INSTALASI FARMASI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas asung kerta
waranugraha-Nya, sehingga buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah telah dapat diselesaikan.
Buku Pedoman ini bertujuan untuk memberikan gambaran Pengorganisasian Instalasi
Famasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah, mulai dari Gambaran Umum Rumah Sakit, Visi Misi Rumah
Sakit, serta Moto Rumah Sakit, Visi dan Misi Instalasi Farmasi, Struktur Organisasi Instalasi
Farmasi, Uraian Jabatan, Tugas Pokok dan Fungsi, Tata Hubungan Kerja, Pola Ketenagaan dan
Kualifikasi Personil, Penilaian Kinerja dan Kegiatan Orientasi serta Pertemuan/Rapat.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam memberikan masukan dalam
penyusunan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah.
Disadari bahwa masih banyak hal-hal yang mungkin belum tertampung dalam Buku
Pedoman ini, atau dengan kata lain bahwa Buku Pedoman ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
ini diharapkan kritikan yang membangun dan saran-saran dari berbagai pihak guna perbaikan di
masa mendatang
DAFTAR ISI
iii
Halaman Judul ...................................................................................................................... i
Surat Keputusan Pemberlakuan Pedoman ............................................................................ ii
Kata Pengantar ..................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan .............................................................................................................. 1
BAB II Gambaran Umum ..................................................................................................... 2
A. Gambaran Umum Rumah Sakit ............................................................................. 2
B. Gambaran Umum Instalasi Farmasi Rumah Sakit ................................................. 3
BAB III Visi, Misi, Moto dan Tujuan Rumah Sakit ............................................................ 4
A. Visi ......................................................................................................................... 4
B. Misi ......................................................................................................................... 4
C. Motto ....................................................................................................................... 4
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit ........................................................................... 5
BAB V Struktur Organisasi Instalasi Farmasi ..................................................................... 6
BAB VI Uraian Jabatan ........................................................................................................ 7
BAB VII Tata Hubungan Kerja ........................................................................................... 11
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil .......................................................... 13
BAB IX Kegiatan Orientasi ................................................................................................. 16
BAB X Pertemuan / Rapat ................................................................................................... 20
BAB XI Pelaporan ............................................................................................................... 21
Lampiran .............................................................................................................................. 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah salah satu UPTD dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Tabanan yang merupakan unsur penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang
Pelayanan Kesehatan. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,
padat pakar, padat modal dan padat tehnologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di
Rumah Sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta
mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar rumah sakit mampu
melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang
sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. UPTD. Rumah Sakit Nyitdah termasuk dalam katagori kelas C. UPTD. Rumah Sakit
Nyitdah memberikan pelayanan rawat jalan dan juga pelayanan rawat inap.
Pedoman Penyusunan Pengorganisasian Instalasi Farmasi di Lingkungan UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Instalasi Farmasi. Pelayanan
Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan
obat yang bermutu, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Instalasi Farmasi UPTD.
Rumah Sakit Nyitdah adalah wadah yang mengelola pelayanan Farmasi dan Pengelolaan
perbekalan farmasi secara professional, bermutu serta terjangkau oleh pasien, yang meliputi
seluruh jenis pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan perbekalan farmasi yang diperlukan dalam
menunjang pelayanan kesehatan pasien yang paripurna sesuai kemampuan Instalasi Farmasi
UPTD. Rumah Sakit Nyitdah. Keteraturan dalam pengorganisasian di Instalasi Farmasi UPTD.
Rumah Sakit Nyitdah merupakan hal yang penting dalam peningkatan mutu pelayanan instalasi
farmasi. Untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di Instalasi Famasi UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah, maka perlu disusun suatu Pedoman Pengorganisasian Farmasi UPTD. Rumah Sakit
Nyitdah yang dapat dipakai sebagai acuan dalam merencanakan peningkatan dan pengembangan
pengorganisasian di bidang Farmasi.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
2
B. Gambaran Umum Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi Farmasi Rumah Sakit atau yang disingkat IFRS adalah salah bagian penting dan
wajib ada di setiap rumah sakit. Instalasi Farmasi Rumah Sakit sendiri berada di bawah naungan
bidang penunjang medis. Tujuan pembentukan IFRS adalah untuk memberikan pelayanan
kefarmasian secara keseluruhan dan paripurna. Instalasi Farmasi Rumah Sakit UPTD. Rumah
Sakit Nyitdah memiliki peran penting dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara pelayanan
kefarmasian rumah sakit. Adapun beberapa bagian dalam Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit
Nyitdah antara lain :
1. Gudang Farmasi, yaitu bagian dari instalasi farmasi yang menjalankan tugas mulai dari
perencanaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian perbekalan kefarmasian
seperti obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) ke setiap-setiap unit yang memerlukan.
