Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
(Hidayah, 2014).
1
2
inap, rawat jalan dan gawat darurat. Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban
petugas dalam memberikan layanan rawat inap menurut persepsi pasien adalah
81,8%. Tingkat keramahan petugas rawat inap dilihat dari tren rata-rata yang
mempunyai nilai 76,5% yang berarti tren rata-rata tingkat keramahan petugas
Tingkat kepuasan pasien rawat inap di Jawa Barat pada tahun 2016
menurut persepsi pasien adalah sebesar 56,9% yang merasa puas dengan
per periode, artinya setiap periode tingkat kepuasan pasien rawat inap
kunjungan rawat jalan (baru dan lama) dari RSUD Majalengka adalah 50.728
yang kita berikan dan kepuasan suatu modal untuk mendapatkan pasien lebih
banyak lagi dan untuk mendapatkan pasien yang loyal (setia). Pasien yang
loyal akan menggunakan kembali pelayanan kesehatan yang sama bila mereka
membutuhkan lagi. Bahkan telah diketahui bahwa pasien loyal akan mengajak
Pasien yang loyal adalah sarana promosi yang murah. Memiliki pasien loyal
kepada pasien menjadi semakain baik, akibatnya pasien akan menjadi semakin
puas dan bila pasien tersebut membutuhkan pelayanan kesehatan lagi dan dia
yang ditentukan dalam lima unsur yaitu sesuai dengan daya tanggap
2014).
alami pasien dan keluarganya. Salah satu indikator dari mutu pelayanan
adalah terhadap kepuasan pasien. Selain itu tindakan pelayanan yang baik,
5
(papan, sandang, pangan dan afiliasi sosial), dan aspek budaya. Siapapun yang
Kabupaten Sumedang.
Rawat Inap Marwah RSIM sumberejo, dilihat dari Uji statistik menunjukan
Sumberrejo Bojonegoro.
Maret 2018 diperoleh data hasil data kunjungan pasien rawat inap di RSUD
perawat yang ada sebanyak 31 orang dan 1 orang kepala ruangan. Hasil
mengatakan kurang puas dan 9 orang 45% pasien di antaranya tidak puas
dengan pelayanan keperawatan yang di berikan. Pasien yang kurang puas dan
tidak puas menyatakan bahwa setelah 2 hari sprei tidak diganti, dokter jarang
melakukan visit, ada beberapa perawat yang kurang ramah, perawat tidak
menjelaskan tujuan pemberian obat dan efek samping pemberian obat, serta
kebersihan, tisu toilet dan hand scrub (sabun cuci tangan) di toilet.
B. Perumusan Masalah
pasien mengatakan kurang puas dan 9 orang 45% pasien di antaranya tidak
belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pelayanan keperawatan.
manajemen keperawatan.
c. Bagi Perawat
meningkat.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan Pasien
adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas
merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka
pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih
Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuensi sifat pelayanan kesehatan itu
pasien dalam menilai mutu atau pelayanan yang baik, dan merupakan
pengukuran penting yang mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini karena
dengan nilai dan harapan pasien yang mempunyai wewenang sendiri untuk
2014).
9
10
yang pernah dirasakan, oleh karena itu prilaku konsumen dapat juga
diperoleh hasil yang optimal bagi setiap pasien dan pelayanan kesehatan
antara tingkat rasa puas atau hasil dan derita-derita serta jerih payah yang
pelayanan yang diberikan sesuai harapan pasien atau bahkan lebih dari apa
konsumen terhadap kualitas poduk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal
sakitnya.
b. Kualitas pelayanan
ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang
c. Faktor emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum
terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang
d. Harga
e. Biaya
rumah sakit.
g. Estetika, merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh
kamar, kenyamanan ruang tunggu, taman yang indah dan sejuk, dan
sebagainya.
pasien masuk sampai pasien keluar rumah sakit dalam keadaan sehat.
hanya dipengaruhi oleh jasa yang dihasilkan oleh suatu rumah sakit
sebagai berikut:
15
a. Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien
b. Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien yaitu apa saja yang telah
dirumah sakit.
profesi.
etik yang disepakati dalam suatu profesi, atau dengan kata lain yaitu
tidak menyimpang dari kode etik yang berlaku bagi profesi tersebut.
kesehatan
a. Caring
b. Kolaborasi
c. Kecepatan
perawat mau menengarkan keluhan pasien dan perawat tidak acuh tak
acuh.
d. Empati
e. Courtesy
pasien, kelurga pasien, tim sejawat perawat dan tim kesehatan lain.
f. Sincerity
atau tindakan dari perawat yang sedang atau pernah dijalani, dirasakan dan
sesuai dengan keinginan pasien, selain itu ada ketepatan waktu dan
harga.
