Skripsi
Oleh:
Ika Amalia
NPM. 13310177
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2017/2018
i
HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN
PASIEN POLIKLINIK UMUM DI PUSKESMAS RAWAT INAP
KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017
Skripsi
Disusun Sebagai Satu Syarat Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Oleh:
Ika Amalia
NPM. 13310177
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2017/2018
ii
iii
iv
MOTTO
-Steve Jobs-
V
PERSEMBAHAN
nikmat sehat hingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW yang telah
membawa kita pada zaman anti kebodohan. Semoga karya tulis ini dapat menjadi
amal shalih dan bermanfaat bagi sesama. Saya persembahkan dan dedikasikan
karya tulis ini kepada : wanita dan laki-laki yang paling saya cinta, mamak dan
bapak saya ibu Suhariyati dan bapak Sumiran yang tiada henti berdoa, tiada lelah
menjadi anakmu mamak bapak. Walaupun saya tidak selalu bisa mengatakan
ini,namun mamak adalah harta terindah dan tak ternilai harganya yang tidak dapat
digantikan dengan siapapun. Kepada orang tua kedua saya ibu Puji Lestari dan
bapak Eko Setyo Utomo, terima kash doa yang selalu dipanjatkan dan semua yang
Untuk ketiga adik dan sepupu saya tersayang : Novita gustiara, Aldian,
Khafi Fauzan Hafidz, Ratih Kurnia Utami, Rafi Kurniawan yang selalu menjadi
penyemangat dalam perjalanan saya. Serta kepada keluarga kedua saya tersayang
( Ni Made Putri , Nisa Fauziah, Made Junaidi, Kennia Monik, Mas Faris, kak
Magus Tiandar Putra ). Destri maryana, Imron, kak Putri, Nia, Nina, Uli , Oyen,
Wawan , petugas Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung, teman-
teman kelompok , anak bimbingan dokter Rita Agustina, Alumni SMA 1 Trimurjo
vi
tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih atas bantuan dan support serta
-IKA AMALIA –
vii
BIODATA PENULIS
Npm : 13310177
Agama : Islam
Tengah
Riwayat Pendidikan :
Tahun 2007-2010
2010-2013
viii
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Ika Amalia
ABSTRAK
Metode : Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional yang menjelaskan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas
(kualitas layanan) dan variabel terikat (kepuasan pasien). Penelitian ini
menggunakan data primer dengan populasi 392 responden. Data selanjutnya
dianalisis dengan uji chi-square.
Hasil : kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien, dengan hasil tangible (p-value
= 0.00), reliability (p-value = 0.00), responsiveness (p-value = 0.00), assurance (p-
value = 0.00), empathy (p-value = 0.006).
Kepustakaan : 24 ( 1996-2014)
ix
MEDICAL FACULTY
MALAHATI UNIVERSITY
Ika Amalia
ABSTRAK
Result : The Objectve of the research between service quality with patient
satisfaction, with tangible result (p-value = 0.00), reliability (p-value = 0.00),
responsiveness (p-value = 0.00), assurance (p-value = 0.00), empathy (p- Value =
0.006).
Literature: 24 (1996-2016)
x
Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung Tahun 2017” yang bertujuan untuk
bimibingan, masukan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :
4. Ibu dr. Rita Agustina M.Kes selaku pembimbing I yang selalu meluangkan
xi
6. Ibu dr. Erlitha M. Uthari .MARS Selaku penguji yang telah meluangkan
8. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Sumiran .SH tercinta dan mamak
selesai beliau tidak pernah mengeluh sedikitpun hanya untuk melihat saya
menjadi orang yang berhasil, dan sukses. Terima kasih atas segala cinta
dan kasih sayang serta doa yang tak henti – hentinya beliau berikan
kepadaku.
9. Kepada orang tua kedua ku Bapak Eko setyo utomo M.kes dan Ibu Puji
kepadaku
10. Saudari ku Novita Gustiara , kedua saudaraku Khafi Fauzan Hafidz dan
ini.
