KATA
PENGANTAR .........................................................................................................................
........ ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGESAHAN ....................................................................................... iii
DAFTAR
ISI ..........................................................................................................................................
....... iv
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................
1
BAB VI PROYEKSI
FINANSIAL ................................................................................................... 73
BAB VII
PENUTUP .............................................................................................................................
75
iv
BAB I PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
1
masyarakat yang sehat sejahtera baik lahir maupun batin yang diridhoi oleh Allah SWT
sebagai unsur pelaksana dakwah amar makruf nahi mungkar.
KIA, Poli Gigi, Poli Gizi, Poli Fisioterapi, Poli TB DOTS, dan Poli Spesialis (Kebidanan dan
Kandungan, Bedah, Anak, Penyakit Dalam, Neurologi, Paru, dan Orthopedi), serta
fasilitas penunjang yang terdiri dari; Pelayanan Laboratorium, Instalasi Farmasi, Instalasi
Gizi, Instalasi Radiologi/USG, dan Instalasi Rekam Medik.
2
Kontinuitas perbaikan dan pembenahan pelayanan kesehatan di RSU
Muhammadiyah Ponorogo tentunya memerlukan langkah nyata untuk mewujudkan
cita-cita rumah sakit yakni tercapainya layanan profesional yang bermutu dan berfokus
pada keselamatan pasien, dilandasi ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan tugas
sesuai Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Maka dari itu, berdasarkan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, RSU Muhammadiyah
Ponorogo telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) RSU Muhammadiyah Ponorogo
Tahun 2019-2023.
Renstra ini yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan rencana
program/kegiatan masing-masing unit di RSU Muhammadiyah Ponorogo dan rencana
anggaran RSU Muhammadiyah Ponorogo tahun 2019, 2020, 2021, 2022, dan 2023.
4
3. Sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran RSU Muhammadiyah Ponorogo dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dituangkan ke
dalam Rencana Kerja Tahunan di masingmasing unit.
4. Sebagai bahan evaluasi kinerja RSU Muhammadiyah Ponorogo.
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Pelayanan RSU Muhammadiyah Ponorogo
BAB III Arah dan Prioritas Strategis
BAB IV Program Kerja Strategis
BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko
BAB VI Proyeksi Finansial
BAB VII Penutup
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSU MUHAMMADIYAH PONOROGO
2. Pelayanan kefarmasian
a. Poliklinik Umum
b. Poliklinik Gigi & Mulut
c. Klinik Fisioterapi
d. Klinik Gizi & Konsultasi Gizi
e. Klinik Kesehatan Ibu & Anak/KB (Pelayanan Imunisasi)
f. Klinik TB DOTS
g. Poliklinik Spesialis, terdiri dari:
(a) Klinik Obsgyn
(b) Klinik Anak
(c) Klinik Bedah Umum
(d) Klinik Bedah Tulang (Orthopedi)
6
(e) Klinik penyakit Dalam (Internis)
(f) Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
(g) Klinik Paru
(h) Klinik Saraf
(i) Klinik Gigi Periodonsia
3. Pelayanan Penunjang Medis
7
Gambar 1. Struktur Organisasi RSU Muhammadiyah Ponorogo
9
Direktur rumah sakit merupakan pihak yang mempunyai tanggung jawab
terbesar dalam susunan keorganisasian RSU Muhammadiyah
Ponorogo. Direktur RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut:
1. Menyusun kebijakan dan program rumah sakit agar
penyelenggaraan rumah sakit dapat berjalan sesuai arah yang ditetapkan oleh
Persyarikatan Muhammadiyah dan peraturan perundangan yang berlaku;
2. Menyusun peraturan, standar prosedur operasional, dan mekanisme kerja di
lingkungan rumah sakit;
3. Mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan menggerakkan seluruh sumber
daya rumah sakit dalam rangka merealisasikan semua sasaran dan tujuan
rumah sakit secara efektif dan efisien;
4. Mengawasi, mengarahkan, mengendalikan, dan menilai pelaksanaan seluruh
kegiatan di rumah sakit agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan;
5. Membina dan memotivasi seluruh sumber daya manusia serta meningkatkan
kesejahteraan karyawan untuk meningkatkan kinerja rumah sakit;
6. Melaksanakan kegiatan yang bersifat koordinasi dan konsultasi dengan rumah
sakit swasta maupun pemerintah, institusi kesehatan maupun dengan pemilik
rumah sakit atau yang mewakili;
7. Mengupayakan tersedianya sumber daya rumah sakit yang optimal
sesuai standar yang telah ditetapkan;
8. Mewakili rumah sakit dalam proses hukum di pengadilan;
10
A. Wakil Direktur
Wakil Direktur RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai uraian tugas sebagai
berikut:
11
4. Membagi tugas dan memantau penyelesaian pekerjaan di Bagian Umum yang
meliputi kegiatan operasional di bidang rumah tangga dan pemeliharaan sarana
dan prasarana rumah sakit agar tercapai hasil kegiatan yang optimal;
5. Mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan dengan jalan
memberi petunjuk, arahan dan motivasi untuk meningkatkan etos kerja dan
disiplin kerja yang tinggi sehingga tercapai hasil kerja yang optimal;
6. Membuat telaah staf kepada direktur yang menyangkut berbagai permasalahan
yang timbul untuk mendapatkan keputusan lebih lanjut oleh Direktur Rumah
Sakit;
7. Membuat laporan pertanggungjawaban berdasarkan hasil evaluasi seluruh
kegiatan di Bagian umum kepada Direktur Rumah Sakit sebagai bahan kajian,
pemikiran, dan perbaikan dalam rangka pengembangan lebih lanjut;
8. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang timbul dibagian pemeliharaan
sarana dan prasarana dan kerumah tanggaan rumah sakit
9. Mengumpulkan dan menyusun rencana kebutuhan yang berkaitan sarana dan
prasarana dan kerumah tanggaan;
10. Mengumpulkan, menyusun dan mengkoordinasikan pelaksanaan alternatif
pemecahan atas masalah yang timbul dalam dalam kegiatan umum, kerumah
tanggaan dan pemeliharaan sarana serta prasarana rumah sakit;
11. Melakukan kordinasi dengan unit kerja lain yang terkait kerumah tanggan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana;
12. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kegiatan bagian umum
rumah sakit;
13. Melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan
fasilitas dan alat pelayanan medis oleh unit kerja pengguna; dan
14. Ikut berperan aktif dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan bidangnya.
C. Manajer Administrasi
Manajer Administrasi RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
12
1. Menyusun rencana kebutuhan dan kegiatan Bagian Administrasi agar kegiatan
operasional dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
2. Mengkoordinasikan penyusunan program rumah sakit agar program rumah sakit
dapat tersusun dengan baik dan lancar;
3. Mengusulkan rencana kebutuhan dan kegiatan Bagian Administrasi kepada
Direktur Rumah Sakit untuk mendapatkan persetujuan dan penetapan;
4. Membagi tugas dan memantau penyelesaian pekerjaan di Bagian Administrasi
yang meliputi kegiatan operasional di bidang administrasi umum, administrasi
kepegawaian, tata laksana, hukum, hubungan masyarakat dan pemasaran,
pembinaan rohani dan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit agar
tercapai hasil kegiatan yang optimal;
5. Membantu Direktur Rumah Sakit dalam proses hukum apabila terjadi masalah
hukum di rumah sakit agar menghasilkan penyelesaian yang baik dan adil;
6. Mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan dengan jalan
memberi petunjuk, arahan dan motivasi untuk meningkatkan
etos kerja dan disiplin kerja yang tinggi sehingga tercapai hasil kerja yang
optimal;
13
12. Mengumpulkan, menyusun dan mengkoordinasikan pelaksanaan alternatif
pemecahan atas masalah yang timbul dalam dalam kegiatan administrasi,
kepegawaian rumah sakit;
13. Melakukan kordinasi dengan unit kerja lain yang terkait administrasi rumah
sakit, kepegawaian;
14. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kegiatan administrasi
rumah sakit;
15. Melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan
fasilitas dan alat pelayanan medis oleh unit kerja pengguna; dan
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur Rumah
Sakit.
17. Ikut berperan aktif dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan bidangnya.
D. Manajer Keuangan
Manajer Keuangan RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
14
6. Melaksanakan dan mengkoordinasikan penyiapan data-data guna penyusunan
RAPB disertai analisa rasio keuangan secara lengkap;
7. Melaksanakan dan mengkoodinasikan penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja (RAPB), proyeksi keuangan dan nota keuangan,
Anggaran Pendapatan dan Belanja, laporan anggaran dan realisasi keuangan,
laporan keuangan rumah sakit, analisis rasio keuangan rumah sakit;
8. Mengatur pengadministrasian data-data akuntansi yang meliputi bukti-bukti
transaksi, buku-buku pencatatan dan buku-buku laporan dengan baik; membagi
tugas bawahan dan memantau terlaksananya kegiatan keuangan dengan baik
dan lancar, meliputi; penyusunan anggaran dan pendapatan, perbendaharaan,
pencatatan transaksi keuangan, akutansi keuangan, penyediaan informasi
keuangan yang akurat, cepat dan dapat dipertanggungjawabkan;
9. Mengatur pengawasan dan pengendalian pelaksanaan keuangan
rumah sakit agar sesuai dengan RAPB yang telah ditetapkan;
10. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian barang inventaris rumah sakit;
11. Mengatur dan mengkoordinasikan administrasi pembayaran tunai pasien dan
penagihan piutang pasien dan rekanan secara periodik;
12. Mengatur dan mengawasi semua pengajuan pembayaran keuangan serta
meneliti kebenaran dan keabsahan berkas-berkasnya;
13. Mengkoordinir laporan kegiatan staf di bawahnya secara periodik sesuai dengan
administrasi pelaporan yang berlaku;
14. Merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem Akuntansi
Rumah Sakit sesuai dengan sistem akuntansi dan prosedur yang sudah
ditentukan dan sesuai pula dengan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia;
15. Mengatur penyusunan dan pelaporan pajak Badan, perorangan, dan lain-lain
yang terkait dengan undang-undang perpajakan di Indonesia;
16. Mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan dengan jalan
memberi petunjuk, arahan dan motivasi untuk meningkatkan etos kerja dan
disiplin kerja yang tinggi sehingga tercapai hasil kerja yang optimal;
17. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur Rumah sakit;
15
18. Ikut berperan aktif dalam program peningkatan mutu
dan
keselamatan pasien;
19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan bidangnya.
