Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PNS DAY

PENINGKATAN HEALTH EDUCATION HAND HYEGIENE PADA KELUARGA


DAN PASIEN DIRUANG ISOLASI KASUARI UNIT ORGANISASI BERSIFAT
KHUSUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMPANG LIMA GUMUL
KABUPATEN KEDIRI

Disusun oleh :
NAMA : IIS DIANA, A.Md.Kep.
ANGKATAN : III
KELOMPOK : 34

PNS DAY PANJI CORPU ANGKATAN III TAHUN 2022


PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
LEMBAR KOMITMEN DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PNS DAY

JUDUL : Peningkatan Health Education Hand Hyegiene Pada


Keluarga dan Pasien Di ruang Isolasi Kasuari Unit
Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit Umum Daerah
Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri
DISUSUN OLEH : Iis Diana, A.Md.Kep
NIP : 197902182009 03 2 001
SATUAN KERJA : UOBK RSUD SLG

Lembar Komitmen dan Pengesahan ini telah diperiksa dan disetujui oleh mentor
untuk menjadi komitmen Bersama dalam Laporan Akhir Kegiatan PNS Day
Kabupaten Kediri Tahun 2022

Mengetahui dan Menyetujui Kediri, Juni 2022


Mentor Peserta

Sujiman, Skep.,Ners Iis Diana , A.Md.Kep


NIP. 197102191990021001 NIP. 197902182009 03 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Soekarno Hatta No.1 (0354) 689901 – 689905
Pswt. 225, 338, 507, 508, 510 Fax (0354) 683726
Email : bkd@kedirikab.go.id
KEDIRI
Kode Pos 64182

BERITA ACARA
SEMINAR PRESENTASI LAPORAN PNS DAY PANJI CORPU
ANGKATAN III TAHUN 2022
Pada hari…….Tanggal………….2022, telah dilaksanakan Presentasi
Laporan Akhir bagi peserta PNS DAY Angkatan III Tahun 2022 Pemerintah
Kabupaten Kediri :
Nama : Iis Diana, A.Md.Kep
Kelompok : 34
Satuan Kerja : UOBK RSUD SLG
Tempat :
Judul : Peningkatan Health Education Hand Hyegiene Pada Keluarga
dan Pasien Di ruang Isolasi Kasuari Unit Organisasi Bersifat
Khusus Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul
Kabupaten Kediri
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda tangani
oleh :
Kediri, ………………….2022