Gudang farmasi memiliki beberapa ruangan terpisah untuk penyimpanan obat dan BMHP.
2. Depo farmasi, yaitu bagian dari instalasi farmasi yang memiliki tugas melaksanakan
pelayanan kefarmasian mulai dari skrining resep hingga KIE terkait obat kepada pasien.
Tugas depo farmasi dibagi menjadi 3 yaitu untuk melakukan pelayanan pasien rawat jalan
(poli), pasien rawat inap, dan pasien UGD. Depo farmasi hanya memiliki 1 ruangan untuk
menjalankan ketiga tugas tersebut.
Instalasi farmasi khususnya depo farmasi memberikan pelayanan 24 jam penuh tanpa terkecuali
dengan pembagian 3 shift kerja untuk petugas Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah.
Pembagian 3 shift kerja yaitu shift pagi mulai dari pukul 07.30 – 14.00, shift siang mulai dari pukul
13.30 – 20.00, shift malam mulai dari pukul 20.00 – 08.00. Pelayanan kefarmasian diberikan
kepada seluruh pasien yang berkunjung ke UPTD. Rumah Sakit Nyitdah yang mendapat resep
(untuk pasien rawat jalan) dan CPO (Catatan Penggunaan Obat) untuk pasien rawat inap, berlaku
untuk semua pasien.
BAB III
3
VISI, MISI, MOTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. Visi
Visi dari UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah “Menjadi Rumah Sakit Yang Berintegritas
Tinggi”.
B. Misi
Misi dari UPTD. Rumah Sakit Nyitdah, yaitu:
1. Menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan selalu mengoptimalkan kwalitas
sumber daya manusia, sumber daya alat, sarana dan prasarana.
2. Menciptakan manajemen yang akuntabel, transparan dan komunikatif bagi pelanggan
internal maupun eksternal.
3. Berkomitmen untuk selalu menampilkan informasi terbaru dalam system informasi rumah
sakit.
4. Menjaga dan membuat lingkungan rumah sakit yang ramah dan bersahabat didalam
maupun di sekitar rumah sakit.
C. Motto
Motto dari UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah “Siap Melayani dengan Hati”.
BAB IV
4
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKT
DIREKTUR
NIP. 196211021989011001
SEKRETARIAT
NIP. 196612311988031191
5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI
DIREKTUR
dr. Nyoman Wisma Brata, M.Kes
NIP. 196211021989011001
ADMINISTRASI FARMASI
Ni Wayan Sintya Widiastini
DIREKTUR
dr. Nyoman Wisma Brata, M.Kes
NIP. 196211021989011001
6
BIDANG PENUNJANG
PELAYANAN KESEHATAN
Ni Nengah Riani, SKM
NIP. 196612311989032118
ADMINISTRASI FARMASI
I Wayan Arsadhana
NIP. 197205182006041017
7
BAB VI
URAIAN JABATAN
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada pimpinan Rumah Sakit atas terselenggaranya tugas IFRS dan
pengembangannya, terhadap pengembangan sumber daya dan pelayanan kefarmasian.
Wewenang
a. Meminta data dan informasi yang diperlukan dan menilai pekerjaan bawahan
b. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
c. Mengkoordinir, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan kegiatan di
IFRS.
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang IFRS.
Uraian Tugas
a. Sebagai koordinator pengawas dan pengembangan semua kegiatan IFRS
b. Menetapkan kebijakan IFRS dalam hubungannya dalam lingkungan IFRS.
c. Terlibat langsung dalam memformulasikan segala keputusan yang berhubungan dengan
pelayanan farmasi dan penggunaan obat
d. Terlibat perencanaan manajemen & pengusulan anggaran serta penggunaan sumber daya.
e. Terlibat langsung dalam pembinaan/pengarahan kegiatan staf &pelayanan farmasi.
f. Melakukan penilaian terhadap tugas dan pekerjaan staf dan karyawan.
2. Administrasi Farmasi
Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan administrasi farmasi meliputi :
a. administrasi umum
b. administrasi kefarmasian
c. pendataan dan pelaporan
8
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi atas terselenggaranya tertib administrasi
dan dokumentasi semua kegiatan Instalasi Farmasi berkaitan dengan laporan gudang distribusi
umum dan askes.
