Anda di halaman 1dari 27

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
taufik serta hidayah Nya sehingga Pedoman Pengorganisasian IPI ini
telah selesai kami susun. . Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Perawatan Intensif ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
terbentuknya sebuah Pengorganisasian Instalasi Perawatan Intensif.
Saran dan kritikan sangat kami harapkan untuk perbaikannya, akhirnya
kami ucapkan banyakterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu secara langsung ataupun tidak langsung

Mojokerto,

Penyunsun

1
DAFTAR ISI
Halaman
Prakata ...............................................................................................................
i
Daftar Isi..............................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................
3
BAB II : GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT...........................................
5
BAB III : VISI, MISI, MOTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT ..................................................................................................
7
BAB IV : STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT................................
9
BAB V : STRUKTUR ORKGANISASI IPI...................................................
10
BAB VI : URAIAN JABATAN......................................................................
11
BAB VII : TATA HUBUNGAN KERJA..........................................................
20
BAB VIII : POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.............
21
BAB IX : KEGIATAN ORIENTASI...............................................................
26
BAB X : PERTEMUAN / RAPAT................................................................
27
BAB XI : Lampiran 1 : Keputusan Direktur RSU KARTINI Mojosari
PELAPORAN Mojokerto
....................................................................................................
Nomor :
28 Tanggal :

2
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI PERAWATAN INTENSIF (IPI)

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam otonomi daerah saat ini dimana daerah mempunyai urusan-
urusan wajib dan pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah, maka setiap daerah mempunyai keinginan untuk
memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, memberdayakan
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya disemua aspek kehidupan
masyarakat. Salah satu urusan yang menjadi urusan wajib yang diamanatkan
kepada Pemerintah Daerah adalah urusan kesehatan.

Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan,


diperlukan dukungan Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh. Di Indonesia
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah ditetapkan pada tahun 2004.
Disamping Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang nomor 23 tahun
1992 tentyang Kesehatan, SKN telah berperan berperan besar sebagai
acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan jangka Menengah
(RJPMN). Disamping itu SKN juga berperan sebagai acuan dalam
penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan
pembangunan kesehatan.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan pelayanan yang


melibatkan banyak unit kerja dan berbagai keahlian yang ada. Untuk itu
diperlukan pengorganisasian yang lebih terarah, efisien dan efektif serta
mendapat dukungan lintas unit kerja. Agar penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di masing-masing unit kerja dapat dilaksanakan sejalan dengan
tujuan RSU KARTINI Mojosari Mojokerto yang hendak dicapai, perlu adanya
Pedoman Pengorganisasian pada unit kerja sehingga dapat menjadi
panduan dalam penataan RSU KARTINI Mojokerto secara keseluruhan.

3
Rumah Sakit Umum KARTINI Mojosari Mojokerto memiliki berbagai
macam produk layanan yang terbagi dalam berbagai instalasi dan Unit. Salah
satunya adalah Instalasi Intensif.

Pelayanan Intensif harus diselenggarakan secara baik dengan


memenuhi kriteria ketenagaan yang memadai untuk menunjang pelayanan
yang menjamin keselamatan pasien. Pada dasarnya kegiatan Intensif harus
dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman
yang memadai serta memperoleh kewenangan untuk melaksanakan kegiatan
di bidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya.

Informasi dan alur pelayanan menggambarkan hubungan kerja


melalui garis kewenangan dan tanggung jawab, komunikasi dan alur kerja
dari pelayanan Intensif. Hal ini akan menjamin masing-masing pengertian
mengenai tugas dan fungsi yang diharapkan. Oleh karena itu, disusunlah
buku pedoman pengorganisasian Instalasi Pelayanan Intensif ini sebagai
acuan bagi staf dan pelaksana di Instalasi Pelayanan Intensif,maupun unit
terkait lainnya yang berada di Rumah Sakit.

2. Maksud dan Tujuan


Pedoman Teknis Pengorganisasian Instalasi Pelayanan Intensif ini
dimaksudkan guna memberikan panduan manajemen RSU KARTINI Mojosari
Mojokerto dalam penataan kelembagaan organisasi dan tatalaksana di
lingkungan rumah sakit.
a. Tujuan Umum:
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan yang sesuai standart pelayanan yang di tetapkan
perundangan dimana pasien safety sebagai prioritas utama.
b. Tujuan Khusus :
1. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan Intensif dalam memberikan
pelayanan yang bermutu dan profesional sesuai standart pelayanan
2. Memberikan pelayanan yang aman (safety)
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standart pelayanan..

