Anda di halaman 1dari 6

PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR PADA PASIEN TB PARU

DIPUSKESMAS GLAGAH KECAMATAN PAKUNIRAN


KEBUPATEN PROBOLINGGO

Nurul Farida1),Grido Handoko Sriyono2), Titik Suhartini3).


Akademi Keperawatan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo

faridanurul634@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Peran perawat sebagai pendidik/edukator merupakan peran yang


memberikan pengetahuan, informasi, dan pelatihan ketrampilan kepada pasien, keluarga
pasien maupun anggota masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Peran perawat sangat
dibutuhkan untuk pemahaman pasien khususnya bagi penderita penyakit menular seperti TB
Paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perawat sebagai edukator pada
pasien TB Paru.
Subjek dan Metode : Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
model penelitian studi kasus. Adapun metode pengumpulan data data yang digunakan adalah
wawancara dan observasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data dan
triangulasi metode. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pemegang program TB Paru.
Analisa data dengan cara pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban.
Hasil: Hasil penelitian di Desa Puskesmas Glagah Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo menunjukkan bahwa subyek melakukan tugasnya sebagai perawat edukator pada
pasien TB Paru, dengan memberikan pendidikan dan motivasi akan penyakit TB Paru.
Subyek selain sebagai perawat edukator juga sebagai PMO ( pengawasan Minum Obat) TB
Paru.
Kesimpulan: Peran perawat sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya sebagai
perawat edukator pada pasien TB Paru. Walaupun pendidikan yang rendah pada pasien TB
Paru merupakan penghambat subyek untuk memberikan pendidikan tentang TB Paru. Dari
segi memberikan pendidikan, memotivasi dan penyuluhan, sehingga subyek diharapkan
mampu melakukan tugasnya secara profesional sebagai perawat edukator pada pasien TB
Paru.
Kata kunci : Peran perawat, Edukator, TB Paru.
ROLE OF NURSE AS AN EDUCATOR IN PULMONARY TUBERCULOSIS
AT COMMUNITY HEALTH CENTERS GLAGAH
PAKUNIRAN PROBOLINGGO

Nurul Farida1),Grido Handoko Sriyono2), Titik Suhartini3).