Malahayati Bandar Lampung angkatan yang tidak dapat penulis sebut satu
persatu.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL LUAR……………...………………………………….. i
HALAMAN JUDUL DALAM……………………………………………..... ii
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………….…………..... iii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….. iv
MOTTO………………………………………………………………………. v
PERSEMBAHAN……………………………………………………………. vi
BIODATA PENULIS………………………………………………………... viii
ABSTRAK INDONESIA……………………………………………………. ix
ABSTRAK INGGRIS………………………………………………………... x
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. xi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xvi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xviii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xix
LEMBAR PUBLIKASI……………………………………………………… xxi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………........ 4
1.3 Tujuan Penelitian…….……………………………………………… 4
1.3.1 Tujuan Umum……...…………………………………….……... 4
1.3.2 Tujuan Khusus……………………………………….…………. 4
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
1.4.1 Bagi Peneliti………………………………….………………… 5
1.4.2 Bagi Puskesmas………………………….……………………... 5
1.4.3 Bagi Akademisi……………………….………………………... 6
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya………………………………………. 6
1.5 Ruang Lingkup……………………….……………………………… 6
1.5.1 Lokasi Penelitian…………….…………………………………. 6
1.5.2 Subjek Penelitian………….……………………………………. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepuasan Pasien………...…………………………………………... 7
2.1.1 Definisi Kepuasan……………………………………………… 7
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan…….……………. 8
2.1.3 Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan ( Pasien) ……………….. 13
2.1. 4 Sebab-Sebab Timbul Ketidakpuasan…………………………… 14
2.2 Dimensi Kualitas Layanan…………………………. ………………. 14
2.2.1 Pengertian Kualitas Layanan…………………………………… 14
2.2.2 Dimensi Kualitas Layanan (Service Quality)…………………... 16
2.3 Mutu Layanan Kesehatan……………………………………………. 17
2.4 Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien…………… 18
2.5 Kerangka Teori……………………………………………………… 20
2.6 Kerangka Konsep……………………………………………………. 20
2.7 Hipotesis Penelitian………...………………………………………. 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………. 22
3.2 Lokasi Dan Waktuu Penelitian……………………………………… 22
3.2.1 Lokasi Penelitian……………………………………………….. 22
3.2.2 Waktu Peneliatian………………………………………………. 22
3.3 Populasi Dan Sampel………………………………………………... 22
3.3.1 Populasi………………………………………………..……… 22
3.3.2 Sampel………………………………………………………… 23
3.3.3 Kriteria Inklusi Dan Ekslusi…………………………………... 24
3.4 Variabel Penelitian…………………………………………………... 24
3.4.1 Variabel Dependen……………………………………………. 24
3.4.2 Variabel Independen……………………………………….…. 25
3.5 Definisi Operasional………………………………………………… 25
3.6 Teknik Pengambilan Data…………………………………………… 26
3.6.1 Data Primer………………...…………………………………. 26
3.6.2 Data Sekunder………………………………………………… 27
3.7 Prosedur Penelitian………………………………………………….. 27
3.7.1 Tahap Pra Penelitian………………………………………….. 27
3.7.2 Tahap Pelaksanaan Perolehan Data…………………………... 28
3.7.3 Tahap Pasca Pengambilan Data………………………………. 28
3.8 Pengolahan Data…………………………………………………….. 28
3.9 Analisis Data………………………………………………………… 29
3.9.1 Analisis Univariat………………………………...…………... 29
3.9.2 Analisis Bivariat………………………...…………………….. 29
3.10 Alur Penelitian………………………………..……………………. 30
xiv
4.2 Hasil Penelitian……………………………………………………… 31
4.2.1 Karakteristik Responden……………………………………… 31
4.2.2 Hasil Univariat ……………………………………………….. 33
4.2.3 Hasil Bivariat…………………………………………………. 38
4.3 Pembahasan………………………………………………………….. 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………………………….………………………………. 53
5.2 Saran…………………………………..……………………………... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xvi
Tabel 4.10Hubungan Tangible (Bukti Fisik), Reliability (Kehandalan),
Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance (Jaminan),
Empathy (Empati) Pelayanan Poliklinik Umum Terhadap
38
Kepuasan Pasen di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar
Lampung Tahun
2017…………………………………………………………......