1. Pengertian
jasa. Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan merupakan salah satu alat
kualitas pelayanan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi jasa, terlebih
lainnya).
pasien, sedang pada sisi lain prosedurnya harus sesuai dengan kode etik
kualitas jasa adalah sejauh mana jasa memenuhi atau melampaui harapan
pelanggan.
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
sebagai berikut:
penyembuhan penyakit.
Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dalam upaya
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
para pelanggan.
pelayanan, yaitu:
semenjak saat pertama (right the first time). Selain itu juga memenuhi
disepakati.
h. Security, yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Aspek ini
pelanggan.
j. Tangibles, yaitu buktu fisik dari jasan, bisa berupa fasilitas fisik,
sebagai berikut:
tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
memiliki waktu.
27
b) Gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. Gap ini
c) Gap antara spesifikakasi kualitas penyampaian jasa. Hal ini bisa terjadi
d) Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Gap ini bisa
e) Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan. Gap ini
pokok. Syarat pokok yang dimaksud (Azwar, 2012) yaitu sebagai berikut:
c. Mudah dicapai
d. Mudah dijangkau
Dapat dilihat dari segi biaya, untuk dapat mewujudkan keadaan yang
e. Bermutu
C. Pasien
tersebut. Harapan pasien dari pelayanan rumah sakit dalam proses pengobatan
bahwa ukuran – ukuran pelayanan kesehatan yang bermutu lebih bersifat luas,
dan karena kepuasan mempunyai hubungan yang erat dengan mutu apabila
pemakai pelayanan.
D. Perawat
Pengertian Perawat ini memang harus diketahui oleh para perawat itu
sendiri. Karena seringkali tidak mengerti secara spesifik akan definisi dan juga
pengertian perawat dan keperawatan itu sendiri. Pengertian Perawat dapat kita
tentang Registrasi dan Praktik Perawat maka pada pasal 1 ayat 1 yang
berbunyi: “Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik
Jadi dari pengertian perawat tersebut dapat artikan bahwa seorang dapat
dikatakan sebagai perawat dan mempunyai fungsi dan peran sebagai perawat
biasanya dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar. Dengan kata
lain orang disebut perawat bukan dari keahlian turun temurun, malainkan
yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia.
Sehingga kualitas produk (baik barang atau jasa) berkontribusi besar pada
sakit dalam memenuhi harapan pasiennya secara konsisten. Bila kinerja sama
dengan harapan maka pasien akan puas, bila kinerja melebihi harapan, pasien
akan senang atau bahagia, namun bila kinerja lebih rendah dari pada harapan,
maka pasien akan merasa tidak puas. Pasien yang menilai layanan
Dengan kata lain kualitas pelayanan perawat yang baik atau positif diperoleh
bila kualitas yang dialami memenuhi harapan pasien, bila harapan pasien tidak
yang melatar belakangi mengapa dua organisasi pada bisnis yang sama dapat
akan diterimanya.
34
juga disepakati oleh Cronin & Taylor (dalam (Azwar, 2012), bahwa kepuasan
Tjiptono (2011) menyebutkan bahwa bila kinerja pada suatu atribut (attribute
atribut yang bersangkutan, maka kepuasan dan kualitas jasa pun akan
2012).
Selain itu menurut Depkes RI Tahun 2005 (dalam Nursalam; 2011) juga
yang diinginkan oleh pasien. Memperhatikan apa yang diinginkan oleh pasien
interaksi kualitas jasa dan membandingkan interaksi tersebut dengan apa yang
menciptakan kualitas layanan rumah sakit. Menurut Hadjam dan Arida (2012),
kepuasan pasien.