4
BAB II

GAMBARAN UMUM RSU KARTINI MOJOSARI MOJOKERTO

Seiring dengan tuntutan pelayanan di era globalisasi yang kompetitif,


telah membawa dampak perubahan yang sangat cepat dan kompleks, sehingga
Rumah Sakit Pemerintah Daerah dituntut untuk menjadi lembaga yang dapat
menerapkan prinsip bisnis dengan tidak melanggar norma-norma etika profesi
dan tetap melindungi orang miskin (socio-economic).
Disamping itu kemampuan untuk bersaing yang bersifat global antar
Rumah Sakit baik terhadap sesama Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta
merupakan salah satu strategi untuk tetap bertahan dan berkembang. Tanpa
pengembangan yang bertumpu pada mutu, sebuah Rumah Sakit akan terus
menurun kinerjanya dan akhirnya terpuruk.

RSU KARTINI Mojosari Mojokerto merupakan Rumah Sakit swasta yang


di akusisi oleh metro hospital group mulai tanggal yang sebelumnya
merupakan rumah sakit swasta milik pribadi mulai

RSU KARTINI Mojosari berlokasi di Jalan Airlangga no. 137 Mojosari


Kabupaten Mojokerto yang terletak di daerah padat penduduk serta dekat
dengan daerah perdagangan. RSU KARTINI menyediakan berbagai fasilitas
untuk perawatan kesehatan dengan dukungan teknologi kedokteran yang
modern serta tim medis yang profesional dan memiliki keahlian di bidangnya.

Pelayanan rawat inap RSU KARTINI siap menerima penderita sepanjang


24 jam sehari dengan dukungan dokter serta paramedis yang terlatih, dimana
penderita akan mendapatkan perawatan profesional dari dokter dan paramedis
Rumah Sakit. Fasilitas rawat inap RSU KARTINI terdiri dari Ruang Pohon 1,
pohon 2,vk, dan neonatus

Kapasitas 214 TT yang terdiri dari VIP, Kelas Utama, Kelas I, II dan III,
merupakan alternatif pilihan sesuai kemampuan masing –masing. Dengan
dukungan 464 tenaga, baik medis, paramedis maupun non medis.

Fasilitas pelayanan rawat jalan meliputi: Medical Check Up, Poliklinik


Penyakit Dalam, Poliklinik Jantung, Poliklinik Orthopedi, Poliklinik Mata, Poliklinik

5
Syaraf, Poliklinik Kandungan, Poliklinik Gizi, Poliklinik Paru, Poliklinik Anak,
Poliklinik Gigi, Poliklinik Kulit dan Kelamin,Poliklinik Rehabilitasi Medis,
pelayanan Intensif, Laboratorium, Radiologi (USG, CT-Scan dan X-foto),
Pelayanan Bank darah, Pelayanan Gawat Darurat (IGD) 24 jam dan Pelayanan
Obat (Apotek ) 24 jam.

6
BAB III

VISI, MISI, MOTTO, DAN KEBIJAKAN MUTU

RSU KARTINI

1. Visi RSU KARTINI


Pada hakekatnya membentuk visi organisasi adalah menggali gambaran bersama
tentang masa depan ideal yang hendak diwujudkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus digali bersama,
sehingga visi menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen organisasi dan
pihak – pihak yang terkait dengan upayan mewujudkan visi tersebut. Visi yang tepat
bagi masa depan suatu organisasi diharapkan akan mampu menjadi akselerator bagi
upaya peningkatan kinerja organisasi.
Dengan memperhatikan arti dan makna tersebut maka ditetapkan visi RSU
KARTINI MOJOSARI dr. Soekandar adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Masyrakat Yang Berorientasi Pada Mutu Dan Harga Terjangkau”.

