INSTALASI FARMASI
RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
ii
KARANGANYAR
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan...................................................................................... 1
BAB II. Gambaran Umum RSU INDO SEHAT KARANGANYAR....................... 2
2.1. Deskripsi RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.......................................... 2
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
......................................................................................................................5
3.1. Visi......................................................................................................... 5
3.2. Misi........................................................................................................ 5
3.3. Motto..................................................................................................... 5
BAB IV. Struktur Organisasi RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.................... 6
BAB V. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi................................................ 13
BAB VI. Uraian Tugas dan Jabatan................................................................ 14
BAB VII. Tata Hubungan Kerja...................................................................... 26
BAB VIII. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi.................................................... 29
BAB IX. Kegiatan Pengembangan & Orientasi.............................................. 41
BAB X. Pertemuan Rapat.............................................................................. 54
BAB XI. Pelaporan......................................................................................... 55
BAB XI. Penutup........................................................................................... 57
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan memberikan dua
jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.
Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat
darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap.
Dalam perkembangannya, pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan
ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik RS yang
pada awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap
pasien melalui rawat inap. Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat, rumah sakit pun semakin
meningkatkan pelayanannya. Pelayanan rumah sakit saat ini tidak hanya bersifat kuratif
(penyembuhan) tetapi juga bersifat rehabilitatif (pemulihan) yang dilaksanakan secara
terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
Pedoman organisasi rumah sakit menyatakan bahwa rumah sakit harus
melaksanakan beberapa fungsi, satu diantaranya adalah fungsi menyelenggarakan
pelayanan penunjang medik dan non medik. Dalam hal penunjang medik, salah satu
pelayanan yang penting adalah pelayanan farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit
merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang mengadakan barang farmasi yang beredar
di rumah sakit serta bertanggung jawab atas pengadaan dan penyajian informasi obat yang
siap pakai bagi semua pihak di rumah sakit, baik petugas maupun pasien. Instalasi farmasi di
rumah sakit harus memiliki organisasi yang memadai serta dipimpin oleh seorang apoteker
dengan personalia lain meliputi para apoteker, asisten apoteker, tenaga administrasi serta
tenaga penunjang teknis.
BAB II
GAMBARAN UMUM RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun ditetapkan sebagai Rumah Sakit milik
Pemerintah Kota Madiun melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1076/Menkes/SK/VII/2005 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun milik
Pemerintah Kota Madiun Propinsi Jawa Timur dan Peraturan Daerah Kota Madiun No 05
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah serta telah menjadi Rumah Sakit Kelas C
4
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 245/MENKES/SK/IV/2009
tanggal 2 April tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun menjadi
kelas C. Terhitung 1 Januari 2013, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun telah menjadi
BLUD Penuh sejak diterbitkannya Keputusan Walikota Madiun Nomor 445-
401.302/256/2012 tanggal 17 Desember 2012 tentang Penetapan Status Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Penuh pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun. Badan Layanan
Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas.
5
RSU INDO SEHAT KARANGANYAR merupakan Rumah Sakit Umum milik Pemerintah
Kota Madiun yang berlokasi di Jl. Campursari 12 B Madiun dan menempati areal seluas
45.000 m2 dengan luas bangunan Rumah Sakit 10966,7 m2 Fasilitas Pelayanan yang ada
saat ini adalah Instalasi Rawat Jalan (Klinik Umum, Klinik Obgyn, Klinik Bedah, Klinik Mata,
Klinik Penyakit Dalam, Klinik Gigi, Klinik Anak, Klinik Kesehatan Jiwa ,Klinik Syaraf, Klinik THT,
Klinik Orthopedi, Klinik Kulit dan Kelamin dan Klinik Paru), Instalasi Rawat Inap (ruang
perawatan dewasa, ruang perawatan anak, ruang perawatan bersalin, ruang perinatologi,
ruang perawatan VIP), Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Penunjang (instalasi Bedah Sentral,
Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Rekam
Medis, Instalasi Pemeliharaan Sarana, Instalasi Pengolahan Air Limbah, Instalasi pemulasaran
jenazah dan ICU) serta Pelayanan Ambulance.
