Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM

PROGRAM KESIAPAN
PENANGGULANGAN BENCANA
RSUD KOJA

JAKARTA
2020

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
SK PEMBERLAKUAN PROGRAM...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
BAB II LATAR BELAKANG........................................................................................... 2

BAB III TUJUAN UMUM dan TUJUAN KHUSUS......................................................... 3

BAB IV KEGIATAN POKOK dan RINCIAN KEGIATAN.............................................. 4

BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN............................................................ 6

BAB VI SASARAN............................................................................................................ 7

BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................... 8

BAB VIII PENCATATAN dan PELAPORAN KEGIATAN............................................... 9

BAB IX EVALUASI KEGIATAN dan LAPORAN HASIL EVALUASI KEGIATAN... 9

BAB X PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN................................................................... 9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut WHO Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi
sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit
(preventif) kepada masyarakat. Menurut UU No.44 tahun 2009 Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dalam Undang-undang nomor 36 tahun 2099 tentang kesehatan,
khususnya pada pasal 165 : ͞pengelola tempat kerja wajib melakukan segala
bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan
dan pemulihan bagi tenaga kerja.͟Maka jelas pengelola tempat kerja di Rumah
Sakit harus melaksanakan semua aturan yang telah dibuat. Salah satunya
dengan memberikan pelayanan kesehatan yang prima untuk semua tenaga
kerjanya dan masyarakat disekitarnya. Dengan demikian maka resiko
terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
dapat dihindari.
Untuk membantu tugas pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
perlu pengorganisasian Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Kesehatan
Lingkungan di Rumah Sakit. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
upaya untuk menekan dan mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan antara keselamatan
dengan kesehatan.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Koja (RSUD Koja) terletak di wilayah
Utara Propinsi DKI Jakarta, selama ini telah memberikan pelayanan kepada
masyarakat umum dengan segala kemampuannya sejak 73 tahun yang lalu.
Awalnya pada tahun 1943 dirintis oleh dr. Arif RS Koja sebagai Pusat
Kesehatan (sederhana) lalu pada tahun 1945 berubah menjadi balai
pengobatan dan klinik bersalin. Sembilan tahun kemudian yaitu pada tanggal
8 Agustus 1952 dilakukan peletakan batu pertama oleh Walikota Jakarta
Utara Bapak Syamsurizal sebagai tanda dimulainya pembangunan Rumah
Sakit Koja.
Pada tahun 1977 dibawah kepemimpinan Dr. Wahyono, RSU Koja
ditetapkan oleh DEPKES menjadi RSU kelas C, yang berarti telah mempunyai
kemampuan pelayanan empat spesialis dasar terdiri dari pelayanan
spesialistik anak, bedah, penyakit dalam serta kebidanan dan kandungan,
menyusul kemudian THT. Pada masa kepemimpinan Dr. Purboyo tahun 1980
dilakukan penambahan beberapa pelayanan spesialistik lainnya.
Tahun 1984 secara resmi melalui Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor
01/01/1984, RSU Koja ditetapkan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan DKI Jakarta. Pada waktu tersebut juga telah direncanakan
pemindahan lokasi RSU Koja ke Sunter karena lokasi semula terkena proyek
perluasan pelabuhan. Rencana ini menyebabkan berkurangnya perhatian
PEMDA terhadap sarana fisik dan peralatan yang ada, serta mengakibatkan
minimalnya sarana pelayanan.
Pada tahun 1988, dibawah pimpinan Dr. Umar Wahid, RSU Koja
berubah menjadi RS Unit Swadana Daerah dan dilakukan penilaian kembali
terhadap pemindahan lokasi. Dari hasil penilaian tersebut, Dinas Kesehatan
sebagai induk instansi mengusulkan kepada PEMDA DKI Jakarta untuk
mengembangkan RSU Koja di lokasi yang sekarang.
Mulai bulan Maret 1998 dari Rumah Sakit Swadana telah menjadi RSU
Kelas B non pendidikan melalui PERDA No. 4 tahun 1998. Rumah Sakit ini
merupakan Rumah Sakit Swadana yang selalu mengembangkan institusi dan
pelayanannya agar semua lapisan masyarakat di wilayah Jakarta Utara dapat
terlayani sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka tanpa melupakan
fungsi dan mutu pelayanan yang professional ke setiap kelas yang ada.