E. Manajer Keperawatan
Manajer Keperawatan RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
16
11. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang pendidikan, pelatihan
maupun pengembangan tenaga keperawatan;
12. Merencanakan pengembangan standar keahlian profesi sesuai dengan
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan keperawatan maupun teknik
keperawatan.
13. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kegiatan pengabdian
masyarakat dan partisipasi program pemerintah yang terkait dengan layanan
kesehatan.
14. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kerja sama layanan
keperawatan.
15. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan
fasilitas, sarana dan prasarana layanan keperawatan oleh unit kerja;
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
17. Ikut berperan aktif dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan bidangnya.
F. Manajer Pelayanan Medis
Manajer Pelayanan Medis RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai uraian
tugas sebagai berikut:
17
7. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang timbul di Bidang Pelayanan
Medis, mengupayakan pemenuhan kebutuhan serta melaksanakan dan
mengkoordinasikan upaya-upaya pemecahan masalah layanan medis;
8. Merencanakan, melaksanakan, dan mengkoordinasikan upaya-upaya
pengendalian dan peningkatan mutu layanan medis;
9. Merencanakan dan mengupayakan pengembangan layanan medis sesuai
dengan tuntutan perkembangan dan pengembangan layanan medis rumah
sakit;
10. Merencanakan, mengusulkan, mengkoordinasikan dan mengupayakan
pemenuhan kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana layanan medis;
11. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang pendidikan, pelatihan
maupun pengembangan tenaga medis;
12. Merencanakan pengembangan standar keahlian profesi sesuai dengan
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan kedokteran maupun teknik kedokteran.
13. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kegiatan pengabdian
masyarakat dan partisipasi program pemerintah yang terkait dengan layanan
kesehatan.
14. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kerja sama layanan
medis.
15. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan
fasilitas, sarana dan prasarana layanan medis oleh unit kerja;
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
17. Ikut berperan aktif dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan bidangnya.
G. Manajer Penunjang Medis
Manajer Penunjang Medis RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai uraian
tugas sebagai berikut:
18
3. Membagi tugas bawahan dan memantau pelaksanaan kegiatan layanan
radiologi, layanan laboratorium, layanan farmasi, dan layanan gizi;
4. Mengkoordinasikan kegiatan layanan penunjang medis melalui pertemuan dan
rapat rutin agar layanan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai standar;
5. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang timbul di Bidang Penunjang
Medis, mengupayakan pemenuhan kebutuhan serta melaksanakan dan
mengkoordinasikan upaya-upaya pemecahan masalah layanan penunjang
medis;
6. Merencanakan, melaksanakan, dan mengkoordinasikan upaya-upaya
pengendalian dan peningkatan mutu layanan penunjang medis;
7. Merencanakan dan mengupayakan pengembangan layanan penunjang medis
sesuai dengan tuntutan perkembangan dan pengembangan layanan penunjang
medis rumah sakit;
8. Merencanakan, mengusulkan, mengkoordinasikan dan mengupayakan
pemenuhan kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana layanan penunjang
medis;
9. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang pendidikan, pelatihan
maupun pengembangan tenaga penunjang medis;
10. Merencanakan pengembangan standar keahlian profesi sesuai dengan
kemajuan dibidang ilmu pengetahuan kedokteran maupun teknik kedokteran.
11. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kegiatan pengabdian
masyarakat dan partisipasi program pemerintah yang terkait dengan layanan
kesehatan.
12. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait tentang kerja sama layanan
penunjang medis.
13. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan
fasilitas, sarana dan prasarana layanan penunjang medis oleh unit kerja.
14. Memberikan motivasi kepada staf untuk meningkatkan etos kerja dan
disiplin kerja staf;
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
16. Ikut berperan aktif dalam program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
19
17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan bidangnya.
H. Satuan Pengawas Intern (SPI)
Satuan Pengawas Intern (SPI) RSU Muhammadiyah Ponorogo mempunyai
uraian tugas sebagai berikut:
20
ketenagaan di RSU Muhammadiyah Ponorogo pada tahun 2019 berdasarkan tingkat
pendidikan karyawan.
21
Pada gambar di atas terlihat tren kunjungan rawat jalan di RSU Muhammadiyah
Ponorogo pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Kunjungan pasien rawat jalan pada
tahun 2018 cenderung lebih tinggi dibandingankan dengan kunjungan pasien rawat
jalan pada tahun sebelumnya. Terjadi fluktuasi kunjungan pasien rawat jalan setiap
bulannya pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Penurunan pasien pada tahun 2016
sampai dengan 2018 terjadi serentak pada bulan Juni dan November.
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018
22
Gambar 4. Tren Kunjungan Rawat Inap RSU Muhammadiyah Ponorogo Tahun
2016-2018
Pada gambar di atas terlihat tren kunjungan rawat inap di RSU Muhammadiyah
Ponorogo pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Kunjungan pasien rawat inap pada
tahun 2018 cenderung lebih tinggi dibandingankan dengan kunjungan pasien rawat inap
pada dua tahun sebelumnya. Terjadi fluktuasi kunjungan pasien rawat inap setiap
bulannya pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Penurunan pasien pada tahun 2016
sampai dengan 2018 terjadi serentak pada bulan Februari dan Juni.
