PUSKESMAS WATES
JL.LAWU RAYA NO.1 B KEC. MAGERSARI
MOJOKERTO
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Allah SWT karena dengan rakhmat dan karuniaNya kami dapat menyusun
dan menyelesaikan Pedoman Pelayanan Poli Harmoni (HIV IMS KOMPREHENSIF)
Puskesmas Wates. Puskesmas merupakan pusat pengembangan , pembinaan dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan
kesehtanan masyarakat . Untuk maksud tersebut , Puskesmas berfungsi melaksanakan tugas
teknis maupun administratif.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Puskesmas Wates Kota Mojokerto dalam melakukan
pelayanan yang berbasis pelayanan prima yang merupakan tujuan dari pelayanan Puskesmas
Wates kepada masyarakat, agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu sehingga dapat meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat diperlukan adanya
pengenalan jenis pelayanan kesehatan yang dapat dilayani oleh Puskesmas Wates Kota
Mojokerto , baik yang berupa pemeriksaan , pengobatan , konseling , penyuluhan maupun
pembinaan kesehatan.
Dengan adanya Pedoman Pelayanan Poli Harmoni (HIV IMS KOMPREHENSIF) yang
ada di Puskesmas Wates Kota Mojokerto diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan sebagai upaya tercapainya kesehatan paripurna , merata ,
bermutu dan berkeadilan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Mojokerto.
2
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN ..…………………………………………………….. 4
B. TUJUAN PEDOMAN..…………………………………………… 4
D. BATASAN OPERASIONAL......................................................
B. STANDAR FASILITAS...............……………………………….. 7
A. LINGKUP KEGIATAN..................................…………………… 9
B. METODE................. .....……………………………………......... 9
C. LANGKAH KEGIATAN...........................……………………. 10
V LOGISTIK ................................………............. 11
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar belakang
Indonesia secara kumulatif berdasarkan laporan dari seluruh provinsi yang
dikeluarkan secara triwulan oleh Kementerian Kesehatan RI sampai bulan Maret tahun
2010, tercatat 20.564 kasus AIDS dengan persentase laki-laki sebanyak 62%, perempuan
30% dan tidak diketahui 8 %. Sebagian besar infeksi baru diperkirakan terjadi pada
beberapa sub-populasi berisiko tinggi (dengan prevalensi > 5%), yaitu pada pengguna
Napza suntik (penasun), wanita pekerja seks (WPS), dan waria. Risiko penularan HIV tidak
hanya terbatas pada sub-populasi yang berperilaku risiko tinggi, tetapi juga dapat menular
pada pasangan atau istrinya, bahkan anaknya. Berdasarkan data terbaru, kejadian
penularan infeksi HIV di Indonesia ter banyak melalui hubungan seksual dengan orang
yang terinfeksi tanpa menggunakankondom. Diikuti oleh penggunaan alat suntik yang
tercemar darah yang mengandung HIV (karena penggunaan alat suntik secara bersama di
antara para pengguna Napzasuntikan), dan ditularkan dari ibu pengidap HIV kepada
anaknya, baik selama kehamilan, persalinan atau selama menyusui. Cara penularan lain
adalah melalui transfusi darah yang tercemar, alat tusuk dan peralatan lainnya (tato, dan
lain‐lain) dan adanya infeksi menular seksual seperti sifilis. Salah satu program prioritas
pembangunan pemerintah Indonesia adalah upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat sebagai unsur dari SDGs (Sustainable Development Goals) pemerintah.
Berbagai upaya kesehatanpun diarahkan untuk mendukung program ini, tidak terkecuali
untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan bagi semua orang seperti yang tercantum
dalam SDG-3. Pembangunan secara holistik yang diharapkan, mengakui masih ada banyak
permasalahan kesehatan termasuk didalamnya permasalahan penanggulangan HIV dan
AIDS serta berbagai penyakit progresif yang berdampak pada ODHA yang membutuhkan
cara yang lebih adil dan berkelanjutan khususnya terkait jaminan kesehatan (universal
health coverage/UHC) mengingat banyak dari ODHA juga datang dari kelompok yang
termarjinalkan. Searah dengan SDG-3, UNAIDS juga memandu dengan visinya agar tidak
ada lagi penyebaran (zero new infections), kematian (zero AIDS-related deaths), dan
stigma (zero discrimination) akibat HIV-AIDS.
