pasien
MAKALAH
PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT BAGI PASIEN
OLEH :
KELOMPOK 2
HUSNUNNISA ABBAS
RAHMI ARIFIN
FATMAWATI
RABIATUL ADEWIAH
DEVI AWALIAH
DEWI EKA PUTRI
FITRIANI
RINDU PUTRI AL QURNIA
HARDIONO PARAKASI
kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
kami selanjutnya.
Ucapkan terima kasih kami kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua kalangan.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
. 1
DAFTAR
ISI
. 2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang 3
2. Rumusan
Masalah.. 4
3. Tujuan
Penulisan. 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Landasan
Teori 5
2. Promosi
Kesehatan 6
3. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit. 7
4. Pengertian Pasien, serta Hak dan Kewajiban Pasien 9
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu hal yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana
tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan
gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat.
Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah
menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh
dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak
akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa
menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak
harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh
sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya
hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung,
tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan
karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup
yang sehat
1.
2.
3.
4.
5.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan?
Bagaimana promosi kesehatan di rumah sakit?
Apa pengertian pasien, serta bagaimana hak pasien dan kewajiban pasien?
Bagaimana promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien?
1.
2.
3.
4.
Tujuan penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan
Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit
Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian pasien, serta bagaimana hak pasien
dan kewajiban pasien
5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien
BAB II
PEMBAHASAN
1. Landasan Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan, akan
tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Dalam UU Kesehatan
RI No.36 Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup
aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi
seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta
terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat
serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola
pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri.
Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai
satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam
mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan
kesehatan dapat tercapai maksimal.
Promosi kesehatan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi
lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan.Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien betinteraksi
dengan dokternya atau dengan perawat. Pihak lain memberikan penyuluhan pada saat mereka
memberikan layanan-layanan khusus, seperti rehabilitasi atau terapi nutrisi, atau saat
mempersiapkan pasien untuk pulang dan perawatan lanjutan. Oleh karena banyaknya staf
yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka staf rumah sakit perlu
mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa saja yang perlu
dipelajari pasien.
1. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau
aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan
lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan
penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan,
upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu
ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan : Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment. (Ottawa
Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi kesehatan
sebagai berikut : Health promotion is programs are design to bring about changewithin
people, organization, communities, and their environment . Artinya bahwa promosi
kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.
Dalam mengembangkan promosi kesehatan di rumah sakit, ada beberapa prinsip dasar yang
perlu diperhatikan yaitu :
1. Promosi kesehatan di rumah sakit dikhususkan bagi individu-individu yang sedang
memerlukan pengobatan atau perawatan di rumah sakit
2. Promosi kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya adalah pengembangan pengertian
atau pemahaman pasien dan keluarganya terhadap masalah kesehatan atau penyakit
yang dideritanya
3. Promosi kesehatan di rumah sakit juha mempunyai prinsip pemberdayaan pasien dan
keluarganya dalam kesehatan
4. Promosi kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya adalaah penerapan proses belajar
kesehatan di rumah sakit
Materi Promosi kesehatan di rumah sakit adalah sebagai berikut :
1. Pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Meliputi :
Kewajiban pasien yang diatur dalam Pasal 53 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran ini adalah:
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia dan maupun
untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam medis.
Standar 3: Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien yang
berkesinambungan:
1. Rujukan balik pasien ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)/RS daerah disertai
dengan rujukan edukasi
2. Pembinaan ke PKM/RS daerah yang dilakukan dengan SMF
3. Perjanjian kerjasama (PKS) dengan Institusi yang relevan dengan kondisi pasien
seperti : Yayasan Tuna Rungu, Wiyata Guna dan SLB
Standar 4: Penyuluhan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik berikut, yang berkaitan
dengan perawatan pasien : penggunaan obat-obatan yang aman, potensi interaksi antara obatobatan dan makanan, panduan gizi, manajemen nyeri, serta teknik-teknik rehabilitasi.
1. Edukasi kepada pasien dan keluarga mencakup topik-topik/materi yang berkaitan
dengan perawatan pasien, dengan menggunakan materi dan proses yang sudah
standar/seragam untuk seluruh unit dilingkungan RSHS
2. Topik/materi tersebut adalah diantaranya: Penggunaan obat secara aman dan efektif
untuk semua obat yang dikosumsi pasien; Penggunaan peralatan medis secara aman
dan efektif; Interaksi yang mungkin terjadi antara obat-obatan resep dengan obatobatan lain; Diet dan gizi; Manajemen nyeri; Teknik-teknik rehabilitasi, dll.
Standar 5: Metode Penyuluhan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan
keluarganya serta memungkinkan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga pasien dan
staf untuk terjadinya pembelajaran
1. Pasien dan keluarga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam proses perawatan dengan
berani bicara dan mengajukan pertanyaan kepada pemberi pelayanan
(dokter/perawat/petugas gizi dll) terjadi interkasi antara pemberi pelayanan dengan
pasien dan keluarga.
2. Sebaiknya Informasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang berkaitan
dengan kebutuhan pasien
3. Terdapat suatu proses verifikasi terhadap pasien dan keluarga bahwa mereka telah
memahami penyuluhan yang diberikan
Standar 6: Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan. Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan/edukasi
Agar penyuluhan/edukasi berlangsung efektif maka:
1. Pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan tentang materi yang diberikan
2. Pemberi dan penerima edukasi harus memiliki waktu yang cukup
3. Pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dan kemampuan berkomunikasi efektif
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan, akan
tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.
Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi lebih
baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien betinteraksi
dengan dokternya atau dengan perawat. Penyuluhan yang efektif diawali dengan melakukan
penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan
bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk
melaksanakan pembelajaran tersebut
1. SARAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga
beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Marilah kita bersama
menjaga perilaku bersih dan sehat agar kita senantiasa terhindar dari berbagai macam
penyakit.
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan dari para
pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas sektor
terkait
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rhineka Cipta : Jakarta.
Promosi Kesehatan. 2008. (Online), (http://iqbal-iqi.blogspot.com/ ,diakses pada 31 Maret
2012)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online),
(http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses pada 31 Maret
2012)
Pradana, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. (Online), (http://info-kesehatankita.blogspot.com/2012/01/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs.html ,diakses pada 31
Maret 2012)
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). (Online), (http://www.promosikesehatan.com/?
act=program&id=12 ,diakses pada 31 Maret 2012)
Promosi Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan ,diakses pada
31 Maret 2012)