36
F. Penelitian Sejenis
kepuasan pasien rawat inap. Dengan diperoleh nilai X2 tabel 3,842 atau
kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien, dengan hasil p < 0,0001 yang
G. Kerangka Teori
Kualitas Pelayanan
Keperawatan
Kepuasan Pasien
Faktor Emosional
Harga
Biaya
Keterangan :
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kualitas Pelayanan
Keperawatan Kepuasan Pasien
B. Variabel Penelitian
39
40
C. Definisi Operasional
tentang batasan variabel yang di maksud atau tentang apa yang diukur oleh
sebagai berikut :
D. Hipotesis
Tahun 2018
41
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
a. Populasi
b. Sampel
n
1 (d 2
)
42
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
361
n
1 361(0,12 )
361
n
4,61
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan cirri atau sifat populasi
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
F. Instrumen Penelitian
keperawatan dengan pilihan jawaban sangat puas, puas, tidak puas dan sangat
pernyataan sebanyak 23 item dengan pilihan jawaban sangat puas, puas, tidak
puas dan sangat tidak puas. Kuesioner tidak dilakukan uji validitas karena
a. Validitas
analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor
rxy
xy x y
N
x
2
x
2
y
2
y
2
N N
44
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara x dan y rxy
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X2: Jumlah kuadrat skor item
∑Y2: Jumlah kuadrat skor total
moment dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi
tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika r xy lebih kecil dari
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan Perawat dan Kepuasan Pasien
Kualitas
No Kepuasan Pasien r tabel Keterangan
Pelayanan
1 .749 .779 0,444 Valid
2 .664 .749 Valid
3 .676 .735 Valid
4 .487 .609 Valid
5 .744 .596 Valid
6 .822 .785 Valid
7 .761 .571 Valid
8 .617 .683 Valid
9 .828 .778 Valid
10 .492 .586 Valid
11 .863 .728 Valid
12 .566 .558 Valid
13 .600 Valid
14 .902 Valid
15 .717 Valid
16 .775 Valid
45
17 .944 Valid
18 .835 Valid
19 .618 Valid
20 .743 Valid
21 .643 Valid
22 .835 Valid
23 .944
kepuasan pasien diperoleh nilai r hitung (0,558 – 0,779) dan hasil uji
tersebut valid.
b. Reliabilitas
rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total, dimana
misalnya angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha
α:
terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Arikunto,
46
Rumus :
k S2 j
α= 1
k 1 S 2 x
Keterangan :
k = jumlah item
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan Perawat dan Kepuasan
Pasien
kepuasan pasien diperoleh nilai Cronbach's Alpha (0,918) dan hasil uji
kepala ruangan.
2. Meminta data jumlah pasien yang dirawat selama bulan Juni tahun 2018,
kuesioner.
I. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
Kueioner yang telah terkumpul kemudian diberi skor yaitu pada jawaban
skor 2, P skor 3 dan SP skor 4). Untuk jawaban kepuasan pasien skornya
3. Sorting
Setelah data diberi skor kemudian dikelompokan sesuai dengan hasil ukur
median.
4. Entry Data
5. Cleaning Data
data yang sudah dientry kemudian dicek ulang untuk memastikan hasil
J. Analisis Data
penyesuaian data sesuai dengan kriteria yang ada. Analisis data untuk
1. Analisis Univariat
sebagai berikut:
f
p= x 100 %
n
Keterangan :
p = Proporsi
f = Jumlah kategori sampel yang diambil
n = Jumlah sampel
50
Variabel f %
Total
Interpretasi data sebagai berikut :
2. Analisis Bivariat
yang dipakai adalah uji Chi- Square dengan batas kemaknaan = 0,05
Kepuasan Pasien
Variabel Bebas
a b a+b (m1)
c d c+d (m2)
a+c ( n1) b+d (n2) n
X2=∑
Keterangan :
Df = (b-1) (k-1)
b : jumlah baris
k : jumlah kolom
Apabila ada sel yang kosong atau nilai < 5, maka di gunakan
X2=
berikut :
terikat.
variabel terikat.
52
L. Etika Penelitian
judul dan tujuan penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak
b. Kerahasiaan
pada lembar pengumpulan data dan diganti dengan insial atau nomor
responden.
d. Keadilan
53
alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali
e. Asas Kemanfaatan
penelitian anda.