Wewenang
a. Meminta data dan informasi yang dibutuhkan.
b. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
c. Memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan kegiatan administrasi.
Uraian Tugas
a. Menyelenggarakan surat menyurat sehubungan dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab
Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
b. Mengarsipkan surat-surat / memelihara dokumen sebagai pendukung data-data jika
sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kelancaran tugas dan fungsi IFRS.
c. Menangani masalah kepegawaian IFRS yang meliputi absebsi, cuti, mutasi intern dan
kesejahteraan pegawai.
d. Membuat laporan berkala seluruh kegiatan Instalasi Farmasi.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala IFRS atas kelancaran pergudangan (penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran perbekalan farmasi). Berkaitan distribusi umum dan askes.
Wewenang.
a. Meminta data dan informasi perbekalan farmasi yang habis di distribusi.
b. Mengatur pengeluaran dan memantau serta mengendalikan stok obat yang habis
c. Menanda tangani surat usulan permintaan obat.
Uraian Tugas
a. Mengisi formulir usulan perbekalan farmasi.
b. Menerima barang dari panitia penerima.
c. Menyimpan perbekalan farmasi secara alpabetis dengan system FIFO, FEFO.
d. Menyalurkan perbekalan farmasi sesuai dengan permintaan dari Unit.
e. Melakukan pencatatan penerimaan & pengeluaran, serta membuat kartu stock.
9
4. Koordinator Farmasi Umum
Tugas Pokok
Menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, dan penyaluran obat-obatan dan
perbekalan farmasi lainnya untuk pasien umum yang meliputi pelayanan rawat inap,
pelayanan rawat jalan, pelayanan farmasi gawat darurat (UGD), pelayanan farmasi bedah
sentral dan ruang operasi, serta pelayanan instalasi penunjang meliputi Radiologi dan
Laboratorium. Menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, penyiapan, penyaluran
obat dan perbekalan farmasi lainnya, beserta semua administrasi lainnya.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi atas terselenggaranya semua kegiatan
yang berkaitan dengan pengelolaan Apotek Reguler.
Wewenang
a. Meminta data dan informasi yang diperlukan.
b. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
c. Mengkoordinir, memantau dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan kegiatan Apotek
Reguler.
d. Menandatangani surat/dokumen yang menjadi wewenang koordinator Apotek Reguler
Uraian Tugas
a. Menyusun usulan rencana obat dan perbekalan farmasi lainnya.
b. Bertanggung jawab atas persediaan obat dan perbekalan farmasi lainnya baik dalam segi
kualitas maupun kuantitas serta memelihara selama dalam penyimpanan dan
pendistribusian obat secara professional.
c. Bertanggung jawab atas pendistribusian obat ke masing-masing ruangan atau unit
pelayanan maupun kepada pasien.
d. Mengawasi dan mengontrol kebenaran serta keabsahan permintaan barang.
e. Mengendalikan dan bertanggung jawab atas penyaluran obat dan perbekalan farmasi
dengan memperhatikan system FIFO dan waktu kadaluwarsa atas dasar permintaan
ruangan atau unit pelayanan.
f. Bertanggung jawab atas tertib administrasi barang yang dikelola.
g. Melakukan stock opname obat dan perbekalan farmasi.
h. Membuat laporan bulanan penerimaan dan pengeluaran obat dan perbekalan farmasi
lainnya.
10
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi atas kelancaran distribusi obat-obatan
dan perbekalan farmasi lainnya keseluruh jajaran pelayanan kesehatan rumah sakit melalui
sistem jaringan distribusi yang tersedia.
Wewenang.
a. Mengajukan permintaan rutin untuk mengisi Active Storage, baik ke Sub Instalasi
Perlengkapan maupun ke Sub Instalasi Produksi.
b. Mengisi kembali persediaan ruangan (Ward Floor Stock), berdasarkan permintaandari
masing-masing ruangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
c. Mengisi kembali Emergency Kit masing-masing ruangan/unit pelayanan, baik atas
permintaan ruangan maupun atas pemantauan staf apoteker.
11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah merupakan satuan instalasi dibawah Bidang
Penunjang Medis. Instalasi Farmasi UPTD. Rumah Sakit Nyitdah dipimpin oleh Apoteker yang
membawahi beberapa Apoteker lain dan tenaga teknis Kefarmasian yang membantu apoteker
dalam melakukan pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik, serta tenaga
administrasi dengan Tata Hubungan Kerja sebagai berikut :
A. Tata hubungan kerja internal
- Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Direktur
- Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan Kepala Sub Bidang Penunjang
Medis
- Kepala Instalasi Farmasi mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai pelaksana teknis pelayanan kefarmasian.
- Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan unit kerja lain di lingkungan
Rumah Sakit.
- Koordinator bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi
- Koordinator mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja penanggung jawab setiap
bagian
12
3. Instalasi Rawat Inap
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan perbekalan farmasi terkait kebutuhan pasien
di Instalasi rawat inap :
a. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
b. Penyimpanan Obat milik pasien
4. Ruang Operasi
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan perbekalan farmasi terkait kegiatan operasi
di Ruang Operasi :
a. Pelayanan Farmasi di Ruang Operasi
b. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
5. Laboratorium
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan reagen lab dan perbekalan farmasi terkait
kegiatan pemeriksaan di Instalasi Laboratorium :
a. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
6. Radiologi
Bekerjasama dalam hal koordinasi penyiapan film serta perbekalan farmasi terkait kegiatan
operasi di Instalasi Radiologi :
a. Pengajuan permintaan perbekalan farmasi
13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
B. Distribusi Ketenagaan
Kualifikasi
Nama Jabatan Formal dan Waktu Kerja Jumlah SDM
Informal
Kepala Instalasi
Apoteker 1 shift 1
Farmasi
SMF atau D3
Koordinator 3 shift (24 jam) 3
Farmasi
SMF atau D3
Asisten Apoteker 3 shift (24 jam) 1
Farmasi
SMF atau D3
Administrasi 3 shift (24 jam) 1
Farmasi
14
C. Kualifikasi sumber daya manusia
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga
STRA
Kepala Instalasi SIPA
Apoteker seminar/pelatihan manajemen 1
Farmasi
farmasi
Uji kompetensi
SMF atau D3 STRTTK
Koordinator SIKTTK 3
Farmasi
Uji kompetensi
SMF atau D3 STRTTK
Asisten Apoteker SIKTTK 1
Farmasi
Uji kompetensi
SMF atau D3 STRTTK
Administrasi SIKTTK 1
Farmasi
Uji kompetensi
Penilaian prestasi kerja PNS berdasarkan pasal 12 ayat 2 UU 43 Tahun 1999 bertujuan untuk
menjamin objektifitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan system prestasi kerja dan
system karier, yang dititikberatkan pada system prestasi kerja. Penilaian diarahkan sebagai
pengendalian prilaku kerja produktif yang diisyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang
disepakati, dilakukan berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan
dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam satu tahun.
15
2. Disiplin,
a. Ketaatan pada disiplin jam kerja
b. Ketaatan pada aturan dan norma-norma yang berlaku pada Pemerintahan Kabupaten
Tabanan
3. Kejujuran,
a. Tidak melakukan penipuan dan senantiasa memberikan laporan sesuai dengan kenyataan.
b. Tidak pernah terlibat dalam masalah penipuan.
c. Kerjasama : mampu bekerjasama dalam mengemban tugas-tugas dinas
4. Prakarsa : mampu berinisiatif dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
5. Tanggung jawab : senantiasa bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh
atasan.
BAB IX
16
KEGIATAN ORIENTASI
Organisasi rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa terhadap masyarakat
yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai dengan standar pelayanan yang
telah ditentukan. Memasuki suasana baru dapat menimbulkan berbagai perasaan yang
memperlihatkan suatu gambaran pribadi baik secara benar maupun salah, dan senantiasa perlu
perjuangan dengan berbagai cara untuk dapat segera diterima dalam menyesuaikan diri di tempat
yang baru. Untuk mempercepat proses penyesuaian diri, cara yang dianggap tepat adalah dengan
memberikan arahan dan pengalaman kepada setiap anggota baru, yaitu dalam bentuk kegiatan
”Orientasi Pembekalan Bagi Tenaga Baru ”.
Dalam proses memasuki tempat kerja baru baik itu pada karyawan yang baru diterima oleh
rumah sakit maupun karyawan rumah sakit sendiri yang mengalami rotasi ke bagian atau unit yang
baru perlu adanya program orientasi dimana kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman
kepada tenaga tersebut dalam menjalankan tugasnya. Pemahaman ini diberikan agar dalam
menjalankan tugasnya nanti karyawan dapat menyesuaikan dengan suasana dan prosedur yang
ada. Untuk itulah UPTD. Rumah Sakit Nyitdah membuat program orientasi karyawan agar tenaga
tersebut dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh unit/instalasi
dan UPTD. Rumah Sakit Nyitdah.