2
Mulai tahun 1999 secara bertahap dilakukan pula pengembangan jenis
pelayanan spesialistik sehingga pada saat ini RSUD Koja telah dapat
memberikan semua jenis pelayanan spesialistik. Dikembangkan pula RSUD
Koja sebagai tempat pendidikan dan pelatihan serta penelitian. Misalnya:
Pendidikan dan Pelatihan Karyawan RSUD Koja, Sekolah Perawat, Praktik
dokter muda (co-ass), merupakan tempat residensi mahasiswa strata dua (S2)
dari Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia,
penyelenggaraan simposium dan seminar.
Konsep “Twin Hospital“ sengaja dikembangkan agar semua lapisan
masyarakat di wilayah Jakarta Utara dapat dilayani sesuai dengan
kemampuan dan keinginan pelanggan dengan tidak meninggalkan kualitas
pelayanan di setiap kelas yang ada dengan motto pelayanan adalah Cepat,
Tepat, Aman, Nyaman dan Terjangkau.
Rumah Sakit Koja telah terakreditasi oleh Departemen Kesehatan No.
YM.02.03.3.5.5733 sejak tahun 1997 dan telah melakukan standarisasi mutu
untuk ISO 9001 : 2000 dengan akreditasi 12 jenis pelayanan. Nama Rumah
Sakit Koja berubah menjadi Rumah Sakit Daerah Koja sejak adanya undang-
undang otonomi daerah yang terbit pada tahun 1999. Saat ini RSUD Koja
merupakan Rumah Sakit Umum Daerah tipe B Swadana non pendidikan
sebagai pusat rujukan wilayah Jakarta Utara, memiliki fasilitas pelayanan
Instalasi Rawat jalan, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Penunjang Diagnostik, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Kamar Operasi,
Instalasi ICU, Instalasi Farmasi, INstalasi Gizi, Instalasi CSSD, Instalasi
Neorologi, Unit Stroke, Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit, dan Instalasi
Kamar Jenazah.
Pada tahun 2002 dimulai pembangunan gedung Rumah Sakit Daerah
Koja Blok C (gedung berlantai 4) yang terdiri dari : Apotek, Bank DKI, Sub.
Bag. Program (Entry Data Proses), Kafetaria, Administrasi Rawat Inap,
Poliklinik Anak, Poliklinik Akupunktur, Poliklinik Kulit dan Kelamin, Poliklinik
Jiwa, Poliklinik Rehabilitasi Medik, Medical Check Up, Ruang Tindakan Trans
Cranial Doppler dan Elektro Enchepalograpi serta Elektro Miografi. Selain itu,
khusus lantai IV adalah perkantoran dan ruang Direktur serta Manajemen
lainnya.
Saat ini RSUD koja merupakan rumah sakit umum dengan pola
penggelolaan keuangan BLUD penuh dan sebagai kelas B Non Pendidikan dan
telah menjadi rumah sakit rujukan regional wilayah Jakarta Utara. RSUD Koja
memiliki 5 Gedung yang terdiri dari gedung A,B,C,D, dan E, serta fasilitas

