POLI GIGI
AKSESIBILITAS
INSIDEN
1. Wastafel bocor
2. Tembok rontok
3. Lantai luar ruang tidak rata
4. Keramik lantai pecah
PERALATAN
SISTEM/SOP DLL
1. Pasien tidak bisa dilayani dokter gigi setiap hari karena jabatan merangkap Kepala
Puskesmas.
IDENTIFIKASI RISIKO/HAZARD
POLI KIA
AKSESIBILITAS
INSIDEN
PERALATAN
RAWAT JALAN/KIA
AKSESIBILITAS
1. Hazard fisik: kelelahan karena kegiatan yang terprogram banyak sedangkan SDM
terbatas.
2. Hazard psikologi: beban kerja dan administrasi yang banyak menimbulkan tingkat
kejenuhan dan tidak fokus pada pelayanan pasien.
3. Hazard psikologi: beban kerja yang banyak dan jadwal kadang yang bersamaan dengan
kegiatan lain menimbulkan kejenuhan.
4. Penunggu pasien , orang sehat dan sakit menjadi satu, resiko tertular infeksi nosokomial.
1. Kamar mandi khusus untuk petugas rawat jalan tidak ada, kadang petugas menggunakan
kamar mandi yang terpakai pasien sehingga memungkinkan infeksi nosokomial.
2. Cat tembok diruangan periksa terkelupas, kenyamanan kurang.
3. Handuk lap untuk setelah cuci tangan diwastafel tidak memenuhi standar, karena standar
adalah lap tissue sekali pakai.
4. Plafon sudah rapuh, kemungkinan roboh.
IDENTIFIKASI RISIKO/HAZARD
LOKET PENDAFTARAN
AKSESIBILITAS
INSIDEN
-
PERALATAN
IDENTIFIKASI RISIKO/HAZARD
APOTIK
1. Penulisan nama pasien dalam resep sering tidak menggunakan Bp, Ibu, Sdr/i atau anak.
2. Alamat yang tertulis dilembar resep tidak lengkap
3. Penulisan nama obat dan aturan pakai dilembar resep kadang kurang jelas
4. Belum ada aturan yang jelas tentang jumlah obat dan hari untuk 1x kunjungan.
5. Kadang terjadi kekosongan obat sehingga pengobatan menjadi kurang maksimal
6. Penempatan obat diruang pelayanan resep perlu dirapikan dan diperbaiki
7. Penempatan obat dengan nama dan bentuk yang hampir sama atau mirip perlu diberi
tanda atau stiker lasa
8. SDM diruang farmasi hanya 1 Asisten apoteker dan 1 SMK
9. Terbatasnya SDM dibagian farmasi mengakibatkan sering terjadi penumpukan antrian
didepan loket obat.
10. Pengetahuan petugas farmasi tentang obat perlu ditingkatkan lagi, sehingga dapat
memberikan informasi yang jelas terhadap pasien.
11. Kemampuan komunikasi petugas farmasi diperbaiki lagi supaya dapat berkomunikasi
dengan baik terhadap pasien dan pasien dapat menerima penjelasan tentang obat yang
diterima, baik itu jenis obat, aturan pakai, cara penyimpanan dan efek samping obat.
12. Dengan SDM yang terbatas bagian farmasi masih diikutkan pengobatan luar gedung.
13. Komunikasi petugas obat dengan pasien masih dibatasi dengan kaca yang tertutup
sehingga pada waktu petugas memberikan obat dengan disertai penjelasan menjadi
kurang optimal.
14. Belum ada penanggung jawab yang jelas untuk obat dan BMHP diruang UGD sehingga
stok obat di UGD tidak jelas.
15. Perlu penerbitan administrasi penggunaan diruang UGD.
16. Ruang tempat penyimpanan ciran infus perlu dibenahi supaya tidak lembab.
17. Belum tersedia gudang untuk menempatkan kardus bekas obat.
18. Belum ada pengatur suhu digudang obat.
IDENTIFIKASI RISIKO/HAZARD
AKSEBILITAS
INSIDEN
RISIKO KEBAKARAN
1. Pemasangan instalasi listrik yang tidak standar beresiko terjadi konsleting arus listrik
2. Resiko kebakaran gas didapur
3. Belum ada pelatihan penanganan kebakaran
4. Belum ada APAR
BANGUNAN DAN UTILITAS
1. Kondisi bangunan yang sudah tua banyak tembok rapuh, eternit jebol, keramik banyak
yang rusak, resiko menimbulkan cedera pada pasien, pengunjung dan petugas.
2. Atap diruang IGD ada yang bocor sehingga lantai licin, resiko pasien dan petugas jatuh
3. Pintu kamar mandi dan pintu kamar perawatan kelas 2 banyak yang rusak
4. Belum ada alat bantu dikamar mandi yang belum ada.
PERALATAN
IDENTIFIKASI RISIKO/HAZARD
DAPUR
AKSESIBILITAS
AKSESIBILITAS
INSIDEN
1. Petugas jatuh dan tersengat listrik karena kabel listrik tidak tertata rapi
2. Petugas strees karena pasien banyak , tenaga pemeriksa kurang ( terutama bila ada
pemeriksaan surat sehat ,buta warna
3. Kabel diluar.
PERALATAN