Anda di halaman 1dari 6

SOAL UAS ETIKA PROFESI 2018 GENAP

Amilia Yuni Damayanti, S.Gz., M.Gizi

Sebuah restoran bakso “G” terkenal di Ponorogo melakukan pengujian sistimatik untuk
mengetahui bahwa barang yang diproduksi telah dijamin kehalalannya secara konsisten.
Kemudian setelah melalui proses panjang, Bakso “G” mendapat bukti kehalalan produknya
dengan labelisasi halal di restoran tersebut.
1. Lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikasi halal adalah
a. MUI ( LPPOM MUI)
b. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
c. Kementerian kesehatan
d. MPR
2. Undang-undang dasar Republik Indonesia yang berisi tentang system jaminan halal adalah
a. UU 3 th 2010
b. UU 31 th 2012
c. UU 30 th 2013
d. UU 33 th 2014
3. Pengakuan kehalalan suatu produk yang diterbitkan oleh BPJPH berdasarkan fatwa halal
tertulis yang dikeluarkan oleh MUI disebut
a. LPH
b. Sertifikat halal
c. Auditor halal
d. Label halal
4. Tanda kehalalan produk yang ditetapkan oleh BPJPH dan berlaku nasional disebut
a. LPH
b. Sertifikat halal
c. Auditor halal
d. Label halal

