Anda di halaman 1dari 52

RENCANA STRATEGI DI

RUMAH SAKIT DR RM DJOELHAM BINJAI

Laporan Disusun Sebagai Bagian Dari


Departemen Manajemen Keperawatan

DISUSUN KELOMPOK II:

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PUTRA ABADI ANGKAT-STABAT
TAHUN 2016
BAB I

PENDAHULUAN

Renstra adalah

1
BAB II

PROFIL RUMAH SAKIT

I. Identitas Rumah Sakit


1. Nama : RSU Dr RM Djoelham Binjai
2. Didirikan Tahun :1970/SK.No.64/BWRS/70 diresmikan pada tanggal
20 Maret 1970
3. Kelas Rumah Sakit :B
4. Pemilik : Yayasan TD Pardede Foundation
5. Alamat Lengkap : Jl. Mojopahit No. 118A Kelurahan Petisah Hulu
Kecamatan Binjai Baru Propinsi Sumatera Utara
6. Provinsi : Sumatera Utara
7. Telepon / Fax : (061) 450766 / 4147715 Fax. (061) 4153955
8. Email : rsuDr RM Djoelhambinjai@yahoo.co.id
9. Luas Tanah : ± 14.672 m²
10. Kapasitas TT : 160 TT (jumlah TT tersedia = 230 TT)
11. Akreditasi : No. YM.00.03.2.2.1943 Tahun 2001
ANALISIS
Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai yang telah berdiri dan
berkembang ± 29 tahun telah memiliki akreditasi B dan memiliki email untuk
mempermudah dalam proses pengaksesan informasi, dimana kepemilikan dari
Rumah Sakit tersebut adalah yayasan TD Pardede Foundation.
I. Sejarah
Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham adalah salah satu rumah sakit swasta
di Sumatera Utara yang didirikan oleh Yayasan T.D. PARDEDE. Rumah Sakit
Umum Dr RM Djoelham Binjai resmi berdiri pada tanggal 20 Maret 1970 dengan
tujuan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif selain itu juga menyediakan
serta mengembanngkan sarana pendidikan.
Sebelumnya rumah sakit ini merupakan Poliklinik untuk perusahaan
pertekstilan T.D. PARDEDE, perkembangan Rumah Sakit Umum Dr RM
Djoelham Binjai secara bertahap mulai dari Poliklinik pada tahun 1957 yang

2
3

terletak di Jl. Bantam kemudian pada tahun 1962 sesuai berkembangnya jumlah
karyawan, maka
4

poloklinik karyawan dikembangkan menjadi Balai Pengobatan yang lebih lengkap


dengan fasilitas rawat jalan dan rawat inap di Jl. Syailendra. Balai Pengobatan
berkembang lagi menjadi rumah sakit Surya Husada di Jl. Mojopahit No. 118A
pada tahun 1966, kemudian nama rumah sakit diubah menjadi Rumah Sakit
Umum Dr RM Djoelham Binjai sehingga akhirnya pada tahun 1970 Rumah Sakit
Umum Dr RM Djoelham diresmikan dan mengalami perkembangan antara tahun
1975 sampai 1985. Alasan pergantian nama adalah untuk menghargai Ny.DR.
T.D. Pardede yaitu Ibu Hermina Napitupulu sebagai pendiri Rumah Sakit.
ANALISIS :
Dilihat dari sejarah perkembangan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai
maka Rumah Sakit terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.
II. Letak Geografis
Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai berlokasi di Jl. Mojopahit No.
118A Binjai, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Binjai Baru, Kode Pos 20153,
Propinsi Sumatera Utara, dengan luas tanah ± 14.672 m² dan batas lahan sebagai
berikut :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Komp. Perguruan Katolik Cahaya
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Jl. T.D. Pardede / Perumahan
c) Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Mojopahit / Perumahan
d) Sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Bantam / Komp. Pusat Laboratorium
Universitas Darma Agung Kompleks Universitas Perguruan
Darma Agung/ISTP Katolik
Cahaya
Jl
Jl Bantam T Jl Bantam
D

P
A
Perumahan R Rumah Sakit Umum Dr RM
Djoelham Binjai
D Jl. Mojopahit No. 118 A Binjai
E
D
E
JL Mojopahit JL Mojopahit Selatan

Perumahan
Utara
5

Gbr. Peta Wilayah RSU Dr RM Djoelham Binjai


6

Jarak antara Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai dengan ibu kota
Povinsi sekitar 2 Km dan fasilitas umum seperti sekolah sekitar 10 m, Pasar
sekitar 500 m, RS Sarah sekitar 400 m, Gereja sekitar 200 m, Mesjid sekitar 300
m, pemukiman penduduk sekitar 100 m, sungai sekitar 500 M.
ANALISIS :

Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai memiliki letak yang strategis


yang tidak jauh dari pusat kota sehingga memudahkan masyarakat dalam
mengakses layanan kesehatan ke Rumah Sakit tersebut.

III. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai adalah :
VISI :
“Menjadikan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai sebagai salah satu
rumah sakit swasta terbaik di propinsi Sumatera Utara dalam hal memberi
pelayanan kesehatan”.
ANALISIS :
a) Telah memiliki visi yang jelas yaitu : Menjadikan Rumah Sakit Umum Dr
RM Djoelham Binjai sebagai salah satu Rumah Sakit swasta terbaik di
propinsi Sumatera Utara dalam hal memberi pelayanan kesehatan.
b) Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah memiliki visi yang
jelas
c) Visi Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah memiliki arah
yaitu : Menuju Rumah Sakit swasta terbaik di propinsi Sumatera Utara dalam
hal memberi pelayanan kesehatan.
d) Gambaran yang spesifik yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik di propinsi Sumatera Utara.
e) Tidak memiliki indikator waktu
f) Memiliki tujuan kearah Rumah Sakit swasta yang terbaik di propinsi
Sumatera Utara dalam hal memberi pelayanan kesehatan.
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna secara profesional, bermutu
sesuai dengan etika rumah sakit serta terjangkau oleh segenap lapisan
masyarakat.
7

2. Melaksanakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan (Akademi Perawat


dan SPK) untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
3. Melaksanakan pelayanan sistim rujukan.