23
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-
rata kunjungan per bulan pada tahun 2016 sampai dengan
24
Gambar 7. Rata-Rata Kunjungan IGD RSU Muhammadiyah Ponorogo Tahun
2016-2018
1280
1260
1240
1240 1226
1220
1200
1180
2016 2017 2018
Pada gambar di atas dapat dilihat terjadi peningkatan rata-rata kunjungan IGD
per bulan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Dapat
25
Terjadi fluktuasi jumlah tindakan operasi setiap bulannya pada tahun 20162018, namun
kecenderungan jumlah operasi tertinggi setiap bulannya ada pada tahun 2018.
Penurunan jumlah tindakan operasi cukup signifikan terjadi pada Agustus tahun 2017
dan pada bulan Juni tahun 2018.
150
100
50
0
2016 2017 2018
26
Gambar 10. Tren Pelayanan Pasien BPJS Kesehatan RSU Muhammadiyah
Ponorogo Tahun 2016-2018
20000
15445
15000
10324
10000
5000 4991
3362 4003
0
2016 2017 2018
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah pasien BPJS
dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, baik dalam pelayanan rawat jalan maupun
rawat inap. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada pelayanan rawat jalan pada
tahun 2018 yakni sejumlah 24.642 pasien BPJS, dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yakni sejumlah 15.445 pasien BPJS.
27
Gambar 11. Tren BOR RSU Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2016-2018
Pada gambar di atas terlihat tren Bed Occupancy Ratio (BOR) di RSU
Muhammadiyah Ponorogo pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Nilai BOR yang ideal
sesuai adalah 60-85%. Pada gambar di atas terlihat bahwa nilai BOR di RSU
Muhammadiyah Ponorogo sepanjang tahun 2016 hingga 2018 seringkali melebihi dari
nilai ideal BOR. Nilai BOR tertinggi adalah pada bulan April tahun 2018 yakni sebesar
93,9%, jauh melebihi dari nilai ideal BOR yang seharusnya.
86 ,00%
84 ,00% 82,82%
82 ,00%
79 ,72%
80 ,00%
78 ,00%
76 ,00%
2016 2017 2018
Rata-Rata BOR
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa rata-rata BOR per bulan pada tahun
2016 dan 2017 telah sesuai dengan nilai ideal BOR. Namun rata-rata nilai BOR pada
tahun 2018, yakni sebesar 86,67% melebihi nilai ideal BOR yang seharusnya 60%-85%.
28
2.3.5 Pelayanan Laboratorium dan Radiologi
Gambar 13. Tren Pelayanan Laboratorium RSU Muhammadiyah Ponorogo
Tahun 2016-2018
29
Gambar 14. Rata-Rata Pelayanan Laboratorium RSU Muhammadiyah
Ponorogo Tahun 2016-2018
1350
1300 1270
1248
1250
1200
1150
2016 2017 2018
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa rata-rata pelayanan laboratorium dari
tahun 2016 ke tahun 2017 menurun, kemudian meningkat lagi pada tahun 2018. Hal ini
menunjukkan fluktuasi jumlah pelayanan laboratorium di RSU Muhammadiyah
Ponorogo sepanjang tahun 2016 hingga tahun 2018.
30
Terjadi fluktuasi jumlah pelayanan radiologi setiap bulannya pada tahun 2016-2018,
namun kecenderungan jumlah pelayanan tertinggi setiap bulannya ada pada tahun
2018. Penurunan jumlah pelayanan radiologi secara serentak terjadi pada bulan
Februari, Juni, dan September pada tahun 2016 hingga tahun 2018.