Mentor Peserta

Sujiman, Skep.,Ners Iis Diana , A.Md.Kep


NIP. 197102191990021001 NIP. 197902182009 03 2 001
I. TUGAS DAN FUNGSI JABATAN SERTA DESKRIPSI ISU

1. Tugas dan Fungsi Jabatan


1.1 Uraian Tugas UOBK RSUD SLG
Berdasarkan Peraturan Bupati Kediri nomor 6 tahun 2021, UOBK
RSUD SLG berkedudukan sebagai unsur pendukung tugas kepala
daerah di bidang pelayanan kesehatan. UOBK RSUD SLG dipimpin oleh
seorang Direktur berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Dinas Kesehatan. Sifat bisnis adalah sosio ekonomi dan lebih
menekankan pada pelayanan sosial kepada masyarakat termasuk
masyarakat tidak mampu dengan mengutamakan mutu dan keselamatan
pasien. Adapun untuk melaksanakan pelayanan sosial pada masyarakat,
UOBK RSUD SLG menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang
medis tambahan,
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran,
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus,
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat
tinggal (observasi),
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap,
11. Melaksanakan pelayanan administratif,
12. Melaksanakan pendidikan para medis,
13. Membantu Pendidikan tenaga medis umum,
14. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
15. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
16. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.
1.1 Uraian Tugas UOBK RSUD SLG
Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019, uraian kegiatan tugas
jabatan fungsional Perawat Terampil meliputi:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan 5ormular keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi ;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
13. Melakukan Tindakan terapi komplementer/ holistik;
14. Melakukan Tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka; dan
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
II. IDENTIFIKASI ISU
Berdasarkan hasil observasi penulis dan studi pendahuluan selama
menjalani tugas sebagai perawat pelaksana di ruang Isolasi Kasuari Unit
Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul
Kabupaten Kediri. Penulis mengidentifikasi beberapa isu strategis yang
berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pelayanan. Hasil identifikasi isu
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan Keluarga dan pasien tentang hand Hyegiene
dengan benar di ruang Isolasi Kasuari
Hand Hyegiene merupakan salah satu langkah untuk mencegah
terjadinya penularan penyekit atau infeksi. Pentingnya Hand Hyegiene
dengan benar merupakan upaya promotif kepada masyarakat untuk
berperilaku hidup lebih sehat, agar terbebas dari penyakit dan meningkatkan
derajat Kesehatan. Studi pendahuluan ditemukan ditemukan adanya pasien
yang belum mengetahui cuci tangan dengan benar, sedangkan didinding
ruangan sudah terdapat poster dan leaflet cuci tangan.
2. Kurangnya kepedulian perawat dalam pemberian edukasi resiko jatuh
kepada pasien di ruang Isolasi Kasuari
Resiko jatuh merupakan indikator dalam keselamatan pasien. Studi
pendahuluan ditemukan tenaga perawat hanya memasang pengaman pada
tempat tidur saja, untuk memberikan edukasi tentang resiko jatuh yang lain
belum ada.
3. Ketidakdisiplinan tenaga medis dalam membuang jenis sampah medis dan
non medis
Sering terjadi bercampurnya jenis sampah medis dan non medis
dalam satu tempat. Perlunya peningkatan kedisiplinan tenaga medis untuk
membiasakan membuang sampah sesuai tempatnya
4. Kurang optimalnya pengelolaan obat – obat injeksi untuk pasien
Pengelolaan obat injeksi sangat penting karena banyaknya obat
injeksi memiliki kesamaan bentuk kemasan dan memiliki fungsi yang
berbeda. Pengelolaan obat injeksi juga berfungsi meminimalisir dalam
kesalahan pemberian obat. Studi pendahuluan pengelolaan obat injeksi di
ruang Isolasi Kasuari belum tertata dengan baik fan masih perlu
dioptimalkan.
5. Belum optimalnya timbang terima pasien dari IGD ke rawat inap isolasi
Kasuari
Timbang terima pasien yang dilakukan dari IGD ke rawat inap belum
maksimal. Banyaknya miskomunikasi antara petugas timbang terima,
sehingga memakan waktu yang lebih lama.
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dilakukan, maka selanjutnya
adalah mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang
dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi.
Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), P
(Problematik), K (Kekhalayakan), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana
yang dominan. Nilai APKL ini didapat dari hasil diskusi dengan atasan dan rekan
kerja. Adapun kriteria penetapan indikator APKL, yaitu:

Tabel 2.1 Tabel Kriteria Penetapan Teknik APKL.


Skala
Likert Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
Tidak Tidak Tidak menyangkut
1 aktual mendesak hajat orang banyak Tidak layak
Kurang
Kurang Kurang menyangkut hajat Kurang
2 aktual mendesak layak
orang banyak
Cukup Cukup Cukup menyangkut Cukup
3 aktual mendesak hajat orang banyak layak
Menyangkut hajat
4 Aktual Mendesak Layak
orang banyak
Sangat Sangat Sangat menyangkut Sangat
5 aktual mendesak hajat orang banyak layak