5. Lembaga yang berhak meberi label halal pada suatu produk disebut
a. MUI ( LPPOM MUI)
b. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
c. Kementerian kesehatan
d. MPR
6. Produk pangan, obat, kosmetika dan barang gunaan lainnya yang beredar di Indonesia wajib
bersertifikat halal. Standar rujukan internasional dalam system jaminan halal adalah
a. UUD 1945
b. ISO 2000
c. BPJPH
d. HAS 23000
7. Salah satu bentuk kerjasama antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
dengan MUI
a. Sertifikasi Auditor Halal
b. Pemeriksaan dan/atau pengujian Produk
c. Akreditasi LPH
d. Kerjasaam lainnya
Di rumah sakit C sistem pembelian bahan makanannya adalah sistem lelang dan menggunakan
spesifikasi bahan makanan yang telah disepakati antara pihak rumah sakit dan rekanan bahan
makanan.Pada hari senin kemarin saudara sebagai ahli gizi yang bekerja di bagian penerimaan
bahan makanan menemukan jeruk dan apel yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Jeruk ada
yang asam seharusnya manis dan isinya 6 - 7 buah/kg sedangkan apelada yang busuk sedikit
seharusnya tidak ada yang busuk dan isinya 4 – 5 buah/kg.
8. Bagaimana sikap dan tindakan saudara dengan adanya kasus jeruk dan apel tersebut
a. Tidak menerima BM yang diberikan dan meminta ganti bahan tersebut sesuai dengan
spesifikasi
b. Menerima bahan tersebut kemudian tidak diberikan kepada pasien
c. Tidak menerima BM yang diberikan dan tidak meminta ganti bahan
d. Menerima dan kemudian mengganti rekanan
9. Sebutkan kompetensi ahli gizi yang sesuai untuk kasus di atas
a. Berpartisipasi dalam proses penataan dan pengembangan organisasi
b. Ikut serta dalam penyusunan dan rencana operasional dan anggaran institusi
c. Berpartisipasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi
d. Mengawasi perbaikan mutu pelayanan gizi dalam rangka meningkatkan kepuasan
pelanggan
Ny. X datang berkonsultasi kepada dokter di sebuah Rumah Sakit Budi Asih. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik dan laboratorium ternyata Ny. X menderita penyakit DM karena faktor risiko
obesitas. Ny. X mempunyai BB 69 kg, TB 155 cm. Dokter kemudian merujuk Ny. X kepada ahli
gizi untuk berkonsultasi tentang dietnya dan dokter memberikan diet DD3. Ahli gizi kemudian
melakukan anamnesis dan pengkajian, kasus ternyata dapat di simpulkan bahwa Ny. X lebih
tepat diberikan diet DD4.
10. Bagaimana sikap dan tindakan saudari sebagai ahli gizi dengan adanya kasus tersebut
a. Memberikan masukan kepada dokter tentang preskripsi diet yang terbaik untuk pasien
yang disertai alasan logis dan tepat sesuai kondisi pasien
b. Melakukan perubahan diet tanpa memberi tahu kepada dokter
c. Memberikan diet sesuai saran dokter
d. Menyerahkan pasien kepada dokter
11. Sebutkan kompetensi ahli gizi yang sesuai untuk kasus di atas
a. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan profesi.
b. Memberikan pendidikan gizi dalam praktek kegizian.
c. Merujuk pasien/klien kepada professional N/D atau disiplin lain bila diluar
kemampuan/kewenangan
d. Berpartisipasi dalam pendayagunaan sumber daya manusia
Seorang ahli gizi yang bekerja di Rumah Sakit Swasta bertugas diruang perawatan intensif (ICU)
merawat seorang pasien kritis yang mendapat makanan lewat sonde (NGT) sebanyak 6 kali
pemberian dalam sehari. Setelah 3 hari dirawat pasien meninggal dunia, kebetulan pada saat
pasien meninggal ahli gizi sedang tidak bertugas. Dokter menyatakan pasien meninggal karena
“overfeeding”. Maka dilakukan penelitian secara mendalam dan ternyata penyebabnya adalah
karena makanan sonde diberikan lebih dari 7 kali, sehingga terjadi keadaan yang fatal tersebut.
12. Bagaimana sikap dan tindakan saudari sebagai ahli gizi dengan adanya kasus tersebut
a. Meminta maaf kepada keluarga dan menganalisis penyebab overfeeding
b. Menyalahkan dokter dan menganalisis penyebab overfeeding
c. Menyalahkan perawat yang bertugas dan menganalisis penyebab overfeeding
d. Cuci tangan tentang masalah tersebut
13. Sebutkan kompetensi ahli gizi yang sesuai untuk kasus di atas
a. Merujuk pasien/klien kepada professional N/D atau disiplin lain bila diluar
kemampuan/kewenangan.
b. Menggunakan tekonologi mutakhir untuk kegiatan komunikasi dan informasi.
c. Memberikan pendidikan gizi dalam praktek kegizian.
d. Mengawasi pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok sasaran tertentu
Di sebuah instalasi gizi terdapat antrian yang begitu panjang. Untuk mengoptimalkan konseling
gizi terhadap seluruh pasien maka, konsultasi dibatasi 5-30 menit per orang. Ternyata, pada
antrian ke-3 sang konsultan bertemu dengan teman lama yang juga ingin berkonsultasi sehingga
terjadilah percakapan yang begitu panjang dimana memakan waktu hampir 2 jam.
14. Berdasarkan kasus di atas, pelanggaran kode etik ahli gizi berkenaan dengan prinsip- prinsip
umum adalah
a. Ahli gizi wajib menjunjung tinggi nama baik profesi gizi, dengan menunjukkan sikap,
perilaku, dan budi luhur, serta tidak mementingkan kepentingan pribadi
b. Ahli gizi berkewajiban untuk senantiasa berusaha menjadi pendidik rakyat yang
sebenarnya.
c. Ahli gizi dalam bekerjasama dengan para profesional lain, baik di bidang kesehatan