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
xx
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
oleh dua faktor, faktor pertama adalah faktor intemal puskesmas, faktor kedua
banyak menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor penentu, antara lain yaitu
tangibility atau aspek yang terlihat secara fisik misalnya peralatan dan personel,
reliability atau kemampuan untuk memiliki performa yang bisa diandalkan dan
akan bantuan dari pelanggan, serta pelayanan yang cepat, assurance atau
1
2
kemauan personal untuk menimbulkan rasa percaya dan aman kepada pelanggan,
Sehingga kualitas produk (baik barang atau jasa) berkontribusi besar pada
(atau hasil) yang diharapkan. Adanya bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
dikehendaki. maka pasien akan puas. Jika yang terjadi sebaliknya, maka akan
Buaya Kecamatan Cipayung Kabupaten Jakarta Timur Tahun 2016 dengan judul
pelayanan yang terdiri dari bukti langsung, kehandalan, jaminan, daya tanggap,
Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Bintang Amin Tahun 2016.
Diperoleh hasil penelitian bahwa ada pengaruh kualitas jasa pelayanan kesehatan
terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bintang Amin tahun 2016
(Insanne, 2016).
22.311 jiwa km2 dan 3 kelurahan yaitu kelurahan kota karang, kelurahan kota
karang raya, dan perwaataa. Puskesmas kota karang memiliki ruangan pelayanan
rawat jalan dan rawat inap. Puskesmas kota karang melayani semua jenis layanan
umum. Akan tetapi keadaan lokasi puskesmas rawat inap kota karang yang tidak
mudah dijangkau oleh transportasi umum. Letak puskesmas rawat inap kota
karang diwilayah kelurahan kota karang raya dengan penduduk yang dapat
dikatakan tingkat ekonominya rendah, ini dilihat dari jumlah kunjungan pasien
yang sebagian besar menggunakan kartu KIS dan P2KM. berdasarkan latar
4
umum di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung Tahun 2017".
poliklinik umum di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung tahun
2017?
memenuhi kepuasan pasien yang lebih baik di masa yang akan datang khususnya
Kota Karang Bandar Lampung pada bulan mei tahun 2017 sampai dengan
selesai.
berkunjung di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang tahun 2016. Cara penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil ) yang diharapkan”. Jika
kinerja dibawah diharapan, itu berarti pasien tidak puas. Dan sebaliknya jika
kinerja memenuhi harapan itu berarti pasien puas. Jika kinerja melebihi
Kepuasan pasien telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek
pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan penting bagi aktifitas bisnis.
yang dikutip oleh Tjiptono dan Chandra (2005:198), kepuasan adalah: “Situasi
kognitif pembeli yang merasa dihargai setara atau tidak setara dengan
konsumen sangat kritis terhadap barang atau jasa yang mereka konsumsi. Hal
ini dapat dirasakan mereka atas apa yang diharapkan dan yang telah diperoleh
7
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
a. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka
pasien terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu
kenyataan kualitas produk atau jasa dan komunikasi perusahaan, dalam hal ini
c. Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah
yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga
e. Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
8
a. Karakteristik produk, karakteristik produk rumah sakit meliputi penampilan
bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan beserta
kelengkapannya.
rumah sakit. Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan atau
yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan lingkungan yang baik akan
semakin menjadi pilihan bagi pasien yang membutuhkan rumah sakit tersebut.
kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, tempat
parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.
g. Desain visual, tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan
kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus
konsumen.
9
h. Suasana, suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan
itu tidak hanya bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang
berkunjung ke rumah sakit akan sangat senang dan memberikan pendapat yang
konsumen yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi.
