TENTANG
Menetapkan :
Keputusan ini
pasien.
Ditetapkan di Rantau
Pada tanggal
Direktur,
(K)., MM
dr H. Milhan, SpOG
NIP. 19740914 200212 1 008
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Datu Sanggul Rantau
Nomor : 445/ /RSUD-DS//2017
Tanggal :
BAB I
DEFINISI
TATA LAKSANA
Circulation
Letakkan korban terlentang, tengadah, tungkai lebih tinggi dari dada,jantung korban
Buka baju korban
Raba nadi karotis, jika tidak teraba berarti jantung berhenti
Lakukan pijat jantung dari luar dengan teknik sebagai berikut :
Dengan jari telunjuk dan jari tengan penolong menelusuri tulang iga kanan atau
kiri sehingga bertemu tulang dada (sternum)
Letakkan kedua tangan di separuh bagian bawah tulang dada
Letakkan kedua tangan pada posisi tadi dengan cara menumpuk satu telapak
tangan diatas telapak tangan lainnya, hindari jari-jari tangan menyentuh dinding
dada korban, jari-jari tangan dapat diluruskan atau menyilang
- Pada anak usia 1 tahun sampai sebelum pubertas 2 tangan atau 1 tangan
berada pada di separuh bagian bawah tulang dada
- Bayi usia kurang dari 1 tahun selain bayi baru lahir 2 jari dibagian tengah
dada tepat dibawah garis puting (1 penolong) atau 2 tangan dengan ibu jari
bergerak melingkar dibagian tengah dadatepat dibawah garis puting susu (2
penolong)
Dengan posisi badan tegak lurus, penolong menekan dinding dada korban
dengan tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 30 (2 menit) kali
dengan kedalaman penekanan berkisar antara 2-2,4 inci atau 5-6 cm, pada anak
usia 1 tahun sampai sebelum pubertas 2 inci atau 5 cm, pada bayi kurang dari 1
tahun 1,5 inci atau 4 cm
Tekanan pada dada harus dilepaskan keseluruhannya dan dada dibiarkan
mengembang kembali ke posisi semula setiap kali melakukan pijat jantung.
Selang waktu yang digunakan untuk melepaskan pijat jantung harus sama
dengan saat melakukan pijat jantung.
Tangan tidak boleh lepas dari permukaan dada atau merubah posisi tangan pada
saat melepaskan pijat
bantuan sirkulasi adalah 2 menit dilakukan baik oleh 1 penolong jika 2
penolong 30 sirkulasi 2 kali bantuan nafas dengan menggunakan ambubage,
pada anak dan bayi dengan rasio 30:2 dengan 1 penolong atau 15:2 dengan 2
penolong. Kecepatan pijat jantung adalah 100-120x permenit.
Breathing (Nafas Bantuan)
Memberikan bantuan nafas dilakukan bila 2 orang penolong, korban didalam RSU
maka penolong ke 2 menggunakan ambubage.
Cara penggunaan ambubage : gunakan corong menutup hidung dan mulut, extensi
kepala, tekan balon pemompa hitungan 5 detik 1 kali pompa frek 2X, lakukan
penilaian
Penilaian Ulang
Sesudah 5 kali siklus 30:2 korban dievaluasi yaitu:
Periksa nadi karotis (selama 5 detik )
- Jika tidak ada mulai kembali RJP
- Jika ada periksa pernafasan (3-5 detik) jika nafas ada observasi ketat/posisi
recovery
jika tidak ada beri nafas buatan dengan laju 12 kali permenit (1 setiap 5 detik)
sesudah 2 kali nafas awal (1-1,5 detik)
Recovery Position (Posisi Pemulihan)
a. Lepaskan kacamata dan barang-barang berbahaya
b. Berlututlah di sisi korban dan pastikan kedua kaki korban dalam keadaan lurus
c. Letakkan lengan korban yang terdekat dengan anda dalam posisi terbuka,
dengan siku tertekuk serta telapak tangan menghadap keatas
d. Angkat lengan korban yang jauh dari anda melintang dada dan tahan punggung
telapak tangan pada pipi korban sisi terdekat dengan anda
e. Dengan tangan anda yang lain raih tungkai yang terjauh diatas lutut dan tarik
keatas dengan telapak kaki tetap di tanah
f. Pertahankan tangan korban menekan pipi, tarik tungkai terjauh dan gulingkan
korban kearah anda sehingga korban berbaring pada sisi tubuhnya
g. Atur tungkai atas sehingga panggul dan lutut tertekuk pada sudut yang sesuai
h. Dongakkan leher untuk memastikan jalan nafas tetap terbuka
i. Atur posisi telapak tangan dibawah pipi bila perlu untuk menjaga kepala tetap
terdongak
j. Periksa pernapasan secara teratur
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di Rantau
Pada tanggal Direktur,
(K)., MM
dr H. Milhan, SpOG
NIP. 19740914 200212 1 008