2. Misi RSU KARTINI


Setiap satuan organisasi harus memastikan agar visi yang telah ditetapkan
bersama dapat diupayakan perwujudannya. Untuk kepentingan itu harus disusun suatu
tahapan yang secara umum akan terbagi kedalam dua tahapan yakni apa yang hendak
dicapai dan bagaimana upaya untuk mencapainya. Salah satu unsur dalam tahapan
tersebut adalah penetapan misi organisasi. Misi RSU KARTINI adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat;
2. Mendayagunakan sumber daya Rumah Sakit sebagi upaya pelayanan kepada
masyarakat yang optimal;
3. Memperluas jangkauan pelayanan Rumah Sakit;
4. Mengelola Rumah Sakit dengan prinsip Sosio-Ekonomi secara efektif dan efisien.

3. Motto RSU KARTINI


Motto RSU KARTINI adalah “Kami Bangga Melayani Anda”.

4. Kebijakan Mutu RSU KARTINI


Direktur RSU KARTINI menetapkan Kebijakan Mutu yang sesuai dengan visi /
tujuan RSU KARTINI dan mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan
memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu. Kebijakan mutu senantiasa

7
dikomunikasikan agar dipahami dan ditinjau agar terus – menerus sesuai. Kebijakan
Mutu RSU Kartini AIN Adalah:
“RSU KARTINI bertekad memberikan pelayanan terbaik dengan
menyelenggarakan kesehatan rujukan tingkat lanjut meliputi, pelayanan, promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara adil tidak diskriminatif, transparan, terjangkau,
dan akuntabel. Selalu melakukan peningkatan mutu pelayanan dan perbaikan
berkelanjutan dengan berpijak pada etika profesi, persyaratan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Guna mendukung komitmen terasebut, RSU
KARTINI selalu berupaya mewujudkan pelayanan dengan cara:
1. Memberikan pelayanan pada masyarakat yang terbaik, memuaskan dan
terjangkau;
2. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia Rumah Sakit;
3. Mengembangkan infrastruktur dan fasilitas sebagai Rumah Sakit Tipe B yang
mandiri dan berdaya saing;
4. Menciptakan lingkungan dengan suasana Rumah Sakit yang aman, nyaman, tertib,
dan kondusif;
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan untuk mendorong peningkatan kinerja yang
baik;
6. Dukungan peralatan dan teknologi terkini“.

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM KARTINI

9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI IPI RSU KARTINI
KABUPATEN MOJOKERTO

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN

 INSTALASI GAWAT DARURAT KEPALA  KEPALA BIDANG MEDIS


 INSTALASI BEDAH SENTRAL INSTALASI PERAWATAN  KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
 INSTALASI RAWAT INAP INTENSIF  PEJABAT STRUKTURAL LAINNYA
 INSTALASI LABORATORIUM (IPI)
 INSTALASI RADIOLOGI

KEPALA RUANGAN INSTALASI


PERAWATAN INTENSIF (IPI)