3
pelayanan Instalasi Rawat Inap dengan 17 klinik spesialis, 5 Sub spesialis,
instalasi gawat darurat 24 jam, instalasi rawat khusus, instalasi rawat inap
dengan 897 tempat tidur diantaranya :
Kelas 3 (610 tempat tidur), ICU (28 tempat tidur), ICCU (18 tempat
tidur), PICU (20 tempat tidur), NICU (20 tempat tidur), Instalasi Bedah Sentral
(12 kamar operasi), Instalasi Rehabilitasi Medis, Instalasi Farmasi, Instalasi
Gizi, Instalasi Rekam Medik, Instalasi Penunjang Diagnostik (Laboratorium,
Rawat jalan dan pemeriksaan elektromedik), termasuk Hemodialisa, Laundry,
CSSD, Pemulasaran Jenazah dan IPSRS.
Seiring dengan perubahan sistem pelayanan dan pembiayaan
kesehatan, RSUD Koja semakin dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka
mencari penyembuhan penyakit yang dideritanya. Oleh karena itu, RSUD Koja
harus senantiasa melakukan inovasi pelayanan publik, salah satunya adalah
mempersingkat waktu pendaftaran rawat jalan. Dengan adanya Sipil Doyan
Jalan, dimana pasien atau keluarganya mendaftar, memilih jam dan dokter
sendiri, pendaftaran pasien dapat diselesaikan dalam waktu hanya 15detik.Ini
jelas sangat membantu pasien atau keluarganya tidak perlu lagi untuk
mengambil nomor antrian di subuh hari.
Selanjutnya kedepan RSUD Koja akan terus berinovasi memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, yaitu mengembangkan sistem
pelayanan yang berbasis teknologi informasi, menyelenggarakan pelayanan
jantung-pembuluh darah-otak terpadu dan pelayanan kanker-paliatif,
mendirikan mesin cuci darah dan layanan pusat luka bakar, dan lainnya.

B. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Koja

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah Koja


Alamat : Jln. Deli No. 4 Tanjung Priok, Jakarta Utara
Telepon : 021 – 43938478
Fax : 021 – 4352401
Email : rskoja@yahoo.com
Tahun berdiri : 1943
Pemilik : Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Direktur : dr. Ida Bagus Nyoman Banjar, MKM

Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Daerah Kelas B Non Pendidikan


Fasilitas : Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap,
Rawat Jalan, Spesialis & Sub Spesialis, Instalasi
Penunjang Diagnostik, Instalasi Bedah Sentral,

4
Instalasi Farmasi, Instalasi Rekam Medis, Instalasi
Rehabilitasi Medik, Instalasi Ruang Khusus (ICU,
ICCU, PICU, NICU), Instalasi Gizi, Unit CSSD, Unit
Laundry, IPSRS, Instalasi Pemeliharaan Rumah
Sakit, dan Unit Kamar Jenazah.
Jumlah tempat tidur : 897 unit, terdiri dari :
VVIP : 1unit, VIP : 14 unit, Kelas 1 32 unit, Kelas
2 : 64 unit, Kelas 3 : 610 unit. Termasuk Stroke
unit : 2 unit, HCU : 8 unit, PICU : 20 unit, NICU :
20 unit, Perinatologi : 60 unit, ICU : 28 unit, ICCU
18 unit, CVCU 2 unit, Isolasi : 18 unit.
C. Letak dan Fasilitas
Letak Rumah Sakit Daerah Koja terletak di pinggir laut, sekitar 10 km
dari pusat kota, dipersimpangan jalan Deli dan jalan Jampea atau lebih
tepatnya di jalan Deli No. 4 Tanjung Priuk Jakarta Utara. Dapat dicapai
dengan berbagai jenis kendaraan dari jalan raya dan jalan tol dalam kota baik
dari arah barat ataupun dari arah selatan.
Fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Koja adalah
Gedung parkir berada di Gedung E lantai 1 sampai dengan lantai 5. Fasilitas
lain tersedia yaitu pendaftaran Rawat Jalan RSUD Koja menggunakan Sistem
Pilih Dokter atau disingkat dengan SIPIL DOYAN JALAN. Sistem tersebut
memberikan kebebasan untuk pasien memilih dokter dan jam pelayanan,
sehingga pasien dengan mudah melakukan pendaftaran untuk berobat. Serta
fasilitas lain berbasis teknologi yaitu SIANTAR. SIANTAR merupakan Sistem
Antar Obat, jadi pasien tidak perlu menunggu untuk mendapatkan obat
karena petugas kami yang akan mengantarkannya ke rumah (sesuai wilayah)
pasien RSUD Koja.