maupun lainnya, berkewajiban untuk senantiasa memelihara pengertian yang sebaik-
baiknya.
d. Ahli gizi dalam menjalankan profesinya, berkewajiban untuk senantiasa berdasarkan
prinsip keilmuan, informasi terkini
15. Berdasarkan kasus di atas, pelanggaran kode etik ahli gizi berkenaan dengan kewajiban
terhadap klien adalah
a. Menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat.
b. Menghormati, menghargai, tidak mendiskriminasikan.
c. Memberikan pelayanan gizi.
d. Memberikan informasi yang tepat, jelas dan apabila tidak mampu senantiasa
berkonsultasi.
16. Sebuah penelitian harus dapat dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama
atau berbeda. Hal tersebut merupakan etika penelitian
a. Teliti
b. Penalaran logis
c. Verifikasi
d. Legalita
17. Seorang peneliti harus memahami dan mematuhi peraturan institusional dan kebijakan
pemerintah yang terkait dengan penelitiannya. Hal tersebut merupakan etika penelitian
a. Teliti
b. Penalaran logis
c. Verifikasi
d. Legalitas
Ahli gizi Nn. A dalam menjalankan profesinya, tidak dapat menunjukkan secara akurat
kualifikasi dan kepercayaan profesionalismenya, dengan mengacu bahwa sertifikasi praktik
pelayanan gizi tersebut asli dan masih berlaku serta didapat melalui komisi registrasi yang
ditunjuk oleh organisasi profesi.
18. Bila ahli gizi tidak bisa menunjukkan seperti yang dimaksud di atas, ahli gizi tersebut
a. Dipenjara
b. Diberikan teguran lisan
c. Tidak diperbolehkan melakukan praktik profesinya
d. Dipecat dari pekerjaannya
19. Memelihara hubungan persahabatan yang harmonis merupakan kewajiban ahli gizi kepada
a. Diri semdiri
b. Mitra kerja
c. Klien
d. Masyarakat
20. Melakukan pengawasan pangan dan gizi merupakan kewajiban ahli gizi kepada
a. Diri semdiri
b. Mitra kerja
c. Klien
d. Masyarakat
21. Nn. A selalu membuat informed concent saat melakukan penelitian. Informed concent dibuat
dengan tujuan agar tidak melanggar 4 prinsip dasar penelitian, yaitu
a. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and
confidentiality)
c. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits)
22. Salah satu bentuk keadilan dan inklusifitas dalam etika penelitian dilakukan dengan cara
a. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan
prosedur penelitian.
b. Membuat informed concent
c. Menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas
responden
d. Penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan
23. Salah satu bentuk penghormatan terhadap privasi dan kerahasiaan subjek penelitian dalam
etika penelitian dilakukan dengan cara
a. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan
prosedur penelitian.
b. Membuat informed concent
c. Menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas
responden
d. Penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan
24. Dalam penelitian Tn. M mencantumkan hasil penelitian peneliti lain dalam tesisnya, akan
tetapi tidak mencantumkan sumber sitasi dalam tesisnya. Tindakan tersebut tergolong
melanggar etika penelitian yang masuk dalam kelompok
a. Plagiarism
b. Nonmaleficence
c. Menghormati privasi subyek penelitian
d. Respect for human dignity
25. Salah satu factor yang mendorong plagiarism adalah
a. Tekanan formal dan informal pada peneliti untuk melakukan publikasi
b. Tingginya pengetahuan mengenai seberapa jauh peminjaman ide diperbolehkan
c. Sistem yang memudahkan tindakan perlawanan terhadap plagiarisme
d. Tidak melanggar hukum
26. Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang
harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar. Berdasarkan pernyataan
tersebut norma agama dalam masyarakat memiliki fungsi
a. Penyelamat
b. Perdamaian
c. Pemupuk rasa solidaritas
d. Edukatif (pendidikan)
27. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial
seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Berdasarkan
pernyataan tersebut norma agama dalam masyarakat memiliki fungsi
a. Penyelamat
b. Perdamaian
c. Pemupuk rasa solidaritas
d. Edukatif (pendidikan)
28. Bagaimanakah bentuk interaksi antara etika dan agama
a. Etika dapat menggantikan agama dan tidak bertentangan dengan agama.
b. Etika diperlukan oleh agama.
c. Agama tidak hanya memberi petunjuk moral, tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip
etis.
d. Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral, dimana pemeluk
Agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya.
29. Perbedaan antara etika dan agama yaitu
a. Agama merupakan suatu kepercayaan pengabdian/penghambaan yang berdasarkan syarat
dan cara yang diatur oleh agama itu sendiri kepada Tuhan-nya.
b. Etika adalah suatu kepercayaan yang mengandung pengabdian.
c. Agama (Islam) itu bersumber dari satu sumber Tuhan
d. Etika bersumber dari bermacam-macam jenis sumbernya, antara lain sumbernya berasal
dari pemikiran manusia (argumentasi rasional) yang sesuai dengan aliran masing-masing.
30. Ciri profesi ahli gizi yang professional adalah
a. Memiliki sikap berorientasi ke depan
b. Mencapai profesi dengan pendidikan non formal
c. Tergantung kepada orang lain
d. Sulit menganalisis suatu masalah

Anda mungkin juga menyukai