Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI FARMASI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TABANAN


UPTD. RUMAH SAKIT NYITDAH
TAHUN 2018
i
NE MASUKKIN SK NOMOR 04

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas asung kerta
waranugraha-Nya, sehingga buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah telah dapat diselesaikan.
Buku Pedoman ini bertujuan untuk memberikan gambaran Pengorganisasian Instalasi
Famasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah, mulai dari Gambaran Umum Rumah Sakit, Visi Misi Rumah
Sakit, serta Moto Rumah Sakit, Visi dan Misi Instalasi Farmasi, Struktur Organisasi Instalasi
Farmasi, Uraian Jabatan, Tugas Pokok dan Fungsi, Tata Hubungan Kerja, Pola Ketenagaan dan
Kualifikasi Personil, Penilaian Kinerja dan Kegiatan Orientasi serta Pertemuan/Rapat.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam memberikan masukan dalam
penyusunan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah.
Disadari bahwa masih banyak hal-hal yang mungkin belum tertampung dalam Buku
Pedoman ini, atau dengan kata lain bahwa Buku Pedoman ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
ini diharapkan kritikan yang membangun dan saran-saran dari berbagai pihak guna perbaikan di
masa mendatang

Tabanan, 3 September 2018


UPTD. Rumah Sakit Nyitdah
Tim Penyusun

DAFTAR ISI

iii
Halaman Judul ...................................................................................................................... i
Surat Keputusan Pemberlakuan Pedoman ............................................................................ ii
Kata Pengantar ..................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan .............................................................................................................. 1
BAB II Gambaran Umum ..................................................................................................... 2
A. Gambaran Umum Rumah Sakit ............................................................................. 2
B. Gambaran Umum Instalasi Farmasi Rumah Sakit ................................................. 3
BAB III Visi, Misi, Moto dan Tujuan Rumah Sakit ............................................................ 4
A. Visi ......................................................................................................................... 4
B. Misi ......................................................................................................................... 4
C. Motto ....................................................................................................................... 4
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit ........................................................................... 5
BAB V Struktur Organisasi Instalasi Farmasi ..................................................................... 6
BAB VI Uraian Jabatan ........................................................................................................ 7
BAB VII Tata Hubungan Kerja ........................................................................................... 11
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil .......................................................... 13
BAB IX Kegiatan Orientasi ................................................................................................. 16
BAB X Pertemuan / Rapat ................................................................................................... 20
BAB XI Pelaporan ............................................................................................................... 21
Lampiran .............................................................................................................................. 22

iv
BAB I
PENDAHULUAN

UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah salah satu UPTD dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Tabanan yang merupakan unsur penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang
Pelayanan Kesehatan. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,
padat pakar, padat modal dan padat tehnologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di
Rumah Sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta
mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar rumah sakit mampu
melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang
sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. UPTD. Rumah Sakit Nyitdah termasuk dalam katagori kelas C. UPTD. Rumah Sakit
Nyitdah memberikan pelayanan rawat jalan dan juga pelayanan rawat inap.
Pedoman Penyusunan Pengorganisasian Instalasi Farmasi di Lingkungan UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Instalasi Farmasi. Pelayanan
Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan
obat yang bermutu, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Instalasi Farmasi UPTD.
Rumah Sakit Nyitdah adalah wadah yang mengelola pelayanan Farmasi dan Pengelolaan
perbekalan farmasi secara professional, bermutu serta terjangkau oleh pasien, yang meliputi
seluruh jenis pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan perbekalan farmasi yang diperlukan dalam
menunjang pelayanan kesehatan pasien yang paripurna sesuai kemampuan Instalasi Farmasi
UPTD. Rumah Sakit Nyitdah. Keteraturan dalam pengorganisasian di Instalasi Farmasi UPTD.
Rumah Sakit Nyitdah merupakan hal yang penting dalam peningkatan mutu pelayanan instalasi
farmasi. Untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di Instalasi Famasi UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah, maka perlu disusun suatu Pedoman Pengorganisasian Farmasi UPTD. Rumah Sakit
Nyitdah yang dapat dipakai sebagai acuan dalam merencanakan peningkatan dan pengembangan
pengorganisasian di bidang Farmasi.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Rumah Sakit


