PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat
penyelenggaraan upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan
selalu berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang
dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Asuhan gizi rawat inap merupakan serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi
yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet
pasien rawat inap. Asuhan gizi rawat inap ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
kepada pasien rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit,
dalam upaya percepatan penyembuhan (Depkes RI, 2006)
Semakin tinggi tingkat kecerdasan dan sosial ekonomi masyarakat, maka
pengetahuan mereka terhadap penyakit, biaya, administrasi maupun upaya
penyembuhan semakin baik. Masyarakat akan menuntut penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas tidak
terlepas dari peran tenaga medis dan non medis.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI)., Pedoman
Sistem Pencatatan Rumah Sakit, rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis
1
dijadikan dasar menilai kinerja rumah sakit Ketidaklengkapan dokumen rekam medis
menjadi salah satu masalah karena rekam medis seringkali merupakan satu-satunya
catatan yang dapat memberikan informasi terinci tentang apa yang sudah terjadi
selama pasien dirawat di Rumah Sakit. Kelengkapan pengisian rekam medis juga
merupakan salah satu dari 12 indikator kinerja rumah sakit.
Dokumen rekam medis dikatakan lengkap apabila memenuhi indikator dalam
kelengkapan pengisian, keakuratan, ketepatan waktu sehingga dapat dipercaya dan
lengkap maka perlu di tinjau kelengkapannya (Shofari,B. 2002)
Penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumastuti dan Adjie tentang Tinjauan
Kelengkapan Pengisian Asuhan Gizi Pada Rekam Medis Pasien di IRNA I RSUP Dr.
Sardjito pada Tahun 2014 di ruang anggrek 1, bougenvile 1, cendana 1, 2, 4 dan
dahlian 1, 4 menunjukkan bahwa ketidaklengkapan asuha gizi terdapat 17,50% form
pengkajian awal, 77,50% form rencana penatalaksanaan terintegritasi, 20,0% form
cacatan perkembangan daftar instruksi dan implementasi terintegritas dan 32,50%
form pemberian pendidikan kesehatan pasien/keluarga inter disiplin (PFE). Penelitian
serupa di IRNA I dan INSKA (melati) terdapat ketidaklengkapan rekam medis sebesar
32% pada form pemberia pendidikan kesehatan pasien/keluarga inter disiplin (PFE)
dan cacatan perkembangan daftar instruksi dan implementasi terintegritas sebesar
77,3%
Berdasarkan permasalah diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tinjau
kelengkapan asuhan gizi pada rekam medis pasien di INSKA RSUP Dr. SARDJITO
tahun 2014
B. Rumusan Masalah
Apakah ada ketidaklengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medis pasien di
INSKA RSUP Dr. Sardjito Tahun 2014
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi kelengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medis
pasien di INSKA RSUP Dr. Sardjito Tahun 2014
2. Tujuan Khusus
Mengetahui kelengkapan pengisian asuhan gizi padarekam medis di
INSKA RSUP Dr. Sardjito Tahun 2014
D. Hipotesis penelitian
Terdapat ketidaklengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medis pasien INSKA
RSUP Dr. Sardjito
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memberikan wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang kelengkapan
pengisia asuhan gizi pada rekam medis pasien di INSKA RSUP Dr. Sardjito
2. Manfaat praktis
a. Bagi instalasi gizi
Memperoleh informasi yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan gizi terhadap pasien rawat inap
b. Bagi rumah sakit
Sebagai masukan bagi pihak rumah sakit tentang kelengkapan pengisian
asuhan gizi pada rekam medis pasien di INSKA RSUP Dr. Sardjito
F. Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan ruang lingkup penelitian gizi klinik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan gizi
Asuhan gizi merupakan sarana dalam pemenuhan dalam upaya pemenuhan zat
gizi pasien. Pelayanan gizi rawat inap sering disebut juga dengan terapi gizi medik.
Pelayanan kesehatan paripurna seorang pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan,
secara teoritis memerlukan tiga jenis asuhan (care) yang pada pelaksanaannya dikenal
sebagi pelayan (service). Ketiga jenis asuhan tersebut adalah : asuhan medik, asuhan
keperawatan dan asuhan gizi (Depkes, 2006).
