Anda di halaman 1dari 17

URAIAN PEMBAGIAN TUGAS IFRS TUGUREJO

I. UNIT TATA USAHA


No Sub Unit Urusan / Prog Uraian
kegiatan
1 Administrasi Pengelolaan surat 1. Menatalaksanakan kearsipan surat masuk.
Umum menyurat 2. Menatalaksanakan pengiriman dan kearsipan surat
keluar.
3. Merekapitulasi dan menyusun notulen rapat dinas
serta melaporkan kepada atasan.

Kepegawaian dan 1. Mengarsipkan data staf IFRS


Kesejahteraan 2. Menyiapkan daftar hadir harian serta
merekapitulasi untuk dilaporkan ke bagian UP
rumah sakit.
3. Menginformasikan kepada staf IFRS sehubungan
dengan kenaikan pangkat.

Pengelolaan 1. Menyusun perencanaan kebutuhan alat kantor dan


perbendaharaan mengajukan permintaan alat kantor tersebut ke
Bagian umum rumah sakit.
2. Mencatat dan membuat daftar inventaris di tiap
ruangan.
3. Mengajukan kebutuhan mebeler / inventaris di
IFRS kepada Bagian umum rumah sakit.
4. Mengumpulkan inventaris yang rusak dan
melaporkannya ke bagian umum rumah sakit untuk
ditindaklanjuti.
5. Membuat dan menerima laporan tentang bagian
gedung dan peralatan Rumah Tangga yang untuk
direncankan /dilaksanakan perbaikan.

Lain-lain 1. Mengurus kebersihan dan keamanan IFRS.


2. Melaksanakan kegiatan resepsionis, diantaranya
menerima dan mencatat dalam buku tentang tujuan
tamu dinas.
3. Mengurus penyajian dan penyiapan makanan
minuman untuk tamu.

2. Administrasi Pengelolaan 1. Mencatat penerimaan perbekalan farmasi (obat dan


Perbekalan perbekalan farmasi ALKES) kedalam buku penerimaan, Kartu stok
(obat, ALKES habis gudang IFRS serta ke dalam sistem SIM.
pakai, bahan 2. Membuat laporan penerimaan belanja perbekalan
keperluan farmasi berdasarkan SPJ.
laboratorium, 3. Merekapitulasi penerimaan perbekalan farmasi
radiologi) berdasarkan faktur.
4. Merekapitulasi belanja perbekalan farmasi setiap
bulan berdasarkan SPJ.
5. Merekapitulasi perbekalan farmasi yang telah
dibelanjakan akan tetapi belum dibayar oleh rumah
sakit.
6. Membuat alat kendali belanja perbekalan farmasi
untuk diserahkan kepada PPTK.
7. Mencatat distribusi perbekalan farmasi ke depo-
depo farmasi dan unit terkait.
8. Merekapitulasi dan membuat laporan perbekalan
farmasi dengan kategori ”stok macet” ?.
9. Mengumpulkan data tentang perbekalan farmasi
yang rusak / kadaluarsa /tidak memenuhi syarat
10. Menyiapkan dokumen penghapusan perbekalan
farmasi
11. Menyiapkan data dalam rangka pemeriksaan
eksternal.
12. Berkoordinasi dengan PDE sehubungan dengan
program program SIM dan data perbekalan farmasi
yang diperlukan.

3. Administrasi Pengelolaan 1. Menyiapkan, menghitung dan meneliti resep yang


Pelayanan perbekalan farmasi akan dikirim kepada pihak asuransi.
untuk pasien 2. Memasukkan data perbekalan farmasi seluruh
asuransi. pasien asuransi sebagai data pengajuan dana
asuransi.
3. Mengajukan klem obat asuransi pasien rawat
jalan dan rawat inap.
4. Merekapitulasi nilai klem dengan periode
bulanan,triwulan dan tahunan.
5. Berkoordinasi dengan unit terkait di rumah sakit
sehubungan dengan data klem.

II. UNIT PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI


No Sub Unit Prog. kegiatan Uraian
1 Perencanaan Penyusunan data dan 1. Mengumpulkan data kebutuhan perbekalan
perencanaan farmasi berdasarkan stok di gudang IFRS.
perbekalan farmasi 2. Mengolah dan menganalisis data tersebut di
atas.
3. Menyusun rancangan kebutuhan perbekalan
farmasi untuk periode satu tahun kerja.
4. Membuat laporan pemakaian perbekalan
farmasi setiap bulan dan pada akhir tahun.
5. Menyusun kebutuhan perbekalan farmasi
untuk satu bulan.
6. Memonitor dan mengevaluasi perbekalan
farmasi yang dibutuhkan rumah sakit.

2 Pengadaan Pemesanan 1. Melakukan pemesanan perbekalan farmasi pada


perbekalan farmasi periode tertentu (setiap hari) berdasarkan kondisi
stok obat di gudang IFRS.
2. Mencatat data pemesanan kedalam buku
pemesanan barang.
3. Memasukkan data tersebut dalam sistem
SIM.
4. Menginformasikan kepada depo-depo farmasi
status perbekalan farmasi yang sudah dipesan akan
tetapi belum dikirim oleh distributor.
5. Membuat laporan distributor yang tidak
melakukan pengiriman barang karena rumah sakit
melakukan keterlambatan pembayaran.
6. Mencatat dan melaporkan kepada atasan
tentang permasalahan dengan distributor.