10
a. Faktor Kebudayaan
Faktor budaya memberi pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap
budaya, sub-budaya dan kelas sosial. Budaya merupakan penentu keinginan dan
geografi. Sedangkan kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen
mempunyai susunan hirarki dan anggotanya memiliki nilai, minat dan tingkah
laku. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor melainkan diukur
b. Faktor Sosial
Faktor sosial terbagi atas kelompok kecil, keluarga, peran dan status. Orang
c. Faktor Pribadi
pribadi klien dipengaruhi oleh usia dan tahap siklus hidup, jenis kelamin,
11
pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian/konsep
diri.
kronologis karena bersifat progres berjalan terus dan tidak akan kembali
12-25 tahun, dewasa terdiri dari umur 26-45 tahun dan lansia yaitu umur dari
46-65 tahun.
materi dan non materi. Pekerjaan dapat menjadi faktor risiko kesehatan
12
menentukan pelayanan yang diinginkan. Status perkawinan sementara diduga
d. Faktor Psikologi
dengan kebutuhan. Ada kebutuhan biologis seperti lapar dan haus, ada
2003).
a. Sangat puas =5
b. Puas =4
c. Sedang =3
d. Tidak puas =2
13
2.1.4 Sebab-sebab Timbulnya Ketidakpuasan
antara lain :
5. Cost terlalu tinggi, karena jarak jauh, banyak waktu terbuang dan harga tidak
sesuai(Lupiyoadi, 2009).
tingkat kepentingan konsumen sebagai inti dasar dari kualitas jasa. Sedangkan
layanan yang mereka terima atau peroleh”. Dan kualitas layanan menurut
kotler (2000) sebagai berikut “ kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan
terhadap kualitas jasa”. Jadi kualitas layanan adalah cara melayani, membantu
14
menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau
sekelompok orang. Artinya objek yang dilayani adalah masyarakat yang berdiri
atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada
1. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan harus jelas
3. Mutu proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
15
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81/1993, maka dapat dipahami
dengan konsumen. Meskipun sistem dan teknik kualitas sudah bagus tetapi jika
orang yang melaksanakan dan alat-alat yang digunakan tidak dengan cara yang
layanan. Menurut Parasuraman dikutip oleh Ririn dan Mastuti (2011: 107) yaitu
sebagai berukut:
adalah bukti nyata dari layanan yang diberikan oleh pemberi jasa, ini meliputi
layanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Harus sesuai
16
dengan harapan pelanggan, berarti kinerja yang tepat waktu, layanan tanpa
menunggu tanpa alasan yang jelas, menyebabkan persepsi yang negative dalam
kualitas jasa.
Definisi mutu merupakan keseluruhan fitur dan sifat produk atau layanan
dinyatakan atau yang tersirat. (American Society for Quality Control dalam
17
kesempurnaan, sifat sertawujud layanan dan apapun ataupun kepatuhan
Dapat saja melakukan penilaian dari dimensi yang berbeda Mutu layanan
tersebut, yaitu :
mutakhir.
18
Sehingga kualitas produk (baik barang atau jasa) berkontribusi besar pada
pasiennya secara konsisten. Bila kinerja sama dengan harapan maka pasien
akan puas, bila kinerja melebihi harapan, pasien akan senang atau bahagia,
namun bila kinerja lebih rendah dari pada harapan, maka pasien akan merasa
tidak puas. Pasien yang menilai layanan perawatan sebagai layanan yang tidak
seharusnya diterima tidak terpenuhi. Dengan kata lain kualitas pelayanan yang
baik atau positif diperoleh bila kualitas yang dialami memenuhi harapan pasien,
bila harapan pasien tidak realistis, maka kualitas pelayanan dipandang rendah
oleh pasien. Harapan pasien diyakini mempunyai peranan yang besar dalam
sebagai standar atau acuan. Dengan demikian, harapan pasienlah yang melatar
belakangi mengapa dua organisasi pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda
19
2.5 Kerangka Teori
Kualitas Layanan
Kepuasan Pasien
Gambar 2.1
Variabel Dependen
Kualitas Layanan :
Variabel Independen
1. Tangible
2. Reliability Kepuasan Pasien
3. Responsiveness
4. Assurance
5. Empathy
Gambar 2.2
20
2.7 Hipotesa Penelitian Penelitian
2017.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
analitik yang artinya survey atau penelitian yang dimana dengan metode ini
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2017 sampai dengan
selesai.