ANALISIS :

1. Misi telah memiliki kata kunci yaitu dengan menyelenggarakan pelayanan


kesehatan paripurna secara profesional, bermutu sesuai dengan etika rumah
sakit serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat.
2. Mencerminkan kapabilitas organisasi yaitu Rumah Sakit Umum Dr RM
Djoelham masih belum dapat memberikan pelayanan yang menyediakan
segala unit fungsi pelayanan, hal ini dibuktikan dari sistem pelayanan rujukan
ke Rumah Sakit lain.
3. Fokus pada customer yaitu dengan diharapkan dengan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang paripurna secara profesional dapat memberikan
kepuasan pada pelanggan.
4. Aktivitas organisasi yaitu :
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna secara profesional,
bermutu sesuai dengan etika rumah sakit serta terjangkau oleh segenap
lapisan masyarakat.
b) Melaksanakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan (Akademi Perawat
dan SPK) untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
c) Melaksanakan pelayanan sistim rujukan.

5. Who are dan what we do


Who are : Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham masih melaksanakan
layanan rujukan ke Rumah Sakit lain.

We do :
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna secara profesional,
bermutu sesuai dengan etika rumah sakit serta terjangkau oleh segenap
lapisan masyarakat.
b) Melaksanakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan (Akademi Perawat
dan SPK) untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
8

c) Melaksanakan pelayanan sistim rujukan.


MOTTO :
Adapun motto yang ditetapkan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai
adalah :
T : Tertib
E : Efisien
P : Profesional
A : Akurat
T : Terjangkau

ANALISIS :
Rumah Sakit Dr RM Djoelham telah memiliki motto Rumah Sakit yang
bagus dengan memberikan pelayanan yang tertib, efesien, profesional, akurat dan
terjangkau “TEPAT”.
IV. Tujuan
Tujuan :
1. Pelaksanaan pelayanan kesehatan secara tertib, efisien, profesional, akurat dan
terjangkau sehingga tercapainya penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
2. Pemeliharaan suasana lingkungan rumah sakit yang aman, nyaman, dan bersih
sehingga menimbulkan kepuasan bagi penderita/pasien.
3. Pengembangan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai sesuai dengan
perkembangan ilmu teknologi serta kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan
kemampuan rumah sakit.

ANALISIS :
Tujuan organisasi itu harus SMART
S : (spesifik) tujuan harus spesifik sehingga pencapaian lebih terarah.
Dilihat dari tujuannya maka dispesifikkan menjadi 3 bagian yang penting
yaitu : memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, pemeliharaan
suasana lingkungan Rumah Sakit untuk kepuasan pasien, kemudian
pengembangan Rumah Sakit dengan ilmu teknologi.
9

M : (measureble) tujuan harus dapat terukur.


Tujuan dari Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai dapat diukur dengan
memberikan kuesioner pada pasien tentang mutu pelayanan.
A : (achievable) tujuan harus ditetapkan sesuai kemampuan saat ini.
Dilihat dari kemampuan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham maka
Rumah Sakit dapat melakukan yang ditetapkan yaitu memberikan pelayanan
kesehatan yang profesional, pemeliharaan suasana lingkungan Rumah Sakit
untuk kepuasan pasien, kemudian pengembangan Rumah Sakit dengan ilmu
teknologi.
R : (Realistis) tujuan harus realistis
Dalam penetapan tujuan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham sangat
realistis karena dalam pencapaian tujuan masih dapat dilakukan dengan real.
T : (Time) tujuan harus sesuai waktu pencapaian.
Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai tidak menetapkan waktu
pencapaian tujuan organisasi sehingga dalam pencapaian tujuan tidak
dapat dilakukan pengukuran, tidak diketahui sejauh mana tingkat
pencapaian tujuan, dan apakah dapat tercapai atau tidak tujuan dengan batas
waktu yang ditentukan. Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai belum
memiliki key area dalam pencapaian tujuan organisasi.

Tujuan Umum :
Tujuan umum Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan di Sumatera
Utara.

ANALISIS :
Di dalam tujuan umum terlihat masih belum menetapkan waktu pencapaian
tujuan.

Tujuan Khusus :
Tujuan khusus Rumah Sakit adalah selain memberikan pelayanan spesialistik,
juga merupakan sarana untuk tenaga keperawatan.
10

