Pelayanan kerohanian adalah pelayanan rohani yang diberikan kepada
PENGERTIAN pasien dalam proses penyembuhan penyakit/ dalam keadaan terminasi, sesuai dengan agama yang dianut.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan proses pelayanan
TUJUAN kerohanian. Rumah sakit menghormati hak pasien untuk mendpatkan Second Opinion KEBIJAKAN dari dokter lain terhadap penyakitnya berdasarkan SK Direktur RSU Budi Asta nomor 02/041-YBA/SK/VII/2018.
1. Pada saat pasien dirawat/ dalam keadaan terminasi, Pasien/
Keluarga pasien dapat meminta untuk mendapatkan pelayanan kerohanian. 2. Perawat memberikan formulir untuk mendapatkan Pelayanan Kerohanian. 3. Pasien/ Keluarga pasien mengisi Formulir Permohonan untuk mendapatkan pelayanan kerohanian dan mengembalikan kepada Perawat.
4. Perawat menerima Formulir Permohonan untuk mendapatkan
Pelayanan Kerohanian. PROSEDUR 5. Perawat menghubungi Rohaniawan sesuai daftar yang telah disediakan. 6. Perawat menginformasikan kepada pasien, bahwa Rohaniawan akan datang memberikan pelayanan rohani (dengan menyebutkan waktu kedatangan sesuai dengan perjanjian). 7. Perawat mencatat di dalam catatan perkembangan terintegrasi bahwa telah menghubungi rohaniawan dan mencatat bila pelayanan rohani telah terlaksana. 8. Perawat memperkenalkan Rohaniawan pada saat Rohaniawan tersebut datang dan memberikan formulir permohonan pasien kepada Rohaniawan tersebut. HAK PASIEN UNTUK MENDAPATKAN SECOND OPINION
No Dokumen : No Revisi Halaman
07/009-YBA/HPK/VII/2018 1 2/2
9. Perawat memberikan informasi kepada pasien lainnya bahwa akan ada
pelayanan rohani kepada pasien tersebut.
PROSEDUR 10. Perawat mempersiapkan kondisi kamar pasien dengan menutup tirai
pembatas/ scherm.
11. Perawat menerima bukti pelayanan rohani dari Rohaniawan setelah
pelayanan selesai diberikan.
12. Jasa Rohaniawan sudah termasuk dalam rincian biaya rumah sakit.
13. Pasien / keluarga diizinkan untuk membawaRohaniawan pribadi.