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

KETERANGAN :
: GARIS KOMANDO

: GARIS KOORDINASI

10
BAB VI
URAIAN JABATAN

I. Wakil Direktur Pelayanan


 Nama Jabatan : Wakil Direktur Pelayanan
 Hasil Kerja :
a. Kebijakan Direktur; dan wakil direktur.
b. Konsep petunjuk teknis pelaksanaan program.
c. Ketatalaksanaan, Kelembagaan dan pendayagunaan aparatur.
d. Konsep penyusunan perundang-undangan.
 Uraian Tugas :
a. Pelaksanaan perumusan rencana pelaksanaan standar pelayanan medis,
pelayanan keperawatan, penunjang medis dan penunjang non medis
b. Pelaksanaan perumusan rencana kebutuhan tenaga, sarana dan alat
pelayanan medis, pelayanan keperawatan, penunjang medis dan penunjang
non medis
c. Penyelenggaraan koordinasi semua kebutuhan pelayanan medis, pelayanan
keperawatan, penunjang medis dan penunjang non medis
d. Pemantauan, pengawasan dan pengendalian semua penggunaan fasilitas
dan kegiatan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, penunjang medis
dan penunjang non medis
e. Penyelenggaraan pembinaan, pengembangan dan bimbingan keprofesian,
etika serta mutu pelayanan medis dan pelayanan keperawatan
f. Pelaksanaan perumusan rencana peningkatan mutu pelayanan medis dan
pelayanan keperawatan
g. Pelaksanaan perumusan rencana penyelenggaraaan pendiddikan dan
pelatihan bagi tenaga medis dan tenaga keperawatan
h. Penyelenggaraan instansi pelayanan medis, pelayanan keperawatan,
penunjang medis dan penunjang non medis
i. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan
j. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur
 Tanggung Jawab :
a. Pengumpulan data yyang cepat dan akurat
b. Penyelesaian tugas teat waktu
11
c. Distribusi tugas kepada bawahan
 Wewenang :
a. Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas
b. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada atasan
c. Menilai kinerja dan prestasi bawahan dalam melaksanakan tugas
d. Memberi teguran, sanksi kepada bawahan yang kurang disiplin dalam
melaksanakan tugas.
 Syarat Jabatan :
a. Seorang dokter/okter gigi/dokter spesialis yang memenuhi kriteria keahlian,
integritas, kepemimpinan dan pengalaman di bidang pelayanan
b. Berkelakukan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan pelayanan
yang profesional
c. Mampu melaksanakan koorddinasi di lingkup pelayanan Rumah sakit
d. Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
e. Bersedia membuat surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan di Rumah Sakit
f. Memenuhi syarat administrasi kepegawaian
g. Berijazah Strata 2 (dua) di bidang kesehatan
h. Bersedia mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan guna menunjang
pekerjaan
II. Kepala Instalasi Perawatan Intensif
 Nama Jabatan : Kepala Instalasi Perawatan Intensif
 Hasil Kerja :
a. Rencana program dan kegiatan Instalasi Rawat Inap
b. Laporan hasil pelaksanaan tugas
 Uraian Tugas :
a. Menyusun program kerja instalasi sebagai salah satu bahan masukan untuk
menyusun program kerja Rumah Sakit
b. Membuat usulan kebutuhan tenaga kerja, sarana dan prasarana,
pemeliharaan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan
pelaksanaan tugas dan pengembangan di Instalasi Pelayanan Intensif (IPI)
c. Menyusun usulan rencana peningkatan kemampuan tenaga medis dan
Paramedis

12
d. Menyusun usulan rencana pemenuhan jumlah tenaga medis, paramedic
maupun non medis sesuai dengan kebutuhan Instalasi Pelayanan Intensif
(IPI)
e. Membagi tugas kepada bawahan agar kegiatan di Instalasi Pelayanan
Intensif (IPI) dapat berjalan lancar dan terbagi habis
f. Memimpin, mengerahkan dan menggerakkan sumber daya manusia di
Instalasi Pelayanan Intensif (IPI)
g. Membina bawahan agar kegiatan sesuai dengan petunjuk dan peraturan
yang berlaku
h. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada bawahan guna
meningkatrkan dedikasi, loyalitas, dan disiplin kerja bawahan
i. Mengadakan kooordinasi dan kerjasama serta memelihara hubungan kerja
yang harmonis dengan bidang dan semua Instalasi untuk menunjang
tercapainya tugas dan fungsi dari Instalasi IPI
j. Memberikan usulan dan saran-saran baik diminta maupun tidak kepada
atasan sebagai bahan masukan ke pimpinan Rumah Sakit
k. Melaksanakan kegiatan atau tugas lain yang diberikan sesuai dengan
petunjuk atau pengarahan atasan
l. Membantu atasan untuk menjabarkan kebijakan pimpinan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pelayanan medis untuk diketahui
dan dilaksanakan di Instalasi Pelayanan Intensif (IPI)
m.Memberi peringatan kepada bawahan bila melakukakan pelanggaran
peraturan dan ketentuan yang berlaku
n. Membuat protab tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman kerja
o. Melaksanakan pemantauan kelancaran pengguanaan peralatan medis agar
pelayanan kepada penderita menjadi lancer
p. Menerima tugas/ perintah dari Kepala Bidang Pelayanan atau Direktur

 Tanggung Jawab :
a. Secara administrasi bertanggung jawab kepada Wadir Pelayanan
b. Secara Struktural berkoordinasi dengan Wadir Pelayanan
c. Tercukupinya jenis data kebutuhan yang diperlukan
d. Tersedianya Data yang benar, akurat,relevan, dan mutakhir
e. Terpeliharanya hubungan kerja yang hermonis
13
f. Kesiagapan dan langkah cepat dalam antisipasi masalah
g. Ketetapan waktu penyelesaian tugas