Berdasarkan isu-isu yang ada, diperoleh perangkingan isu


berdasarkan metode APKL dengan skor perankingan 1 – 5 dengan hasil yang
dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Analisis Isu Teknik APKL
FAKTOR
NO ISU-ISU APKL SKOR RANKING
A P K L
Kurangnya pengetahuan Keluarga dan
1 pasien tentang hand Hyegiene dengan benar 4 5 4 5 18 I
di ruang Isolasi Kasuari
Kurangnya kepedulian perawat dalam
2 pemberian edukasi resiko jatuh kepada 4 4 3 4 15 II
pasien di ruang Isolasi Kasuari
Ketidakdisiplinan tenaga medis dalam
3 membuang jenis sampah medis maupun non 3 4 2 3 12 III
medis di ruang Isolasi Kasuari
Kurang optimalnya pengelolaan obat – obat
4 3 4 2 4 13 IV
injeksi untuk pasien
Belum optimalnya timbang terima pasien dari
5 4 4 1 3 12 V
IGD ke rawat inap isolasi Kasuari
Tabel 2.2 menunjukkan bahwa diperoleh 3 isu utama berdasarkan
perankingan menggunakan teknik APKL kemudian dilakukan penetapan satu
isu utama dengan menganalisis 3 isu tersebut menggunakan teknik USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Urgency menunjukkan terkait mendesak
tidaknya suatu isu untuk segera didiskusikan, dianalisa, kemudian
ditindaklanjuti dengan penanganan tertentu. Seriousness menunjukkan
bagaimana suatu isu harus serius untuk segera ditangani dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan. Terakhir Growth menunjukkan seberapa besar
probabilitas akibat dari suatu isu tersebut jika tidak segera ditangani. Pemilihan
isu dilakukan dengan memberikan bobot pada skala likert dengan kriteria
sebagaimana Tabel 2.3 berikut:

Tabel 2.3 Tabel Kriteria Penetapan Teknik USG.


Skala Urgency Serioussness Growth
Likert
1 Tidak penting Tidak serius Tidak berkembang
2 Kurang penting Kurang serius Kurang berkembang
3 Cukup penting Cukup penting Cukup berkembang
4 Penting Serius Berkembang
5 Sangat penting Sangat serius Sangat berkembang

Berdasarkan penilaian menggunakan pembobotan tersebut, maka


diperoleh hasil penapisan isu menggunakan teknik USG yang ditunjukkan pada
Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Analisis Isu Teknik USG

FAKTOR
NO ISU-ISU USG SKOR KETERANGAN
U S G
Kurangnya pengetahuan Keluarga dan
1 pasien tentang hand Hyegiene dengan 5 5 4 14 I
benar di ruang Isolasi Kasuari
Kurangnya kepedulian perawat dalam
2 pemberian edukasi resiko jatuh kepada 4 3 4 11 II
pasien di ruang Isolasi Kasuari
Ketidakdisiplinan tenaga medis dalam
3 membuang jenis sampah medis maupun 3 3 4 10 III
non medis di ruang Isolasi Kasuari

Tabel 2.4 menunjukkan bahwa isu yang terpilih untuk kegiatan PNS

DAY ini dengan menggunakan teknik USG adalah ”Kurangnya pengetahuan


Keluarga dan pasien tentang hand Hyegiene dengan benar di ruang Isolasi

Kasuari”. Dari satu isu terpilih tersebut, dilakukan analisis menggunakan

diagram Fishbone yang ditunjukkan pada Gambar 2.5 berikut.

Metode Manusia

Tingkat Kurangnya
Health education Pendidikan informasi
yang perlu di
tingkatkan/ diulang
Minat seseorang
Kurangnya
pengetahuan
keluarga dan pasien
Adanya leaflet Penyakit infeksi tentang Hand
Hyegiene
jarang diberikan yg mudah Pasien hidup
menular dengan keluarga

Sarana Lingkungan

Gambar 2.5 Analisis Isu Diagram Fishbone.

Berdasarkan diagram fishbone yang telah dibuat, dapat


dirumuskanpermasalahan sebagai berikut:
1. Health education yang perlu ditingkatkan / diulang pada keluarga
dan pasien tentang Hand Hyegiene yang benar
2. Kurangnya informasi keluarga dan pasien tentang Hand Hyegiene
yang benar
3. Keluarga kontak erat dengan pasien dan penyakit infeksi yang
mudah menular
4. Adanya leaflet yang jarang diberikan kepada pasien
5. Tingkat Pendidikan dan minat dari keluarga/ pasien terkait hand
Hyegiene