3.3.1 Populasi
22
23
3.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan mewakili seluruh populasi dalam
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu
n = N
1+Ne2
Keterangan :
N = Besar Populasi
N= Sampel
n = 43.141
1+43.141.0.102
n = 43.141
1+109
n = 392
n = 392 responden
24
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
2012). Dalam penelitian ini yang dapat dijadikan kriteria inklusi adalah
c. Pasien BPJS/KIS/P2KM.
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Kota Bandar Lampung sesuai dengan
harapan pasien.
25
assurance, empathy.
.
26
Skala
Variabel Definisi Oprasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur
ukur
Tangibles meliputi penampilan Kuesioner Wawancara 0=Baik bila ≥16 Ordinal
fisik, perlengkapan, 1=Tidak baik
pegawai, dan sarana bila <16
komunikasi.
Reliability kemampuan Kuesioner Wawancara 0= Baik bila≥12 Ordinal
memberikan pelayanan 1=Tidak Baik
yang bila <12
dijanjikan dengan
segera, akurat, dan
memuaskan.
Responsiveness kesediaan para staf Kuesioner Wawancara 0=Baik bila ≥12 Ordinal
untuk membantu para 1=Tidak Baik
pelanggan dan bila <12
memberikan pelayanan
yang tepat dan cepat.
Assurance karyawan yang sopan Kuesioner Wawancara 0=Baik bila ≥15 Ordinal
dan berpengetahuan 1=Tidak Baik
luas yang memberikan bila <15
rasa percaya serta
keyakinan.
3. Alamat responden
4. Pendidikan responden
5. Pekerjaan responden
meliputi :
Data adalah bagian penting dari sebuah penelitian. Adapun langkah tahap
sebagai berikut :
Karang.
Karang, data wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kota Karang, jumlah
Karang.
selanjutnya yaitu :
a. Editing
b. Coding
c. Data Entry
d. Cleaning
penelitian ini yaitu skala ordinal maka uji statistik yang digunakan adalah
uji Chi-Square. Menurut Sopiyudin Dahlan (2004 : 18), syarat uji chi
square adalah sel yang mempunyai nilai expected count kurang dari 5,
30
maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi,
Tahap pelaksanaan
Tahap persiapan
Pasien Poliklinik Umum
Pengumpulan data
Pengolahan data
Hasil :
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang terletak di teluk betung barat, melayani
semua jenis layanan. lokasi puskesmas rawat inap kota karang yang tidak mudah
dijangkau oleh transportasi umum. Letak Puskesmas Rawat Inap Kota Karang
diwilayah kelurahan kota karang raya dengan penduduk yang dapat dikatakan
tingkat ekonominya rendah, ini dilihat dari jumlah kunjungan pasien yang
1. Usia
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung dari 392 responden
31
32
menunjukan yang paling banyak jumlahnya pada rentan usia 26 sampai 45 tahun
berjumlah 148 responden (37.8%) dan yang paling rendah pada rentan usia diatas
2. Jenis Kelamin
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung dari 392 responden
terdapat 156 (39.8%) berjenis kelamin laki – laki, sedangkan lainnya responden
3. Pendidikan
responden di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung dari 392
4. Pekerjaan
TNI/PNS/POLRI 4 1.0
Pelajar/Mahasiswa/i 27 6.9
Buruh/Tani 64 16.3
Pedagang 52 13.3
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung dari 392 responden
terdapat pekerjaan yang paling banyak pada responden adalah Lain-lain 245
Hasil uji univariat untuk variabel independen akan melihat distribusi frekuensi
distribusi frekuensinya adalah kepuasan, untuk lebih jelas dapat dilihat tabel dari
masing-masing variabel.