UPTD. Rumah Sakit Nyitdah merupakan Rumah Sakit perbantuan dari BRSU Tabanan.
Namun, per 1 Januari 2017 UPTD. Rumah Sakit Nyitdah sudah memiliki manajemen dan izin
sendiri dan menyandang Status RS Tipe C. UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah Rumah Sakit
Umum Daerah yang berbentuk UPTD. Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan sebagai Unit
Organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara professional
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sebagai UPTD. dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan, UPTD. Rumah Sakit Nyitdah dipimpin oleh seorang Direktur yang
merupakan jabatan fungsional, berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas.
Dasar hukum dari UPTD. Rumah Sakit Nyitdah yaitu Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun
2016 Tanggal 3 Nopember 2016. Surat Ijin Operasional Rumah Sakit No. 503/ 6170/ Dikes/ 2016
Tanggal 18 Nopember 2016. Serta, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Tanggal 19 April 2018. UPTD. Rumah Sakit Nyitdah memiliki tugas dan
fungsi adalah sebagai berikut:
Untuk menyelenggarakan tugasnya, UPTD. Rumah Sakit Nyitdah mempunyai tugas:
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dengan
upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan; dan
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah Sakit.
Untuk menyelenggarakan tugasnya, UPTD. Rumah Sakit Nyitdah mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan pelayanan medis;
b. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan, mutu dan sertifikasi;
c. Menyelenggarakan penunjang pelayanan kesehatan medis;
d. Menyelenggarakan penunjang pelayanan kesehatan non medis; dan
e. Menyelenggarakan administrasi umum, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan,
penyusunan program, keuangan dan informasi.

2
B. Gambaran Umum Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau yang disingkat IFRS adalah salah bagian penting dan
wajib ada di setiap rumah sakit. Instalasi Farmasi Rumah Sakit sendiri berada di bawah naungan
bidang penunjang medis. Tujuan pembentukan IFRS adalah untuk memberikan pelayanan
kefarmasian secara keseluruhan dan paripurna. Instalasi Farmasi Rumah Sakit UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah memiliki peran penting dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara pelayanan
kefarmasian rumah sakit. Adapun beberapa bagian dalam Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit
Nyitdah antara lain :
1. Gudang Farmasi, yaitu bagian dari instalasi farmasi yang menjalankan tugas mulai dari
perencanaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian perbekalan kefarmasian
seperti obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) ke setiap-setiap unit yang memerlukan.
Gudang farmasi memiliki beberapa ruangan terpisah untuk penyimpanan obat dan BMHP.
2. Depo farmasi, yaitu bagian dari instalasi farmasi yang memiliki tugas melaksanakan
pelayanan kefarmasian mulai dari skrining resep hingga KIE terkait obat kepada pasien.
Tugas depo farmasi dibagi menjadi 3 yaitu untuk melakukan pelayanan pasien rawat jalan
(poli), pasien rawat inap, dan pasien UGD. Depo farmasi hanya memiliki 1 ruangan untuk
menjalankan ketiga tugas tersebut.
Instalasi farmasi khususnya depo farmasi memberikan pelayanan 24 jam penuh tanpa terkecuali
dengan pembagian 3 shift kerja untuk petugas Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah.
Pembagian 3 shift kerja yaitu shift pagi mulai dari pukul 07.30 – 14.00, shift siang mulai dari pukul
13.30 – 20.00, shift malam mulai dari pukul 20.00 – 08.00. Pelayanan kefarmasian diberikan
kepada seluruh pasien yang berkunjung ke UPTD. Rumah Sakit Nyitdah yang mendapat resep
(untuk pasien rawat jalan) dan CPO (Catatan Penggunaan Obat) untuk pasien rawat inap, berlaku
untuk semua pasien.

BAB III

3
VISI, MISI, MOTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Visi
Visi dari UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah “Menjadi Rumah Sakit Yang Berintegritas
Tinggi”.

B. Misi
Misi dari UPTD. Rumah Sakit Nyitdah, yaitu:
1. Menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan selalu mengoptimalkan kwalitas
sumber daya manusia, sumber daya alat, sarana dan prasarana.
2. Menciptakan manajemen yang akuntabel, transparan dan komunikatif bagi pelanggan
internal maupun eksternal.
3. Berkomitmen untuk selalu menampilkan informasi terbaru dalam system informasi rumah
sakit.
4. Menjaga dan membuat lingkungan rumah sakit yang ramah dan bersahabat didalam
maupun di sekitar rumah sakit.