Dari beberapa masalah diatas, penulis melakukan


konsultasi dengan mentor untuk menentukan prioritas masalah dan
bersama-sama melakukan analisa penyelesaian masalah. Penyebab
utama dari kurangnya pengetahuan keluarga dan pasien tentang
Hand Hyegiene yang benar adalah kurangnya informasi tentang
Hand Hyegiene yang benar dan Health Education yang perlu
ditingkatkan
III. GAGASAN KREATIF / PEMECAHAN MASALAH
3.1 Penetapan Isu
Langkah penyelesaian masalah Kurangnya Kurangnya pengetahuan
Keluarga dan pasien tentang Hand Hyegiene yang benar adalah
Peningkatan Health Education Hand Hyegiene Pada Keluarga dan Pasien
Di ruang Isolasi Kasuari Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit
Umum Daerah Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri. Dengan
terselesaikannya masalah tersebut, diharapkan pengetahuan pasien dan
keluarga bertambah, serta mutu pelayanan Kesehatan yang diberikan
dapat maksimal, memutuskan penularan dan mengurangi dampak negatif
yang ditimbul dari penyakit / infeksi.
3.2 Gagasan Pemecahan Isu dan Rencana Pelaksanaan
Merujuk pada permasalahan diatas, maka penulis mengusulkan
sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
Peningkatan Health Education Hand Hyegiene Pada Keluarga dan Pasien
Di ruang Isolasi Kasuari Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit
Umum Daerah Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri. Untuk
mewujudkan gagasan diatas, dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan
dalam pelaksanaan di tempat kerja. Rangkaian kegiatan adalah sebagai
berikut
a. Konsultasi dan diskusi dengan mentor dan coach
b. Menyusun petunjuk pelaksanaan Hand Hyegiene ( leaflet, kuisioner
dan chek list )
c. Melakukan pre test sebelum diberi health education Hand Hyegiene
pada keluarga dan pasien
d. Melakukan penyuluhan pada keluarga dan pasien
e. Melakukan post test setelah diberi health education Hand Hyegiene
pada keluarga dan pasien
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan
g. Menyusun laporan kegiatan
Peningkatan Health Education Hand Hyegiene Pada Keluarga dan Pasien Di
ruang Isolasi Kasuari Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit Umum
Daerah Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri

Kuesioner Pengetahuan Pasien

Berilah tanda ( √ ) yang paling sesuai menurut anda :

Jawaban
No Item Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah bapak / ibu mengetahui hand Hyegiene?
2 Apakah bapak / ibu mengetahui kapan harus
mencuci tangan ?
3 Apakah bapak / ibu mengetahui manfaat cuci
tangan ?
4 Apakah bapak / ibu mengetahui Langkah – Langkah
cuci tangan yang baik dan benar ?
• Jika mengetahui coba praktekkan
5 Apakah bapak / ibu mengetahui berapa durasi
waktu yang dibutuhkan untuk cuci tangan
INSTRUMEN CEKLIST VERIFIKASI

Peningkatan Health Education Hand Hyegiene Pada Keluarga dan Pasien Di


ruang Isolasi Kasuari Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit Umum
Daerah Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri

Nama Pasien : Ruang :


No RM : Alamat :
Tanggal Lahir :

Masalah Keterampilan Indikator Ketercapaian Tanggal TTD & Nama


Kep.Utama Keterampilan Ya Tidak /Jam Pasien Petugas
1 2 3 4 5 6
Kurangnya Penjelasan Pasien mampu
pengetahu Health menjelaskan
an Hand Education Hand Hyegiene
Hyegiene hand 1. Pengertian
Hyegiene 2. Kapan harus
cuci tangan
3. Manfaat cuci
tangan
4. Langkah –
Langkah cuci
tangan
5. Durasi waktu
cuci tangan
Pengamatan Kooperatif
Sikap tentan
Health
Education
Kesimpulan
 Memahami dan menerima
 Belum memahami dan menerima

Petunjuk penggunaan Ceklist Verifikasi


1. Format diisi dengan lengkap dan beri tanda ( √ )
2. Pada kolom 3 , terdapat 5 item. Bila pasien setelah diberi penjelasan belum
memahami salah satu dari item, maka cukup diulang pada item yang belum
dipahami saja.

Anda mungkin juga menyukai