RS KAMAR MEDIKA
Nomor :883/SK/RS KAMAR MEDIKA/XI/201727/S
K.3.2/
II/2012Tentang :
Menimbang : 1. Rumah sakit terdiri atas berbagai unit yang merupakan sub sistem dari
sistem rumah sakit itu sendiri.
2. Pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
3. Berbagai profesi harus bekerjasama dan berfokus pada pasien.
4. Kolaborasi antara dokter, keperawatan dan Instalasi farmasi dalam
pemberian obat pada pasien rawat inap merupakan bentuk kerjasama
dalam hal pemberian terapi pada pasien.
5. Untuk terlaksananya kolaborasi dalam hal pemberian obat kepada pasien
rawat inap dapat berjalan dengan baik maka diperlukan landasan yang
jelas dan pasti untuk mencegah terjadinya kesalahan.
6. Bahwa untuk melaksanakan hal tersebut di atas, maka sangat diperlukan
adanya kebijakan pemberlakuan dalam hal pemberian obat pasien rawat
inap sebagai pedoman serta tolok ukur mutu pelayanan kepada pasien.
Pertama : Pencampuran obat injeksi (iv admixtures) yang seharusnya dilakukan oleh
Instalasi farmasi dapat didelegasikan kepada perawat bangsal yang kompeten (
PK Tingkat I-IV )atas panduan protap dari Instalasi Farmasi
Kedua : Pada area critical care diberikan delegasi pencampuran elektrolit pekat KCl
7.46% atas panduan dari Instalasi farmasi
Ketiga : Penyiapan obat oral rawat inap secara unit dose dilakukan oleh petugas Instalasi
farmasi, penyerahan obat kepada pasien didelegasikan kepada perawat bangsal
dengan panduan jam pemberian obat dari Instalasi farmasi
Keempat : Demikian surat keputusan ini ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam surat keputusan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada Tanggal :
28 FEBRUARI 2017
Direktur,