C. Motto
Motto dari UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah “Siap Melayani dengan Hati”.

BAB IV

4
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKT

STRUKTUR ORGANISASI UPTD. RUMAH SAKIT NYITDAH

DIREKTUR

dr. Nyoman Wisma Brata, M. kes

NIP. 196211021989011001

SEKRETARIAT

I Nyoman Sarna, SH.

NIP. 196612311988031191

SUBBAG.UMUM,KEPEGAWAIAN, SUB BAG. KEUANGAN,


PENYUSUNAN PROGRAM &
PENDIDIKAN& PELATIHAN INFORMASI
I Nyoman Agus Sukarya, SE. Dewa Putu Sujana, SE.

NIP. 196808051988031010 NIP. 196712311988031162

BIDANG PELAYANAN BIDANG PENUNJANG


KESEHATAN & MUTU PELAYANAN KESEHATAN
dr. Ni Putu Sriartha Dewi, S.Ked. Ni Nengah Riani, SKM.

NIP. 197702282006042027 NIP. 196612311989032118


SEKSI PELAYANAN MEDIS SEKSI PENUNJANG MEDIS

dr. Ni Wayan Lusidarini Irma Dewi Rizkiatin, SE.

NIP. 197609132014102001 NIP. 107405302002122003


SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN, MUTU, SEKSI PENUNJANG NON
& SERTIFIKASI MEDIS
NiKetutAyuHerniSutrasmini,SST.Keb. I Gusti Agung Gede Sugiadnya, SKM.

NIP.196805231988012001 NIP. 196203121983121002

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

Pengorganisasian Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah menggambarkan


pembagian tugas, koordinasi, kewenangan, fungsi dan tanggung jawab staf di Instalasi Farmasi
UPTD. Rumah Sakit Nyitdah yang terkait dengan pekerjaan kefarmasian. Sesuai Surat Keputusan
Direktur UPTD. Rumah Sakit Nyitdah Nomor : 445/11/SK/UPTD.RS.Nyitdah/2018, memutuskan
Organisasi Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah sebagai berikut :

DIREKTUR
dr. Nyoman Wisma Brata, M.Kes
NIP. 196211021989011001

BIDANG PENUNJANG PELAYANAN


KESEHATAN
Ni Nengah Riani,SKM
NIP. 196612311989032118

KASUBID PENUNJANG MEDIS


I Gede Dharmayasa, SE
NIP. 197003291999031005

KA. INSTALASI FARMASI


Made Adi Wira Darma, S.Farm, Apt

ADMINISTRASI FARMASI
Ni Wayan Sintya Widiastini

KOORDINATOR FARMASI UMUM


KOORDINATOR GUDANG FARMASI I Wayan Arsadhana KOORDINATOR FARMASI BPJS/ ASURANSI
Ni Made Yunita NIP. 197205182006041017 Ni Kadek Ayu Dewi Artatik

DIREKTUR
dr. Nyoman Wisma Brata, M.Kes
NIP. 196211021989011001
6
BIDANG PENUNJANG
PELAYANAN KESEHATAN
Ni Nengah Riani, SKM
NIP. 196612311989032118

KASUBID PENUNJANG MEDIS


I Gede Dharmayasa, SE
NIP. 197003291999031005

ADMINISTRASI FARMASI
I Wayan Arsadhana
NIP. 197205182006041017

UNIT PELAYANAN FARMASI


Komang Budi Darmakerti, S.Si,
Apt

7
BAB VI
URAIAN JABATAN

Sesuai Surat Keputusan Direktur UPTD. Rumah Sakit Nyitdah


445/04/SK/UPTD.RS.Nyitdah/2018, memutuskan uraian jabatan dalam menjalakan Struktur
Organisasi Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah sebagai berikut :

1. Kepala Instalasi Farmasi


Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, dan penyaluran obat dan bahan kimia,
penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat perawatan dan alat kesehatan serta kegiatan
farmasi lainnya mulai dari perencanaan sampai evaluasi.

Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada pimpinan Rumah Sakit atas terselenggaranya tugas IFRS dan
pengembangannya, terhadap pengembangan sumber daya dan pelayanan kefarmasian.

Wewenang
a. Meminta data dan informasi yang diperlukan dan menilai pekerjaan bawahan
b. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
c. Mengkoordinir, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan kegiatan di
IFRS.
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang IFRS.