Nursing Academy Of Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo

faridanurul634@gmail.com

Background: The role of nurse as educator / educator is a role that provided knowledge,
information, and skill training to patient, patient's family and community member in
prevention disease and health promotion. This role is done by helping clients in improving
the level of health knowledge, symptoms of illness and even the actions given, resulting in
changes in behavior of clients after health education. The role of nurses is needed for the
understanding of patients, especially for people with infectious diseases such as Pulmonary
Tuberculosis. The purpose of this research is know the role of nurse as educator in
Pulmonary Tuberculosis patient.
Subjects and methods: The research method used qualitative approach with case study
research model. The data collection method used is interview and observation. Data validity
techniques used data triangulation and method triangulation. The subjects in this study were
nurses who hold Tuberculosis pulmonary program. Data analyd by grouping by category,
theme and pattern of answers.
Results: The results of the research at Glagah community health centers Pakuniran
Probolinggo showed that the subjects performed their duties as educator nurses in
Pulmonary TB patients, by providing education and motivation for pulmonary TB disease.
Subject other than as an educator nurse as well as PMO (Supervision Drinking Drugs)
Tuberculosis Lung.
Conclucion: The role of the nurse is good enough in performing his duties as an educator
nurse in Pulmonary Tuberculosis patients. Although low education in patients with
pulmonary tuberculosis is an obstacle to the subject to provide education about pulmonary
tuberculosis. In terms of providing education, motivation and counseling, so that subjects are
expected to perform their duties professionally as an educator nurse in Pulmonary
Tuberculosis patients.
Keywords: Role of Nurse, Edukator, Pulmonary Tuberculosis
PENDAHULUAN Berdasarkan data yang diperoleh
Peran Perawat merupakan tingkah melalui pengamatan (surveilance) pada
laku yang diharapkan oleh orang lain jurnal Pengendalian penyakit TB Paru di
terhadap seseorang sesuai dengan Kota Probolinggo memakai strategi DOTS
kedudukan dan system, dimana dapat (Directly Observed Treatment
dipengaruhi oleh keadaan social baik dari Shortcourse) yaitu pengobatan jangka
profesi perawat maupun dari luar profesi pendek dengan pengawasan langsung oleh
keperawatan yang bersifat konstan. Antara pengawas minum obat (PMO). Dengan
lain peran perawat sebagai Edukator, Peran program ini berusaha mencapai target
ini dilakukan dengan membantu klien penemuan penderita sebesar 70% dari
dalam meningkatkan tingkat pengetahuan perkiraan penderita TB BTA (+) kasus
kesehatan, gejala penyakit bahkan baru dengan tingkat kesembuhan sebesar
tindakan yang diberikan, sehingga terjadi 85%. Keberhasilan pengendalian
perubahan perilaku dari klien setelah pengobatan penderita TB Paru tergantung
dilakukan pendidikan kesehatan. Peran pada kerjasama antara penderita,
perawat sangat dibutuhkan untuk Pengawas Minum Obat (PMO) dan
pemahaman pasien khususnya bagi petugas kesehatan yang mempunyai
penderita penyakit menular seperti TB komitmen tinggi dalam pelaksanaan
Paru. kegiatan program. Di Kota Probolinggo
Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah tahun 2015 ada 159 kasus baru BTA (+)
penyakit menular yang menjadi salah satu dari sejumlah 329 kasus TB yang ada,
fokus permasalahan dalam bidang jumlah penderita TB-Paru BTA (+) yang
kesehatan baik di Indonesia maupun di diobati 116 penderita, angka
dunia. Tuberkulosis dianggap sebagai kesembuhannya 84,48% (Profil Kesehatan
salah satu penyakit tertua sejalan dengan Probolinggo, 2015).
tuanya sejarah manusia itu sendiri. Setelah dilakukan survei di
Temuan kerangka manusia prehistoris Puskesmas Glagah Kecamatan Pakuniran
dijerman sekitar tahun 8000 SM Kabupaten Probolinggo, pada hari jum’at
membuktikan adanya penyakit ini. tanggal 22 februari 2017 didapatkan
Data World Health Organization jumlah penderita TB Paru pada tahun 2014
(WHO) menunjukkan sekitar 80% dari terdapat 32 penderita TB Paru, 2015
kasus TB terjadi di 22 negara, 6 negara terdapat 20 penderita TB Paru, 2016
dengan jumlah kasus terbesar pada tahun terdapat 28 penderita TB Paru. Yang mana
2014 adalah India, Republik Rakyat China, peran perawat sebagai edukator sangat
Afrika Selatan, Nigeria, Indonesia, dan dibutuhkan oleh pederita TB Paru didesa
Pakistan. Berdasarkan global report TB Glagah.
tahun 2015 diperkirakan TB Paru di Peran perawat edukator ialah
Indonesia sebanyak 1 juta kasus baru per memberikan pendidikan kesehatan kepada
tahun. Data Kementerian Kesehatan pasien. Perawat edukator membantu untuk