Tujuan utama asuhan gizi adalah memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara
optimal baik berupa pemberian makanan pada pasien yang dirawat maupun konseling
gizi pada pasien rawat jalan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama
tim yang terdiri dari unsure terkait untukmelaksanakan urutan kegiatan, yang
dikelompokan menjadi lima kegiatan, yaitu (Anggraeni, 2010) :
1. Membuat diagnosis masalah gizi
2. Menentukan kebutuhan terapi gizi
5
enteral dan
jika ada jawaban ya sebanyak 1 atau >1 maka harus dikonsultasikan ke ahli
gizi.
2. Form catatan perkembangan daftar instruksi dan implementasi terintegritas terdiri
dari kolom tanggal dan jam, profesi, perkembangan pasien dengan format SOAP
(Subyektif, Obyektif,Assesment dan Planning), daftar instruksi dan verifikasi serta
implementasi. Ahli gizi bertanggung jawab mengisi form ini dengan format
SOAP, jika pasien mengalami malnutrisi. Jika tidak beresiko ahli gizi tidak perlu
mengisi form tersebut.
3. Form rencana penatalaksanaan terintegritas
Form rencana penatalaksanaan terintegritas meliputi kolom tanggal dan jam,
masalah, kebutuhan pasien, rencana penatalaksanaan dan tujuan terukur, nama dan
tanda tangan serta tanggal masalah teratasi. Ahli gizi bertugas untuk mengisi jika
pasien beresiko malnutrisi meliputi masalah yang berkaitan dengan gizi serta
rencana dan target pemberian diet hingga masalah teratasi
4. Form pemberian pendidikan kesehatan pasien/keluarga inter disiplin, terdiri dari
kolom hambatan, penerima pendidikan, bahasa, metode, jenis pendidikan, isi
pendidikan kesehatan, evaluasi respon, nama dan tanda tangan pemberi serta
penerima pendidikan. Ahli gizi bertanggung jawab untuk mengisi form pemberian
pendidikan kesehatan pasien/keluarga terintegrasi dengan dokter dan perawat.
Pendidikan kesehatan diisi oleh ahli gizi meliputi menjelaska atau edukasi dan
motovasi diet yang akan di jalani, menanyakan adanya alergi makanan, edukasi
makanan dari luar rumah sakit.
G. Kerangka Teori
Rekam medis
Asuhan gizi
H. Kerangka Konsep
Form pengkajian awal
Form Rencana
Penatalaksanaan Terintegrasi
Asuhan gizi pada
rekam medis
BAB III
METODE PENELITIAN
10
LENGKAP
TIDAK LENGKAP
Parameter :
a. Lengkap bila pengisian form pengkajian awal dan form PFE pada pasien tidak risiko
malnutrisi terisi lengkap, dan form rencana penatalaksanaan terintegrasi, form
catatan perkembangan daftar instruksi dan implementasi terintegrasi, dan form
pemberian pendidikan kesehatan pasien/keluarga inter disiplin pada pasien dengan
risiko malnutrisi terisi lengkap.
11
b. Tidak lengkap bila form pengkajian awal, form PFE, form rencana penatalaksanaan
terintegrasi, form catatan perkembangan daftar instruksi dan implementasi
terintegrasi, dan form pemberian pendidikan kesehatan pasien/keluarga inter disiplin
terisi tidak lengkap
c. Cara ukur
: Observasi.
d. Alat ukur
: Formulir observasi kelengkapan asuhan gizi.
e. Hasil ukur : 0) Tidak lengkap (<100%).
1) Lengkap (100%).
Sumber : Depkes RI, (2006).
f. Skala ukur : Ordinal.
F. Jenis dan cara pengumpulan data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian dibagi menjadi dua adalah sebagai
berikut:
a. Data primer
Data sekunder meliputi jumlah dan catatan rekam medis yang ada di INSKA
RSUP Dr. Sardjito.
d. Cleaning
Kegiatan cleaning adalah melakukan pembersihan dan pengecekan kembali data
masuk. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan
ketika pemasukan data.
e. Tabulating
Nilai yang dimasukkan kedalam master tabel dicari distribusi frekuensinya dan
disajikan dalam bentuk tabel.