400
300
200
100
0
2016 2017 2018
31
Gambar 17. Rekapitulasi Penerimaan Fungsional RSU Muhammadiyah
Ponorogo Tahun 2016-2018
Rp50.000.000.000
Rp40.000.000.000
Rp30.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rp10.000.000.000
Rp-
2016 2017 2018
Penerimaan Fungsional RSRp37.428.189.025Rp47.820.432.862Rp53.476.619.491
32
Tabel 4. Pengeluaran Operasional Rumah Sakit
2016 2017 2018
Uraian
% % %
Alokasi Realisasi Realisasi Alokasi Realisasi Realisasi Alokasi Realisasi Realisasi
Biaya Konsumsi OK Rp 19.068.000 Rp 39.681.000 208 Rp 41.497.050 Rp 39.572.000 95 Rp 42.481.696 Rp 62.563.000 147
Biaya Kamar Obat Rp 10.682.705.237 Rp 10.518.819.805 98 Rp 13.495.953.094 Rp 11.261.588.713 83 Rp 12.629.112.175 Rp 12.158.727.141 96
Biaya Oksigen Rp 226.296.240 Rp 261.794.100 116 Rp 258.263.100 Rp 359.016.200 139 Rp 372.675.135 Rp 416.820.200 112
Biaya Pelayanan Medis Rp 17.360.000 Rp 38.350.000 221 Rp 19.670.000 Rp 20.220.000 103 Rp Rp 0
- -
Biaya Laboratorium Rp 1.653.714.001 Rp 1.540.147.772 93 Rp 1.769.158.062 Rp 1.591.936.984 90 Rp 1.671.675.348 Rp 1.568.917.967 94
Biaya BBM Rp 55.253.367 Rp 48.018.950 87 Rp 53.639.960 Rp 49.674.850 93 Rp 53.939.380 Rp 71.004.150 132
Biaya Cyto & Rujuk Rp 20.800.793 Rp 19.987.300 96 Rp 22.121.123 Rp 20.637.250 93 Rp 22.315.993 Rp 2 3.424.400 105
Biaya Radiologi Rp 380.422.259 Rp 311.043.543 82 Rp 349.362.264 Rp 312.719.389 90 Rp 344.311.862 Rp 1 31.808.575 38
Biaya Dapur Rp 964.821.618 Rp 775.704.850 80 Rp 848.519.190 Rp 834.235.800 98 Rp 908.459.090 Rp 8 97.673.750 99
Biaya Tindakan Medik Rp 3.334.022.916 Rp 3.146.299.569 94 Rp 8.444.239.469 Rp 8.449.522.693 100 Rp 9.328.783.302 Rp 10.828.751.472 116
Biaya Gaji Karyawan Rp 4.208.158.081 Rp 4.392.608.248 104 Rp 4.965.724.491 Rp 5.007.064.155 101 Rp 5.665.473.416 Rp 5 .332.935.501 94
Biaya Utilitas Rp 669.989.526 Rp 757.161.950 113 Rp 799.262.165 Rp 8 07.384.306 101 Rp 805.066.088 Rp 8 56.746.229 106
Biaya Perawatan Rp 183.096.403 Rp 627.005.900 342 Rp 253.855.082 Rp 229.803.150 91 Rp 243.413.229 Rp 2 78.500.250 114
Biaya Diklat & Perjalanan Dinas Rp 624.016.960 Rp 312.167.550 50 Rp 640.801.600 Rp 403.145.450 91 Rp 243.413.229 Rp 2 78.500.250 114
Biaya Administrasi Umum Rp 477.608.558 Rp 2.006.914.179 420 Rp 1.540.033.966 Rp 2 .754.592.280 179 Rp 1.229.202.534 Rp 3.712.063.800 302
Biaya Akreditasi Rp 350.000.000 Rp 233.774.000 67 Rp 150.000.000 Rp 4 3.105.050 29 Rp 72.000.000 Rp 6 2.296.500 87
Biaya Rumah Tangga Rp 655.237.060 Rp 1.021.405.976 156 Rp 655.237.060 Rp 953.443.076 146 Rp 1.003.939.817 Rp 1.083.750.349 108
Biaya Kesejahteraan Karyawan Rp 1.222.441.211 Rp 2.143.991.785 175 Rp 1.499.401.500 Rp 1.958.794.687 131 Rp 1.778.418.383 Rp 1 .919.585.535 108
Biaya Promosi Rp 337.755.500 Rp 285.236.401 84 Rp 384.630.035 Rp 140.776.600 37 Rp 271.268.500 Rp 2 91.459.650 107
Biaya Dakwah Muhammadiyah Rp 230.174.800 Rp 320.581.850 139 Rp 457.265.386 Rp 373.514.079 82 Rp 446.632.500 Rp 4 61.135.847 103
37
Gambar 18. Pengeluaran Operasional RSU Muhammadiyah Ponorogo Tahun
2016-2018
35
Rp15.000.000.000
Rp10.000.000.000
Rp5.000.000.000
Berdasarkan gambar di atas terlihat alokasi dan realisasi pengeluaran
operasional RSU Muhammadiyah Ponorogo pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Pada
tahun 2016 dan 2018 jumlah dana realisasi lebih besar dibandingkan dengan dana
alokasi. Sedangkan pada tahun 2017 dana alokasi lebih besar dibandingkan dana
realisasi.
A. Pengembangan SDM
1. Sebanyak 143 karyawan dikirim untuk mengikuti pelatihan sesuai profesi dan
unit kerja serta kompetensi yang dibutuhkan RS.
2. Terlaksananya 7 pelatihan sesuai dengan tuntutan akreditasi yakni; APAR, BHD,
Cuci Tangan, Evakuasi, IHT Kegawatan Ponek, IHT Rawat Luka, IHT Snake Bite.
3. Menjalin kerjasama dengan fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah
Ponorogo sebagai lahan praktek keperawatan dan kebidanan.