3a Penyimpanan Penerimaan dan 1. Mempelajari spesifikasi perbekalan farmasi yang


penyimpanan dipesan.
perbekalan farmasi 2. Menatalakasanakan penyimpanan perbekalan
farmasi sesuai prosedur kerja IFRS (menyimpan
perbekalan farmasi dengan mengklasifikasikan
berdasarkan bentuk sediaan, Abjad, waktu
kadaluarsa dll)
3. Melaksanakan stock opname / pencacahan
perbekalan farmasi dua kali dalam setahun.
4. Menyusun daftar perbekalan farmasi yang kosong
di gudang IFRS, untuk direncanakan pemesanannya
5. Menyiapkan /merancang kebutuhan rak, stapel,
almari, dll untuk penyimpanan perbekalan farmasi di
gudang IFRS.

Pengendalian 1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan


/penjagaan mutu keamanan gudang IFRS, berkoordinasi dengan unit
perbekalan farmasi terkait.
2. Menyelenggarakan manajemen lokasi obat / menata
ulang letak obat, sebagai langkah pengawasan dan
pemeliharaan mutu perbekalan farmasi.
3. Memberitahukan perbekalan farmasi yang
mendekati batas waktu kadaluarsa kepada depo-
depo farmasi.
4. Menatalaksanakan obat Rusak dan obat Kadaluarsa ,
dengan cara :
- Mengumpulkan obat rusak dan obat yang tidak
memenuhi syarat untuk disimpan di Gudang Obat
Rusak IFRS
- Melasanakan penghapusan perbekalan farmasi.
5. Mengontrol perbekalan farmasi dan suhu almari
pendingin tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang ada di gudang IFRS.

4 Distribusi Penyaluran 1. Mendistribusikan perbekalan farmasi berdasarkan


perbekalan farmasi permintaan untuk kebutuhan depo-depo farmasi dan
unit–unit di rumah sakit sesuai prosedur kerja
IFRS (pengambilan obat berdasarkan FIFO, FEFO)
2. Melakukan pengamatan mutu perbekalan farmasi
yang akan disalurkan.
3. Memantau dan mengevaluasi perbekalan farmasi
yang ada di depo-depo farmasi dan unit-unit di rumah
sakit.
III. UNIT PELAYANAN PERBEKALAN FARMASI
No Sub Unit Prog. kegiatan Uraian
1 Depo IRJA Pengelolaan 1. Menyusun daftar kebutuhan perbekalan farmasi
perbekalan farmasi untuk Depo IRJA pada setiap pagi hari sebelum
di Depo IRJA pelayanan berlangsung.
2. Mengajukan daftar kebutuhan perbekalan farmasi
kepada gudang IFRS.
3. Menatalaksanakan penerimaan perbekalan farmasi
dari gudang IFRS sesuai prosedur kerja IFRS
(memeriksa spesifikasi, jumlah, waktu kadaluarsa
dll).
4. Menatalaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai prosedur kerja IFRS ( menyimpan obat
berdasarkan bentuk sediaan, Abjad, waktu
kadaluarsa dll )
5. Melaksanakan pelayanaan farmasi pasien rawat jalan
berdasarkan resep dokter dengan
mempertimbangkan persyaratan yang ada.
6. Melaksanakan produksi obat berdasarkan resep
dokter sesuai prosedur kerja IFRS.
7. Melakukan pengemasan kembali obat-obatan.
8. Mengontrol perbekalan farmasi dan suhu di almari
pendingin tempat penyimpanan obat yang berada di
Depo IRJA.
9. Mengumpulkan data perbekalan farmasi yang tidak
memenuhi syarat / rusak / kadaluarsa
10. Mengirimkan perbekalan farmasi yang rusak /
kadaluarsa ke gudang IFRS.
11. Memasukkan data penerimaan dan pengeluaran
perbekalan farmasi dalam sistem SIM untuk pasien
rawat jalan.
12. Melakukan koordinasi dengan PDE sehubungan
dengan program SIM untuk depo IRJA.
13. Melaksanakan stock opname / pencacahan jumlah
perbekalan farmasi sekali dalam setahun.
14. Merekapitulasi kritik dan saran dari pasien serta
melaporkan kepada atasan.
15. Menjaga kebersihan ruang pelayanan di IRJA.