Dalam perjalananannya saat ini diharapkan RSU INDO SEHAT KARANGANYAR bisa
memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di Kota Madiun yaitu pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Keberadaan RSUD ini sangat
diperlukan untuk mendukung pembangunan bidang kesehatan di kota Madiun sebagai pusat
pembangunan di Jawa Timur bagian barat. Wilayah jangkauan RSUD meliputi Kota Madiun
dan wilayah Kabupaten Madiun.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
3.1. VISI.
RSU Indo Sehat Karanganyar memiliki visi :
6
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Terjangkau”
3.2. MISI.
RSU Indo Sehat Karanganyar memiliki misi :
3.3. MOTTO.
RSU Indo Sehat Karanganyar memiliki motto :
“ Berkualitas dan siap maju “.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
4.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSU Indo Sehat Karanganyar
7
DIREKTUR
DIREKTUR
BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SUB. BAGIAN UMUM SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN
KEPEGAWAIAN
PERENCANAAN & RM
PELAYANAN MEDIS
KOMITE MEDIS
KOMITE
KEPERAWATAN
Adapun susunan Organisasi serta uraian tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum
Daerah, terdiri dari :
8
a. Direktur ;
RSUD dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas memimpin,
merencanakan, mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
otonomi daerah di bidang pelayanan kesehatan pada RSUD. Sedangkan Tata Usaha
dan bidang-bidang sebagaimana diatas masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian dan Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.
10
e. Pelaksanaan inventarisasi data kebutuhan dan perbaikan peralatan
penunjang medis
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
4. Bidang Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja RSUD, melaksanakan kegiatan mobilisasi dana,
perbendaharaan serta pengawasan dan pengendalian kegiatan anggaran
keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Keuangan mempunyai fungsi :
a. Melakukan penyusunan perencanaan, program kerja dan evaluasi
pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Keuangan
b. Pelaksanaan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit
c. Pelaksanaan kegiatan mobilisasi dana
d. Pelaksanaan kegiatan perbendaharaan
e. Pelaksanaan akuntansi dan verifikasi pendapatan dan belanja RSUD
f. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kegiatan anggaran keuangan
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula oleh kelompok
fungsional dan unsur pelaksana pelayanan, yang terdiri dari :
a. Komite Medik
b. Staf Medik Fungsional
c. Instalasi/Unit
Komite Medis dibentuk untuk menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik agar
mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi dan
mempunyai tugas :
a. SMF Bedah
b. SMF Medik/Non Bedah
11
c. SMF Dokter Umum/Gigi
Untuk unsur pelaksana pelayanan terdiri dari 12 Instalasi dan 2 unit, yaitu :
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. Gawat Darurat
d. Laboratorium
e. Radiologi
f. Kamar Bedah
g. Farmasi
h. Gizi
i. Instalasi Pemeliharaan Alat Medis
j. Instalasi Penyehatan Lingkungan
k. ICU
l. Rekam Medis
m. Pemulasaran Jenazah
n. Ambulance
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
12
RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
BAB VI
URAIAN TUGAS
Salah satu upaya untuk terwujudnya kegiatan instalasi farmasi yang lancar,
terkoordinasi dan terpadu, maka disusunlah pembagian tugas atau uraian tugas yang jelas.
Uraian tugas Instalasi Farmasi RSU INDO SEHAT KARANGANYAR adalah :
13
- TUGAS
Membantu Direktur RSU INDO SEHAT KARANGANYAR di Bidang Pelayanan
Kefarmasian.
- FUNGSI :
a. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi di seluruh unit pelayanan
medis rumah sakit.
b. Melaksanakan pengadaan perbekalan farmasi berpedoman pada
perencanaan yang telah dibuat sesuai Formularium RSU INDO SEHAT
KARANGANYAR.
c. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang
berlaku.
d. Melaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi
dan persyaratan kefarmasian.
e. Melaksanakan distribusi dan pelayanan perbekalan farmasi ke unit-unit
pelayanan medis atau langsung kepada pasien.
f. Memberikan Pelayanan Informasi Obat (PIO) secara lisan maupun tertulis ke
klien di RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.
g. Melakukan pengembangan sumber daya manusia di IFRS.
h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pemakaian obat dan perbekalan
farmasi lainnya.
i. Melaksanakan administrasi, pencatatan dan pelaporan di IFRS.
j. Mengelola aset di Instalasi Farmasi.