4. Orientasi umum karyawan baru sebanyak 24 orang.
36
BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI
3.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Motto RSU Muhammadiyah Ponorogo Visi
RSU Muhammadiyah Ponorogo
“Terwujudnya rumah sakit yang profesional dan bermutu serta menjunjung tinggi
keselamatan pasien sebagai sarana ibadah dan dakwah”
Misi RSU Muhammadiyah Ponorogo
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dan Islami
37
Tabel 5. Telaah Faktor Penghambat dan Pendorong Pencapaian Visi Misi
Visi: Terwujudnya rumah sakit yang profesional dan bermutu serta menjunjung tinggi keselamatan pasien sebagai sarana ibadah dan
dakwah
Faktor
No Misi Permasalahan
Penghambat Pendorong
Internal: Internal:
1. Mayoritas SDM RSU 1. Keuangan RS yang sehat
Muhammadiyah (hasil audit KAP)
Ponorogo masih baru 2. Akreditasi Paripurna
dan belum berpengalaman bintang lima dari KARS
Eksternal:
1. Keberadaan rumah Eksternal:
sakit umum lain di 1. Dipercaya oleh pihak ke-3
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Kualitas pelayanan kesehatan di
1. Ponorogo (BPJS) dan oleh
secara profesional dan Islami RSU Muhammadiyah Ponorogo 2. Perubahan kebijakan masyarakat tentang
kesehatan yang sangat konsistensi pelayanan
dinamis BPJS yang baik
3. Pengendalian klaim
biaya InaCBGs yang
semakin ketat serta
adanya audit BPK dan
audit tim BPJS
Internal: Internal:
Meningkatkan mutu pelayanan secara 1. Peralatan kesehatan 1. Perluasan lahan RS yang
berkesinambungan, melalui pemenuhan Pengembangan sarana-prasana yang kurang canggih strategis sehingga
2.
sarana-prasarana serta pengembangan rumah sakit dan SDI rumah sakit untuk beberapa bidang memberikan peluang
dan kesejahteraan Sumber Daya Insani medis untuk pengembangan
2. SIMRS belum bisa RS
Visi: Terwujudnya rumah sakit yang profesional dan bermutu serta menjunjung tinggi keselamatan pasien sebagai sarana ibadah dan
dakwah
No Misi Permasalahan Faktor
38
Penghambat Pendorong
dioperasikan dengan 2. Rumah sakit
maksimal mempunyai izin yang
3. Jumlah SDM medis dan sudah diperpanjang
non-medis yang belum hingga tahun 2020
memadai dari
bagianbagian tertentu Eksternal:
4. Bangunan dan fasilitas 1. Penambahan jumlah
kamar RSU tempat tidur (TT) di RS
Muhammadiyah akan meningkatkan
Ponorogo sudah kuno jumlah pasien rawat
dan kurang layak pakai inap yang berpengaruh
5. Belum adanya program
pada peningkatan
remunerasi karyawan
pendapatan RS
yang lebih menyeluruh
dan optimal
Eksternal:
1. Belum mempunyai
dokter keluarga &
klinik pratama/utama
yang sudah berjalan
sebagai gate
keeper/PPK I RS
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Internal: Internal:
Pelayanan kesehatan yang
3. yang paripurna melalui pendekatan medis 1. Respon time visite dokter 1. Penambahan fasilitas
berfokus pada pasien
dan spiritual yang berfokus pada dan pelayanan pelayanan penunjang
Visi: Terwujudnya rumah sakit yang profesional dan bermutu serta menjunjung tinggi keselamatan pasien sebagai sarana ibadah dan
dakwah
Faktor
No Misi Permasalahan
Penghambat Pendorong
39
keselamatan pasien sekaligus sebagai poli belum optimal di gedung baru
media dakwah amar ma’ruf nahi Eksternal: 2. Selisih tarif RS dengan
munkar 1. Kenaikan biaya akibat tarif InaCBGs selalu
inflasi masih cukup tinggi positif
Eksternal:
1. Pangsa pasar yang luas
serta letak yang strategis
sehingga berpeluang
mendapatkan customer
yang banyak
2. Peningkatan jumlah
pasien rawat jalan
dengan adanya
penambahan dokter
spesialis untuk penyakit
dalam dan paru
3. Networking (jaringan)
yang kuat antara RS
Muhammadiyah/Aisyiy
ah se-Jawa Timur
40
3.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah salah satu metoda analisa yang dilakukan dengan
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang secara sistematis dapat
menentukan status posisi rumah sakit saat ini. Adapun faktor internal meliputi strength
(kekuatan) dan weakness (kelemahan), serta faktor eksternal meliputi opportunity
(peluang) dan threat (ancaman) yang mempengaruhi perkembangan kinerja organisasi
(rumah sakit).
Berdasarkan telaah visi dan misi RSU Muhammadiyah Ponorogo di atas, maka
faktor-faktor penghambat dan pendorong atas permasalahan yang terjadi di rumah sakit
dapat diidentifikasi sebagai berikut.
41
3. Penambahan jumlah tempat tidur (TT) yang semakin ketat serta adanya audit
di RS akan meningkatkan jumlah BPK dan audit tim BPJS
pasien rawat inap yang berpengaruh 5. Belum mempunyai dokter keluarga &
pada peningkatan pendapatan RS klinik pratama/utama yang sudah
4. Peningkatan jumlah pasien rawat jalan berjalan sebagai gate keeper/PPK I RS
dengan adanya penambahan dokter
spesialis untuk penyakit dalam dan
paru
5. Networking (jaringan) yang kuat antara
RS Muhammadiyah/Aisyiyah
se-Jawa Timur
3.4 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan posisi total nilai peluang,
ancaman, kekuatan, dan kelemahan untuk mendapatkan posisi bersaing RSU
Muhammadiyah Ponorogo: 1. Identifikasi faktor internal dan eksternal
42
Tahap ini hampir sama dengan tahap sebelumnya. Hanya saja yang dihitung
adalah perhitungan komulatif dari variabel faktor eksternal yang telah didapatkan dari
hasil perkalian bobot dengan nilai.