1. Tujuan Umum adalah menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS dan IMS melalui
peningkatan mutu pelayanan.
2. Tujuan Khusus :
Menemukan kasus HIV/AIDS dan IMS sedini mungkin, memutuskan mata rantai
penularan dengan mensosialisasikan penggunaan kondom secara baik dan benar,
memperluas jangkauan pelayanan (berjejaring)
Memberikan pelayanan pengobatan pada ODHA sehingga dapat menurunkan
angka kematian, meningkatkan kualitas hidup.
Memberikan pelayanan pengobatan pada pasien dengan IMS
Menemukan dan mengobati kasus IO,
Memberikan pengobatan pada ODHA dengan risiko IDU
Memberikan pelayanan rujukan pada ODHA hamil guna meningkatkan kualitas
hidup ibu dan mencegah penularan HIV dari Ibu ke Anak.
Menyelenggaran pelayanan rujukan (menerima maupun merujuk).
C. Sasaran Pedoman
Pedoman Pelayanan di Puskesmas Wates, diperuntukan bagi seluruh unit kerja yang
terkait dengan pelayanan HIV/AIDS dan IMS secara Komprehensif di Puskesmas Wates
yaitu :
Unit Poli Umum
Unit Poli KIA
Unit Poli Gigi
E. BATASAN OPERASIONAL
Poli Harmoni Puskesmas Wates kota Mojokerto buka selama 6 hari, hari senin-
sabtu dari jam 08.00 sampai jam 11.30 WIB. Masyarakat yang dapat menggunakan
fasilitas ini adalah semua warga kota Mojokerto, peserta JKN dan pasien umum, dengan
membawa persayaratan sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah kota Mojokerto.
melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah pelayanan yang bersifat preventif
promotif dan kuratif di dalam gedung dan kegiatan diluar gedung seperti pemeriksaan
pada posyandu lansia , skrining kesehatan dan kegiatan mobile vct
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
6
- Konselor : 1 orang
- CST : 1 orang
- Laboratorium : 1 orang
- Farmasi : 1 orang
- Recording Reporting : 1 orang
2. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Sumber daya manusia dokter , perawat, bidan , analis , dan farmasi di Poli
Samara dibagi tugas dan tanggung jawab sebagai berikut .
7
N NAMA NIP PENDIDIKA JURUSAN STAT PENEM
o N TERAKHIR US PATAN
1 dr. Mar’atus Sholikah 19890104 S1 KEDOKTE PNS INDUK
201403 2 003 RAN
2 Elly Fitriani, Amd.Kep 19830709 D III KEPERA PNS INDUK
201403 2 001 WATAN
3 Filsa Aji Prakoso, 19880610 D III KEPERA PNS INDUK
Amd.Kep 201403 1 002 WATAN
4 Indi Luluk Chaulah, 19891114 D III KEBIDAN PNS INDUK
Amd.Keb 201503 2 005 AN
5 Maulina Rosida, Amd. 19850204 D III ANALIS PNS INDUK
200903 2 002
6 Rury Krisdian O, 19800311 S1 FARMASI PNS INDUK
S.Si,Apt 200501 2 015
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelayanan Poli Harmoni di Puskesmas WATES adalah: Senin – Sabtu :08.00 – 11.30
BAB III
STANDAR FASILITAS
Gedung Poli Harmoni yang terletak di lantai 2 Puskesmas Wates, merupakan tempat
yang tidak menjolok tetapi mudah di cari oleh klien dan keluarganya.dalam satu ruang
melayani conseling , testing , dan pengobatan.
8
Fasilitas yang cukup harus tersedia bagi staf medis sehingga dapat tercapai tujuan dan fungsi
pelayanan Poli Harmoni yang optimal bagi pasien HIV/AIDS dan IMS Kriteria :
1. Tersedianya ruangan yang representative /memadai untuk menyelenggarakan
pelayanan HIV/AIDS dan IMS Komprehensif baik ruangan konseling, ruangan
administrasi, ruangan logistic dan ruangan pertemuan.