ANALISIS :
Terlihat dari tujuan spesifik Rumah Sakit yaitu dengan memberikan pelayanan
yang spesialistik dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Falsafah, Visi, Misi, Tujuan Dan Motto Keperawatan RSU Dr RM Djoelham
Binjai
Falsafah :
Keperawatan RSU Dr RM Djoelham Binjai mengunakan asuhan keperawatan
yang Paripurna, bermutu, dan Profesional sesuai dengan etika profesi
keperawatan.
ANALISIS :
Dilihat dari falsafah Keperawatan RSU Dr RM Djoelham Binjai bahwa akan
selalu memberikan pelayanan paripurna, bermutu, dan Profesional sesuai
dengan etika profesi keperawatan.
Visi :
Menjadikan asuhan keperawatan RSU Dr RM Djoelham Binjai yang profesional
dan yang terbaik di binjai.
ANALISIS :
Keperawatan RSU Dr RM Djoelham Binjai memiliki visi yang belum jelas
dalam waktu pencapaian. Karena belum memiliki indikator waktu pencapaian.
Misi :
1. Melaksanakan asuhan keperawatan secara profesional, berpedoman sesuai
dengan standar asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan pendidikan dan latihan bagi mahasiswa SPK RSU Dr RM
Djoelham Binjai, untuk menciptakan perawat yang bermutu dan profesional.
ANALISIS :
Keperawatan RSU Dr RM Djoelham Binjai telah memiliki misi yang baik
untuk kepuasan pasien yaitu dengan menetapkan standar asuhan keperawatan,
dan melaksanakan pendidikan dan latihan pada mahasiswa SPK RSU Dr RM
Djoelham Binjai, untuk menciptakan perawat yang bermutu dan professional.
Tujuan :
Terlaksananya pelayanan yang seoptimal mungkin, cepat, tepat, terarah dan
terjangkau dengan melaksanakan prosedur asuhan keperawatan.
11

ANALISIS :
Tujuan masih belum dapat ditentukan key area pencapaiannya karena tidak ada
waktu yang ditetapkan dalam pencapaian tujuan.
Motto : CEPAT
C : Cekatan
E : efektif
P : Profesional
A : akurat
T : tepat
ANALISIS :
Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai memiliki motto keperawatan
yang bagus yaitu dengan memberikan layanan yang CEPAT.
V. Ketenagaan
1. Medis
a. dr. Spesialis : 94 Orang
b. dr. Umum : 13 Orang
c. dr. Gigi Spesialis : 2 Orang
2. Paramedis
a. Perawat : 159 Orang
b. Non Perawat : 41 Orang
3. Non Medis
a. Administrasi : 53 Orang
b. Tenaga non medis : 145 Orang
TOTAL JUMLAH TENAGA : 555 Orang
VI. Kapasitas Tempat Tidur dengan Jumlah Perawat
NO Jenis Ruang Kapasitas Jumlah Perawat
Tempat D III S1 Perawat DIII Perawat + Total
Tidur (TT) SKM Perawat
1 VIP + Super VIP A 12 14 1 - 15
2 ICU 6 16 - - 16
3 ICCU 5 11 - - 11
4 Merpati I 20 13 2 1 16
5 Merpati II 30 13 2 1 16
6 Merak 19 15 - 1 16
7 Kutilang 25 13 1 1 15
8 Gelatik I 8 12 1 - 13
9 VK 20 11 - - 11
12

10 Murai I 10 13 - - 13
11 Murai II 15 14 1 1 16
IPCN 1 - 1
TOTAL 162 145 9 5 159

Supervisor 6 orang ; S1 Keperawatan = 2 orang ; DIII Keperawatan dengan


pengalaman minimal 10 Tahun sebanyak 4 orang
Kepala Bidang Keperawatan (S1 Kep + Ners)
UGD ( 2 orang Skep + Ners)
ANALISIS :
Ketenagaan di Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai telah baik karena tidak
ada lagi terdapat pendidikan tenaga keperawatan yang SPK, julah tenaga DIII
sebanyak 145 orang, jumlah tenaga S1 sebanyak 9 orang. Rumah Sakit Umum
Dr RM Djoelham masih terus melakukan penrekrutan pegawai apabila ada
kekosongan.
VII. Data Statistik Indikator Pelayanan (3 Tahun Terakhir)
No. Indikator Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Pelayanan
1. BOR 61,55 % 52,43 % 49,26 %
2. LOS 5,26 hari 5,20 hari 4,61 hari
3. TOI 3,32 hari 4,72 hari 4,75 hari
4. BTO 31,45 kali 33,94 kali 38,94 kali
5. Jumlah pasien masuk 6968 orang 5459 orang 5513 orang
6. Jumlah hari 35951 hari perawatan 28271 hari 28770 hari
perawatan perawatan perawatan
7. Jumlah pasien keluar 6746 orang 5431 orang 6231 orang

8. Jumlah pasien keluar 6496 orang 5740 orang 5989 orang


hidup
9. Jumlah pasien keluar 257 orang 211 orang 188 orang
meninggal ≤ 48 jam
10. Jumlah pasien 61 orang 27 orang 54 orang
meninggal ≥ 48 jam

ANALISIS :
Mengalami penurunan jumlah BOR di tahun 2011 yaitu 61,55 %, tahun 2012
yaitu sebesar 52,43 % dan pada tahun 2013 yaitu sebesar 49.26% disebabkan
karena pihak Rumah Sakit tidak mau menerima pasien BPJS, akan tetapi pihak
Rumah Sakit dan yayasan masih mempertimbangkannya.
13

Jumlah pasien rawat jalan


No. Pasien Rawat Jalan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1. Poliklinik 5169 orang 4416 orang 5034 orang
2. IGD 42 orang 52 orang 59 orang
3. Kecelakaan 596 orang 322 orang 413 orang

Jumlah Pasien operasi


No. Pasien Operasi Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1. Jumlah Pasien Operasi 279 orang 357 orang 409 orang

