0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
88 tayangan1 halaman
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang penanganan komplikasi intradialisis yaitu emboli udara. Emboli udara terjadi ketika gelembung udara masuk ke sistem sirkulasi darah pasien saat hemodialisis. Langkah-langkah yang dianjurkan adalah menghentikan hemodialisis, miringkan posisi pasien, tepuk-tepuk punggung, berikan oksigen, kolaborasi dengan dokter, dan lakukan observasi ketat tanda vital pasien.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang penanganan komplikasi intradialisis yaitu emboli udara. Emboli udara terjadi ketika gelembung udara masuk ke sistem sirkulasi darah pasien saat hemodialisis. Langkah-langkah yang dianjurkan adalah menghentikan hemodialisis, miringkan posisi pasien, tepuk-tepuk punggung, berikan oksigen, kolaborasi dengan dokter, dan lakukan observasi ketat tanda vital pasien.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang penanganan komplikasi intradialisis yaitu emboli udara. Emboli udara terjadi ketika gelembung udara masuk ke sistem sirkulasi darah pasien saat hemodialisis. Langkah-langkah yang dianjurkan adalah menghentikan hemodialisis, miringkan posisi pasien, tepuk-tepuk punggung, berikan oksigen, kolaborasi dengan dokter, dan lakukan observasi ketat tanda vital pasien.
EMBOLI UDARA No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 00 1/1 RSUD Indrasari Rengat KAB. INDRAGIRI HULU
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD INDRASARI STANDAR RENGAT PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) dr. M. SOBRI NIP. 19660601 199603 1 001 Pengertian Terjadinya penyumbatan pembuluh darah oleh embolus udara akibat masuknya gelembung udara kedalam sIstem sirkulasi darah pasien yang sedang menjalani hemodialisis. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah organ-organ vital. Kebijakan Kebijakan Direktur RSUD Indrasari Rengat tentang Pelayanan Hemodialisa. Prosedur 1. Hentikan hemodialisis, darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal jangan dimasukkan lagi. 2. Atur posisi pasien dalam posisi trendelenburg, miringkan kekiri. 3. Tepuk-tepuk punggung pasien. 4. Berikan oksigen via Non Rebreathing Mask (NRM). 5. Kolaborasi dengan dokter jaga untuk terapi, atau bila diperlukan lakukan resusitasi cardiopulmonary support. 6. Observasi ketat tanda-tanda vital. 7. Bersamaan dengan penatalaksanaan pasien, lakukan : a. Cari sumber masuknya udara. b. Bebaskan udara dalam bloodline dengan sirkulasi tertutup. c. Isi bubble trap jangan terlalu rendah. d. Pastikan sensor udara berfungsi. 8. Bila kondisi pasien stabil, hemodialisis dapat dilanjutkan. Bila tidak stabil persiapkan pasien untuk pindah ke unit emergensi. 9. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. Unit Terkait 1. Unit Hemodialisa