43
7 Respon time visite dokter dan pelayanan 0,05 -2 -0,1
poli belum optimal -0,4 (x)
Opportunity (Peluang)
1 Dipercaya oleh pihak ke-3 (BPJS) dan oleh 0,1 4 0,4
masyarakat tentang konsistensi pelayanan
BPJS yang baik
2 Pangsa pasar yang luas serta letak yang 0,1 3 0,3
strategis sehingga berpeluang
mendapatkan customer yang banyak
3 Penambahan jumlah tempat tidur (TT) di 0,15 3 0,45
RS akan meningkatkan jumlah pasien
rawat inap yang berpengaruh pada
peningkatan pendapatan RS
4 Peningkatan jumlah pasien rawat jalan 0,1 3 0,3
dengan adanya penambahan dokter
spesialis untuk penyakit dalam dan paru
O
WO SO
KUADRAN III KUADRAN I
(-0.4, 0.3)
0.3
-0.4
WS
44
WT ST
KUADRAN IV
KUADRAN II
T
45
2. Peningkatan kualitas mutu fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit, dengan
cara:
a. Pengembangan dan pembangunan gedung RSU Muhammadiyah
Ponorogo
46
BAB IV PROGRAM KERJA STRATEGIS
Tabel 8. Rencana Strategis Klinik PKU Muhammadiyah BERBAH 2021-2025
RENCANA STRATEGIS
RENCANA STRATEGIS Klinik PKU Muhammadiyah BERBAH DALAM PERSPEKTIF BALANCE SCORE CARD TAHUN 2021 - 2025
A. PERSPEKTIF SDI
TEMA TUJUAN UKURAN PEMICU UKURAN HASIL TARGET INISIATIF RINCIAN INISIATIF PEMICU TAHUN KE-
STRATEGIK KERJA 1 2 3 4 5
1
A. Adanya peraturan 1. SDI yang disiplin 1. Keterlibatan SDI dalam a) Gerakan disiplin Penerapan disiplin: Direktur, √ √√ √√
karyawan terhadap kegiatan diluar Presensi, Cuti dan ijin kerja, MPKU
SDI
. Loyalitas
terselesaikan.
. Meningkatkan loyalitas SDI terhadap RSU
√ √√ √√
I √ √√ √√
B. Adanya 2. Keterlibatan √ √√ √√
kegiatan diluar SDI dalam
jobdesnya pembinaan
karyawan dan Koordinasi dengan penanggung Direktur, √ √√ √√
kegiatan jawab kegiatan MPKU
C. Pembinaan Persyarikatan Melaksanakan kegiatan Pembekalan seluruh karyawan Direktur, √ √√ √√
karyawan yang pembinaan karyawan & minimal sekali/th MPKU
berkesinam koordinasi dengan Menyusun struktur Direktur, √ √√ √√
bungan persyarikatan MPKU
organisasi Klinik yang baru
Pembekalan struktural minimal Direktur, √ √√ √√
sekali/th MPKU
√ √√ √√
47
Melibatkan karyawan dalam Direktur, √ √√ √√
kegiatan Persyarikatan MPKU
D. Kesejahteraan 3. Kesejahteraan Menaikkan gaji karyawan Menaikkan gaji karyawan sesuai Direktur, √ √√ √√
Karyawan karyawan sesuai kemampuan kemampuan Klinik/Minimal UMK MPKU
meningkat Klinik/Minimal UMK
√ √√ √√
Seragam Direktur, √ √√
MPKU
E. Adanya reward & 4. Produktifitas Melaksanakan supervisi, Pembentukan Tim Supervisi dan Direktur, √ √ √
punishment meningkat evaluasi kinerja dan tindak pelaksanaan serta evaluasi MPKU
lanjut
F. Adanya Jumlah SDM yang Jumlah SDI 75% sesuai Rekruitmen tenaga • Rapat terkait pola ketenagaan Direktur √ √ √ √
rekruitmen sesuai dengan dengan standar • Pengajuan kepada direktur
karyawan baru beban kerja kebutuhan (1 asisten • Pelaksanaan rekruitmen
apoteker, 4 dokter, 4
perawat, 1
analis, 2 petugas admin, 1 CS)
A. Adanya standar 1. SDI sesuai standar 1. 75% SDI sesuai standar a) Mengadakan pendidikan Melaksanakan Diklat sesuai Direktur √ √ √ √
kompetensi kompetensi kompetensi dan pelatihan karyawan kebutuhan bekerjasama dengan
SDI AUMKES lain
48
Membuat pedoman manajemen
2
kompetensi
1. Meningkatkan
b) Melakukan perekrutan Direktur √
sesuai standar
profesionalisme SDI
karyawan baru sesuai SDI.
standar kompetensi
SDI
Profesionalisme
.