ANALISIS :
Jumlah pasien yang jalan dan operasi mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah pasien yang rapat inap.
VIII. Jenis Pelayanan Spesialis dan Sub Spesialis
1. Spesialis Obgyn dan Ginekologi
2. Spesialis Paru
3. Spesialis Saraf
4. Spesialis Jantung
5. Spesialis Mata
6. Spesialis Kulit
7. Spesialis Anesthesi
8. Spesialis Penyakit Dalam
9. Spesialis Bedah
10. Spesialis THT
11. Spesialis Anak
12. Spesialis Kesehatan Jiwa
13. Spesialis Patologi / Klinik
14. Spesialis Radiologi
15. Spesialis Forensik
16. Spesialis Rehabilitasi Medik
IX. Jenis Pelayanan Penunjang Medis Dan Penunjang Diagnostik
1. Radiologi : Rontgen Foto, USG, CT-Scan wholebody
2. Patologi Klinik : Hematologi, Kimia Klinik, Urinalysis
14

Klinik, Klinik Aphresis/Trombosis


3. Rehabilitasi Medik : Fisioterapi, Orthotic dan Prosthetic
4. Apotik
5. Unit Transfusi Darah
6. Endoskopi : Gastrokopi, Polypektomi, Ligasi varises,
Biopsi, Extraksi corpus alineum, Colonoskopi
7. Unit Diagnsotik Spesial : Treadmill exercise test, Echocardiografi,
Diagnostic Video Laparoskopy untuk ginekologi
X. Pelayanan Unggulan
1. Interna Nephiologi
2. Interna Gastroenterologi
a. Neurologi
b. Bedah Ortopedi
c. Bedah Saraf
d. Interna Penyakit Tropik
XI. Fasilitas Pelayanan (Sarana yang Tersedia)
1. Instalasi Rawat Inap :
a. Suction pump (14 unit)
b. Nebulizer
c. tensimeter
d. ECG
e. stetoskop
f. instrumen kecil
g. timbangan
h. oxygen sentral dan oksigen tabung
i. srynge pump dan infusion pump
j. instrumen kecil
2. Instalasi Perawatan Intensif :
a. 6 Bed
b. monitor ECG 6 unit
c. oxygen central 6 titik
d. srynge pump 16 unit
15

e. infusion pump 4 unit


f. suction pump 3 unit
g. ventilator 4 unit
h. nebulizer
i. ECG
j. spirometer
k. oxygen satulator finger
3. Instalasi Gawat Darurat :
a. monitor ECG
b. suction pump
c. peralatan resusitasi (defribilator)
d. nebulizer
e. peralatan mini surgery
f. oxygen sentral
g. stetoskop, tensimeter dan peralatan infus
4. Hemodialisa :
a. mesin hemodialisa 5 unit
b. suction pump
c. standing tensimeter
d. stetoskop dan instrumen kecil
5. Instalasi Bedah Sentral :
a. sterilisator besar 1 unit
b. sterilisator kecil 2 unit
c. mesin anastesi 3 unit
d. mesin diatermi bipolar 2 unit
e. alat WSD 5 unit
f. Gynecologie / video laparaskop
g. Monitor ECG (3 unit)
6. Instalasi Radiologi Diangnostik
a. CT-Scan
b. USG 4 D
c. Rongent Foto
16

7. Peralatan klinik perawatan gigi (2 kursi) + orhodontie, peralatan klinik bedah


plastik, peralatan klinik mata + slit lamp + visus + funduscopi + tonomteri +
peralatan klinik urologi + standing tensimeter (13 unit), peralatan klinik bedah
mulut.
8. Peralatan instrumen bedah umum, bedah digestif, bedah syaraf, obstetri dan
ginekologi, mata, THT, bedah vaskular, bedah torak , bedah gigi dan mulut,
bedah urologi, bedah onkologi dan bedah ortopedi.
9. Rehabilitasi medik :
a. Infrared
b. Alat tensi
c. Hot pack, peralatan latihn jalan
d. SWDiatemi
e. Bak paffin
f. Wal bar, capstok, shoulder pullay
g. Fingerstair
h. Stair sepeda stastic
i. Traksi lumbal/cervical, manual dan elektik
10. Pelayanan darah :
a. Kulkas strorage darah
b. Freeser untuk plasma
c. Tap sealer
d. Peralatan screaning donor (HIV, anti HVC, HBS Ag, TPHA)
e. Peralatan pemeriksaan golongan darah
f. Timbangan, alat periksa HB, stateskop, tensimeter
11. Laboratorium :
a. Kimia darah (cobas miras 1990 dan elektrolit analyzer)
b. Hematologi rutin nikon koden 2004
c. Analisa gas darah
d. Mikroskop
e. Centrifuge
f. Urine analyzer
g. Incubator
17

h. Nyco card reader II


12. Klinik aphresis :
a. Alat aphresis hemonetic (trombosit singel donor)
b. Alat pemeriksaan aggregesi trombosit, APTT, PT, Fibrinogen
13. Endoskopi :
a. Gastroskopi + monitor
b. Colonoskopi + monitor
c. Alat polipektomi
d. Alat ligasi varises
e. Alat ekstraksi corpus alienum
14. Instalasi Kesehatan Lingkungan
a. IPAL
b. TPS Limbah B3
c. PH Meter
d. Flow Meter
e. Peralatan Pest Control
15. Instalasi Loundry :
a. Mesin Cuci
b. Mesin Pengering
c. Setrika
16. Ambulans
a. 2 Unit

ANALISIS :
Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai memiliki fasilitas yang memadai,
akan tetapi Rumah Sakit tetap melakukan kerja sama dengan berbagai Rumah
Sakit dalam memberikan pelayanan contohnya Adam Malik, Colombia Asia
dalam melakukan cateter jantung.