 Wewenang :
a. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data yang masuk
b. Menyusun prioritas usulan kebutuhan Instalasi Pelayanan Intensif (IPI)
sebagai masuka guna penyusunan anggaran
c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada bawahan
d. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan
e. Memberikan usulan terapi bagi sejawat DPJP yang merawat pasien di IPI
f. Menerima laporan & konsulan permintaan sejawat DPJP yang akan
merawat pasien di IPI
g. Menyampaikan usulan & laporan perihal pelayanan serta kasus khusus ,
kejadian luar biasa kepada atasan

 Syarat Jabatan :
a. Pangkat/Golongan :-
b. Pendidikan Formal : Dokter Spesialis Anastesiologi & terapi intensif
c. Pengalaman Kerja : Dokter spesialis anastesiologi fungsional di
rumah sakit
d. Syarat Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
III. Kepala Ruang Instalasi Perawatan Intensif
 Nama Jabatan : Kepala Ruang Instalasi Perawatan Intensif
 Hasil Kerja :
a. Laporan program dan evaluasi
b. Laporan mutu pelayanan ruangan Instalasi Perawatan Intensif
c. Laporan perencanaan
d. Penyusunan jadwal dinas
e. Supervise staf
f. Laporan kinerja staf
g. Penyusunan laporan.

14
 Uraian Tugas :
a. Menyusun rencana kerja keperawatan di ruang Instalasi Perawatan Intensif
b. Menyusun rencana kebutuhan SDM keperawatan
c. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana keperawatan di ruang
Instalasi Perawatan Intensif
d. Mengatur jadwal dinas di keperawatan
e. Melakukan penilaian kinerja staf
f. Memantau penggunaan fasilitas dan peralatan
g. Pembinaan dan membimbing staf
h. Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan pasien dengan tim kesehatan lain
i. Melaksanakan program pencegahan dan pengendalian infeksi dan
keselamatan pasien
j. Menyusun laporan

 Tanggung Jawab :
a. Keberhasilan pelaksanaan program dan pelaporan
b. Pengumpulan data yang cepat dan akurat
c. Kebenaran hasil pekerjaan dan ketepatan waktu penyelesaian tugas
d. Distribusi tugas kepada bawahan
e. Distribusi tugas kepada bawahan
f. Keharmonisan suasana kerja
g. Peningkatan disiplin kerja bawahan

 Wewenang :
a. Meminta bimbingan dan arahan dari atasan
b. Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pelayanan rawat inap
c. Memberi masukan dan pertimbangan kepada atasan
d. Menilai kinerja dan prestasi bawahan dalam melaksanakan tugas
e. Member teguran, sanksi kepada bawahan yang kurang disiplin dalam
melaksanakan tugas
f. Mengevaluasi laporan

15
 Syarat Jabatan :
a. Pendidikan D4/ S1 Keperawatan Ners
b. Memiliki Sertifikat diklat sesuai dengan profesinya
c. Pengalaman Kerja sebagai perawat pelaksana minimal 6 tahun
d. Pengalaman kerja sebagai katim minimal 3 tahun
e. Memiliki kemampuan, keterampilan, dedikasi dan loyalitas yang tinggi
f. Umur minimal 30 tahun
g. Bebadan sehat jasmani dan rohani
h. Jenis kelamin laki-laki / perempuan
IV. Perawat Pelaksana
 Nama Jabatan : Perawat Pelaksana
 Hasil Kerja :
a. Membuat laporan harian/loog book
b. Membuat asuhan pasien
 Uraian Tugas :
a. Membuat perencanaan tentang keperawatan pasien
b. Bertindak sebagai anggota tim di semua pelayanan
c. Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana keperawatan
yang disepakati oleh tim
d. Melaksanakan re-evaluasi pasien dengan mengusulkan program
keperawatan selanjutnya bagi pasien
e. Bekerja sama dengan anggota tim dan antar tim
f. Bekerja sama dengan anggota tim dan antar tim
g. Memberkan laporan
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh kepala
ruang/kepala tim
 Tanggung Jawab :
a. Keberhasilan pelaksanaan dan pelaporan
b. Pengumpulan data yang cepat dan akurat
c. Kebenaran hasil pekerjaan dan ketepatan waktu penyelesaian tugas
d. Keharmionisan suasana kerja
 Wewenang :
a. Member masukan dan pertimbangan kepada atasan
b. Pelaksanaan tugas profesi keperawatan
 Syarat Jabatan :
a. Pendidikan S1 Keperawatan Ners / D4 / D3 Keperawatan
b. Pelatihan keprofesian

