadi kepuasan pelanggan adalah hasil dari akumulasi konsumen atau
pelanggan dalam menggunakan produk atau jasa (Irawan, 2003) dalam (Nursalam,
2014). Kepuasan pelanggan menurut model kebutuhan ialah suatu keadaan di mana
kebutuhan, keinginan dan harapan pasien dapat dipenuhi melalui produk atau jasa yang
dikonsumsi. Oleh karena itu kepuasan pasien adalah rasio kualitas yang dirasakan oleh
layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan nya dengan apa
Syarat pokok pertama yaitu harus tersedia di masyarakat (available) dan besifat
dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, sehingga pada saat di butuhkan
Syarat pokok kedua yaitu dapat diterima dan wajar. Artinya pelayanan kesehatan
kebudayaan, kepercayaan masyarakat, serta bersifat tidak wajar. Hal ini bukan
3. Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga yaitu yang mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat.
yang baik.
4. Mudah dijangkau
Syarat pokok keempat yaitu yang baik adalah mudah dijangkau (affordable) oleh
mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya pelayanan
kesehatan yang mahal mungkin hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat
saja
5. Bermutu
Syarat pokok kelima yaitu bermutu (quality). Mutu yang dimaksudkan di sini
diselenggarakan, yang di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan
dan dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar
orangyang mempunyai resiko terhadap penyakit yang terdiri dari Preventif primer,
mengutamakan indra (mata, telinga dan rasa) untuk menilai kualitas jasa
2. Kehandalan (Reliability)
4. Jaminan (Assurance)
jaminan sembuh dan dilayani petugas yang bermutu. Jaminan juga berarti
bahwa para petugas selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan
masalah pasien.
5. Empati (Emphaty)
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis. Pelayanan
kesehatan subspesialis.
pelayanan rumah sakit dikategorikan menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus. Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan untuk semua bidang dan
jenis penyakit. Rumah sakit khusus memberikan pelayanan hanya pada satu bidang atau
satu jenis penyakit tertentu berdasarkan jenis penyakit, organ, atau kekhususan yang
lain.
Menurut UU RI tentang Rumah Sakit No.44 Tahun 2009, klasifikasi rumah sakit
a. Rumah sakit umum kelas A mempunyai fasilitas dan pelayanan medik paling
b. Rumah sakit umum kelas B mempunyai fasilitas dan pelayanan medik paling
c. Rumah sakit umum kelas C mempunyai fasilitas dan pelayanan medik paling
dari fakta-fakta, observasi dan tinjauan pustaka (Saryono, 2008). Yang menjadi
kerangka konsep dari penelitan ini bertujuan untuk mengetahui Pelayanan Kesehatan
penelitian yang telah dirumuskan, maka kerangka konsep yang dikembangkan dalam
Berdasarkan uraian teoritis diatas, maka dapat disusun kerangka teoriti ssebagai
berikut :
Lingkungan Responsiveness
(Ketanggapan)
Assurance (Jaminan)
Empaty (Empati)
2.9 Hipotesis
Sarah Medan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. JenisPenelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang merupakan
penelitian dimana datanya berupa angka atau data non angka yang diangkakan
data dan informasi sesuai tujuan penelitian serta mempelajari dinamika korelasi
bersifat cross sectional yaitu penelitian dilakukan pada saat yang bersamaan
3.2. LokasidanWaktuPenelitian
3.2.1. LokasiPenelitian
Sarah Medan
3.2.2Waktu Penelitian
3.3.1 Populasi
2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap
214 Pasien.
3.3.2 Sampel
N
n= 2
1+ N ( d )
Ket :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
214
n=
1+214 (0,1)2
214
n=
1+214 (0,01)
214
n=
1+2,14
214
n=
3,14
n=39
penelitian. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah accidental
kebetulan. Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka
a. Variabel Dependen
Variable Dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variable dependen
Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul akibat dari
b. Variable Independen
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
diantaranya:
menyediakan jasa yang tepat dimana pelanggan yang menunggu terlalu lama
3. Jaminan (Assurance) adalah pengetahuan dan kebaikan karyawan dan kemampuan
pelanggan
5. Bukti fisik (Tangibles) adalah penampakan fasilitas, peralatan, personal dan materi
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini yaitu dengan menggunakan
metode kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kepuasan pasien
dikeluarkan untuk memperoleh informasi dari responden tentang Check list observasi
faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat inapdi
1. Data Primer adalah sumber data yang langsung diperoleh langsung dari subjek
peneliti dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data, yaitu
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara lapangan yang
ada di Rumah Sakit Sarah Medan.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis univariat
dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan kumpulan data yang
berupa frekuensi, nilai dengan frekuensi terbanyak, nilai nilai minimum dan maksimum
dari variabel penelitian.Tujuan analisis ini untuk menjelaskan distribusi frekuensi dari
dan Empaty dan kepuasan pasien. Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PELAYANAN REKAM MEDIS TERHADAP KEPUASAAN PASIEN
RAWAT INAP DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN DI RS SARAH MEDAN
A. Identitas Responden
1. No. Responden :
2. Nama Responden :
3. Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan
4. Umur :
5. Pendidikan Terakhir :
1. Tidak sekolah/tidak tamat SD
2. Tamat SD
3. Tamat SMP
4. Tamat SMA
5. Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan :
1. PNS
2. TNI/POLRI
3. Petani
4. Wiraswasta
5. IRT
6. Tidak Bekerja
7. Lainnya, Sebutkan......................................
....................................................................
7. Alamat :
KUESIONER
Petunjuk Pengisian :
1. Mohon kuesioner ini diisi oleh Bapak/Ibu/Saudara/i responden untuk menjawab
seluruh pertanyaan yang telah disediakan.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat sesuai dengan
pengalaman yang pernah anda rasakan dengan memberikan tanda ceklist(√)
pada kotak jawaban yang tersedia dibawah ini.
Keterangan :
P : Puas
TP : Tidak Puas
B. Kehandalan (Reliability)
No. Pertanyaan P TP
1. Petugas registrasi dan kasir melayani dengan teliti dan
baik
2. Kehadiran dokter untuk memeriksa tepat waktu dan
setiap hari
3. Dokter memeriksa dengan teliti
4. Perawat mempunyai kemampuan menyuntik, memasang
infus dengan benar dan melayani dengan hati-hati dan
teliti
D. Jaminan (Assurance)
No. Pertanyaan P TP
1. Pasien merasa terjamin keamananannya pada pelayanan
yang diberikan
2. Dokter/petugas kesehatan bersikap hati-hati dalam
melakukan setiap tindakan perawatan
3. Perawat dan dokter menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan sebelum melakukan tindakan kepada
pasien
4. Perawat dan dokter terampil dalam melaksanakan
tindakan keperawatan kepada pasien
E. Empati (Emphaty)
No. Pertanyaan P TP
1. Petugas registrasi memberikan pelayanan dengan ramah
2. Dokter memberikan penjelasan tentang penyakit yang
diderita pasien
3. Perawat melayani dan memperhatiakn kebutuhan pasien
4. Pelayanan tidak membeda-bedakan antara pasien