3.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unti-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
18

kegiatan-kegitan. Untuk lebih jelasnya bagaimana organisasi pada Rumah Sakit


Umum Dr RM Djoelham Binjai maka penulis akan menguraikan tugas dan
beberapa jabatan pada Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai sebagai
berikut :
1. Yayasan
a. Pengurus yayasan menetapkan arah dan misi dari rumah sakit serta
menetapkan target tahunan dan kebijakan pada Rumah Sakit dengan
memperhatikan usul-usul direktur serta ketentuan-ketentuan yang berlaku.
b. Pengurus yayasan mengangkat dan memberhentikan Direktur Rumah Sakit
Umum Dr RM Djoelham Binjai untuk suatu masa kerja tertentu yang
ditetapkan melalui rapat umum pengurus yayasan.
c. Pengurus yayasan berhak melakukan pemeriksaan keuangan dan harta Rumah
Sakit melalui badan yang ditunjuk.
d. Pengurus yayasan melakukan pengawasan dan pengendalian umum atas
kegiatan Rumah Sakit melalui laporan-laporan keuangan dan pemeriksaan
lain yang diperlukan.
e. Investasi pada harta tetap dan penarikan kredit diatas jumlah tertentu untuk
kepentingan Rumah Sakit harus mendapat dari pengurus yayasan yang
ditujukan.
2. Direktur
a. Bertanggung jawab penuh sebagai pimpinan Rumah Sakit Umum Dr RM
Djoelham Binjai
b. Direktur Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai bertanggung jawab
langsung kepada pemilik melalui TD Pardede Fondation
c. Memimpin rapat satu kali dalam sebulan dan bila dirasa perlu, sewaktu-waktu
dapat memanggil/meminta pertanggungjawaban dan staff/karyawan Rumah
Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai.
d. Mengawasi semua bagian-bagian dari Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham
Binjai.
e. Memajukan sevice dan meningkatkan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham
Binjai.
19

f. Menerima laporan kerja dari wakil direktur keuangan dan wakil direktur
pelayaan.
3. Wakil Direktur Pelayanan
a. Bertanggungajawab dalam melaksanakan tugas kepada Direktur
b. Bila Direktur Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai berhalangan,
maka wakil direktur dapat bertindak atas nama direktur untuk hal-hal rutin.
c. Menerima laporan dari koordinator mengenai perawatan.
d. Secara aktif melakukan sales promoting untuk Rumah Sakit Umum Dr RM
Djoelham Binjai.
4. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan,
pengelolaan keuangan dan administrasi untuk Rumah Sakit
b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai pengelolaan
keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan masalah-masalah umum lainnya di
Rumah Sakit
c. Mengepalai tim penyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (budget)
tahunan.
d. Bersama dengan direktur untuk menyusun program kerja dan anggaran
pembangunan untuk Rumah Sakit.
5. Ketatausahaan
a. Menjurnal buku-buku harian (buku kas, buku pembelian, buku pemakaian).
b. Membuat neraca dan perhitungan laba rugi setiap bulan
c. Menyimpan dengan baik semua dokumen-dokumen keungan dan arsip
pembukuan
d. Memasukkan jurnak kedalam buku besar
e. Ikut aktif dalam membuat budget tahunan
6. Kerumahtanggan
a. Mengatur dan menjaga kebersihan, kerapian halaman dan taman.
b. Menjaga dan memperbaiki kerusakan-kerusakan bangunan gedung-gedung
Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai.
c. Mengurus makanan pasien
d. Mengurus kain-kain yang diperlukan Rumah Sakit
20

7. Perlengkapan
a. Melakukan pengadaan barang-barang, bahan-bahan/perlengkapan (non
farmasi) sesuai kebutuhan Rumah Sakit
b. Melakukan penyimpanan barang-barang, bahan-bahan/perlengkapan sesuai
permintaan ruangan/departemen.
c. Melaksanakan penyerahan/pengeluaran barang-barang, bahan-
bahan/perlengkapan sesuai permintaan ruangan/departemen.
8. Bagian Keuangan
a. Memimpin dan mengkordinasikan dan menyelenggarakan koordinasi
keuangan dan akuntansi untuk Rumah Sakit.
b. Melaksanakan ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai pengelolaan
keuangan dan menyelenggarakan akuntansi di Rumah Sakit.
c. Mengawasi pengadaan dan pemakaian obat-obatan, bahan makanan/minuman
dan keperluan Rumah Sakit.
d. Anggota tim penyusunan rencana anggaran pendapatan dan biaya tahunan.
e. Bekerja sama dengan wakil direktur umum mengelola dan mengatasi
permasalahan keuangan Rumah Sakit
f. Mengusahakan pengangkatan, promosi, demosi, dan pemberhentian karyawan
di lingkungan bagian keuangan Rumah Sakit.
9. Bagian Pengawasan Intern
a. Melaksanakan program pemeriksaan intern secara rutin dan berkala.
b. Melaksanakan program dan teknis pemeriksaan khusus
c. Menganalisa (review) prosedur operasional, keuangan dan akuntansi serta
mengusulkan perbaikan-perbaikan yang perlu.
d. Ikut aktif melaksanakan analisa biaya-biaya untuk mendapat efesiensi.
e. Bertanggung jawab atas terlaksananya program pemeriksaan intern.
ANALISIS :
Bahwa struktur organisasi di isi berdasarkan keahlian yang dimiliki, dengan
kata lain “the right man the right place” dan diangkat berdasarkan hasil
keputusan rapat. Dan semua keputusan harus diketahui oleh yayasan sebagai
koordinator.
21
22

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai

YAYASAN

KOORDINATOR

Komite Medis DIREKTUR Penanggung Jawab

UKL/UPL

Wakil Direktur Umum Wakil Direktur


Wakil Direktur Pelayanan Keuangan

Bagian Bidang Bagian Bagian Bagian


Perencanaan dan Seretariat Sanitasi Keuangan Pengawasan
Bidang YANMED Bidang Rekam Medis
Penunjang Medis Perawatan