4.2.2.1. Tangible
Tangible pada penelitian ini dilihat dari dua kategori yaitu kategori baik dan
kategori tidak baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diamati bahwa sebagian besar responden pada
penelitian ini Tangible yang tertinggi yaitu kategori Baik sebesar 303 responden
4.2.2.2 Reliability
Reliability pada penelitian ini dilihat dari dua kategori yaitu kategori baik
dan kategori sedang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6
35
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diamati bahwa sebagian besar responden pada
penelitian ini reliability yang tertinggi yaitu kategori baik sebesar 309
4.2.2.3 Responsiveness
Responsiveness pada penelitian ini dilihat dari dua kategori yaitu kategori
baik dan kategori tidak baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diamati bahwa sebagian besar responden pada
4.2.2.4. Assurance
Assurance pada penelitian ini dilihat dari dua kategori yaitu kategori baik dan
kategori tidak baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diamati bahwa sebagian besar responden pada
penelitian Assurance yang tertnggi yaitu kategori baik sebesar 330 orang
4.2.2.5. Empathy
Empathy pada penelitian ini dilihat dari dua kategori yaitu kategori baik dan
kategori tidak baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9.
37
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diamati bahwa sebagian besar responden pada
empathy yang tertinggi yaitu kategori baik sebesar 304 responden (77.6%). Hasil
lampiran 3.
Kepuasan pasien pada penelitian ini dilihat dari dua kategori yaitu kategori
puas dan kategori tidak puas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diamati bahwa kepuasan pasien pada penelitian
ini sebagian besar responden menyatakan dalam kategori puas sebesar 314
38
tidak baik. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value = 0.00 (α < 0.05) yang
kepuasan pasien di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung tahun
berpeluang untuk puas terhadap pelayanan poliklinik umum sebesar 2.911 kali
poliklinik umum tidak baik dengan Confident Interval (CI) 1.704 - 4.974.
Pada dimensi reliability diketahui dari 309 responden yang merasa reliabilit
merasa reliability kategori tidak baik. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-
value = 0.00 (α < 0.05) yang berarti ada hubungan antara reliability pelayanan
Karang Bandar Lampung tahun 2017. Dari hasil analisis diperoleh OR sebesar
umum dalam kategori baik berpeluang untuk puas terhadap pelayanan poliklinik
umum sebesar 5.258 kali lebih besar dibandingkan dengan yang menyatakan
reliability pelayanan poliklinik umum tidak baik dengan Confident Interval (CI)
3.053-9.054.
40
responden yang merasa responsiveness kategori tidak baik. Hasil uji chi-square
didapatkan nilai p-value = 0.00 (α < 0.05) yang berarti ada hubungan antara
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung tahun 2017. Dari hasil
untuk puas terhadap pelayanan poliklinik umum sebesar 3.426 kali lebih besar
yang merasa jaminan kategori tidak baik. Hasil uji chi-square didapatkan nilai
p-value = 0.00 (α < 0.05) yang berarti ada hubungan antara assurance (jaminan)
Kota Karang Bandar Lampung tahun 2017. Dari hasil analisis diperoleh OR
pelayanan poliklinik umum dalam kategori baik berpeluang untuk puas terhadap
pelayanan poliklinik umum sebesar 3.531 kali lebih besar dibandingkan dengan
empathy kategori tidak baik. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value =
0.006 (α < 0.05) yang berarti ada hubungan antara empathy pelayanan poliklinik
umum dengan kepuasan pasien di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar
Lampung Tahun 2017. Dari hasil analisis diperoleh OR sebesar 2.198, artinya
sebesar 2.198 kali lebih besar dibandingkan dengan yang menyatakan empathy
pelayanan poliklinik umum tidak baik dengan Confident Interval (CI) 1.274 –
3.782.