2 Depo IGD Pengelolaan 1. Menyusun daftar kebutuhan untuk Depo IGD pada
perbekalan farmasi pagi hari sebelum pelayanan di IGD berlangsung.
di Depo IGD 2. Mengajukan daftar kebutuhan perbekalan farmasi
kepada gudang IFRS.
3. Menatalaksanakan penerimaan perbekalan farmasi
dari gudang IFRS sesuai prosedur kerja IFRS
(memeriksa spesifikasi, jumlah, waktu kadaluarsa
dll).
4. Mentalaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai prosedur kerja IFRS ( menyimpan obat
berdasarkan bentuk sediaan, Abjad, waktu
kadaluarsa dll )
5. Melaksanakan pelayanaan farmasi untuk pasien IGD
berdasarkan resep dokter dengan
mempertimbangkan persyaratan yang ada dan
sesuai prosedur kerja IFRS (pengambilan
perbekalan farmasi berdasarkan sistem FIFO dan
FEFO).
6. Mengontrol perbekalan farmasi dan suhu di almari
pendingin tempat penyimpanan obat yang berada di
Depo IGD.
7. Mengumpulkan data perbekalan farmasi yang tidak
memenuhi syarat / rusak / kadaluarsa.
8. Mengirimkan perbekalan farmasi yang rusak /
kadaluarsa ke gudang IFRS.
9. Melaksanakan stock opname / pencacahan jumlah
perbekalan farmasi sekali dalam setahun.
10. Memasukkan data penerimaan dan pengeluaran
perbekalan farmasi dalam sistem SIM untuk pasien
IGD.
11. Berkoordinasi dengan PDE sehubungan dengan
program SIM untuk depo IGD.
12. Merekapitulasi kritik dan saran atas pelayanan di
IGD serta melaporkan kepada atasan.
15. Menjaga kebersihan ruang pelayanan di IGD.

3 Depo IRNA dan Pengelolaan 1. Menyusun daftar kebutuhan untuk Depo IRNA dan
ICU perbekalan farmasi ICU setiap pagi hari sebelum pelayanan
di Depo IRNA dan berlangsung.
ICU 2. Mengajukan daftar kebutuhan perbekalan farmasi
kepada gudang IFRS.
3. Menatalaksanakan penerimaan perbekalan farmasi
dari gudang IFRS sesuai prosedur kerja IFRS
(memeriksa spesifikasi, jumlah, waktu kadaluarsa
dll).
4. Mentalaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai prosedur kerja IFRS ( menyimpan obat
berdasarkan bentuk sediaan, Abjad, waktu
kadaluarsa dll )
5. Melaksanakan pelayanaan farmasi untuk pasien
IRNA dan ICU dengan mempertimbangkan
persyaratan yang ada dan sesuai prosedur kerja
IFRS (pengambilan perbekalan farmasi berdasarkan
sistem FIFO dan FEFO).
6. Melaksanakan asuhan kefarmasian untuk pasien
rawat inap sesuai prosedur kerja IFRS.
7. Mengontrol perbekalan farmasi dan suhu di almari
pendingin tempat penyimpanan obat yang berada di
Depo IRNA dan ICU.
8. Mengumpulkan data perbekalan farmasi yang tidak
memenuhi syarat / rusak / kadaluarsa
9. Mengirimkan perbekalan farmasi yang rusak /
kadaluarsa ke gudang IFRS.
10. Memasukkan data perbekalan farmasi yang
digunakan untuk pasien IRNA dan ICU ke dalam
sistem SIM.
11. Melaksanakan stock opname / pencacahan jumlah
perbekalan farmasi sekali dalam setahun.
12. Merekapitulasi kritik dan saran atas pelayanan di
IRNA Ddan ICU serta melaporkan kepada atasan.
13. Menjaga kebersihan ruang pelayanan di IRNA dan
ICU.

4 Depo IBS Pengelolaan 1. Menyusun daftar kebutuhan untuk Depo IBS pada
perbekalan farmasi pagi hari sebelum pelayanan berlangsung.
di Depo IBS 2. Mengajukan daftar kebutuhan perbekalan farmasi
kepada gudang IFRS.
3. Menatalaksanakan penerimaan perbekalan farmasi
dari gudang IFRS sesuai prosedur kerja IFRS
(memeriksa spesifikasi, jumlah, waktu kadaluarsa
dll).
4. Menatalaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai prosedur kerja IFRS ( menyimpan obat
berdasarkan bentuk sediaan, Abjad, waktu
kadaluarsa dll )
5. Melaksanakan pelayanaan farmasi di Depo IBS
berdasarkan prosedur kerja IFRS ( pengambilan
perbekalan farmasi dengan sistem FIFO, FEFO).
6. Mengontrol perbekalan farmasi dan suhu di almari
pendingin tempat penyimpanan obat yang berada di
Depo IBS.
7. Mengumpulkan data perbekalan farmasi yang tidak
memenuhi syarat / rusak / kadaluarsa.
8. Mengirimkan perbekalan farmasi yang rusak /
kadaluarsa ke gudang IFRS.
9. Melaksanakan stock opname / pencacahan jumlah
perbekalan farmasi sekali dalam setahun.
10. Memasukkan data perbekalan farmasi yang
digunakan pasien IBS dalam sistem SIM.
11. Berkoordinasi dengan PDE sehubungan dengan
program SIM untuk depo IBS.
12. Merekapitulasi kritik dan saran atas pelayanan di
IBS serta melaporkan kepada atasan.
13. Menjaga kebersihan ruang pelayanan di IBS.