Uraian Tugas
a. Sebagai koordinator pengawas dan pengembangan semua kegiatan IFRS
b. Menetapkan kebijakan IFRS dalam hubungannya dalam lingkungan IFRS.
c. Terlibat langsung dalam memformulasikan segala keputusan yang berhubungan dengan
pelayanan farmasi dan penggunaan obat
d. Terlibat perencanaan manajemen & pengusulan anggaran serta penggunaan sumber daya.
e. Terlibat langsung dalam pembinaan/pengarahan kegiatan staf &pelayanan farmasi.
f. Melakukan penilaian terhadap tugas dan pekerjaan staf dan karyawan.

2. Administrasi Farmasi
Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan administrasi farmasi meliputi :
a. administrasi umum
b. administrasi kefarmasian
c. pendataan dan pelaporan

8
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi atas terselenggaranya tertib administrasi
dan dokumentasi semua kegiatan Instalasi Farmasi berkaitan dengan laporan gudang distribusi
umum dan askes.

Wewenang
a. Meminta data dan informasi yang dibutuhkan.
b. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
c. Memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan kegiatan administrasi.

Uraian Tugas
a. Menyelenggarakan surat menyurat sehubungan dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab
Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
b. Mengarsipkan surat-surat / memelihara dokumen sebagai pendukung data-data jika
sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kelancaran tugas dan fungsi IFRS.
c. Menangani masalah kepegawaian IFRS yang meliputi absebsi, cuti, mutasi intern dan
kesejahteraan pegawai.
d. Membuat laporan berkala seluruh kegiatan Instalasi Farmasi.

3. Unit Alkes & Obat


Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran obat-obatan dan
perbekalan farmasi lainnya yang meliputi pelayanan farmasi rawat inap, pelayanan farmasi
rawat jalan, pelayanan farmasi gawat darurat (UGD), pelayanan farmasi bedah sentral dan
ruang operasi, serta pelayanan instalasi penunjang meliputi Radiologi dan Laboratorium.

Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala IFRS atas kelancaran pergudangan (penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran perbekalan farmasi). Berkaitan distribusi umum dan askes.

Wewenang.
a. Meminta data dan informasi perbekalan farmasi yang habis di distribusi.
b. Mengatur pengeluaran dan memantau serta mengendalikan stok obat yang habis
c. Menanda tangani surat usulan permintaan obat.

Uraian Tugas
a. Mengisi formulir usulan perbekalan farmasi.
b. Menerima barang dari panitia penerima.
c. Menyimpan perbekalan farmasi secara alpabetis dengan system FIFO, FEFO.
d. Menyalurkan perbekalan farmasi sesuai dengan permintaan dari Unit.
e. Melakukan pencatatan penerimaan & pengeluaran, serta membuat kartu stock.

9
4. Koordinator Farmasi Umum

Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, dan penyaluran obat-obatan dan
perbekalan farmasi lainnya untuk pasien umum yang meliputi pelayanan rawat inap,
pelayanan rawat jalan, pelayanan farmasi gawat darurat (UGD), pelayanan farmasi bedah
sentral dan ruang operasi, serta pelayanan instalasi penunjang meliputi Radiologi dan
Laboratorium. Menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, penyiapan, penyaluran
obat dan perbekalan farmasi lainnya, beserta semua administrasi lainnya.

Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi atas terselenggaranya semua kegiatan
yang berkaitan dengan pengelolaan Apotek Reguler.

Wewenang
a. Meminta data dan informasi yang diperlukan.
b. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
c. Mengkoordinir, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan kegiatan Apotek
Reguler.
d. Menandatangani surat/dokumen yang menjadi wewenang koordinator Apotek Reguler

Uraian Tugas
a. Menyusun usulan rencana obat dan perbekalan farmasi lainnya.
b. Bertanggung jawab atas persediaan obat dan perbekalan farmasi lainnya baik dalam segi
kualitas maupun kuantitas serta memelihara selama dalam penyimpanan dan
pendistribusian obat secara professional.
c. Bertanggung jawab atas pendistribusian obat ke masing-masing ruangan atau unit
pelayanan maupun kepada pasien.
d. Mengawasi dan mengontrol kebenaran serta keabsahan permintaan barang.
e. Mengendalikan dan bertanggung jawab atas penyaluran obat dan perbekalan farmasi
dengan memperhatikan system FIFO dan waktu kadaluwarsa atas dasar permintaan
ruangan atau unit pelayanan.
f. Bertanggung jawab atas tertib administrasi barang yang dikelola.
g. Melakukan stock opname obat dan perbekalan farmasi.
h. Membuat laporan bulanan penerimaan dan pengeluaran obat dan perbekalan farmasi
lainnya.