Republik Indonesia menunjukkan bahwa meningkatkan kesehatannya melalui
insiden TB Paru BTA positif di Indonesia pemberian pengetahuan yang terkait
tahun 2014 yaitu 176.677 kasus. Insiden dengan keperawatan dan tindakan medis
tertinggi yaitu di Provinsi Jawa Barat yang diterima sehingga pasien atau
sebanyak 31.469 kasus, Provinsi Jawa keluarga dapat menerima tanggung jawab
Timur sebanyak 22.244 kasus dan Provinsi terhadap hal-hal yang diketahuinya. Peran
Jawa Tengah sebanyak 16.079 kasus. perawat edukator juga sebagai pendidik
Penyakit TB Paru dapat mengakibatkan juga dapat memberikan pendidikan
berbagai dampak baik secara fisik maupun kesehatan kepada kelompok keluarga yang
psikologis (Kastuti dkk, 2016). berisiko, kader kesehatan, dan masyarakat
(Doheny, 1982 dalam Kusnanto, 2004).
Peran perawat sebagai edukator sangat mengatakan bahwa peran perawat sebagai
dibutuhkan untuk proses penyembuhan edukator itu sangat penting sekali dan
dan pencegahan semakin menyebarluaskan subyek juga mengatakan bahwasannya
penyakit TB Paru. Maka tujuan yang perawat sebagai edukator yang paling
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah terpenting yaitu harus mempunyai
ingin menggambarkan peran perawat kompetensi atau ilmu pengetahuan, dan
sebagai edukator pada pasien TB paru di Subyek mengatakan bahwasannya yang
puskesmas Glagah Kecamatan Pakuniran menghambat peran perawat sebagai
Kabupaten Prolinggo. edukator ialah pendidikan pasien. Subyek
juga mengatakan usaha dan upaya sebagai
SUBYEK DAN METODE perawat edukator ialah, Selain subyek
Strategi atau pendekatan penelitian memotivasi pasien dalam proses
yang dipakai dalam karya imiah ini adalah penyembuhan, dan memberikan
pendekatan penelitian kualitatif dengan pendidikan tentang TB Paru, subyek juga
strategi penelitian case study research. menjadi Pengawasan Minum Obat (PMO)
Teknik sampling dalam penelitian ini untuk proses penyembuhannya dengan
adalah menggunakan non probability cara menunjuk satu keluarga untuk
sampling dengan pendekatan purposive memantau pasien minum obat. Dan subyek
sampling. Informan yang digunakan pada juga mengatakan bahwa selain subyek, tim
penelitian ini adalah 1 orang perawat dan kesehatan lainnya juga ikut dalam
1 orang penderita TB Paru yang menjadi memberikan pendidikan dengan
Triangulasi di Puskesmas Glagah. penyuluhan ke sekolah-sekolah, posyandu
Lokasi penelitian adalah satu lansia dan yang lainnya untuk mencegah
Puskesmas diwilayah Kabupaten banyaknya populasi penderita TB Paru.
Pakuniran Kabupaten Probolinggo.
Penelitian dilakukan mulai dari 18 juni dan PEMBAHASAN
19 Juni 2017. Adapun metode Saat dilakukan wawancara, subyek
pengumpulan data data yang digunakan mengatakan bahwa peran perawat sebagai
adalah (1) wawancara (2) observasi. edukator itu sangat penting sekali dan
Teknik keabsahan data yang digunakan subyek juga mengatakan bahwasannya
adalah (1) triangulasi data (2) triangulasi perawat sebagai edukator yang paling
metode. Subyek yang digunakan satu terpenting yaitu harus mempunyai
orang dan satu orang triangulasi. kompetensi atau ilmu pengetahuan, dan
Analisa data dengan cara Subyek mengatakan bahwasannya yang
pengelompokan berdasarkan kategori, menghambat peran perawat sebagai
tema dan pola jawaban. edukator ialah pendidikan pasien. Subyek
juga mengatakan usaha dan upaya sebagai
HASIL perawat edukator ialah, Selain subyek
Berdasarkan hasil penelitian memotivasi pasien dalam proses
dengan menggunakan teknik wawancara penyembuhan, dan memberikan
secara langsung dan observasi yang telah pendidikan tentang TB Paru, subyek juga
dilakukan di Puskesmas Glagah menjadi Pengawasan Minum Obat (PMO)
Kecamatan Pakuniran Kabupaten untuk proses penyembuhannya dengan
Probolinggo didapatkan : cara menunjuk satu keluarga untuk
Subyek berinisial Tn ‘H’ dengan memantau pasien minum obat. Dan subyek
usia 38 Tahun. Tn ‘H’ adalah seorang juga mengatakan bahwa selain subyek, tim
Perawat yang sudah mengabdi 7 tahun dan kesehatan lainnya juga ikut dalam
Pemegang Program TB Paru selama memberikan pendidikan dengan
kurang lebih 4 tahun di Puskesmas Glagah. penyuluhan ke sekolah-sekolah, posyandu
Saat dilakukan wawancara, subyek lansia dan yang lainnya untuk mencegah
banyaknya populasi penderita TB Paru. penyakit TB Paru yang bisa cepat menular
Dari teori yang mendukung tentang pada orang disekitarnya kalau tidak cepat
kepatuhan pengobatan penderita TB Paru diobati. Dan subyek memberikan motivasi
adalah sebagai berikut : Doheny, (1982) terhadap pasien TB Paru, bahwa dengan
dalam Kusnanto, (2004) Peran perawat pengobatan 6 bulan secara teratur sangat
profesional meliputi Peran Educator penting untuk proses penyembuhan.
adalah dapat memberikan pendidikan Subyek juga menjadi PMO (Pengawasan
kesehatan kepada kelompok keluarga yang Minum Obat). Subyek memberikan