14
URAIAN TUGAS :
15
a. Membuat program peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dengan
merujuk program Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan program mutu, keselamatan pasien serta
pelaporannya
C. KUALIFIKASI JABATAN
Setiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi harus dijabarkan secara jelas
fungsi ruang lingkup, wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi, fungsional, dan
uraian tugas serta persyaratan/kualifikasi sumber daya manusia untuk dapat menduduki
posisi, seperti pada tabel di bawah ini.
N
JABATAN FUNGSI KUALIFIKASI
O
16
(kegiatan mulai pemilihan, perencanaan, pengadaan, distribusi,
penyimpanan) dan penggunaan perbekalan farmasi (farmasi klinik)
b) Melaksanakan pengelolaan kebutuhan perbekalan farmasi (reguler dan BPJS),
alkes habis pakai dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan oleh unit
fungsional dan penunjang medis secara periodik.
c) Memantau dan mengendalikan pengelolaan perbekalan farmasi di dalam
distribusi dan penyimpanan.
d) Mengkaji secara terpadu tentang pengembangan sistem distribusi/pelayanan
obat terbaik yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi RS.
e) Memeriksa dan mengevaluasi administrasi keuangan IFRS.
f) Melaksanakan dan bertanggungjawab atas usaha peningkatan mutu
pelayanan kefarmasian (memperhatikan evaluasi SPM pelayanan farmasi) di
RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
g) Memberikan arahan strategis-konstruktif kepada seluruh petugas IFRS bagi
peningkatan mutu pelayanan kefarmasian, administrasi dan keuangan, omzet,
serta pelaporan.
h) Melaksanakan peraturan perundangan kefarmasian yang berlaku dan
menjunjung tinggi kode etik profesi.
i) Melaksanakan pembinaan terhadap seluruh petugas IFRS.
j) Mengkoordinasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, kondusif,
beretos kerja tinggi serta ketertiban dan kebersihan tempat kerja.
2. KOORDINATOR UNIT PELAYANAN
URAIAN TUGAS :
17
g) Monitoring atas penggunaan perbekalan farmasi yang tidak
bertanggungjawab dengan melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan
logistik yang baik
h) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dan keselamatan
pasien rumah sakit
18
f) Melaporkan perencanaan perbekalan farmasi kepada Kepala IFRS, dan PPTK
untuk dimintakan persetujuan.
g) Memsupervisi penyimpanan perbekalan farmasi sesuai metode penyimpanan
yang baik.
h) Mematuhi peranturan perundangan yang berlaku dan menjunjung tinggi
profesi
i) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dan keselamatan
pasien rumah sakit
a) Bertanggungjawab kepada
Kepala IFRS atas tugas yang diberikan tentang pelaksanaan peningkatan mutu
pelayanan farmasi
b) Membuat program
peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dengan merujuk program Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
19
c) Mengkoordinasikan
pelaksanaan program mutu, keselamatan pasien serta pelaporannya
7. APOTEKER PELAYANAN
URAIAN TUGAS :
a) Bertanggung jawab kepada Kepala IFRS atas tugas yang diberikan tentang
pelaksanaan pelayanan kefarmasian.
b) Mengkoordinasi kegiatan IFRS yang bersifat teknis kefarmasian
c) Menyiapkan rencana kerja kefarmasian
d) Melaksanakan pelayanan farmasi klinik yaitu dispensing (resep perorangan
dan unit dosis)
e) Memantau pelayanan perbekalan farmasi pada R/ atau KPO dan melakukan
skrining permintaan perbekalan farmasi meliputi persyaratan administrasi,
farmasetik dan pertimbangan klinis.
f) Mengkoordinasi penyusunan pencatatan pelaporan pelayanan kefarmasian
bulanan termasuk narkotika-psikotropika dan administrasi stock opname dan
melaporkannya kepada koordinator unit pelayanan
g) Mematuhi peraturan perundangan yang berlaku dan menjunjung tinggi
profesi.
h) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dan keselamatan
pasien rumah sakit
8. ASISTEN APOTEKER
URAIAN TUGAS :
20
g) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dan keselamatan
pasien rumah sakit
9. ASISTEN APOTEKER LOGISTIK/GUDANG OBAT
URAIAN TUGAS :
21
f) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dan keselamatan
pasien rumah sakit
11. ADMINISTRASI
URAIAN TUGAS :
a) Bertanggung jawab kepada Kepala IFRS atas tugas yang diberikan tentang
pelaksanaan pengadministrasian instalasi farmasi
b) Membantu proses administrasi klaim perbekalan farmasi
c) Melaksanakan tugas-tugas administrasi IFRS
22
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
23
- Menyebarluaskan pengetahuan terapi kepada staf medis dan paramedis.
3. Kewajiban
- Memberikan rekomendasi pada pimpinan RS untuk mencapai budaya PPOSR
(Pengelolaan dan Penggunaan Obat Secara Rasional)
- Mengkoordinir pembuatan formularium RS, pedoman penggunaan antibiotika, dll
4. Tugas
Tugas Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) RSU INDO SEHAT KARANGANYAR adalah sebagai
berikut :
24
Optimalisasi penggunaan tenaga, sarana dan prasarana serta pemanfaatan
teknologi tepat guna dan pengembangan pelayanan
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
C. KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Komite PPI) RS adalah organisasi yang
terdiri dari staf medis, perawat, apoteker yang mewakili farmasi rumah sakit dan tenaga
kesehatan lainnya.
Tujuan :
Menunjang pembuatan pedoman pencegahan infeksi
Memberikan informasi untuk menetapkan desinfektan yang akan digunakan RS
Melaksanakan pendidikan tentang pencegahan infeksi nosokomial
Melaksanakan penelitian/surveilans infeksi nosokomial
D. PANITIA LAIN YANG TERKAIT DENGAN TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT
Apoteker RSU INDO SEHAT KARANGANYAR juga berperan dalam Komite/Tim/Panitia
yang menyangkut dengan pelayanan kefarmasian antara lain :
Komite Etik
Panitia KPRS
Tim penanggulangan HIV-AIDS
Tim TB DOTS
Tim Gizi
Tim Jaminan Kesehatan Nasional
Tim PKMRS, dan lain-lain.
BAB VIII
A. ANALISA KETENAGAAN
Jenis Ketenagaan
Apoteker
25
Tenaga Teknis Kefarmasian
Tenaga Administrasi
Pekarya/Pembantu pelaksana
Beban Kerja
jumlah dan jenis kegiatan farmasi yang dilakukan (manajemen, klinik dan
produksi);
jumlah Resep atau formulir permintaan Obat (floor stock) per hari;
volume Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
26
c. Pelayanan Informasi Obat;
Pendidikan
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan kebutuhan tenaga
harus dipertimbangkan :
C. KUALIFIKASI PERSONIL
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi profesional
yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi persyaratan baik dari segi
aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan jaminan kepastian
adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam
rangka menjaga mutu profesi dan kepuasan pelanggan.
Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan dengan beban kerja dan keluasan cakupan
pelayanan serta perkembangan dan visi rumah sakit.
Pelayanan kefarmasian diatur dan dikelola demi terciptanya tujuan pelayanan yaitu :
27
- Apoteker telah terdaftar di Kemenkes dan mempunyai Surat Ijin Praktek Apoteker
(SIPA).
- Pada pelaksanaannya Apoteker dibantu oleh Sarjana Farmasi, Tenaga Ahli Madya
Farmasi (D-3) dan Tenaga Menengah Farmasi (AA).
- Adanya uraian tugas (job description) bagi staf dan pimpinan farmasi.
- Adanya staf farmasi yang jumlah dan kualifikasinya disesuaikan dengan kebutuhan.
- Penilaian terhadap staf dilakukan berdasarkan tugas yang terkait dengan pekerjaan
fungsional dan juga pada penampilan kerja yang dihasilkan dalam meningkatkan
mutu pelayanan.
Apoteker
Tenaga Administrasi
Pekarya/Pembantu pelaksana
28
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik dan aman, maka dalam penentuan
kebutuhan tenaga harus mempertimbangkan kompetensi yang disesuaikan dengan jenis
pelayanan, tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya.