5. Koordinator Farmasi BPJS/Asuransi


Tugas Pokok

Menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, dan penyaluran obat-obatan dan


perbekalan farmasi lainnya untuk pasien BPJS dan asuransi kesehatan lainnya yang meliputi
pelayanan rawat inap, rawat jalan, pelayanan farmasi gawat darurat (UGD), pelayanan farmasi
bedah sentral dan ruang operasi, serta pelayanan instalasi penunjang meliputi Radiologi dan
Laboratorium.

10
Tanggung Jawab

Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi atas kelancaran distribusi obat-obatan
dan perbekalan farmasi lainnya keseluruh jajaran pelayanan kesehatan rumah sakit melalui
sistem jaringan distribusi yang tersedia.

Wewenang.

a. Meminta data dan informasi yang diperlukan


b. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
c. Memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan kegiatan di Sub Instalasi.
d. Menanda tangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Sub Instalasi
e.
Uraian Tugas

a. Mengajukan permintaan rutin untuk mengisi Active Storage, baik ke Sub Instalasi
Perlengkapan maupun ke Sub Instalasi Produksi.
b. Mengisi kembali persediaan ruangan (Ward Floor Stock), berdasarkan permintaandari
masing-masing ruangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
c. Mengisi kembali Emergency Kit masing-masing ruangan/unit pelayanan, baik atas
permintaan ruangan maupun atas pemantauan staf apoteker.

11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah merupakan satuan instalasi dibawah Bidang
Penunjang Medis. Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah dipimpin oleh Apoteker yang
membawahi beberapa Apoteker lain dan tenaga teknis Kefarmasian yang membantu apoteker
dalam melakukan pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik, serta tenaga
administrasi dengan Tata Hubungan Kerja sebagai berikut :
A. Tata hubungan kerja internal
- Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Direktur
- Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bidang Penunjang
Medis
- Kepala Instalasi Farmasi mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai pelaksana teknis pelayanan kefarmasian.
- Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan unit kerja lain di lingkungan
Rumah Sakit.
- Koordinator bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi
- Koordinator mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja penanggung jawab setiap
bagian

B. Tata Hubungan Kerja Eksternal dan sektor terkait


Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan beberapa sektor terkait di lingkungan
RS dalam melaksanakan Pelayanan Farmasi, seperti :
1. Instalasi Unit Gawat Darurat
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan perbekalan farmasi terkait kegiatan di
Instalasi Gawat Darurat
a. Pelayanan Obat Emergency
b. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
2. Instalasi Rawat Jalan
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan perbekalan farmasi terkait kebutuhan pasien
di Instalasi rawat jalan. :
a. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
b. Pelayanan Resep diluar Formularium

12
3. Instalasi Rawat Inap
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan perbekalan farmasi terkait kebutuhan pasien
di Instalasi rawat inap :
a. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
b. Penyimpanan Obat milik pasien
4. Ruang Operasi
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan perbekalan farmasi terkait kegiatan operasi
di Ruang Operasi :
a. Pelayanan Farmasi di Ruang Operasi
b. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
5. Laboratorium
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan reagen lab dan perbekalan farmasi terkait
kegiatan pemeriksaan di Instalasi Laboratorium :
a. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
6. Radiologi
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan film serta perbekalan farmasi terkait kegiatan
operasi di Instalasi Radiologi :
a. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi

13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Analisa kebutuhan ketenagaan di Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah


merupakan salah satu bagian dari pengembangan tenaga kesehatan di UPTD. Rumah Sakit
Nyitdah. Pola ketenagaan ini disusun secara tepat sehingga pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat
mencapai target tertentu. Perencanaan tenaga harus memenuhi suatu standar tertentu yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah. Adapun pola ketenagaan di
Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah di susun berdasarkan kebutuhan dan tujuan
pelayanan.