5
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN

A. Visi
Rumah Sakit Umum Daerah Koja sebagai rumah sakit dengan berbagai
unggulan dan terstandar.
B. Misi
1. Menyediakan pelayanan kesehatan yang paripurna dan terpadu yang
berorientasi kepada keselamatan pasien
2. Menjadi sarana pelayanan, pendidikan dan penelitian yang
terstandar dan berkualitas
3. Menerapkan tata kelola yang profesional, akuntabel, dan transparan
dengan berbasis teknologi informasi
C. Falsafah
Pelayanan Profesional untuk Semua
D. Nilai
Komitmen : sikap setia dan tanggung jawab yang ditunjukkan oleh
karyawan untuk RSUD Koja
Objektif : sikap yang harus dijunjung tinggi bagi karyawan untuk
berpadangan terhadap suatu masalah
Jujur : memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan
kebenaran
Amanah : dapat dipercaya
E. Tujuan
1. Terwujudnya Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Lengkap
dan Terstandar untuk Penyakit akibat Infeksi, Trauma dan
Degeneratif yang dilayani oleh Sumber Daya Manusia yang Kompeten
dan Profesional
2. Terlaksananya Tata Kelola Rumah Sakit yang Profesional, Akuntabel
dan Transparan dengan berbasis pada Teknologi Informasi yang
Akurat dan Terkini

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI INFORMASI REKAM MEDIK
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
1. Rumah sakit mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang
besar, seperti keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam
atau bencana lainnya serta kejadian wabah besar yang menyebabkan
terjadinya risiko yang signifikan.
2. Rumah sakit merencanakan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya
bencana

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Menentukan jenis, kemungkinan potensi dan konsekuensi bahaya,
ancaman dan kejadian darurat dengan melakukan identifikasi jenis
dan kemungkinan potensi dan konsekuensi bahaya;
2. Menentukan pengorganisasian yang terpadu sehingga memudahkan
dalam pelayanan pasien bila terjadi keadaan darurat;
3. Menentukan peranan rumah sakit (karyawan) dalam keadaan darurat
dengan pemberian safety induction pada karyawan RSUD Koja ;
4. Menentukan strategi komunikasi jika terjadi keadaan darurat dengan
rambu – rambu dan tanda – tanda keselamatan yang terpasang di
seluruh fasilitas di RSUD Koja;
5. Mengelola sumber – sumber daya termasuk dalam sumber daya
alternatif yang dapat digunakan saat terjadi keadaan darurat dengan
sosialisasi bagi pengunjung: dapat berupa poster yang diletakkan
strategis atau nmenggunakan car call, penyediaan peralatan
keselamatan kerjadan Alat Pelindung Diri (APD)
6. Mengelola kegiatan pelayanan medis / penunjang lainnya selama
keadaan darurat, termasuk tempat pelayanan alternatif pada saat
terjadi keadaan darurat;
7. Mengidentifikasi dan menetapkan peran dan tanggung jawab seluruh
karyawan rumah sakit selama terjadinya kejadian darurat;
8. Mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung
jawab pribadi karyawan dengan tanggung jawab rumah sakit untuk
tetap menyediakan pelayanan medis;

8
9. RSUD Koja berpartisipasi dalam tim yang terkoordinasi dengan
masyarakat sehingga mudah terhubung dengan Dinas Kesehatan
setempat, polisi setempat, ambulans darurat, Pemadam kebakaran dan
fasilitas kesehatan lainnya.

9
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Identifikasi bahaya dapat berupa inspeksi yang dilakukan di unit –


unit rumah sakit berikut upaya pengendalian bahaya. Unit K3KL
bersama unit IPSRS/ATEM dapat melakukan identifikasi bahaya
dengan melakukan Safety Round;