16
c. Lulus uji kompetensi sesuai dengan pendidikan
d. Lulus uji kompetensi klinik
e. Mengikuti orientasi umum dan khusus
f. Jenis kelamin laki-laki / perempuan
g. Berbadan sehat jasmani dan rohani
h. Usia minimal 21 tahun

17
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA


SKEMA HUBUNGAN KERJA

HUBUNGAN KERJA

a. BIDANG PELAYANAN MEDIS


- Menindaklanjuti rencana kebutuhan alat kesehatan di ruang Instalasi
Perawatan Intensif.
- Menindaklanjuti rencana kebutuhan tenaga medis di ruang Instalasi Perawatan
Intensif.
- Menindaklanjuti penyelenggaraan rujukan, baik didalam maupun ke luar
Rumah Sakit.

b. BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN


- Menindaklanjuti rencana kerja di ruang Instalasi Perawatan Intensif.
- Menindaklanjuti rencana kebutuhan SDM keperawatan di ruang Instalasi
Perawatan Intensif.
- Menindaklanjuti penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana di
ruang Instalasi Perawatan Intensif.
- Menindaklanjuti penggunaan fasilitas dan peralatan di ruang Instalasi
Perawatan Intensif.
- Menindaklanjuti rencana pembinaan dan pembimbingan staf di ruang Instalasi
Perawatan Intensif.
- Menindaklanjuti pencegahan dan pengendalian infeksi dan keselamatan
pasien di Instalasi Perawatan Intensif

c. BIDANG PENUNJANG
- Menindaklanjuti kalibrasi, pemeliharaan fasilitas dan peralatan di ruang
Instalasi Perawatan Intensif.
- Menindaklanjuti rencana kebutuhan untuk menunjang pelayanan seperti
kebutuhan pemeriksaan diagnostic dll

18
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

A. Kualifikasi Personil Ruang Instalasi Perawatan Intensif

Nama Pendidikan Masa Pendidikan Non Jumlah


No Jml yg ada Kekurangan Keterangan
Jabatan Formal Kerja Formal/Sertifikat Kebutuhan

1. Kepala Dokter a. Pelatihan terapi 1 0 1 Rangkap jabatan


Instalasi Spesialis Intensive
Perawatan Anastesi dan b. Pelatihan terapi
Intensif terapi nutrisi
Intensive

2. Kepala Minimal S1 5 tahun Manajemen 1 1 0 Terpenuhi


Ruang Keperawatan Bangsal,CE,
BTCLS,IPI/ICCU

3. Perawat S1 0-5 BTCLS,IPI/ICCU 6 3 3


Pelaksana Keperawatan/ tahun
Minimal D3
Keperawatan

JUMLAH 8 5

19
B. Dasar Perhitungan Ketenagaan di Unit IPI Sebagai Berikut :
1. Pemeriksaan pasien :
Standar tenaga keperawatan Di Rumah Sakit,adalah
Ketenagaan :
1. Rata-rata jumlah pasien per hari = 6 pasien
2. Jam kerja efektif per hari = 6 jam

Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga


Tk.Ketergantung Jumlah px Pagi Sore Malam
an
Total 4 4 X 0,36 = 4 X 0,30 = 4 X 0,20 =
1,44 1,2 0,8
Jumlah 4 1,44 = 2 orang 1,2 = 2 0,8 = 1
Orang Orang
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86 X 3 = 258 = 0,87 =1
297 297
Jadi,jumlah perawat yang bertugas per hari adalah 5 orang + 1 orang lepas
dinas = 6 orang
Jadi perawat yang dibutuhkan diruang IPIsebanyak 6 orang.Unit IPIada tiga shift
untuk shift pagi 1 orang Ka unit,shif sore 1 orang,shift malam 1 orang dan lepas
dinas 1 orang.
2. Maintenance,Kontrol,dan Kalibrasi Alat
a. Maintenance alat ventilator 8 jam sekali dalam seminggu
b. Maintenance USG Midray menit/jam x …..hari = 300 menit = 5 jam
c. Maintenance sterilizer ozone menit/jam x…..hari,10 menit x 30 hari = 5 jam
d. Maintenance dental chair menit/jam x …..hari,10 menit x 30 hari = 300 menit
= 5 jam
e. Maintenance ENT chair menit/jam x …..hari,10 menit x 30 hari = 300 menit =
5 jam
f. Kontrol dan kalibrasi alat USG menit/jam x …..hari,10 menit x 30 hari = 300
menit = 5 jam