Rekam Medis Ketata


ASKEP Usahaan Penyusunan
Ketenagaan dan
Pengendalian Kepegawaian
Rekam Medis
Mutu
ETIKA Pendaharaan

Pengembangan
Diklat dan
Fasilitas
Pengembangan Verivikasi
MUTU
Pemeliharaan KEPERAWATAN
Kerumah
Fasilitas tanggaan Akuntansi

Perlengkapan
SMF

Pemeliharaan
sarana
operator
Transportasi

INSTANSI

Rawat Jalan Gawat Rawat Bedah Perawatan Hemodialisa


Intensif

Radiologi Farmasi Laboratorium CARDIAC Fisioterapi Gizi


23

BAB III
ANALISIS SITUASI
Analisis Faktor Internal
Analisis Faktor Internal dengan Menggunakan SIPOC Model
SIPOC Model Strengths (S) Weakness (W)
SUPPLIER S1. Profil Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah baik karena W1.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai tidak
tidak ada lagi terdapat tenaga keperawatan SPK. menetapkan strategi dan waktu pencapaian tujuan
S2. Ketersediaan gedung yang permanen, intalasi rawat inap, intalasi dalam visi dan misi sehingga tidak dapat dilakukan
Perawatan Intensif, IGD, Hemodialisa, Instalasi Bedah Sentral, pengukuran terhadap pencapaian visi dan misi
Instalasi Radiologi Diangnostik, Pelayanan darah, laboratorium, dan Rumah Sakit tersebut.
sarana lainnya. W2.Tampilan gedung Rumah Sakit masih kalah dengan
S3. Menjalin hubungan yang baik dengan berbagai Rumah Sakit lain seperti pesaing lainnya seperti bentuk bangunan yang
RSUP Haji Adam Malik, Colombia Asia, Bunda Thamrin. sudah lama, cat yang kurang menarik.
S4. Struktur organisasi sudah tersusun dengan baik. W3.Belum memiliki fasilitas cateter lab untuk pasien
S5. Biaya kesehatan terjangkau bagi kalangan masyarakat. jantung.
S6. Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai telah memiliki unit mutu W4.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai
keperawatan yang dipimpin oleh DIII keperawatan ditambah dengan belum memasang papan mutu disetiap Ruangan
pengalaman 15 tahun. Keperawatan dan belum melaksanakan rapat staf 3
bulan sekali terkait mutu pelayanan.
INPUT S7 Pengembangan staf dilakukan dengan baik yaitu dengan memberikan W5.Rancangan pengembangan sistem informasi belum
kesempatan untuk mengikuti seminar, pelatihan. ada.
W6.Promosi kepada masyarakat sudah dilakukan akan
tetapi minat masyarakat yang kurang karena telah
banyak Rumah Sakit lain yang lebih menjanjikan
hal ini dapat dilihat dari nilai BOR yang mengalami
penurunan dari tahun 2011 yaitu 61,55 %, tahun
24

2012 yaitu sebesar 52,43 % dan pada tahun 2013


yaitu sebesar 49.26%.
PROCESS S8. Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai sudah memiliki (KPPN = W7.Pelaksanaan evaluasi terhadap visi dan misi belum
komite perlindungan infeksi nosokomial) dalam proses perlindungan ada.
infeksi. W8 Monitoring terhadap pelaksanaan visi dan misi
S9. Jumlah tenaga keperawatan di masing-masing ruangan telah cukup belum efektif.
seperti ruangan VIP + Super VIP A dengan 12 jumlah tempat tidur 15
orang jumlah perawat, ICU dengan 6 jumlah tempat tidur dengan 16
perawat, ICCU dengan 5 jumlah tempat tidur dengan 11 perawat,
Merpati I dengan 20 jumlah tempat tidur dengan 16 perawat, Merpati
II dengan 30 jumlah tempat tidur dengan 16 perawat.
OUT COME S10. Produktivitas staf perawat sudah baik, hal ini dibuktikan dengan W9. Pemberian layanan setelah pasien keluar dari
aktifnya staf perawat dalam mengikuti seminar dan pelatihan yang Rumah Sakit belum ada. Contohnya layanan SMS
terkait dengan bidang keahliannya. untuk kembali HD, cek kadar gula darah.
S11. Efesiensi dan efektivitas kepemimpinan cukup baik. W10.Peraturan kerja untuk staf perawat sudah ada akan
S12. Kerjasama dan kemitraan semakin meningkat dalam hal pelayanan tetapi realisasi hadiah akan prestasi tidak jelas.
kesehatan pada pasien. W11.Jumlah BOR dari tahun ke tahun mengalami
S13. Menghasilkan pasien yang puas akan layanan Rumah Sakit. penurunan seperti pada tahun 2011 yaitu 61,55 %,
S14. Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah memiliki komisi tahun 2012 yaitu sebesar 52,43 % dan pada tahun
etik. 2013 yaitu sebesar 49.26%. Penurunan
disebabkan oleh Rumah Sakit tidak melakukan
kerja sama dengan pihak BPJS.
COSTUMER S15. Pasien mengatakan puas akan layanan yang diberikan oleh Rumah W12.Akibat Rumah Sakit Dr RM Djoelham belum
Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai hal ini terlihat dari hasil menerima layanan BPJS maka jumlah pasien
pengisian kuesioner yang diberikan pada 3 orang pasien setiap menurun hal ini disebabkan karena dokter tidak
bulannya tentang pelayanan yang dilakukan. mau memiliki honor yang sedikit dalam jasa
pelayanan yang diberikan.
W13.Pasien lebih memilih layanan Rumah Sakit yang
25

lebih lengkap fasilitasnya.


