mengidap Diabetes Mellitus (DM) dan angka ini Tidak memerlukan terapi insulin
akan terus bertambah dari tahun ke tahun.
Walaupun DM merupakan penyakit kronik 3. Diabetes Mellitus Gestasional (GDM) yang tidak menyebabkan kematian secara Timbul selama masa kehamilan, langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila biasanya hanya sementara/ pengelolaanya tidak tepat. temporer. Umumnya terdeteksi pada/ KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS setelah trimester kedua. 1. Diabetes Mellitus Tipe 1 Berakibat buruk terhadap bayi Jarang, < 5-10% diabetisi. yang dikandung antara lain Ada kerusakan pada sel-sel Beta ukuran bayi yang terlalu besar pulau Langerhans akibat reaksi saat dilahirkan. otoimun (reaksi imun tubuh berlebih) Memperbesar risiko diabetes di Dapat juga disebabkan oleh virus masa mendatang. seperti Cocksakie, Rubella, Herpes, dll. 4. Pra-diabetes Defisiensi sekresi insulin merupakan Kadar gula darah berada antara masalah utama DM tipe 1. normal dan diabetes, lebih tinggi DIT. BINA FARMASI dari normal tapi tidak cukup KOMUNITAS & KLINIK 2. Diabetes Mellitus Tipe 2 tinggi untuk dikategorikan DITJEN BINFAR DAN ALKES Lebih banyak kasusnya, 90-95% diabetes. DEPKES RI dari seluruh diabetisi (umumnya > Merupakan faktor risiko untuk 2008 45 tahun). diabetes, serangan jantung, dan Terkait dengan faktor keturunan stroke. dan lingkungan. Bila tidak dikontrol, dapat DIABETES MELLITUS meningkat menjadi DM tipe 2 Obesitas/kegemukan merupakan Diabetes Mellitus (“sakit gula”) adalah salah satu penyebabnya. dalam waktu 5-10 tahun. gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan Disebabkan oleh “Resistensi tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein Insulin” (sel-sel sasaran insulin FAKTOR RISIKO tidak mampu merespon secara Riwayat keluarga: sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. normal) akibat obesitas, gaya Obesitas ( > 120% berat badan ideal) Menurut laporan WHO, saat ini terdapat hidup kurang gerak, dan penuaan. Umur (> 65 tahun : 18%) lebih dari 180 juta orang di seluruh dunia Hipertensi (> 140/90 mmHg) glukosa darah terlalu rendah (kurang 1. Kendalikan tekanan darah (kurang dari Hiperlipidemia (kadar lemak tubuh tinggi) dari 50 mg/dl). 130/80 mg/dl) dengan pengaturan gaya - Kadar HDL rendah< 35 mg/dl hidup. - Kadar lipid darah tinggi > 250 mg/dl 2. Hiperglikemia 2. Upayakan berat badan ideal. Kurang olahraga Penyebab : stres, infeksi dan 3. Makan dengan gizi seimbang. Pola makan rendah serat. konsumsi obat-obatan tertentu. 4. Berolahraga secara teratur. Jika dibiarkan dapat berkembang 5. Tidak merokok. GEJALA KLINIK menjadi ketoasidosis diabetik yang 6. Mengurangi stres. 1. DM Tipe 1 dapat membawa kematian. Poliuria (banyak berkemih) UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI Polidipsia (banyak minum) 3. Komplikasi makrovaskular : penyakit INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT …………….. Polifagia (banyak makan) jantung koroner, penyakit pembuluh ALAMAT ……………………… Penurunan berat badan darah otak, dan penyakit pembuluh TELEPON ……………………. Cepat merasa lelah perifer. Pruritus (gatal pada kulit) Reff : 4. Komplikasi mikrovaskular : retinopati Anonim, Pharmaceutical Care untuk 2. DM Tipe 2 (gangguan pada retina) Penyakit Diabetes Mellitus. Dirjen Hampir tidak ada gejala. Umumnya Pengendalian intensif dengan suntikan Binfar dan Alkes, Depkes RI. 2006 mudah terkena infeksi, sukar insulin multi dosis/ pompa insulin http://www.adet.org/cgi-bin/articles.cgi? sembuh dari luka, daya penglihatan disertai monitoring kadar gula darah. request=display1&topic=33 memburuk. TERAPI 1. Terapi tanpa obat : Pengaturan diet (karbohidrat, KOMPLIKASI lemak, protein sesuai proporsi) 1. Hipoglikemia Olahraga : jalan/lari pagi, Gejala : pusing, lemas, bergetar, bersepeda, berenang, dll. pandangan berkunang-kunang, pandangan gelap, keringat dingin, 2. Terapi obat : antidiabetika oral, insulin, detak jantung menghilang sampai atau kombinasi keduanya. hilang kesadaran akibat kadar PENCEGAHAN