2. Analisis Data
a.Analisis Univariat
Bertujuan untuk mengetahui proporsi variabel yang di teliti yaitu kelengkapan
pengisian asuhan gizi pada rekam medis.
H. Etika penelitian
Peneliti akan senantiasa menjaga kerahasiaan dari data yang diperoleh,dan
hanya akan disajikan kepada kelompok tertentu yang berhubungan dengan penelitian,
sehingga rahasia subyek penelitian benar-benar terjaga.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Tanggal penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh distribusi sampel tanggal penelitian
lebih banyak tanggal penelitian di 15-04-2014 , untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 1
Tabel 1. Distriusi tanggal penelitian
Tanggal Penelitian
14-04-2014
15-04-2014
16-04-2014
Total
n
12
22
3
37
%
32,5
59,4
8,1
100
Pengkajian Awal
Lengkap
Tidak Lengkap
n
%
n
%
4
10,8
0
0
15
40,5
0
0
11
29,7
0
0
7
19,0
0
0
37
100
0
0
14
Total
n
4
15
11
7
37
%
10,8
40,5
29,7
19,0
100
c. Penatalaksanaan Terintegritas
Berdasarkan tabel di atas
Penatalaksanaan Terintegrasi
Lengkap
Tidak Lengkap
n
%
n
%
4
10,8
0
0
15
40,5
0
0
11
29,7
0
0
7
19,0
0
0
37
100
0
0
Total
n
4
15
11
7
37
%
10,8
40,5
29,7
19,0
100
Ruang
Perawatan
Melati 1
Melati 2
Melati 3
Melati 4
Total
Total
n
4
15
11
7
37
%
10,8
40,5
29,7
19,0
100
15
Total
n
4
15
11
7
37
%
10,8
40,5
30,0
20
100
B. Pembahasan
Asuhan gizi merupakan sarana dalam pemenuhan dalam upaya pemenuhan zat
gizi pasien. Dokumentasi asuhan gizi dimasukkan dalam rekam medik sebagai
cacatan atau dokumen tentang diagnosa gizi.
Asuhan gizi pada rekam medik di RSUP Dr. Sardjito terdapat dalam form
Pengkajian Awal Pasien Rawat Inap, Form Rencana Penatalaksanaan Terintegrasi,
Form Cacatan Perkembangan Daftar Instruksi dan Implementasi Terintegrasi, dan
Form Pemberian Pendidikan Kesehatan Pasien/Keluarga Inter Disiplin (PFE).
Dari hasil yang diperoleh untuk form Pengkajian Awal Pasien Rawat Inap
seluruhnya terisi lengkap yaitu Ada empat indikator penilaian malnutrisi yang terisi
lengkap oleh ahli gizi pada kolom skrining gizi begitu pula Form Rencana
Penatalaksanaan Terintegrasi dan Form Cacatan Perkembangan Daftar Instruksi dan
Implementasi Terintegrasi. Sedangkan untuk Form Pemberian Pendidikan Kesehatan
Pasien/Keluarga Inter Disiplin (PFE) masih terdapat 10,9% (n=4) yang belum terisi
Ketidaklengkapan form ini terletak pada 3 rekam medik yang tidak diisinya bagian isi
pendidikan kesehatan pada pasien atau keluarga pasien yang meliputi penjelasan diet,
riwayat alergi makanan dan bahan makanan dari luar, sedangkan 1 rekam medik tidak
terdapat lembar PFE.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Adanya ketidaklengkapan pengisian asuhan gizi pada rekam medik pasien rawat
inap di IRNA I RSUP Dr. Sardjito yaitu pada form pemberian pendidikan kesehatan
pasien/keluarga inter disiplin (PFE) terintegrasi berisi tidak lengkap sebesar 10,9 %
dan lengkap sebesar 89,1%.
B. Saran
1. Adanya monitoring dan evaluasi kelengkapan pengisian asuhan gizi pada pasien
rawat inap.
2. Ahli gizi ruangan membawa lembar PFE tersendiri.
17