Value Chain Model

Analisis Faktor Internal dengan Menggunakan Value Chain Model

Value Chain Model Strength Weakness

Infrastruktur S16.Jarak antara Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai dengan ibu W14.Jarak antara Rumah Sakit Umum Dr RM
kota Povinsi sekitar 2 Km dan fasilitas umum seperti sekolah sekitar 10 Djoelham Binjai dengan RS Sarah
m, Pasar sekitar 500 m, RS Sarah sekitar 400 m, Gereja sekitar 200 m, sekitar 400 meter.
Mesjid sekitar 300 m, pemukiman penduduk sekitar 100 m, sungai
sekitar 500 M. W15.Gedung Rumah Sakit Umum Dr RM
Djoelham Binjai masih kalah dengan
S17.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah melakukan pesaing lain meskipun sudah permanen.
manajemen asuhan keperawatan yang Paripurna, bermutu, dan
Profesional sesuai dengan etika profesi keperawatan. W16.Evaluasi pencapaian tujuan tidak
dilakukan kontrol pada manajemen mutu
S18.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai melakukan keperawatan.
pengembangan SDM dengan memberikan pelatihan pada perawat yaitu
hemodialisa, PGD, resusitasi. W17.Belum memiliki batasan waktu dalam
perencanaan visi dan misi.
S19.Memiliki budaya organisasi yang kuat dan struktur organisasi yang
efektif dan efisien. W18.Melakukan menajement mutu
keperawatan belum dilakukan oleh orang
S20.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai Berakreditasi tipe B dan yang expert pada bidang tersebut.
berusaha mencapai akreditasi yang lebih baik lagi.
S21.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai memiliki gedung yang
permanen, gedung yang permanen, intalasi rawat inap, intalasi
Perawatan Intensif, IGD, Hemodialisa, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi
26

Radiologi Diangnostik, Pelayanan darah, laboratorium, dan sarana


lainnya.

Human resource S22.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah melakukan W19.Tingginya angka trun over pegawai baru
Rekrutmen pegawai baru dengan dinyatakan telah lulus tes dan yaitu berdasarkan survei lapangan bahwa
dilakukan training selama 6 bulan akan tetapi apabila tidak ahli maka jarak antara pegawai baru dengan
akan dilakukan pemutusan hubungan kerja. pegawai lama memiliki rentan usia yang
cukup jauh.
S23.Pemberian JAMSOSTEK dan layanan kesehatan pada staf yang
mengalami Sakit di Rumah Sakit Dr RM Djoelham . W20.Tidak adanya dana untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan yang
S24.Pemberian kompensasi berdasarkan kesepakatan oleh kedua belah lebih tinggi kepada staf perawat.
pihak, lama kerja, tanggung jawab jabatan dan sesuai dengan UMR.
W21.Pemberian reward perawat yang
mematuhi peraturan tidak jelas seperti
datang tepat waktu dan melalukan
tindakan sesuai prosedur yang
ditetapkan.
W22.Tidak ada dana untuk jaminan hari tua.

Procurement S25.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham terletak tidak jauh dari pusat W23.Belum mempunyai sistem informasi yang
kota Binjai sehingga mempermudah pasien dalam mengakses informasi mengintegrasi seluruh bagian, bidang
tentang Rumah Sakit tersebut. dan instalasi.
S26.Sistem pelayanan dengan berbasis teknologi sudah mulai berkembang W24.Komputer yang dimiliki masih terbatas.
yaitu dengan adanya unit komputer dalam penyimpanan data pasien.
27

Inbound logistics S27.Barang-barang dan obat-obatan yang tidak membutuhkan suhu yang W25.Pihak yayasan belum mampu
rendah maka disimpan di gudang sedangkan obat yang membutuhkan menyediakan barang-barang yang
suhu yang rendah maka disimpan di lemari pendingin. berteknologi tinggi seperti cateter lab.
S28.Pemasokan barang kesehatan berasal dari tempat penjual alat kesehatan W26. Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham
yang sudah dijalin sejak lama, sehingga biaya untuk pengadaan barang memiliki 2 unit ambulan terbatas dalam
sudah mudah. memberikan layanan ambulan yang
prima.
S29. Penyimpanan data pasien ada disimpan dalam bentuk hard copy dan
soft copi sehingga dijamin keamanannya.
S30.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham memiliki 2 unit ambulan yang
dipergunakan untuk keperluan Rumah Sakit.

Operations S31. Asset Maintenance System atau pemeliharaan alat-alat medis sudah W27.Belum ada dilakukan sangsi kepada
dilakukan perencanaan dengan baik sehingga ada pelaporan yang tidak pegawai yang tidak melakukan tindakan
dapat dipakai, dan yang sudah habis. sesuai prosedur operasional yang
ditetapkan.
S32. Melaksanakan asuhan keperawatan secara profesional, berpedoman
sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
S33. Melakukan kegiatan pengawasan infeksi nosokomial yang dilakukan
oleh komite perlindungan infeksi.
S34.Melaksanakan pendidikan dan latihan untuk perawat dalam
menciptakan perawat yang bermutu dan profesional.
28

Out bound logistic S35. Telah menjalin hubungan kerja sama dengan pihak pengadaan logistik W28 Pihak yayasan belum melakukan
dalam hal pengadaan barang kebutuhan keperawatan. pengadaan barang logistik yang
berjumlah besar Contohnya : cateter lab.
S36. Memiliki supervisi dalam mengawasi pengadaan barang, sehingga
jumlah barang yang dipesan sama dengan jumlah barang yang datang.
S37. Tempat penyimpanan alat-alat telah disediakan di Gudang.