4.3 Pembahasan
Hasil uji statistic chi-square didapatkan nilai p-value = 0.00 (p-value α < 0.05)
yang berarti ada hubungan antara tangible poliklnik umum terhadap kepuasan
pasien di puskesmas rawat inap kota karang Bandar lampung tahun 2017.
tangible pelayanan poliklinik umum dalam kategori baik berpeluang untuk puas
tidak baik dengan Confident Interval (CI) 1.704 – 4.974, dengan selisih OR dan
Upper 2.063 dan selisih OR dan Lower 1.207. Hal ini menunjukan bahwa
42
rentan tingkat kepercayaan pada aspek tangible tinggi, karena tidak terdapat
selisih yang signifikan antara upper dan lower terhadap OR. Hal ini dipengaruhi
Hasil penelitian diatas sejalan dengan teori kotler pada tahun 2000 yang
menyatakan kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berahir
salah satu indikator kualitas jasa adalah tangible. Serta penelitian Akbar Triyo
Timur yang menyatakan ada hubungan antara tangible = 0,035 (p-value <0.05)
sehingga pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan petugas
kesehatan.
pasien di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung tahun 2017.
Berdasarkan hasil uji tangible terhadap kepuasan pasien sudah cukup baik
dokter, jumlah tempat duduk dan penampilan petugas, dilihat dari hasil
responden yang menilai tangible tidak baik, hal ini menurut pendapat peneliti
pasien tidak hanya tangible yang baik oleh petugas kesehatan akan tetapi jika
mendapat dimansi mutu pelayanan lain (kehandalan, daya tanggap, jaminan dan
empati) tidak baik maka mempengaruhi pasien untuk tidak puas terhadap
Hasil uji statistic chi-square didapatkan nilai p-value = 0.00 (p-value α <
0.05) yang berarti ada hubungan antara reliability poliklinik umum terhadap
berpeluang untuk puas terhadap pelayanan poliklinik umum sebesar 5.258 kali
poliklinik umum tidak baik dengan Confident Interval (CI) 3.053 – 9.054,
dengan selisih OR dan Upper 3.796 dan selisih OR dan Lower 2.205. Hal ini
44
karena tidak terdapat selisih yang signifikan antara upper dan lower terhadap
OR. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai karakteristik responden yang diteliti
Hasil penelitian diatas sejalan dengan teori kotler pada tahun 2000 yang
menyatakan kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berahir
salah satu indikator kualitas jasa adalah reliability. Serta penelitian Akbar Triyo
kepada pasien sehingga pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang
Tahun 2017. Berdasarkan hasil uji reliability terhadap kepuasan pasien sudah
responden yang menilai reliability tidak baik. Hal ini menurut pendapat peneliti
yang diteliti sehingga memiliki persepsi yang berbeda-beda dan faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien tidak hanya reliability yang baik oleh petugas
kesehatan akan tetapi jika mendapat dimansi mutu pelayanan lain (tangible,
Pasien
Hasil uji statistic chi-square didapatkan nilai p-value = 0.00 (p-value α < 0.05)
kepuasan pasien di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung tahun
berpeluang untuk puas terhadap pelayanan poliklinik umum sebesar 3.426 kali
poliklinik umum tidak baik dengan Confident Interval (CI) 1.910 – 6.144.
46
dengan selisih OR dan Upper 2.718 dan selisih OR dan Lower 1.516. Hal ini
tinggi, karena tidak terdapat selisih yang signifikan antara upper dan lower
terhadap OR. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai karakteristik responden yang
Hasil penelitian diatas sejalan dengan teori kotler pada tahun 2000 yang
menyatakan kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berahir
kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
Timur. Diperkuat juga dengan penelitian yang dilakukan Adli Rifki Insanne Di
kepada pasien sehingga pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang
sudah cukup baik meliputi kemauan untuk membantu dan memberikan layanan
yang cepat (responsive) dan tepat kepada pasien, dengan yang menyampaikan
pasien dilihat dari hasil kuesioner. Tetapi karena jumlah pasien yang banyak di
responden yang menilai responsiveness tdak baik, hal ini menurut pendapat
pasien tidak hanya responsiveness yang baik oleh petugas kesehatan akan tetapi
jika mendapat dimensi mutu pelayanan lain (tangible, reliability, assurance, dan
empathy) tidak baik maka mempengaruhi pasien untuk tidak puas terhadap
Hasil uji statistic chi-square didapatkan nilai p-value = 0.00 (p-value α <
0.05) yang berarti ada hubungan antara assurance poliklnik umum terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung tahun
berpeluang untuk puas terhadap pelayanan poliklinik umum sebesar 3.531 kali
poliklinik umum tidak baik dengan Confident Interval (CI) 1.965 – 6.347,
dengan selisih OR dan Upper 2.816 dan selisih OR dan Lower 1.566. Hal ini
karena tidak terdapat selisih yang signifikan antara upper dan lower terhadap
OR. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai karakteristik responden yang diteliti
Hasil penelitian diatas sejalan dengan teori kotler pada tahun 2000 yang
menyatakan kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berahir
menunggu tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan persepsi bahwa daya
tanggap juga merupakan kesiagaan petugas kesehatan yang cepat dan tanggap.