IV. UNIT PELAYANAN FARMASI KLINIK


No Sub Unit Prog. kegiatan Uraian
1 PIO Pelayanan Informasi 1. Memberikan informasi obat secara langsung
Obat. (aktif) pada waktu penyerahan obat kepada pasien
(Membuat program rawat jalan atau mengajak pasien ke ruangan khusus
pelayanan informasi yang telah disediakan.
obat secara akurat 2. Memberikan informasi obat yang diajukan
tidak bias dan oleh pasien (secara pasif).
terkini kepada 3. Secara aktif memberikan informasi yang diajukan
pasien rawat jalan yang dibutuhkan oleh medis dan paramedis rumah
dan rawat inap, staf sakit dengan mengedarkan lembar info obat.
medis dan paramedis 4. Menjawab pertanyaaan yang diajukan ke IFRS
dengan cara aktif (secara pasif) oleh tenaga kesehatan melalui
maupun pasif. telepon, tertulis atau tatap muka.
5. Membuat lembaran informasi tentang kefarmasian (
leaflet, brosur, poster ).
6. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan
yang berhubungan dengan perbekalan farmasi bagi
Komite Farmasi dan Terapi.

2 Asuhan Perbaikan outcome 1. Mengkaji peresepan obat pasien rawat jalan


Kefarmasian pasien dan pasien rawat inap di bangsal.
2. Melaksanakan konseling terhadap pasien
rawat jalan dengan kondisi khusus (pasien dengan
penyakit kronis, pasien dengan multi peresepan)
3. Memberikan konseling obat kepada pasien
rawat inap di bangsal atau pada saat pasien akan
pulang.
4. Mengikuti ronde / visite pasien rawat inap
bersama tim dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
5. Melaksanakan pemantauan penggunaan obat pada
pasien rawat inap.
6. Menatalalaksanakan pemantauan efek samping obat
(MESO) yang merugikan atau tidak diharpakan :
- Menganalisa laporan ESO
- Melaporkan ke Panitia ESO Nasional.
7. Menganalisis dan mengkaji peresepan dan
menginformasikan kepada medis dan para medis
apabila ada permasalahan yang timbul berkenaan
dengan penggunaan obat (Drug Related Problem).

3 PKMRS Program Penyuluhan 1. Menyiapkan data informasi farmasi yang akan


Rumah Sakit disajikan dalam program PKMRS sesuai jadwal yang
ditetapkan oleh Bagian Diklat.
2. Menyiapkan kegiatan penyuluhan di masyarakat
lainnya yang diselenggarakan oleh rumah sakit.
V. MANAJEMEN MUTU IFRS
No Sub Unit Prog. kegiatan Uraian
1 Program IFRS a. Bimtek PKL di 1. Mempersiapkan kegiatan yang berkaitan dengan
IFRS pembimbingan siswa dan mahasiswa yang melakukan
b. PSBH praktek kerja di Inst. Farmasi
c. K3 dan Pasient - Penyusunan materi dan peraturan
safety - Pembuatan jadwal
- Berkoordinasi dengan unit terkait
- Penilaian mahasiswa dan siswa PKL

2. Mengkoordinasi kegiatan yang diperlukan untuk


peran serta IFRS dalam PSBH
- Mendiskusikan topik yang akan diangkat dlm PSBH
- Mendiskusikan petugas IFRS yang akan menjadi
wakil IFRS/ mengikuti kegiatan PSBH rumah sakit.
- Berkoordiansi dengan unit terkait dalam
pelaksanaan PSBH
3. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam
pelaksanaan program Pasien safety
4. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam
pelaksanaan program K3.

2 MONEV IFRS - Monev kegiatan 1. Monitoring dan evalusi pelaksanaan kegiatan (sesuai
PIO SOT) yang ada di IFRS
- Monev ESO 2. Menyusun laporan kinerja IFRS setiap bulan dan
- Monev pengelolaan pada akhir tahun.
perbek far 3. Evaluasi pengelolaan perbek. Far dengan analisa
- Monev pelayanan ABC-VEN.

3 Pengembangan - Peningkatan mutu 1. Mengusulkan pelatihan-pelatihan dan pendidikan


Mutu SDM berkelanjutan untuk peningkatan mutu SDM IFRS.
- Peningkatan mutu 2. Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana
pelayanan IFRS.
- Peningkatan mutu 3. Menyusun, merencanakan sistem pelayanan farmasi
sarana dan guna peningkatan kinerja IFRS.
prasarana pelayanan
4 LITBANG - Penelitian yang 1. Berperan dalam penelitian klinis yang diadakan
berkaitan dengan oleh praktisi rumah sakit maupun mahasiswa di
perbek. Farmasi. RSUD Tugurejo (DUE, DUS, dan DUR).
- Penelitian 2. Penelitian operasional , seperti studi waktu,
berkaitan dengan gerakan / disain alur pelayanan.
sistem pelayanan 3. Penelitian dan pengembangan program dan
pelayanan farmasi yang baru / yang akan diterapkan
dan yang ada sekarang.
4. Penelitian dan pengembangan pelayanan
farmasi, seperti tentang keuntungan yang
dihasilkan pelayanan farmasi.

