SISTIM SWAKELOLA
a. RS menyelenggarakan makanan seluruhnya sendiri
b. Instalasi Gizi brtanggung jawab terhadap seluruh proses penyelenggaran
makanan
c. Sumber daya ( SDM, Biaya, Metode, Sarana, Prasarana ) bersumber dari RS
SISTEM OUT SOURCHING
a FULL OUTSOURCHING Seluruh penyelenggaraan makanan menggunakan
jasa penyedia tataboga. Dietisen RS bersifat sebagai penilai kualitas dan
kuantitas hasil produksi makanan.
b. SEMI OUTSOURCHING - Penyedia Jasa Boga menggunakan sarana,
prasarana, dan tenaga milik RS untuk menyelenggarakan makanan.
Dietisen berfungsi sebagai perencana menu, penentuan standar, pemesan,
penilai kualitas dan kuantitas, dengan standar yang ditentukan RS.
SISTEM KOMBINASI - Penyedia Jasa Boga menggunakan sebagaian Sistem &
fasilitas penyelenggaran makanan RS ( Penyelenggaraan makanan pasien VIP atau
Penyelenggaraan makanan pegawai ) tergantung dari kebutuhan RS.
DASAR – DASAR
PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT
( PGRS – PerMenKes 78 ,DepKes RI , 2013 )
Pengertian Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah,
melakukan assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang
berlaku
Tujuan dan Manfaat Akreditasi Rumah Sakit diantaranya :
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang
bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
2. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih
efisien.
3. Menciptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif untuk penyembuhan,
pengobatan dan perawatan pasien.
4. Mendengarkan pasien dan keluarga.
5. Menghormati hak-hak pasien serta melibatkan merek adalah proses perawatan.
6. Memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat atas
pemberian pelayanan kesehatan
Penyelenggara :
1. KARS ( Komisi Akreditasi Rumah Sakit -- Nasional
2. JCI ( Joint Commision Intenasional -- Internasional
STANDART AKREDITASI INTERNASIONAL
( JCI )
TERKAIT PENYELENGGARAAN MAKANAN
LUNCH DC IF PA T TP A DC IF PA T NI
MFK 2 EP 1 –Ada rencana tertulis yang mencakup : Keamanan dan keselamatan, bahan berbahaya, manajemen emergensi,
pengamanan kebakaran, peralatan medis dan sistem utilitas. Ex : Pedoman, panduan, SPO, Program Kerja,, jadwal, Monev.
FK 4.1 EP 1 –RS me mpunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik terkini dan akurat yang didokumentasikan. Ex : Laporan
pengajuan dan perbaikan sarana dan prasarana, ( baik dari IPSRS, ISP dan K3 –ronde EOC/lainnya
MFK 4.1 EP 2 –RS mempunyai rencana mengurangi risiko yang nyata berdasarkan pemeriksaan tersebut. Ex : Ada perencanaan,
ada dokumen foto proses sebelum dan sesudah perbaikan, proses perbaikan dan anggaran.
MFK 5 .1 EP 1 –RS mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya & mempunyai daftar Terbaru/Mutakhir Dari Bahan
Berbahaya Tersebut Di RS. Ex : Ada proses permintaan daftar/keberadaan B3 dari setiap satker, rekapitulasi data oleh K3 dan
denah B3
MFK 7 2. EP 2.5 –Staf dilatih untuk berpartisipasi dalam perencanaan pengamanan kebakaran dan asap. Ex : Ada SK Regu
Keselamatan, Organisasi darurat gedung dan RS, Program pelatihan staf yang bekerjasama dengan diklit.
MFK 7.3 EP 1 –RS membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk larangan merokok. Ex : Ada Regulasi peraturan tentang
larangan merokok, ada SK Dirut, Ada SPO pemantauan kepatuhan larangan merokok dan Surat Edaran serta patroli larangan
merokok.
MFK 2, EP 2 –Kebijakan atau prosedur yang mengatur pengaturan setiap produk dan peralatan yang dalam proses penarikan
kembali. Ex : Ada SK Dirut dan regulasi lainnya
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
(FMS / MFK )
TEKAIT PENYELENGGARAAN MAKANAN