lampung .
sehingga pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan petugas
kesehatan.
kepuasan pasien di puskesmas rawat inap kota karang Bandar lampung tahun
2017. Hasil uji assurance terhadap kepuasan pasien sudah cukup baik meliputi
antara pasien dan petugas kesehatan sudah baik dilihat dari hasil kuesioner. Dari
hasil uji terdapat 330 responden yang menilai assurance baik, sedangkan 62
responden yang menilai assurance tidak baik, hal ini menurut pendapat peneliti
pasien tidak hanya assurance yang baik oleh petugas kesehatan akan tetapi jika
50
empathy) tidak baik maka mempengaruhi pasien untuk tidak puas terhadap
Hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p-value = 0.006 (p-value α <
0.05) yang berarti ada hubungan antara empathy layanan poliklnik umum
sebesar 2.196 kali lebih besar dibandingkan dengan yang menyatakan empathy
pelayanan poliklinik umum tidak baik dengan Confident Interval (CI) 1.275 –
3.782, dengan selisih OR dan Upper 1.586 dan selisih OR dan Lower 0.921. Hal
ini menunjukan bahwa rentan tingkat kepercayaan pada aspek empathy tinggi,
karena tidak terdapat selisih yang signifikan antara upper dan lower terhadap
Hasil penelitian diatas sejalan dengan teori kotler pada tahun 2000 yang
menyatakan kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan planggan dan berahir
salah satu indikator kualitas jasa adalah empathy. Empathy adalah perhatian,
tulus, dan bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan dengan berupaya
51
Kabupaten Jakata Timur. Diperkuat juga dengan penelitian yang dilakukan Adli
sehingga pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan petugas
kesehatan.
pasien di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung tahun 2017.
Berdasarkan hasil uji empathy terhadap kepuasan pasien sudah cukup baik
pelayanan, dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien, dilihat dari
hasil kuesioner. Terdapat 304 responden yang menilai empathy baik, sedangkan
52
61 responden yang menilai empathy tidak baik, hal ini menurut pendapat
pasien tidak hanya empathy yang baik oleh petugas kesehatan akan tetapi jika
assurance) tidak baik maka mempengaruhi pasien untuk tidak puas terhadap
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung sebanyak 314 orang
(80.1%) .
53
54
5.2 Saran
a. Tangible
b. Reliability
Agar Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung lebih baik lagi
memahaminya.
c. Responsiveness
Agar Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung lebih baik lagi
d. Assurance
kesempatan pada pasien atau keluarga untuk bertanya sehingga pasien akan
e. Empathy
Agar Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung selal memberikan
salam diawal dan akhir pelayanan, agar pasien merasa lebih nyaman dan
diperhatikan.
Arkans
Hurriyati, Ratih, 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen Fokus pada
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Bintang Amin Tahun 2016. Bandar
Malahayati.
Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jil 1. Edisi
Jakarta
Jakarta
Nugroho. Akbar Triyo. 2016. Hubungan Dimensi Mutu Dengan Kepuasan Pasien di
Malahayati.
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang. 2016. Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap
Ririn, Ratnasari Tri dan Mastuti H. Aksa, 2011. Manajemen Pemasaran Jasa.
Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra, 2005. Service, Quality & Satisfaction.
deptan.go.id/infomutu/)
Zeithaml et al. 1996. Measuing The Quality Of Relationship In Custumer