20
g. Kontrol dan kalibrasi alat coloscopy menit/jam x …..hari,10 menit x 30 hari =
300 menit = 5 jam
h. Kontrol dan kalibrasi alat sterilizer ozone menit/jam x …..hari,10 menit x 30
hari = 300 menit = 5 jam
i. Kontrol dan kalibrasi dental chair menit/jam x …..hari,10 menit x 30 hari =
300 menit = 5 jam
j. Kontrol dan kalibrasi ENT chair menit/jam x …..hari,10 menit x 30 hari = 300
menit = 5 jam
3. Penginputan dan Pencatatan Data Pasien
a. Pasien dewasa dan anak-anak
40 menit dengan rata-rata pasien per hari 2 pasien
= (2x40 menit)x30 hari
= 2400 menit
= 40 jam
b. Penginputan data pasien ke billing system
2 menit dengan rata-rata pasien per hari 2 pasien
= (2x2 menit)x30 hari
=120 menit
=2 jam
4. Laporan shift jaga
= 30 menit x 30 hari
= 900 menit
= 15 jam
5. Laporan Pencucian Alat Rawat Luka
10 menit x 30 hari
= 300 menit
= 5 jam
6. Pelaporan
a. Laporan pasien di unit IPIperbulan
5 jam untuk membuat laporan pasien
= 5 jam
b. Jadwal jaga di unit IPI
1 jam untuk membuat jadwal jaga
= 1 jam
21
Dari analisa waktu yang telah dijabarkan diatas,untuk melaksanakan semua
kegiatan di unit IPI RSU KARTINI Mojosari adalah 387 jam.Total waktu tersebut
belum termasuk waktu noncyclinal ( waktu untuk menghilangkan kelelahan ) yaitu
sebesar 40%,waktu kelelahan 20%,dan waktu untuk keperluan pribadi sebesar 20%
dari total analisa waktu tersebut,jika waktu noncyclinal dijabarkan akan menjadi :
Total waktu = 387 jam
Waktu noncyclinal = 40% x 387 jam = 154,8 jam
Waktu kelelahan = 20% x 387 jam = 77,4 jam
Waktu keperluan pribadi = 20% x 387 jam = 77,4 jam
Total waktu keseluruhan dijumlahkan menjadi 387 jam + 154,8 jam + 77,4 jam +
77,4 jam = 696,6 jam.Total waktu gerak tersebut dimasukkan kedalam rumus analisa
tenaga kerja menjadi :
= 4 + (12x10%)
= 4 + 1,2
= 5,2 orang (dibulatkan menjadi 5 orang)
Apabila jumlah tersebut diatas 50% dikompensasi dengan automatisasi
alat,maka tenaga yang diperlukan adalah sebanyak 5 orang dengan pengaturan shift
jaga sebagai berikut:
Kepala Instalasi 1 orang
Dinas pagi 1 orang ( Kepala ruang)
Dinas Pagi 1 orang ( 1 orang perawat pelaksana)
Dinas sore 2 orang ( 2 rang perawat pelaksana )
Dinas malam 2 orang ( 2 orang perawat pelaksana )
Lepas 1 orang ( 1 orang perawat pelaksana )
Libur 1 orang ( 1 orang perawat pelaksana )
Kesimpulan
Kebutuhan Kepala Instalasi adalah 1 orang
Kebutuhan kepala Ruang adalah 1 orang
Kebutuhan Perawat Pelaksana adalah orang
Total kebutuhan tenaga adalah orang

22
 Pengembangan SDM di unit IPI
Untuk meningkatkan mutu pelayanan IPIkhususnya dan RSU KARTINI pada
umumnya,diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi staf IPI dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan.

Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Adalah :


 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas
sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga di unit Intensive dilaksanakan
melalui :
 Internal Training,yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh unit
keperawatan setiap satu bulan delapan kali,meliputi :
 Diklat penyegaran ilmu keperawatan : Service Excelent, Nursing
Asessment, Nursing Compaint, PPI (Pengendalian Pencegahan
Infeksi), Beauty Class, Diklat BLS, Perawatan ibu post partum,
Perawatan bayi baru lahir, Perawatan luka, Pengenalan EKG,
Pemilihan sampah medis dan non medis, Pemasangan infuse,
Penggunaan ventilator.
 Eksternal Training,yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan IPI.

23
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pelaksanaan orientasi khususnya untuk pegawai baru ataupun terhadap


mahasiswa yang akan melaksanan praktek di ruang IPI
Semua elemen diruang IPI harus diketahui baik itu tentang SOP ataupun prosedur –
prosedur yang telah ada di IPI
Pertama – tama harus diberi penjelasan tentang prosedur masuk dan keluar
pasien IPI, begitu juga tentang criteria IPI meliputi IPI Primer, Sekunder serta IPI
tersiaer, selain itu juga harus di orientasikan tentang indikasi pasien masuk
IPImeliputi prioritas satu, prioritas dua dan prioritas tiga.
Setelah mengerti tentang indikasi pasien masuk IPI, segera diorientasikan
tentang peralatan – peralatan yang ada di IPI, baik itu monitor, syringe pump, infuse
pump, ventilator dsb. Semua itu bertujuan peserta orinetasi bisa segera mengetahui
dan bisa memberikan pelayanan yang sama kepada semua pasien yang di rawat di
IPI,Proses orientasi bagi tenaga baru selama 1-2 minggu sesuai kebutuhan.

24
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberap orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
a. Umum
Dapat membantu terselanggaranya pelayanan intensive yang
professional di IPI RSU KARTINI
b. Khusus
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan intensive di unit IPI
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan
yang terkait dengan pelayanan intensive di unit IPI
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh unit IPI yang dipimpin oleh Kepala
Instalasi Perawatan Intensifdan kepala unit IPI dan diikuti oleh seluruh
stafnya.Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Instalasi
Perawatan Intensifdan kepala unit setiap bulan 1 kali dengan program
perencanaan yang telah dibuat selama 1 bulan dengan agenda rapat
yang telah ditentukan oleh Ka unit.
2. Rapat Tidak Terjadwal
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala unit untuk mambahas atau menyelesaikan
permasalahan di unit IPI dikarenakan adanya permasalahan yang
ditemukan bersifat urgent.

25
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem pencatatan yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang dilakukan di IPI RSU KARTINI
Mojosari terkait dengan pemberian pelayanan intensive.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala Ruangan IPI.Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh staf setiap hari
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan jumlah kunjungan pasien IPI
b. Laporan keadaan alat ( Kalibrasi & control ),saran dan fasilitas IPI
c. Laporan complain dari pasien,dokter,maupun unit lain
d. Laporan insiden keselamatan pasien
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruangan IPI dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada Kepala Bidang keperawatan setiap akhir
bulan,Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan jumlah kunjungan pasien
b. Laporan time table Rencana Kegiatan IPI
c. Laporan SDM unit IPI yang meliputi :
1. Peningkatan kompetensi petugas
2. Laporan penilaian karyawan IPI
d. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di masing-masing ruangan
yang meliputi :
1. Kelengkapan alat dan fasilitas
2. Kondisi alat dan fasilitas
3. Kalibrasi dan control ( Pemantapan Mutu Internal dan
Pemantapan Mutu Eksternal )

26
e. Laporan mutu pelayanan laboratorium meliputi :
1. Dokter pemberi pelayanan di IPI
2. Ketersediaan pelayanan
3. Jam buka pelayanan
4. Kepuasan pelanggan
f. Laporan pemakain BHP meliputi :
1. Laporan pemakaian BHP medis
2. Laporan pemakaian BHP non medis
g. Laporan Insiden Keselamatan Pasien
h. Laporan evaluasi kinerja klinis (OPPE)
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruangan dalam bentuk tertulis setiap
tahun dan diserahkan kepada kepala divisi keperawatan setiap akhir
tahun,adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : Laporan pelaksanaan
rencana kerja tahunan RSUMojosari Unit IPI

27

Anda mungkin juga menyukai