A. Sumber Daya Manusia


No. Jenis Tenaga Nama Status Gol. TMT
1. Apoteker Made Adi Wira Darma, S.Farm., Kontrak - 01-05-2017
Apt.
2. Teknis I Wayan Arsadhana, PNS IIb
Kefarmasian Ni Kadek Ayu Dewi Artatik Kontrak - 01-05-2017
Ni Wayan Sintya Widiastini Kontrak - 01-05-2017
Ni Nyoman Ratni Kontrak - 01-05-2017
Ni Made Yunita Kontrak - 01-05-2017

B. Distribusi Ketenagaan
Kualifikasi
Nama Jabatan Formal dan Waktu Kerja Jumlah SDM
Informal

Kepala Instalasi
Apoteker 1 shift 1
Farmasi

SMF atau D3
Koordinator 3 shift (24 jam) 3
Farmasi

SMF atau D3
Asisten Apoteker 3 shift (24 jam) 1
Farmasi

SMF atau D3
Administrasi 3 shift (24 jam) 1
Farmasi

14
C. Kualifikasi sumber daya manusia

Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga
STRA
Kepala Instalasi SIPA
Apoteker seminar/pelatihan manajemen 1
Farmasi
farmasi
 Uji kompetensi
SMF atau D3  STRTTK
Koordinator  SIKTTK 3
Farmasi
 Uji kompetensi
SMF atau D3  STRTTK
Asisten Apoteker  SIKTTK 1
Farmasi
 Uji kompetensi
SMF atau D3  STRTTK
Administrasi  SIKTTK 1
Farmasi
 Uji kompetensi

Penilaian prestasi kerja PNS berdasarkan pasal 12 ayat 2 UU 43 Tahun 1999 bertujuan untuk
menjamin objektifitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan system prestasi kerja dan
system karier, yang dititikberatkan pada system prestasi kerja. Penilaian diarahkan sebagai
pengendalian prilaku kerja produktif yang diisyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang
disepakati, dilakukan berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan
dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam satu tahun.

A. Penilaian pristasi kerja PNS


1. Unsur sasaran kerja pegawai
2. Unsur perilaku kerja

B. Penilaian pristasi kerja Kontrak


Untuk tenaga kontrak dilakukan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai sesuai dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2011. Kriteria Penilaian meliputi :
1. Kesetiaan,
a. Ketaatan kepada Negara dan Pemerintahan Republik Indonesia
b. Tidak pernah terlibat dalam kegiatan organisasi yang menentang Pemerintahan Republik
Indonesia

15
2. Disiplin,
a. Ketaatan pada disiplin jam kerja
b. Ketaatan pada aturan dan norma-norma yang berlaku pada Pemerintahan Kabupaten
Tabanan
3. Kejujuran,
a. Tidak melakukan penipuan dan senantiasa memberikan laporan sesuai dengan kenyataan.
b. Tidak pernah terlibat dalam masalah penipuan.
c. Kerjasama : mampu bekerjasama dalam mengemban tugas-tugas dinas
4. Prakarsa : mampu berinisiatif dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
5. Tanggung jawab : senantiasa bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh
atasan.

BAB IX

16
KEGIATAN ORIENTASI

Organisasi rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa terhadap masyarakat
yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai dengan standar pelayanan yang
telah ditentukan. Memasuki suasana baru dapat menimbulkan berbagai perasaan yang
memperlihatkan suatu gambaran pribadi baik secara benar maupun salah, dan senantiasa perlu
perjuangan dengan berbagai cara untuk dapat segera diterima dalam menyesuaikan diri di tempat
yang baru. Untuk mempercepat proses penyesuaian diri, cara yang dianggap tepat adalah dengan
memberikan arahan dan pengalaman kepada setiap anggota baru, yaitu dalam bentuk kegiatan
”Orientasi Pembekalan Bagi Tenaga Baru ”.
Dalam proses memasuki tempat kerja baru baik itu pada karyawan yang baru diterima oleh
rumah sakit maupun karyawan rumah sakit sendiri yang mengalami rotasi ke bagian atau unit yang
baru perlu adanya program orientasi dimana kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman
kepada tenaga tersebut dalam menjalankan tugasnya. Pemahaman ini diberikan agar dalam
menjalankan tugasnya nanti karyawan dapat menyesuaikan dengan suasana dan prosedur yang
ada. Untuk itulah UPTD. Rumah Sakit Nyitdah membuat program orientasi karyawan agar tenaga
tersebut dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh unit/instalasi
dan UPTD. Rumah Sakit Nyitdah.
Sebagai karyawan baru di UPTD. Rumah Sakit Nyitdah orientasi dilakukan mulai dari
pengenalan rumah sakit kemudian pengenalan unit dilanjutkan dengan praktek di lapangan sesuai
dengan instalasi/unit/bagian yang membutuhkan karyawan. Kegiatan orientasi untuk karyawan
yang baru bekerja di UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah :
A. Pengenalan Rumah Sakit
Setiap karyawan baru harus mengetahui struktur dan tugas sertanggungjawab yang ada di
rumah sakit. Termasuk visi dan misi dari perusahaan dari tempat dia bekerja. Untuk itu
karyawan yang mulai bekerja dilakukan orientasi. Materi yang dberikan untuk tingkat
rumah sakit meliputi :
1) Perkembangan Rumah Sakit dari waktu ke waktu
2) Struktur Organisasi Rumah sakit
3) Visi dan Misi serta tujuan rumah sakit
4) Fasilitas/sarana yang tersedia dan cara penggunaanya
5) Kebijakan dan prosedur yang berlaku di Rumah Sakit

6) Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di RS

17
7) Mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Pemahaman ini disampaikan oleh kepala seksi Personalia dan diklat.
B. Pengenalan instalasi/bagian/ruangan
Orientasi di bagian/ruangan terutama ditujukan untuk pemahaman karyawan dalam tugas
pokok dan tanggungjawab yang akan dihadapi sehari-hari. Materi yang diberikan
meliputi :
1) struktur di bagian/unit
2) tugas dan tanggun gjawab
3) visi dan misi unit
4) metode penyampaian permasalahan/pengamprahan alat/sarana\
5) pola ketenagaan dan system penilaian kinerja
6) hak dan kewajiban karyawan
Pemahaman ini dilaksanakan di tingkat bagian oleh kepala bagian bidang/
koordinator/karu. Peserta oreintasi ikut serta/melaksanakan kerja di lapangan dengan
bimbingan karyawan yang sudah senior dan karu/coordinator.

1) Jadwal Orientasi Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah


NO TANGGAL KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
1 Hari 1 Pengenalan Struktur Organisasi,Visi,
Misi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah Direktur RS
Mutu Pelayanan dan keselamatan Kepala bidang
pasien Kepala Bagian
Sistem Penggajian,hak dan kewajiban

2 Hari 2 Struktur di unit masing-masing


Tugas dan tanggungjawab
Visi dan misi bagian umum Ka.Instalasi
Pengenalan Prosedur Tetap bagian
umum
Pengenalan sarana dan prasarana
umum
Pola ketenagaan dan penilaian kinerja
Metode penyampaian

18
permasalahan/pengamprahan
alat/sarana
Hak dan kewajiban karyawan

3 Hari 3-12 Praktek lapangan Ka.Instalasi

2) Rincian Kegiatan Orientasi di Intalasi Farmasi


Pegawai baru melaksanakan orientasi di Gudang dan Depo Farmasi. Adapun
rinciannya sebagai berikut :
Gudang Farmasi :
- Menerima dan mengecek jenis, spesifikasi, jumlah, harga, nomor batch, tanggal
kadaluwarsa sediaan farmasi/bahan medis habis pakai dari
distributor/rekanan dan mencocokannya dengan dokumen pendukung sperti surat
pesanan.
- Menyimpan sediaan farmasi/bahan medis pakai yang sudah sesuai dengan pesanan
untuk dapat menjamin kualitas dan keamanan sesuai persyaratan kefarmasian.
- Menyiapkan dan mendistribusikan sediaan farmasi/bahan medis habis pakai ke
Farmasi Non Reguler/Reguler dan ruangan sesuai permintaan.
- Melakukan pencatatan dan pelaporan serta pengarsipan berkas/dokumen.
Depo Farmasi:
- Mengentry resep dan memberikan harga obat untuk masing-masing pasien.
- Menyiapkan, meracik, memberi etiket dan mengemas sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai sesuai dengan resep dan entrain
- Menyerahkan sediaan farmasi/bahan medis habis pakai ke pasien disertai dengan
pemberian informasi dan konseling bila perlu.
- Memisahkan dan merapikan resep rawat inap/rawat jalan, resep JKN/BPJS dan
Umum untuk rawat jalan dan berdasarkan ruangan untuk pasien rawat inap.
- Mencetak nota/kwitansi dan menyerahkan ke pasien untuk pasien yang sudah
bayar.
- Mengarsipkan resep sesuai dengan nomor dan tanggal resep.
- Mencatat dan merekapitulasi penjualan dan membuat laporan penjualan harian.
Orientasi dilakukan setiap hari kerja dibimbing oleh Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian
senior di Instalasi Farmasi meliputi juga :