’18/5/09
II. UNIT PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI

PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN OBAT YANG DISIMPAN DENGAN KONDISI SUHU


TERKONTROL :
Bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat yang disimpan dengan kondisi suhu terkontrol pada
2-8º C /dalam kulkas yang berada di Depo-depo Farmasi, Pavilyun Amarilys I dan, Poli Anak
No Sub Unit Prog. kegiatan Uraian
3 Penyimpanan

3b. Penyimpanan Penyimpanan dan 1. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk
Obat dengan Pengendalian penjagaan mutu obat yang disimpan di kulkas.
kondisi suhu /penjagaan mutu 2. Mempelajari spesifikasi obat yang disimpan pada
terkontrol perbekalan farmasi suhu terkontrol
( 2 - 8º C / 3. Menyimpan obat sesuai prosedur kerja IFRS
Kulkas ) (meletakkan obat berdasarkan kelompok suhu,
waktu kadaluarsa/FIFO/FEFO, bentuk sediaan,
Alfabet dll)
4. Menyusun daftar obat yang kosong untuk
dipesankan / dimintakan kepada bagian gudang obat
/ pengadaan
5. Melakukan pemantauan suhu
6. Mencatat suhu di Kartu Catatan suhu pada saat
pemantauan
7. Secara periodik menata ulang letak obat, sebagai
langkah pengawasan dan pemeliharaan mutu
perbekalan farmasi.
8. Menghubungi IPSRS apabila ada kerusakan kulkas
atau termometer
9. Memindahkan, mencari tempat penyimpanan obat
dengan kondisi yang sama selama kulkas diperbaiki
10. Melaksanakan stock opname satu kali dlm sebulan.
11 Memberitahukan obat-obat yang mendekati batas
waktu kadaluarsa kepada depo-depo farmasi, untuk
dipakai terlebih dahulu.
12. Mengumpulkan obat yang tidak memenuhi syarat
(rusak, kadaluarsa dll) untuk dipindahkan ke Gudang
Obat peyimpanan khusus.
13. Mengusulkan, merancang kebutuhan plastik,
penyimpanan, termometer dan prasarana lain yang
diperlukan untuk penyimpanan obat di kulkas.
14. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan
kerapihan tata letak obat-obat yang disimpan di
kulkas
15. Secara periodik melaporkan kegiatan kepada
kepala Inst. Farmasi

Administratif 1. Menyiapkan lembar Kartu Monitor Suhu


2. Mengarsipkan Kartu Monitor Suhu yang telah
digunakan.
3. Mencatat semua kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan obat di kulkas (masa kalibrasi, kejadian
kerusakan atau perbaikan kulkas dan termometer dll)

Semarang, 17 April 2008


Ka. Inst. Farmasi Nama staf yang ditugaskan
Yuliani Puji R. ......................
Dra. Sunarti, Apt. M.Si. Novi Indah Sari ..................
NIP. 140 261 266
Januari 2010
Novi Indah Sari
Dina Umayasari

‘25Jan10
II. UNIT PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI

PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI YANG TIDAK MEMENUHI


STANDAR (KADALUARSA, RUSAK DLL)

Bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi yang disimpan di gudang khusus untuk
penempatan / penyimpanan perbekalan farmasi yang tidak memenuhi standar (obat dan Alkes habis
pakai rusak, kadaluarsa dll) sebelum dilakukan pemusnahan / penghapusan barang.

No Sub Unit Prog. kegiatan Uraian


3 Penyimpanan

3c. Pengelolaan Penyimpanan 1. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk


perbekalan perbekalan farmasi pengelolaan perbekalan farmasi yang tidak
farmasi yang di gudang khusus memenuhi standar.
tidak memenuhi 2. Satu kali sebulan mengambil perbekalan farmasi
standar (obat dan Alkes habis pakai) yang tidak memenuhi
standar dari depo-depo farmasi dan dari word
floor stock di ruangan-ruangan
3. Memindahkan perbekalan farmasi tersebut dari
depo-depo dan ward floor stock ke gudang khusus
untuk menyimpan perbekalan farmasi yang tidak
memenuhi standar sebelum dilakukan penghapusan.
4 Satu kali setahun mengusulkan, merancang
kebutuhan sarana dan prasarana untuk penghapusan
barang
5. Melaporkan kepada kepala Inst. Farmasi dan
mengusulkan untuk dilakukan penghapusan barang
6. Berkoordinasi dengan bagian Inst. Pengolahan
Limbah dan Air (IPAL) dan bagian-bagian yang
terkait untuk melakukan penghapusan
7. Menjaga ketertiban dan keamanan perbekalan
farmasi yang disimpan di gudang khusus.

Administratif 1. Mencatat perbekalan farmasi yang tidak memenuhi


standar ( rusak, kadaluarsa dll) kedalam buku.
2. Membuat Surat usulan penghapusan perbekalan
farmasi ke Direktur
3. Membuat Berita acara penghapusan barang.
4. Mengarsipkan surat berita acara
5. Mengirimkan tembusannya kepada instansi yang
terkait.

