OLEH :
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing lahan dan
pembimbing Institusi sebagai bukti pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
di PT. Rajawali Nusindo Cabang Makassar pada Tanggal 22 Maret – 03
April 2021.
Menyetujui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi
apt. Andi Hasisah, S.Si., M.Adm.Kes. apt. Ira Widya Sari, S.Farm., M.Si.
NIP. 2010416002 NIDN. 9909926059
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Farmasi
Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV / Hasanuddin
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................
......................................................................................................................
iii
DAFTAR ISI.................................................................................................
......................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan................................................... 2
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian PBF.............................................................................. 4
B. Peraturan dan Perundang-Undangan Tentang PBF..................... 4
C. Tugas dan Fungsi PBF.................................................................. 5
D. Persyaratan Pendirian PBF........................................................... 5
E. Persyaratan Kelengkapan PBF...................................................... 8
F. Pengelolaan PBF...........................................................................
............................................................................................................
11
G. Deskripsi Faktur, Surat Pesanan, CDOB, Obat dan Bahan Obat.
............................................................................................................
12
H. Stuktur Organisasi PBF Secara Umum.........................................
............................................................................................................
14
I. Tugas Dan Peran Tenaga Teknis Kefarmasian Di PBF.................
............................................................................................................
14
iv
J. Manajemen Perbekalan Farmasi di PBF........................................
............................................................................................................
15
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PKL
A. Deskripsi Umum Lahan Praktik PBF..............................................
.............................................................................................................
17
B. Deskripsi Kegiatan Praktik.............................................................
.............................................................................................................
20
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................
......................................................................................................................
25
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................
.............................................................................................................
30
B. Saran .............................................................................................
.............................................................................................................
30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya maka perlu dilakukan suatu upaya
kesahatan. Pelaksanaan upaya kesehatan dapat dilakukan dalam
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakitdan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat (Presiden Republik Indonesia, 2009).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi
(PBF), PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki
izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran sediaan farmasi
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai merupakan salah satu
unit terpenting dalam kegiatan penyaluran sediaan farmasi ke fasilitas
pelayanan kesehatan seperti apotek, instalasi farmasi rumah sakit,
puskesmas, klinik dan toko obat agar dapat sampai ke tangan
masyarakat. Apoteker sebagai penanggung jawab di PBF harus
mampu melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi di PBF
dimulai dari pengadaan, penyimpanan hingga pendistribusian sediaan
farmasi ke sarana pelayanan kesehatan (Kementerian Kesehatan RI,
2011)
Fokus utama dari PBF PT. Rajawali Nusindo cabang Makassar
adalah menjadi perusahaan distribusi yang unggul dan terpercaya
pada produk kesehatan, kostumer dan industrial melalui pelayanan
1
2
A. Pengertian PBF
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1148/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Pedagang Besar
Farmasi, yang dimaksud dengan Pedagang Besar Farmasi, yang
selanjutnya disingkat PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum
yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat
dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
51 tahun 2009, bahwa Pedagang Besar Farmasi adalah perusahan
berbentuk badan hokum yang memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah yang
besar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki
pengakuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran
obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, PBF harus mengacu kepada
Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). CDOB adalah cara
distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk
memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai
persyaratan dan tujuan penggunaannya.
B. Peraturan dan Perundang-Undangan Tentang PBF
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1148/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Pedagang Besar Farmasi.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 34 tahun
2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No.
1148/MENKES/PER/VI/2011 Pedagang Besar Farmasi.
4
5
Direktur
Pimpinan
persediaan yang ada di gudang melalui kartu stok. Jika ada barang
pabrik.
2. Penerimaan Barang
dengan letaknya.
mencakup cek fisik yaitu kemasan, keadaan obat, jumlah obat, dan
3. Pergudangan
4. Penyimpanan
memproduksinya
17
18
25
26
dengan pintu masuk yang hanya dapat dilewati pegawai di PBF PT.
Rajawali Nusindo.