Kualifikasi personalia dalam pelayanan farmasi RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
termasuk rumpun tenaga kesehatan seperti yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah RI
No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, dan telah memenuhi persyaratan-
persyaratan yaitu:
- terdaftar di kementerian kesehatan RI,
- terdaftar di organisasi profesi,
- mempunyai izin kerja/tanda registrasi, dan
- mempunyai SK penempatan.
Persyaratan SDM
Pelayanan Kefarmasian harus dilakukan oleh Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan Pelayanan Kefarmasian harus di bawah supervisi
Apoteker.
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian harus memenuhi persyaratan administrasi
seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan terkait jabatan fungsional di Instalasi Farmasi Rumah Sakit diatur menurut
kebutuhan organisasi dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit harus dikepalai oleh seorang Apoteker yang merupakan
Apoteker penanggung jawab seluruh Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Kepala Instalasi
Farmasi Rumah Sakit diutamakan telah memiliki pengalaman bekerja di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit minimal 2 (dua) tahun.
Kompetensi Apoteker
a.Persyaratan/Kualifikasi
Dalam melakukan pelayanan kefarmasian yang baik, Apoteker harus memenuhi
kriteria-kriteria di bawah ini :
29
Sebagai Pimpinan :
Mempunyai kemampuan untuk memimpin
Mempunyai kemampuan dan kemauan mengelola dan mengembangkan pelayanan
farmasi
Mempunyai kemampuan mengembangan diri
Mempunyai kemampuan bekerjasama dengan pihak lain
Mempunyai kemampuan nmelihat masalah, menganalisa dan memecahkan masalah
Sebagai Tenaga Fungsional :
Mampu memberikan pelayanan kefarmasian
Mampu mengelola perbekalan farmasi
Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian
Mampu melaksanakan diklat dan pengembangan pelayanan farmasi
Mampu melaksanakan penelitian dan pengembangan farmasi klinik
D. PENILAIAN KINERJA
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung
difokuskan untuk mengetahui seberapa produktif seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas apakah seorang pegawai dapat berkinerja sama atau lebih baik dimasa yang akan
datang sehingga karyawan, organisasi dan masyarakat memperoleh manfaat yang maksimal.
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dilaksanakan oleh Pejabat penilai sekali dalam 1 (satu)
tahun yang dilakukan setiap akhir bulan Desember pada tahun yang bersangkutan atau
paling lama akhir bulan Januari pada tahun berikutnya.
Obyektif.
Terukur.
Akuntabel.
Partisipatif.
Transparan.
Dalam menyusun Sasaran Kerja Pegawai harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Jelas
Kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas
30
b. Dapat diukur
Kegiatan yang dilakukan dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk angka seperti
jumlah satuan, jumlah hasil dll maupun secara kwantitas seperti hasil kerja sempurna,
tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan dalam melakukan tindakan maupun
pelayanan pelayanan kepada masyarakat tidak ada komplain atau memuaskan.
c. Relevan
Kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas jabatan masing-masing.
d. Dapat dicapai
Kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan pegawai
Selain Sasaran Kerja Pegawai dalam penilaian Prestasi kerja Pegawai juga memuat unsur
Perilaku Kerja Pegawai yang terdiri dari :
a. Orientasi pelayanan.
b. Integritas
c. Komitmen
d. Disiplin
e. Kerjasama
f. Kepemimpinan
Hasil penilaian Prestasi Kerja Pegawai dimanfaatkan sebagai dasar untuk pertimbangan
penetapan keputusan kebijakan pembinaan karier pegawai baik Pegawai Negeri Sipil
maupun pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (non PNS) yang berkaitan dengan :
1. Bidang Pekerjaan.
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam
kebijakan perencanaan kuantitas dan kwalitas Sumber Daya Manusia, serta kegiatan
perancangan pekerjaan pegawai dalam jabatan sesuai dengan kompetensi dan prestasi
kerjanya.
31
3. Bidang Pengembangan
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam
pertimbangan pengembangan karier dan pengembangan kemampuan serta ketrampilan
pegawai yang berkaitan dengan pola Karier dan Program Pendidikan & Pelatihan dalam
organisasi.