Semarang, 17 April 2008


Ka. Inst. Farmasi Nama staf yang ditugaskan

Dra. Sunarti, Apt. M.Si. Hermawan Nursaputra ..................


NIP. 140 261 266

Januari 2010
1. Lulus S. R.
2. Hermawan
3. Wilis
4. Emy

25 jan 10
Tugas Pokok Farmasis Klinis IFRS RSUD Tugurejo Semarang
1. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
1.1. PIO Aktif
1.1.1. Menentukan prioritas topik PIO aktif
1.1.2. Menyiapkan PIO aktif dengan membuat leaflet, brosur, poster, banner dll
1.2. PIO Pasif
1.2.1. Menerima pertanyaan tentang hal yang terkait dengan obat baik dari Pasien dan
Keluarganya baik rawat inap maupun rawat jalan (Eksternal) serta dari Tenaga
Kesehatan (internal)
1.2.2. Merumuskan sifat pertanyaan
1.2.3. Menelusuri sumber informasi (sesuai kebutuhan)
1.2.4. Merumuskan jawaban dari pertanyaan
1.2.5. Menyampaikan jawaban sesuai kebutuhan
1.3. Mengevaluasi kegiatan
1.4. Mendokumentasikan kegiatan PIO
2. Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pasien (KIE dan Konseling)
2.1. Menentukan prioritas kebutuhan akan KIE/ Konseling pasien (penyakit kronis,
poliprescribing, obat tertentu)
2.2. Memberikan KIE/ Konseling pada pasien sesuai prioritas di ruangan PIO IFRS
2.3. Melayani konseling sesuai permintaan pasien
2.4. Mengevaluasi kegiatan
2.5. Mendokumentasikan kegiatan KIE dan Konseling
3. Skrining resep
3.1. Mengidenfikasi adanya kesalahan pada administrasi (kelengkapan resep)
3.2. Mengidenfikasi adanya kesalahan farmasetis (bentuk sediaan, dosis, kestabilan dll)
3.3. Mengidenfikasi adanya kesalahan klinik (Efeksamping, Interaksi Obat dll untuk mencegah
DRP)
3.4. Mengevaluasi kegiatan
3.5. Mendokumentasikan kegiatan skrining resep
4. Farmasis Bangsal (Ward’s Pharmacist)
4.1. Menjalin kerjasama dengan Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat, Gizi) guna meningkatkan
outcome pasien dengan melaksanakan visite bersama
4.2. Menentukan prioritas pasien (penyakit kronis, poliprescribing, obat tertentu)
4.3. Mencegah adanya DRP’s pada pasien yang diprioritaskan
4.4. Mengidentifikasi adanya DRP’s pada pasien yang diprioritaskan (interview pengobatan
dengan pasien atau keluarga pasien)
4.5. Mengatasi adanya DRP’s pada pasien yang diprioritaskan (interaksi obat, efeksamping dll,
KIE pada pasien Ranap, rekomendasi berdasarkan indentifikasi DRP’s)
4.6. Mengevaluasi kegiatan Ward’s Pharmacist
4.7. Mendokumentasikan kegiatan Ward’s Pharmacist
5. Drug Use Evaluation (DUE)
5.1. Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan berkaitan dengan evaluasi penggunaan obat
5.2. Melakukan evaluasi penggunaan obat berdasarkan prioritas
5.3. Mengevaluasi kegiatan
5.4. Mendokumantasi kegiatan DUE
6. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)
6.1. Menentukan prioritas topik pelaksanaan PKMRS
6.2. Menentukan jadwal pelaksanaan
6.3. Mempersiapkan kegiatan PKMRS dengan menjalin kerjasama dengan pihak terkait (Diklat,
PT)
6.4. Melaksanakan kegiatan
6.5. Mengevaluasi kegiatan
6.6. Mendokumentasikan kegiatan

IV. UNIT PELAYANAN FARMASI KLINIK

No Sub Unit Prog. kegiatan Uraian

1 PIO (Pelayanan Membuat program 1. Melaksanakan PIO secara aktif


Informasi Obat) pelayanan informasi a. Menentukan prioritas topik yang perlu dibuat
obat secara akurat sebagai pelayanan informasi obat
tidak bias dan b. Menyiapkan, membuat produk PIO aktif yang
terkini kepada berupa leaflet, brosur, poster, banner dll.
pasien rawat jalan
dan rawat inap, staf 2. Melaksanakan PIO yang bersifat pasif
medis dan paramedis a. Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
dengan cara aktif obat dari pasien dan Keluarganya baik rawat inap
maupun pasif. maupun rawat jalan (disebut dari pelanggan
eksternal) serta dari Tenaga Kesehatan di rumah
sakit (pelanggan internal)
b. Merumuskan sifat pertanyaan
c. Menelusuri sumber informasi sebagai dasar
untuk menjawab pertanyaan (text book, brosur
obat dll sesuai kebutuhan)
d. Merumuskan jawaban dari pertanyaan
e. Menyampaikan jawaban sesuai kebutuhan
f. Mengevaluasi kegiatan
g. Mendokumentasikan kegiatan PIO.