19
- Pengenalan ruangan, tenaga, dan lingkungan Rumah Sakit.
- Pengenalan tempat-tempat sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
- Pengenalan kegiatan di masing-masing Instalasi Farmasi seminggu sekali Penilaian
dilakukan oleh Kepala IFRS dengan membuat laporan dan hasil peserta orientasi.

Selama dalam proses bimbingan, Kepala Ruangan atau penanggungjawab/ coordinator


Instalasi harus mendampingi tindakan-tindakan hingga target tindakan dicapai dengan baik.
Setiap hari kepala ruangan / penanggungjawab / koordinator melakukan bimbingan,evaluasi
pada penilaian kinerja dan target tindakan. Pada akhir masa orientasi,kepala Instalasi /
penanggungjawab / koordinator membuat laporan penilaian dan menyerahkan hasil penilaian
kinerja kepada personalia, selanjutnya personalia dan membuat rekomendasi penilaian ke
direktur rumah sakit. Untuk karyawan rumah sakit yang memasuki instalasi/bagian/ Instalasi
kerja baru penilaian evaluasi hanya menggunakan 5 (lima) kategori. Evaluasi dilaksanakan
setelah selesai orientasi, Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala:
a. Baik( A), bila nilai pencapaian target > 80
b. Cukup ( B), bila nilai pencapaian target 65 – 80
c. Kurang ( C),bila nilai pencapaian target < 65
Karyawan baru ataupun yang sudah menjadi karyawan yang melaksanakan orientasi
dinyatakan lulus atau dapat bertugas langsung apabila pencapaian nilai minimal 65 (B) dan
apabila pencapaian nilai dibawah 65 akan mengulang kegiatan orientasi tersebut sampai bisa
mencapai nilai minimal 65.

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

20
Pertemuan/rapat merupakan kegiatan yang dihadirii oleh semua staf instalasi farmasi
dengan atau tanpa didampingi oleh managemen yang memiliki kepentingan dan tujuan untuk
membicarakan atau memecahkan masalah terkait di instalasi farmasi. Pertemuan/rapat bertujuan
untuk:
1. Membantu terselenggaranya pelayanan yang optimal di Instalasi Farmasi.
2. Menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan di Instalasi Farmasi.
3. Mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di
Instalasi Farmasi.
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi yang dipimpin oleh kepala Instalasi Farmasi
dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala Instalasi Farmasi setiap bulan
sekali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang
telah ditentukan oleh kepala Instalasi Farmasi.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala
Instalasi Farmasi untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Instalasi Farmasi
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

Gambar contoh surat undangan rapat


BAB XI
PELAPORAN

21
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Farmasi. Laporan dibuat oleh koordinator.
Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan harian yang dibuat berupa :
- Laporan penjualan tunai dari depo farmasi
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan yang dibuat meliputi :
a. Laporan Psikotropika,
b. Laporan Narkotika
c. Laporan Generik
d. Laporan Standar Pelayanan Minimal Instalasi Farmasi, terdiri dari :
- Laporan Waktu Tunggu Pelayanan baik obat maupun racikan
- Laporan Kesalahan Pemberian Obat
- Laporan Kepuasan Pelanggan
- Laporan Penulisan Resep Sesuai Formularium Rumah Sakit.
3. Laporan Tahunan
a. Laporan Stok Opname
b. Laporan tahunan berisi review kegiatan 1 tahun sebelumnya beserta permasalahan serta
rekomendasi sehingga rumah sakit memahami kebutuhan dan prioritas perbaikan sistem
berkelanjutan dalam hal mutu
4. Laporan Insidentil
a. Laporan Monitoring Efek Samping Obat
b. Laporan Keselamatan Pasien
c. Laporan bila ada pemeriksaan baik Internal maupun External, missal dari BPK/BPKP

22

Anda mungkin juga menyukai