2. Tersedianya ruangan yang representative/memadai untuk menyelenggarakan
pelayanan konseling
3. Tersedianya ruangan yang representative/memadai untuk administrasi klen dan
penyimpanan fasilitas pendukung seperti rekam medik dan ATK
4. Tersedianya ruangan yang representative/memadai untuk penyimpanan stok obat
sementara.
5. Tersedianya tempat pertemuan untuk menyelenggarakan konseling dukungan
keluarga klien termasuk kegiatan penyuluhan gizi apabila ada klien yang dipandang
perlu untuk diberikan konseling tentang kebutuhan nutrisinya,itu semua kita lakukan
atas peretujuan klien
A. DENAH RUANG
2
7 7 7
1 4
5
2 7
7 7
3 6
Keterangan :
1. Lemari Data
2. Meja Petugas
3. Lemari obat dan alkes
4. Meja periksa dokter
5. Bed periksa pasien
6. Wastafel
7. Kursi
9
B. STANDAR FASILITAS
Berikut adalah standar fasilitas Poli Harmoni yang ada di Puskesmas WATES
2 Stetoskop 1 Baru
3 Anuskop 1 Baru
6 Laptop 1 Baru
8 Meubelair 3 Baru
BAB IV
RUANG LINGKUP PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Pelayanan poli harmoni di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, Kegiatan Upaya
Pengobatan di dalam dan diluar Puskesmas. Kegiatan tersebut harus didukung oleh
sumber daya manusia dan sarana dan prasarana.
10
Kegiatan Upaya Pengobatan di dalam dan diluar Puskesmas
Upaya Kegiatan di dalam Gedung Kegiatan di luar Gedung
Pengob 1. Melakukan anamnesa sesuai 1. Penyuluhan tentang penyakit
atan keluhan pasien 2. Deteksi dini pada keluarga dan
2. Melakukan pencatatan rekam masyarakat
medik pasien 3. Screening penyakit dan mobile vct
3. Konseling, dan pemeriksaan
HIV/AIDS dan IMS
4. Pengobatan HIV/AIDS dan IMS di
Puskesmas sesuai pedoman
5. Penyuluhan tentang penyakit dan
pola hidup sehat
6. Menerima rujukan dari dalam atau
luar wilayah Puskesmas
7. Melakukan rujukan kasus
spesialistik
8. Menerbitkan surat keterangan
hasil pemeriksaan tes HIV/AIDS
dan IMS yang ditanda tangani
dokter
B. METODE
Metode yang dilakukan dalam pelayanan di poli harmoni adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan
dan penyakit pasien. dalam istilah kedokteran wawancara ini disebut anamnesis.
Anamnesa dapat dilakukan dengan dua cara cara, yaitu:
a. Autoanamnesa yaitu kegiatan wawancara langsung kepada pasien karena
pasien dianggap mampu menjawab
b. Alloanamnesa yaitu kegiatan wawancara secara tidak langsung atau dilakukan
wawancara/tanya jawab pada keluarga pasien atau yang mengetahui tentang
pasien. Alloanamnesa dilakukan karena :
1) Pasien belum dewasa (anak-anak yang belum dapat mengemukakan
pendapat terhadap apa yang dirasakan)
2) Pasien dalam keadaan tidak sadar karena sesuatu
3) Pasien tidak dapat berkomunikasi
4) Pasien dalam keadaan gangguan jiwa
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan
kondisi fisik dari pasien, pemeriksaan fisik meliputi:
11
a. Inspeksi, yaitupemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat/memperhatikan
keseluruhan tubuh pasien scara rinci dan sistematis
b. Palpasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan cara meraba pada bagian tubuh yang
terlihat tidak normal
c. Perkusi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mengetuk daerah tertentu dari bagian
tubuh dengan jari atau alat, guna kemudian mendengar suara resonensinya dan
meneliti resistensinya
d. Auskultasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang
terjadi karena proses isiologi atau patologis di dalam tubuh, biasanya
menggunakan alat bantu stetoskop.