4. Bidang Penghargaan.
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam
pertimbangan pemberian penghargaan dengan berbasis prestasi kerja seperti Kenaikan
Pangkat, Kenaikan Gaji, Tunjangan Prestasi Kerja, Promosi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Peningkatan Status Pegawai bagi Pegawai Non PNS.
5. Bidang Disiplin
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam
peningkatan kinerja dan kewajiban Pegawai dalam mematuhi peraturan perundang-
undangan tentang disiplin Pegawai serta peraturan lain yang mengatur tentang Pegawai
non PNS
Penyusunan SKP
Formulir penyusunan SKP yang telah diisi dan disepakati bersama antara Pegawai
dengan atasan langsung pegawai harus ditanda tangani oleh kedua belah pihak sebagai
kontrak kerja.
Apabila SKP yang telah disusun oleh Pegawai, dan tidak disetujui oleh Pejabat penilai, maka
keputusan diserahkan kepada atasan Pejabat Penilai dan bersifat final.
Penilaian SKP
Penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) baik Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional
Tertentu dan Pejabat Fungsional Umum dilakukan oleh Pejabat Penilai pada akhir
bulan Desember pada tahun yang bersangkutan.
Penilaian SKP bagi Pegawai yang sampai akhir tahun tidak melakukan seluruh
kegiatan yang seharusnya dilakukan adalah nilai capaian SKP tetap dibagi dengan
tugas jabatan yang telah ditetapkan.
32
Penailaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan
target.
Apabila Realisasi Kerja melebihi target, maka penilaian capaian SKP dapat lebih dari
100 (seratus)
Penilaian Awal (khusus pegawai pindahan/baru)
a. Penilaian awal pegawai baru/pindahan dilakukan oleh atasan langsung dari masing-
masing pegawai dimana yang bersangkutan melaksanakan orientasi khusus
b. Pegawai baru/pindahan yang melaksanakan orientasi khusus lebih dari satu tempat
penilaian dilaksanakan oleh masing-masing atasan langsungnya dan hasil penilaian
berdasarkan rata-rata dari evaluasi awal di sertap unit kerja
1. Nilai Perilaku kerja Pegawai dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut :
a. 91 – ke atas : Sangat baik
b. 76 – 90 : Baik
c. 61 – 75 : Cukup
d. 51 – 60 : Kurang
e. 50 – kebawah : Buruk
33
4. Pejabat penilai yang akan mengakhiri Masa Jabatan / pindah kerja wajib terlebih
dahulu membuat catatan penilaian perilaku kerja pegawai dibawahnya dan
menyerahkan catatan tersebut kepada atasannya atau penggantinya.
Atasan Pejabat Penilai
b. 76 – 90 : Baik
c. 61 – 75 : Cukup
d. 51 – 60 : Kurang
e. 50 – kebawah : Buruk
2. Penilaian Prestasi Kerja pegawai dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekalidalam 1 (satu)
tahun
3. Penilaian Prestasi Kerja pegawai dilakukan setiap akhir bulan Desember pada tahun yang
bersangkutan dan paling lambat pada akhir bulan januari tahun berikutnya
4. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dilakukan dengan cara menggabungkan antara unsur
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja Pegawai (PKP)
BAB IX
34
KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN ORIENTASI PEGAWAI
Setiap staf di rumah sakit harus mempunyai kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya.
35
Instalasi Farmasi harus melakukan pengembangan Pelayanan Kefarmasian sesuai
dengan situasi perkembangan kefarmasian terkini.
Apoteker juga dapat berperan dalam Uji Klinik Obat yang dilakukan di Rumah Sakit dengan
mengelola Obat-Obat yang diteliti sampai dipergunakan oleh subyek penelitian dan
mencatat Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) yang terjadi selama penelitian.
C. PROGRAM ORIENTASI BAGI PEGAWAI BARU DAN PEGAWAI PINDAHAN DI RSU INDO
SEHAT KARANGANYAR
Pegawai Baru
1. Macam Orientasi
b. Orientasi Ruangan’
1. Umum
2. Khusus
2. Tenaga Keperawatan
36
* Ruang Perawatan Penyakit Dalam
* Ruang Melati
* Perinatologi
* Bagian Keuangan
* Bagian Perencanaan
2. Waktu Orientasi
a.Umum
Pengarahan dilaksanakan selama 12 (dua belas) hari kerja mulai Pukul : 07.00
s/d 08.00 WIB bertempat di Aula RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.