B. Adanya Job 2. Pelaksanaan Job 2. Pelaksanaan jobdes Evaluasi pelaksanaan Job Pelaksanaan supervisi oleh Direktur √
Description Desc 100% Desc dan tindak lanjut Direktur dan MPKU
C. Program 3. Kualitas dan 3. Kualitas SDI 75%, Sama dengan point (a) dan √
Pengembanga kuantitas SDI kuantitas SDI (b)
n SDI meningkat sesuai dengan
standar
Ketenagaan Klinik
Pratama Rawat
Jalan
49
B. PERSPEKTIF INTERNAL PROSES
Misi:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang Islami sebagai sarana dakwah
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dan bermutu
Pembuatan,
1.Memberikan pelayanan kesehatan
A. Adanya standar 1. Pelayanan sesuai dengan 1. Pelayanan sesuai a) Pembuatan, pelaksanaan Direktur, √√ √ √ √
sesuai dengan tuntunan islam
pelayanan standar yang islami dengan standar dan evaluasi standar pelaksanaan, dan MPKU
kesehatan yang islami 90% pelayanan kesehatan evaluasi standar
Islami
. Pelayanan yang
√√ √ √ √
50
2
(
A. Adanya standar 1. Pelayanan sesuai dengan 1. 100% sesuai standar Penyempurnaan evaluasi serta Direktur, √√ √ √ √
Pelayanan standar pelayanan medis tindak lanjut standar MPKU
Medis pelayanan medik
2. Seluruh kebutuhan 2. 90% terpenuhi
Paripurna
. Pelayanan yang
. paripurna
2 Memberikan
pasien tercukupi di
rehabilitatif)
promotif, preventif,
dalam Klinik
sebesar 30%;
Peningkatan jenis
kuratif
50%
dan yang
c) √√ √ √ √
√√ √ √ √
51
g) Pelayanan Promosi Direktur √√ √ √ √
Kesehatan & pendidikan
pasien yg continue dan
berkesinambungan baik
didalam maupun diluar
klinik (berbasis
komunitas) Prolanis
3
3
A. Adanya SOP/ 1. Kesesuaian antara a) Pembuatan standar Direktur √√ √ √ √
Standar pelaksanaan dengan pelayanan:
Pelayanan SOP - Membuat dan merevisi
bermutu
. Pelayanan yang
melaksanakan
- Evaluasi & tindak lanjut
√√ √ √ √
√√ √ √ √
Studi banding direktur √√ √ √ √
√√ √ √ √
√√ √ √ √
e) Optimalisasi SIM Klinik System SIM Klinik Direktur √√ √ √ √
3. standarisasi laporan Menjaga akuntabilitas laporan Pelatihan laporan Direktur dan √ √ √ √ √
keuangan keuangan admin
keuangan
52
C.
53
C. PERSPEKTIF CUSTOMER
Misi: Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan
TAHUN KE-
TEMA UKURAN PEMICU
TUJUAN UKURAN HASIL TARGET INISIATIF RINCIAN INISIATIF PEMICU
STRATEGIK KERJA
1 2 3 4 5
1. Memenuhi kebutuhan pelanggan A. Penambahan 1. Meningkatnya 1. Terjalinnya a) Strategi Humas & Direktur, √ √ √ √ √
market share jumlah pelanggan kerjasama dengan Pemasaran (baik secara mandiri atau kerjasama MPKU,
institusi yang baru/ dengan instansi lain), seperti Baksos,
tahun
seluruh
Seminar free, milad, dll.
karyawan
Revitalisasi promosi melalui media Direktur, √ √ √ √ √
sosisal, media elektronik seperti radio
2. Jumlah kunjungan √√ √ √ √
meningkat: Rawat
√√ √ √ √
jalan pasien
umum 10%
pertahun, kapitasi Direktur √√ √ √ √
naik 30 peserta
perbulan. Mengoptimalkan kotak saran Direktur √√ √ √ √
Kunjungan ANC,
Direktur √√ √ √ √
Nifas dan KB 20
pasien perbulan
√√ √ √ √
54
B. Pelayanan 1. 80 – 95% pelanggan √√ √ √ √
berorientasi pada puas
kebutuhan √√ √ √ √
pelanggan
55
D. PERSPEKTIF FINANSIAL
Misi: Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
TAHUN KE-
TEMA UKURAN PEMICU
TUJUAN UKURAN HASIL TARGET INISIATIF RINCIAN INISIATIF PEMICU
STRATEGIK KERJA 1 2 3 4 5
Penentuan produk
Pelayanan Terjangkau
Survey kebutuhan √ √ √ √
pelanggan
Study kelayakan √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
d) Intensifikasi produk √ √ √ √ √
2. √ √ √ √ √
56
3. Cash Flow lancar
57
2
akat
TerjangkauOLehMasyar
Yang
. Pelayanan
B. Tariff yang rasional 2. Tariff dapat Membuat kebijakan tentang Membuat kebijakan √ √ √ √ √
diterima oleh kategori pasien dengan tariff tentang kategori
seluruh lapisan khusus (Pondok pesantren pasien dengan tarif
masyarakat tetangga, Panti asuhan, khusus:
keanggotaan Pondok Pesantren
Muhammadiyah, tidak Tetangga
mampu, korban bencana, dll) Panti Asuhan
Keanggotaan
Muhammadiyah
Pasien tidak mampu
3. √ √ √ √ √
58