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi
tertentu guna memperoleh keterangan lebih lengkap. Tujuan pemeriksaan ini adalah:
a. Terapeutik, yaitu untuk pengobatan tertentu
b. Diagnostik, yaitu untuk membantu menegakkan diagnosis tertentu
4. Tindakan medis
Tidakan medis adalah suatu intervensi medis yang dilakukan pada seseorang
berdasar atas indikasi medis tertentu yang dapat mengakibatkan integritas jaringan
atau organ tertentu. Tindakan medis hanya dapat dilakukan apabila telah dilakukan
informed consent, yaitu persetujuan atau penolakan pasien yang bersangkutan
terhadap tindakan medis yang akan diterimanya setelah memperoleh informasi
lengkap tentang tindakan tersebut. Tindakan tersebut dapat berupa:
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Alur Pelayanan Poli Harmoni : Alur Poli Harmoni terlampir
2. Kegiatan pra dan pasca pelayanan
Kegiatan pra pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas yang telah
ditentukan sesuai jadwal untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada
saat pelayanan pasien di poli harmoni sehingga kegiaan pelayanan pasien di poli
harmoni dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pra pelayanan poli harmoni anatara
lain:
a. Memastikan ruangan dalam keadaan bersih dan rapi
b. Memastikan AC terus nyala
c. Menyiapkan alat-alat kedokteran yang digunakan untuk pelayanan, seperti :
Tensimeter, stetoskop, senter, timbangan injak
d. Menyiapkan bahan habis pakai
e. Mengecek ketersediaan obat-obatan
12
f. Menyiapkan kelengkapan administrasi seperti : blangko rujukan, blangko
resep, langko laborat..
Kegiatan pasca pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas yang telah
ditentukan sesuai jadwal untuk merapikan dan menyimpan segala sesuatu yang telah
selesai dipergunakan dalam pelayanan pasien di poli harmoni setelah pelayanan
selesai. Kegiatan pasca pelayanan ini antara lain:
13
q. mancatat semua hasil anamnesa, pemeriksaan fisik ke dalam buku rekam
medis pasien
Adapun langkah-langkah pelaksanaan kajian awal klinis pasien datang langsung ke
poli harmoni adalah seagai berikut :
14
a. Dokter yang melakukan pemeriksaan dan pengobatan tidak ada di tempat
karena tugas kedinasan lain atau berhalangan hadir atau izin
b. Keadaan situasional tertentu seperti jumlah yang banyak yang tidak dapat
ditangani oleh dokter yang ada atau ada kejadian Luar Biasa (KLB)
Adapun langkah-langkah pelayanan medik dasar adalah sebagai berikut:
a. Menentukan diagnosa penyakit pasien
b. Menjelaksan diagnosa tersebut kepada pasien
c. Memerikan terapi /pengoatan kepada pasien secara rasional
d. Menjelaskan terapi yang dierikan
e. Menuliskan resep
f. Mencatat pada buku rekam medis pasien
BAB V LOGISTIK
17
9. Masker
10. Spuit 3 cc dan 10 cc
11. Benzatin Penisilin
12. Tabung darah
b. Perencanaan
Perencanaan logistik obat dilakukan setiap tahun dengan bekerjasama dengan
bagian obat puskesmas Wates, tujuan dari perencanaan obat ini antara lain : untuk
menghindari kekosongan obat atau BHP, menghindari pengumpulan obat dan BHP,
menentukan anggaran, tersedia jumlah dan jenis obat sesuai anggaran, mewujudkan
pelayanan yang tepat mutu dan tepa waktu kepada masyarakat.