1
2. Pemberian safety induction/ safety briefing bagi para pengunjung yang
akan melakukan seminar/ pelatihan di RSUD Koja;
3. Pembuatan rambu – rambu dan tanda – tanda keselamatan;
4. Sosialisasi bagi pengunjung dapat berupa poster yang diletakkan
strategis;
5. Penyediaan peralatan keselamatan kerja dan Alat Pelindung Diri
(APD);
6. Memberikan rekomendasi mengenai perencanaan, pembuatan tempat
kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan;
7. Memantau perizinan dan sertifikasi sarana dan prasarana peralatan
kesehatan berkoordinasi dengan Unit IPSRS dan Unit Kehumasan dan
Legal;
8. Mengumpulkan dan mengolah pelaporan nyaris celaka dan celaka
serta tindaklanjutnya yang dialami pekerja dan pengunjung RS.
9. Memantau keselamatan kerja konstruksi dan renovasi.
10. Pelatihan dan penyuluhan keselamatan kerja bagi pekerja RS
a. Pelatihan di kelas:
Dilakukan untuk membahas teori dan diskusi sesuai dengan
materi yang disampaikan dan berkaitan dengan keselamatan.
b. Pelatihan keruangan:
Karena pemenuhan pelayanan kesehatan sehingga para pekerja
tidak dapat meninggalkan ruangannya untuk mengikuti pelatihan
baik di kelasmaupun di ruangan, maka Unit K3KL melaksanakan
pelatihan langsung di unit kerja selain itu agar Perawat atau
Petugas Keamanan dapat melakukan simulasi penyelamatan
pasien saat terjadi keadaan darurat.

BAB VI

SASARAN

1. Terselenggaranya pelatihan kesiapan penanggulangan bencana


Kebakaran dan Gempa kepada seluruh Karyawan RSUD Koja.

2
2. Peningkatan kesiapan petugas RSUD Koja, sehingga telah memiliki
kemampuan dalam penanganan bencana yang terjadi didalam atau di
luar Rumah sakit.
3. Peningkatan kemampuan fasilitas dan sarana pendukung di rumah
sakit, dapat digunakan untuk menanggulangi korban kewaspadaan
bencana.
4. Tersusunnya kebijakan / SOP tentang kewaspadaan keadaan darurat.
5. Terpenuhinya peralatan tanggap darurat.

BAB VII

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Program kesiapan menghadapi bencana (Disaster).

3
Bulan
No Deskripsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya,
V
ancaman dan kejadian
2 Menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang
V
ada dan bila terjadi bencana.

3 Menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut V

4 Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian V


5 Mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber
V V V V V V V V V V V V
alternatif
6 Mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan
V V V V V V V V V V V V
alternatif pada waktu kejadian
7 Mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggung jawab staf selama
V
kejadian
8 Mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab
pribadi staf dengan tanggung jawab rumah sakit untuk tetap V V V V V V V V V V V V
menyediakan pelayanan pasien.
9 RSUD Koja berpartisipasi dalam tim yang terkoordinasi dengan
V V V V V V V V V V V V
masyarakat

BAB VIII
PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN

4
1. Pencatatan dan pelaporan program kesiapan menghadapi bencana
(Disaster) Rumah Sakit dilaksanakan secara bulanan dan tahunan.
2. Laporan inspeksi diajukan kepada organisasi/unit yang bertanggung jawab
di bidang K3RS sesuai dengan kebutuhan.
3. Pencatatan dan pelaporan program kesiapan menghadapi bencana
(Disaster) Rumah Sakit meliputi seluruh penyelenggaraan kegiatan K3RS
yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun.

BAB IX
EVALUASI KEGIATAN DAN LAPORAN HASIL EVALUASI KEGIATAN

1. Melakukan evaluasi pada setiap kegiatan pelatihan atau simulasi Tim


Tanggap Darurat;
2. Melakukan laporan kejadian darurat beserta dampak yang terjadi akibat
keadaan darurat kepada Direktur
3. Evaluasi program kesiapan menghadapi bencana (Disaster) Rumah Sakit
mencakup beberapa elemen sebagai berikut : inspeksi periodik serta
monitoring aspek keselamatan.
4. Hasil evaluasi program kesiapan menghadapi bencana (Disaster) Rumah
Sakit diantaranya adalah:
a. Gambaran tentang seberapa penting kesiapan menghadapi bencana
(Disaster).
b. Gambaran tentang prioritas kesiapan menghadapi bencana (Disaster).
c. Gambaran tentang kerugian yang mungkin terjadi baik dalam
parameter biaya ataupun parameter lainnya.
d. Masukan informasi untuk pertimbangan tahapan kesiapan
menghadapi bencana (Disaster).

BAB X
PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN

Pembiayaan menggunakan anggaran Badan Layanan Umum Daerah


(BLUD) tahun anggaran berjalan.

Anda mungkin juga menyukai