berisiko, kader kesehatan, dan masyarakat. kepercayaan pada salah satu keluarga
Perawat sebagai pendidik juga dalam pengawasan dalam proses
harus memiliki kemampuan sebagai syarat penyembuhan yaitu dengan minum obat
utama antara lain: Wawasan Ilmu secara teratur. Subyek dan tim medis
Pengetahuan, Komunikasi, Pemahaman lainnya di Puskesmas Glagah juga
Psikologis dan Menjadi Model/Contoh memberikan pendidikan pada masyarakat
(Asmadi, 2008). Faktor yang menghambat sekitar seperti: di sekolah – sekolah,
kemampuan perawat untuk menjalankan posyandu lansia dan kegiatan masyarakat
perannya sebagai pendidik/educator antara yang lainnya. Yang beresiko maupun yang
lain: Kesiapan perawat dalam memberikan tidak beresiko terkena TB paru. Karena
pengajaran, Terjadi kesalahan fungsi penyuluhan merupakan upaya untuk
akibat dari koordinasi dan delegasi yang menanggulangi penyakit TB Paru yang
tidak tepat, Karakter pribadi perawat dilakukan tim medis di Puskesmas Glagah.
pendidik, Kendidikan pasien masih Berdasarkan dari hasil dan
menjadi prioritas rendah, Kurangnya pembahasan dari penelitian, maka saran
waktu pengajaran dan Jenis sistem dari penelitian ini adalah Diharapkan
dokumentasi yang digunakan. Jenis sistem subyek agar selalu melakukan tugasnya
dokumentasi yang digunakan oleh lembaga secara profesional sebagai perawat
perawatan kesehatan akan mempengaruhi edukator pada pasien TB Paru.
kualitas dan kuantitas pendidikan
kesehatan pasien yang dicatat. DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil penelitian ini, peneliti Arikunto, Suhartimi. 2010. Prosedur
berpendapat bahwa perawat itu memiliki Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
peran yang sangat penting bagi Jakarta:Ghalia Indonesia.
masyarakat. Terutama dari segi edukator, Asmadi. 2008. Konsep Dasar
perawat disini memberikan pendidikan keperawatan. Jakarta:EGC.
pada semua kalangan mulai dari sekolah- Hayati Armelia. 2011. Evaluasi
sekolah, posyandu lansi dan yang lainnya. Kepatuhan Berobat Penderita
Sebenarnya ini bertujuan untuk Tuberkulosis Paru Tahun 2010-
memberikan pendidikan dalam upaya 2011 Di Puskesmas Kecamatan
meningkatkan derajat kesehatan Pancoran Mas Depok. FMIPA UI.
dimasyarakat. Karena penyakit TB Paru ini (diakses tanggal 13 Februari 2017).
sangat mudah menular. Tidak hanya Hidayat, Aziz Alimul. 2011. Pengantar
memberikan pendidikan tetapi perawat Konsep Dasar keperawatan. Jakarta:
juga memberikan motivasi dan juga Selemba Medika.
dukungan dan pengawasan pada pasien TB Kementrian Kesehatan RI. (2011). Strategi
Paru untuk proses penyembuhannya.. Nasional Pengendalian TB di
Indonesia 2010-2014. Direktorat
KESIMPULAN DAN SARAN Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Subyek sebagai perawat Penyehatan Lingkungan. Jakarta :
edukator pada pasien TB Paru yang mana 2011.
memberikan pendidikan mengenai
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi Dan Jember. 2013 (diakses tanggal 15
Praktik keperawatan profesional. Februari 2017).
Jakarta:EGC. Susanto, Tantut . 2012. Buku Ajar
Manurung, Nixson. 2016. Asuhan keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans
Keperawatan Sistem Respiratory. Info media.
Jakarta: TIM. Trirahayu, Kastuti Endang. Meidiana
Muttaqin, Arif. 2014. Asuhan Dwidiyanti dan Muhammad Muin.
Keperawatan Klien dengan Gangguan 2016. Peningkatan Pelaksanaan
Sistem Pernapasan. Jakarta: Selemba Tugas kesehatan Keluarga dalam
Medika. Perawatan TB Paru melalui Paket
Maesaroh, Siti. 2009. Factor-faktor Yang Pendidikan Manajemen Diri.
Berhubungan Dengan Kepatuhan Banyumas. (diakses tanggal 13
Berobat Pasien Tuberkulosis Paru Di Februari 2017).
Klinik Jakarta Respiratory Centre Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar
(JRC)/ PPTI. Fakultas Kedokteran dan Keperawatan Pediatrik. Volume 1.
Ilmu Kesehatan UIN. Syarif Jakarta: EGC.
Hidayatullah. Jakarta. 2009 (diakses
tanggal 13 februari 2017).
Nursalam, dan Efendi, F. 2008.
Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta: Selemba Medika.
Nursalam. 2010. Konsep dan penerapan
Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta:Selemba
Medika.
NANDA NIC-NOC. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Jilid 2. Yogyakarta:
Mediaction, 2013.
NANDA NIC-NOC. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis Jilid 3. Yogyakarta:
Mediaction, 2015.
Patricia A. Potter, dan Anne G. Perry.
2010. Fundamentals of Nursing. Edisi
7. Jakarta: Selemba Medika.
Somantri, Irman. 2009. Asuhan
keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Pernapasan.
Jakarta: Selemba Medika.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Alfabeta.
Bandung.
Suryadi, Riza Firman. 2013. Hubungan
Peran Perawat dalam Discharge
Planning dengan Tingkat Kepetuhan
Pasien Rawat Inap untuk Kontrol di
Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember.

Anda mungkin juga menyukai