2 KIE (Komunikasi Pelayanan komunikasi 1. Menentukan prioritas kebutuhan konseling pasien,


Informasi dan informasi edukasi yaitu untuk
Edukasi) kepada pasien a. Pasien dengan penyakit kronis.
dengan cara b. Pasien yang mendapat peresepan polifarmasi/
konseling poliprescribing
c. Pasien yang mendapat obat menggunakan alat
tertentu.
d. Pasien tertentu, misal pasien geriatri

2. Melaksanakan, memberikan konseling kepada


pasien rawat jalan di ruang konseling, sedangkan
konseling pasien rawat inap di bangsal

3. Melayani konseling sesuai permintaan pasien

4. Mengevaluasi kegiatan

5. Mendokumentasikan kegiatan KIE dan Konseling

3 Patients safety 1. Melaksanakan 1. Mengidentifikasi adanya kesalahan yang bersifat


(Program penapisan / skrining administratif dengan cara menskrining kelengkapan
keselamatan resep yang ditujukan resep berupa nama dan paraf dokter, identitas
pasien rumah untuk mencegah pasien (meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat,
sakit) permasalahan yang status jaminan pasien, no catatan medik). nama
ditimbulkan oleh obat, keaslian resep.
obat (DRP : drug
related problem). 2. Mengidentifikasi adanya kesalahan farmasetis
dengan cara mengecek kesesuaian bentuk sediaan,
dosis, cara pemberian, kestabilan dll.

3. Mengidenfikasi adanya kesalahan klinik dengan


mendeteksi adanya interaksi obat, duplikasi
peresepan, mengamati adanya alergi, dll efek
samping yang mungkin muncul.

4. Mengevaluasi kegiatan.

5. Mendokumentasikan kegiatan skrining resep.


2. Mengelola 1. Mencatat modus kesalahan yang berkaitan dengan
program medication obat dan pengobatan yang terjadi pada tahap
errors (kesalahan penulisan resep, tahap penyiapan obat dan tahap
yang disebabkan oleh penyerahan obat
obat dan pengobatan 2. Mengelompokkan jenis kesalahan
3. Merekapitulasi kelompok kesalahan
4. Mengevaluasi kegiatan
5. Mendokumentasikan kegiatan

4 Ward’s Melakukan asuhan 1. Menjalin kerjasama dengan Tenaga Kesehatan


pharmacist kefarmasian untuk (Dokter, Perawat, Ahli Gizi) guna meningkatkan
(Farmasi pasien rawat inap di outcome pasien dengan melaksanakan visite
bangsal) bangsal yang bersama
bertujuan perbaikan 2. Menentukan prioritas pasien (pasien dengan
outcome pasien penyakit kronis, poliprescribing, obat tertentu)
3. Mencegah adanya DRP’s pada pasien yang
diprioritaskan
4. Mengidentifikasi adanya DRP’s pada pasien yang
diprioritaskan (dengan cara mewawancara
pengobatan dengan pasien atau keluarga pasien)
5. Mengatasi adanya DRP’s pada pasien yang
diprioritaskan (macam DRP : interaksi obat,
efeksamping dll) dengan cara KIE pada pasien
Ranap, rekomendasi pengatasan DRP kepada medis
dan paramedis
6. Mengevaluasi kegiatan Ward’s Pharmacist
7. Mendokumentasikan kegiatan Ward’s Pharmacist.

5 PKMRS Mendukung program 1. Menentukan prioritas topik pelaksanaan PKMRS


(Penyuluhan PKMRS dari Humas 2. Menentukan jadwal pelaksanaan
Kesehatan RSUD Tugurejo 3. Mempersiapkan kegiatan PKMRS dengan menjalin
Masyarakat di dalam kerjasama dengan pihak terkait (Diklat, Humas,
Rumah Sakit) memberdayakan PDE)
masyarakat sebagai 4. Memprogramkan PKMRS untuk dilaksanakan oleh
pelanggan RSUD mahasiswa yang praktek kerja di Instalasi Farmasi
Tugurejo, khususnya 5. Melaksanakan kegiatan
peningkatan 6. Mengevaluasi kegiatan
pengetahuan 7. Mendokumentasikan kegiatan
masyarakat tentang
obat dan pengobatan
6 DUE, DUR, DUS Melakukan penelitian 1. Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan
(Drug Use pemakaian obat dan berkaitan dengan evaluasi penggunaan obat
Evaluation, Drug pengobatan di RSUD 2. Melakukan evaluasi penggunaan obat berdasarkan
Use Review, Tugurejo prioritas
Drug Use Study) 3. Mengevaluasi kegiatan
4. Mendokumentasi kegiatan DUE

Rev 20mei 2010

RSUD TUGUREJO-SEMARANG

URAIAN JABATAN

Nama Jabatan : Nama Petugas


Penanggung jawab 1. Yuliani Puji R
pengelolaan obat yang 2. Novi Indah Sari
disimpan dengan kondisi
terkontrol