Perlengkapan yang tersedia di dalam gudang obat, antara lain rak-
rak besar untuk penyimpanan sediaan obat solid dan semisolid, rak-rak
kecil untuk penyimpanan sediaan obat cair, chiller untuk penyimpanan
sediaan obat dengan suhu 2-8 °C dan termometer sebagai alat pengendali
suhu di dalam gudang. Di dalam gudang, terdapat ruangan-ruangan
khusus seperti ruangan psikotropik & prekursor, serta ruangan yang
memiliki suhu khusus.
Ruang tempat penyimpanan di dalam gudang disesuaikan dengan
suhu yang dibutuhkan untuk penyimpanan obat. Pengaturan suhu ruang
gudang dilakukan dengan penggunaan air conditioner (AC) yang selalu
hidup selama 24 jam setiap harinya. Suhu di gudang obat jadi diatur agar
selalu berada pada suhu antara 15 - 25°C sesuai dengan ketentuan suhu
penyimpanan dalam Pedoman CDOB. Untuk memantau kondisi suhu
penyimpanan, di dalam ruangan gudang ditempatkan termometer,
sehingga pengecekan kesesuaian suhu gudang dapat dilakukan dengan
mudah setiap saat. Dan termometer ditempatkan di dalam chiller untuk
memantau kondisi suhu penyimpanan. Tujuan penggunaan termometer
adalah untuk memastikan keakuratan suhu dari chiller tersebut.
Kondisi gudang terlihat bersih. Kemungkinan masuknya debu ke
dalam gudang dapat diminimalisir dengan hanya terdapatnya dua pintu
sebagai jalan keluar masuk udara dari dan ke dalam gudang. Selain itu,
untuk menjaga kebersihan gudang, kegiatan pembersihan juga dilakukan
setiap harinya oleh staf di bagian gudang sesuai dengan standar prosedur
yang telah tersedia. Prosedur pembersihan minimal yang harus dilakukan
setiap hari adalah menyapu dan mengepel gudang penyimpanan.
Kegiatan utama dari PBF PT. Rajawali Nusindo, antara lain berupa
kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat kepada
pelanggan, serta pelaporan. Pelaksanaan kegiatan operasional tersebut
memerlukan manajemen yang baik agar proses pendistribusian maupun
27
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) selama 2
minggu, kami dapat menyimpulkan bahwa Pedagang besar farmasi
(PBF) adalah badan hukum perseroan terbatas atau koperasi yang
memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran
perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
PT. Rajawali Nusindo cabang Makassar dalam melaksanakan
kegiatan sehari hari sudah memenuhi CDOB yang dibuktikan
dengan adanya sertifikat CDOB dari Balai POM serta telah
mengaplikasikan tugas dan wewenang PBF yang diatur dalam
CDOB yang termuat dalam BPOM RI 2012 tentang teknis CDOB
seperti pengadaan, penyimpanan, penyaluran termasuk
pengembalian obat atau bahan obat dalam rantai distribusi.
B. Saran
1. Saran kepada institusi
a. Diharapkan agar kedepannya, waktu PKL lebih lama agar
dapat lebih mengetahui perbekalan farmasi di PBF.
b. Pembimbing PKL seharusnya lebih giat untuk mengontrol
mahasiswa selama PKL berlangsung dan memberikan
bimbingan untuk kemajuan mahasiswa.
2. Saran kepada PBF PT. Rajawali Nusindo cabang Makassar
Sebaiknya gudang PT. Rajawali Nusindo cabang
Makassar dilakukan perluasan untuk menambah stok yang
akan dijual serta dapat menata stok obat yang ada dengan baik
agar mudah dilakukan pencarian barang
30
1
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 1 Gambar 2
Ruang Penyimpanan Obat E-Katalog Ruang Penyimpanan Obat Paten
Gambar 3 Gambar 4
Ruang Penyimpanan Obat Generik Ruang Penyimpanan Alkes
Gambar 5 Gambar 6
Ruang Penyimpanan Alkes Ruang CCP
Gambar 7 Gambar 8
Tempat Penyimpanan Obat Narkotika Termometer Ruangan
& Psikotropika
Gambar 9 Gambar 10
Proses Penyiapan Pesanan Obat Kartu Stok Obat
Gambar 12
Gambar 11
Contoh Faktur
Contoh Surat Pesanan