Orientasi di semua Unit kerja di Lingkup RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
selama 12 (dua belas) hari kerja mulai pukul 08.00 s/d 14.00 WIB.
37
b. Khusus
2. Tenaga Keperawatan.
a. Tenaga Perawat
b. Tenaga Bidan
3. Materi Pengarahan
2. Hak dan kwajiban Pegawai, Struktur Organisasi , Tugas dan Fungsi serta Falsafah &
Tujuan Rumah Sakit.
6. Pelayanan Keperawatan
38
8. Pengendalian Infeksi Nosokomial.
9. Etika pegawai
11. Hak dan kwajiban Pegawai, Struktur Organisasi , Tugas dan Fungsi serta Falsafah &
Tujuan Rumah Sakit.
1. Macam Orientasi
Orientasi Ruangan’
1. Umum
Orientasi diseluruh Unit Kerja yang ada di RSU INDO SEHAT KARANGANYAR
2. Khusus
2. Tenaga Keperawatan
39
* Ruang Perawatan Bedah
* Ruang Melati
* Perinatologi
* Bagian Keuangan
* Bagian Perencanaan
2. Waktu Orientasi
a.Umum
Orientasi di semua Unit kerja di Lingkup RSU INDO SEHAT KARANGANYAR selama
12 (dua belas) hari kerja mulai pukul 07.00 s/d 14.00 WIB.
b. Khusus
40
2. Tenaga Keperawatan.
a. Tenaga Perawat
b. Tenaga Bidan
Tenaga Medis, Tenaga Keperawatan, Tenaga Kesehatan lainnya dan Tenaga Non Kesehatan
apabila memdapat surat rotasi, melaksanakan Orientasi di Unit Kerja yang baru sesuai
dengan surat tugas Rotasi/Mutasi selama 3 (tiga) bulan
Pakaian
41
Tanggungjawab Ruangan
Disiplin
Prakarsa
Kerjasama
Kejujuran
Sasaran Kerja Pegawai
2. Membuat evaluasi bagi peserta Orientasi tentang bakat dan minat yang dimiliki.
Pembawa Penanggung
Hari Pukul Materi
Materi jawab
Umum
Fungsi
42
* Rekam Medik
* Kehumasan
* Monitoring pelayanan
* Program-program RS
* Diklat Pegawai
Rumah Sakit
43
Sedangkan tujuan khusus dari program orientasi adalah agar pegawai baru dapat lebih
terampil dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat untuk
mewujudkan kepuasan masyarakat akan layanan di RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.
Kebijaksanaan tentang program orientasi pegawai baru adalah sebelum ditempatkan
di instalasi farmasi, pegawai baru wajib menjalani orientasi di RSU INDO SEHAT
KARANGANYAR selama 12 (duabelas) hari kerja.
Materi orientasi yang diberikan berupa :
a. Materi umum yaitu pengarahan dari Direktur RSU INDO SEHAT KARANGANYAR dan
pejabat struktural eselon III, tentang Visi, Misi, Struktur Organisasi, Hak dan Kewajiban
Pegawai, Etika serta Peraturan-peraturan yang ada di RSU INDO SEHAT KARANGANYAR.
b. Materi khusus, yaitu tentang tugas-tugas rutin yang biasa dilakukan oleh petugas
farmasi dan tenaga administrasi di dalam mendukung pelayanan kefarmasian di
lingkup instalasi farmasi.
1. Pegawai baru mendapat pengarahan dari Direktur dan Pejabat Struktural eselon III
pada hari pertama masuk di ruang pertemuan sampai dengan orientasi selesai.
44
BAB X
PERTEMUAN INTERNAL
45
BAB XI
Tujuan Pelaporan :
46
Jenis Laporan yang dibuat oleh Instalasi Farmasi meliputi :
BAB XII
PENUTUP
47
diharapkan berjalan baik, efektif dan produktif, jika dalam struktur organisasi dan sistemnya,
berjalan sesuai tujuan dan fungsi pelayanan kefarmasian.
Madiun, 2016
Direktur
48