Kegiatan perencanaan ini antara lain :
1. Pemilihan jenis obat dengan mempertimbangkan:
- standar pengobat, berdasarkan pola penyakit atau kasus
- karakteristik pengunjung ( umur, jenis kelamin dll)
- penerimaan, pengelompokan
Penerimaan obat maupun BHP dilakukan setiap bulan dengan mengunakan form
LPLO, Petugas penerima memeriksa kesesuaiam obat dan BHP yang diterima dengan
usulan/permintaan. Pengeluaran /penggunaan obat dan BHP dicatat dalam kartu
stok/kartu kendali
Pengecekan terhadap Obat dan BHP dilakukan setiap awal dan akhir pelayanan
guna memastikan ketersediaan obat dan BHP di poli harmoni puskesmas Wates
2 Stetoskop 1 Baru
3 Anuskop 1 Baru
18
4 Spekulum Vagina (M) 1 Baru
6 Laptop 1 Baru
8 Meubelair 3 Baru
b. Perencanaan
Perencanaan alat kesehatan di poli harmoni dilakukan satu tahun sekali,
perencanaan ini dilakukan dengan cara menyeseuaikan dengan standar alat kesehatan
yang harus ada di bagian PDP (Perawatan,Dukungan, dan Pengobatan) di Puskesmas
atau RS. Perencanaan alat kesehatan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan
bagian aset puskesmas Wates
c. Penerimaan
Penerimaaan alat kesehatan baru dari bagian aset kepada koordinator poli
harmoni, disertai dengan bukti tanda terima. Alat kesehatan yang telah diterima
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan poli harmoni.
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
1. Assesmen risiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
19
Tujuan keselamatan pasien (patient safety) adalah sebagai berikut:
20
BAB VII KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan bahwa upaya
kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Puskesmas
adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti disebut di atas, berarti wajib
menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Program keselamatan dan kesehatan
kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga bertujuan melindungi karyawan dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan di luar rumah sakit. Dalam Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa “Setiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Dalam hal ini yang dimaksud
pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada
dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga
dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari perlindungan
terhadap pekerja dalam hal ini poli umum dan perlindungan terhadap puskesmas. Pegawai
adalah bagian integral dari rumah sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan
21
meningkatkan produktivitas pegawai dan meningkatkan produktivitas rumah sakit. Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin:
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.
22
Semua petugas kesehatan dengan penyakit seperti flu harus dievaluasi untuk
memastikan agen penyebab. Dan ditentukan apakah perlu dipindah tugaskan dari
kontak langsung dengan pasien.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator Mutu Pelayanan Poli harmoni Wates mengacu pada Pedoman Indikator
Mutu Puskesmas Wates yaitu:
23
1. Pemberi pelayanan memiliki SIP / SIK
Standar 100%
Penanggung
PJ Poli Harmoni
Jawab
24
Denumerator Jumlah semua rekam medik pasien
Standar 100%
Penanggung
PJ Poli Harmoni
Jawab
Standar 100%
Penanggung
PJ Poli Harmoni
Jawab
25
Data
Periode Analisa 3 Bulan
Jumlah resep yang sesuai dengan peresepan obat rasional
Numerator
dalam 1 bulan
Denumerator Jumlah seluruh resep dalam 1 bulan
Standar 100%
Penanggung
PJ Poli Harmoni
Jawab
Indikator mutu ini di monitor setiap bulan dengan melihat checlist isian indikator mutu
maupun melihat secara langsung pelaksanaan indikator mutu. checklist diisi setiap hari oleh
petugas yang telah ditunjuk sesuai jadwal. Hasil capaian indicator mutu ini kemudian di
laporkan ke ketua tim mutu UKP setiap bulan untuk di analisa dan evaluasi setiap 3 bulan
sekali.
26
BAB IX
PENUTUP
PASIEN
TATA LAKSANA PELAYANAN DATANG
Untuk mendapatkan pelayanan Poli Harmoni di Puskesmas Wates ada alur
layanan yang harus di lewati yaitu :
PENDAFTARAN
A. ALUR PELAYANAN PITC
POLI UMUM POLI LANSIA POLI GIGI POLI KIA KB POLI GIZI
KONSELING&
INFORMED CONSENT
PRA TEST
LABORATORIUM
POLI HARMONI
HASIL DISERAHKAN KE
POLI ASAL
27
PASIEN DATANG
PENDAFTARAN
POLI HARMONI
KONSELING PRATES
DAN INFORMED
CONSET
LABORATORIUM
PENYAMPAIAN
HASIL
TIDAK
PERLU
RUJUK
DOKTE
RR
YA
PERLU
TATALAKSANA
LAPOR
PENDAMPIN
SESUAI HASIL
G
28
YA TIDA
PASIEN PULANG
K
BAB VII
PENUTUP
29