Melapor kepada : Disetujui oleh :


Penanggung jawab
Pengelolaan Perbekalan
farmasi
Unit kerja Disahkan oleh :
Instalasi Farmasi Dra. Sunarti, Apt., M.Si

Tanggal : Tim Analisa Jabatan Inst. Farmasi


1. Sri Djumiani

I. TUJUAN JABATAN (Basic Purpose)

Bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat-obat yang disimpan dengan


kondisi suhu terkontrol pada 2 – 8 ◦ C, yaitu disimpan dalam kulkas di Depo-depo
Farmasi, Pavilun Amarilys I dan di Poli anak

II. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UTAMA (Principal accountabilities)

1. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penjagaan mutu obat yang
disimpan di kulkas.
2. Mempelajari spesifikasi obat yang disimpan pada suhu terkontrol
3. Menyimpan obat sesuai prosedur kerja IFRS (meletakkan obat berdasarkan
kelompok suhu, waktu kadaluarsa/FIFO/FEFO, bentuk sediaan, Alfabet dll)
4. Menyusun daftar obat yang kosong untuk dipesankan / dimintakan kepada bagian
gudang obat / pengadaan
5. Melakukan pemantauan suhu
6. Mencatat suhu di Kartu Catatan suhu, pada saat pemantauan
7. Secara periodik menata ulang letak obat, sebagai langkah pengawasan dan
pemeliharaan mutu perbekalan farmasi.
8. Menghubungi IPSRS apabila ada kerusakan kulkas atau termometer
9. Memindahkan, mencari tempat penyimpanan obat dengan kondisi yang sama
selama kulkas diperbaiki
10. Melaksanakan stock opname satu kali dalam sebulan.
11. Memberitahukan obat-obat yang mendekati batas waktu kadaluarsa kepada depo-
depo farmasi, untuk dipakai terlebih dahulu.
12. Mengumpulkan obat yang tidak memenuhi syarat (rusak , kadaluarsa dll) untuk
dipindahkan ke Gudang Obat peyimpanan khusus.
13. Mengusulkan, merancang kebutuhan plastik, penyimpanan, termometer dan
prasarana lain yang diperlukan untuk penyimpanan obat di kulkas.
14. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan tata letak obat-obat yang
disimpan di kulkas
15. Menyiapkan lembar Kartu Monitor Suhu
16. Mengarsipkan Kartu Monitor Suhu yang telah digunakan.
17. Secara periodik melaporkan kegiatan kepada kepala Inst. Farmasi

III. DIMENSI

Area Kerja / Pengawasan :


Kulkas di Depo-depo Farmasi, Pavilyun Amarilys I dan Poli anak

Aspek Finansial
Anggaran yang dikelola
Asset
Target

Aspek Non Finansial


Jumlah sub ordinat organik
Jumlah sub ordinat non organik

IV. HUBUNGAN KERJA (Work Relationship)

Internal :
1. Penanggung jawab Depo Farmasi.
2. Penanggung jawab pengelolaan perbekalan farmasi
3. Kepala Instalasi Farmasi

Eksternal :
1. Kepala ruangan / bangsal
2. Kepala Poliklinik anak
3. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana RS

V. WEWENANG (Decision Making Authority)

1. Merancang dan mengajukan ke bagian pengadaan, termometer dan sarana lainnya


yang dibutuhkan untuk mendukung penjagaan mutu obat yang disimpan di kulkas
2. Mengusulkan kepada atasan untuk memberi peringatan kepada petugas yang tidak
tertib dalam mengambil dan menyimpan obat di kulkas (tidak berprinsip FEFO,
FIFO dll).

VI. MASALAH DAN TANTANGAN KERJA (Problem and Challenges)

Tidak terjaminnya mutu obat yang disimpan di kulkas karena tidak terkontrolnya
suhu dan ketidaktertiban penyimpanan obat di kulkas.

VII. SPESIFIKASI PEKERJAAN (Job Sepcification)

Pendidikan dan Pengalaman :


1. D3 Farmasi berpengalaman di bidang penyimpanan oabt dengan suhu
terkontrol selama …..tahun
2. SMF berpengalaman di bidang penyimpanan oabt dengan suhu terkontrol
selama ……tahun.

Keahlian / Ketrampilan :
1. Komputer MS Office
2. Pengetahuan bahasa Inggris
3. Pengetahuan bidang logistik.

Soft Kompetensi :
1. Dorongan berprestasi
2. Orientasi Pelayanan Pelanggan
3. Inisiatif
4. Integritas
5. Pemikiran Abalitik.
6. Kerjasama
7. Dampak dan Pengaruh
8. Fleksibilitas
9. Pencarian Informasi

VIII. KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI (Organization Chart).

Kepala IFRS

Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab


Pengelolaan Pelayanan Pelayanan Pengembangan
Perbekalan Far Perbekalan Far Farmasi Klinik Mutu &LITBANG
`
Penyimpanan :
Penyimpanaan obat dg
kondisi suhu terkontrol

Anda mungkin juga menyukai