Sebagai karyawan baru di UPTD. Rumah Sakit Nyitdah orientasi dilakukan mulai dari
pengenalan rumah sakit kemudian pengenalan unit dilanjutkan dengan praktek di lapangan sesuai
dengan instalasi/unit/bagian yang membutuhkan karyawan. Kegiatan orientasi untuk karyawan
yang baru bekerja di UPTD. Rumah Sakit Nyitdah adalah :
A. Pengenalan Rumah Sakit
Setiap karyawan baru harus mengetahui struktur dan tugas sertanggungjawab yang ada di
rumah sakit. Termasuk visi dan misi dari perusahaan dari tempat dia bekerja. Untuk itu
karyawan yang mulai bekerja dilakukan orientasi. Materi yang dberikan untuk tingkat
rumah sakit meliputi :
1) Perkembangan Rumah Sakit dari waktu ke waktu
2) Struktur Organisasi Rumah sakit
3) Visi dan Misi serta tujuan rumah sakit
4) Fasilitas/sarana yang tersedia dan cara penggunaanya
5) Kebijakan dan prosedur yang berlaku di Rumah Sakit
17
7) Mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Pemahaman ini disampaikan oleh kepala seksi Personalia dan diklat.
B. Pengenalan instalasi/bagian/ruangan
Orientasi di bagian/ruangan terutama ditujukan untuk pemahaman karyawan dalam tugas
pokok dan tanggungjawab yang akan dihadapi sehari-hari. Materi yang diberikan
meliputi :
1) struktur di bagian/unit
2) tugas dan tanggun gjawab
3) visi dan misi unit
4) metode penyampaian permasalahan/pengamprahan alat/sarana\
5) pola ketenagaan dan system penilaian kinerja
6) hak dan kewajiban karyawan
Pemahaman ini dilaksanakan di tingkat bagian oleh kepala bagian bidang/
koordinator/karu. Peserta oreintasi ikut serta/melaksanakan kerja di lapangan dengan
bimbingan karyawan yang sudah senior dan karu/coordinator.
18
permasalahan/pengamprahan
alat/sarana
Hak dan kewajiban karyawan
19
- Pengenalan ruangan, tenaga, dan lingkungan Rumah Sakit.
- Pengenalan tempat-tempat sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
- Pengenalan kegiatan di masing-masing Instalasi Farmasi seminggu sekali Penilaian
dilakukan oleh Kepala IFRS dengan membuat laporan dan hasil peserta orientasi.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
20
Pertemuan/rapat merupakan kegiatan yang dihadirii oleh semua staf instalasi farmasi
dengan atau tanpa didampingi oleh managemen yang memiliki kepentingan dan tujuan untuk
membicarakan atau memecahkan masalah terkait di instalasi farmasi. Pertemuan/rapat bertujuan
untuk:
1. Membantu terselenggaranya pelayanan yang optimal di Instalasi Farmasi.
2. Menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan di Instalasi Farmasi.
3. Mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di
Instalasi Farmasi.
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi yang dipimpin oleh kepala Instalasi Farmasi
dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala Instalasi Farmasi setiap bulan
sekali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang
telah ditentukan oleh kepala Instalasi Farmasi.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala
Instalasi Farmasi untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Instalasi Farmasi
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
21
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Farmasi. Laporan dibuat oleh koordinator.
Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan harian yang dibuat berupa :
- Laporan penjualan tunai dari depo farmasi
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan yang dibuat meliputi :
a. Laporan Psikotropika,
b. Laporan Narkotika
c. Laporan Generik
d. Laporan Standar Pelayanan Minimal Instalasi Farmasi, terdiri dari :
- Laporan Waktu Tunggu Pelayanan baik obat maupun racikan
- Laporan Kesalahan Pemberian Obat
- Laporan Kepuasan Pelanggan
- Laporan Penulisan Resep Sesuai Formularium Rumah Sakit.
3. Laporan Tahunan
a. Laporan Stok Opname
b. Laporan tahunan berisi review kegiatan 1 tahun sebelumnya beserta permasalahan serta
rekomendasi sehingga rumah sakit memahami kebutuhan dan prioritas perbaikan sistem
berkelanjutan dalam hal mutu
4. Laporan Insidentil
a. Laporan Monitoring Efek Samping Obat
b. Laporan Keselamatan Pasien
c. Laporan bila ada pemeriksaan baik Internal maupun External, missal dari BPK/BPKP
22