Marketing and sales S.38 Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai telah melakukan promosi akan W29.Masyarakat, pasien, keluarga pasien tidak
keunggulan Rumah Sakit kepada pasien dengan baik, hal ini terbukti semua dapat mengakses layanan internet.
dari perkembangan Rumah Sakit dari tahun ke tahun.
S39. Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai melakukan promosi ke layanan
internet.

Service S40. Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai memberikan kepuasan pada W30.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham
pasien dengan melaksanakan asuhan keperawatan secara profesional, Binjai tidak memberikan layanan kepada
berpedoman sesuai dengan standar asuhan keperawatan. pasien yang sudah pulang dari Rumah
Sakit, contohnya menyediakan layanan
S41. Pelayanan bersifat kekeluargaan yang mengutamakan kepuasan SMS untuk jadwal dilakukan HD,
pasien. pengecekan gula darah.
S42.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah melakukan layanan W31.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham
pelanggan yaitu memberikan peralatan baby di ruangan kebidanan. Binjai tidak bekerja sama dengan
asuransi kesehatan seperti BPJS.
W32.Rumah Sakit Dr RM Djoelham belum
memiliki askep model cek list untuk
mempermudah proses pengisian
29

Five Forces Model

Five Forces Opportunity Threat


Model
New Entry O1.Adanya kesempatan untuk mengembangkan T1. Adanya Rumah Sakit yang baru maka akan meresahkan Rumah
(pendatang kerjasama kemitraan dengan Rumah Sakit lain. Sakit Dr RM Djoelham Binjai dalam hal jumlah pasien yang
baru) O2. Dengan adanya Rumah Sakit baru maka dapat berkunjung akan semakin menurun.
sebagai bahan contoh dan perbandingan menuju arah T2. Dengan adanya perbandingan dengan Rumah Sakit lain maka
yang lebih baik. terlihat jelas akan kelemahan yang terdapat pada Rumah Sakit
Umum Dr RM Djoelham Binjai
T3. Adanya Rumah Sakit yang berakreditasi tipe A.

Rivalry O3. Meningkatkan dan melakukan evaluasi mutu sebagai T4. Jumlah Rumah Sakit sangat banyak yang menyebabkan jumlah
(persaingan) cara untuk berkompetisi dengan pendatang baru. pasien semakin menurun sehingga berpengaruh pada
O4. Terciptanya kompetisi dalam memberikan kepuasan kemampuan ekonomi yayasan.
pada pasien dengan Rumah Sakit lain. T5. Fasilitas dari Rumah Sakit lain yang lebih menunjang.
O5. Melakukan pengadaan staf T6. Pemanfaatan staf perawat yang dilakukan Rumah Sakit lainnya
O6. Melakukan pengembangan staf dengan mengadakan sehingga staf perawat silih berganti.
pelatihan secara berkala.
O7.Munculnya kegiatan untuk peninjauan perbaikan
mutu keperawatan secara terus menerus.
O8. Adanya kebijakan pasar bebas pada Rumah Sakit.
Subsitute O9. Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai telah T7. Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai belum memiliki
(pengganti) dikenal di pangsa pasar ± 34 tahun. sarana tempat melakukan cateter jantung sehingga akan menjadi
O10. Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai ancaman, pasien akan berpindah ke Rumah Sakit lain.
memiliki sarana pendidikan tempat staf perawat
30

menimba ilmu yaitu yayasan Darma Agung.


Supplier O11.Keberlanjutan pengadaan staf perawat yang T8. Pengaruh situasi ekonomi dalam pengadaan dan pengembangan
(pemasok) berkompeten. yang masih terbatas sehingga belum terlihat fasilitas yang
O12.Sistem rekuitment pegawai dan seleksi dilakukan survival.
dengan baik. T9. Belum adanya pihak yang berkompeten dalam hal pengadaan,
O13. Investor dalam penanaman modal pengontrol jalannya Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai.

Buyer O14. Pasien kembali menerima perawatan ke Rumah T10.Semakin tingginya pengetahuan masyarakat menyikapi
(pelanggan) Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai. pelayanan kesehatan yang diberikan.

T11.Masih adanya persepsi masyarakat bahwa berobat di Indonesia


tidak bagus.
T12. Pasien menuntut layanan keperawatan yang cepat.
31

ANALISA SWOT
Strangeht (S) Weakness (W)
Internal
S3. Menjalin hubungan yang baik dengan berbagai W2. Tampilan gedung Rumah Sakit masih kalah dengan pesaing
Rumah Sakit lain seperti RSUP Haji Adam lainnya seperti arsitek bangunan yang sudah lama, cat yang
Malik, Colombia Asia, Bunda Thamrin. kurang menarik.

S17.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai W5.Rancangan pengembangan sistem informasi belum ada.
telah melakukan manajemen asuhan
keperawatan yang Paripurna, bermutu, dan W7. Pelaksanaa visi, misi, dan sasaran belum dilakukan evaluasi dan
Profesional sesuai dengan etika profesi monitoring terhadap pelaksanaannya.
keperawatan.
W8 Monitoring terhadap pelaksanaan visi dan misi belum efektif.
S18.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai
Eksternal melakukan pengembangan SDM dengan W9. Pemberian layanan setelah pasien keluar dari Rumah Sakit
memberikan pelatihan pada perawat yaitu belum ada. Contohnya layanan SMS untuk kembali HD, cek
hemodialisa, PGD, resusitasi. kadar gula darah.

S20.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai W10.Peraturan kerja untuk staf perawat sudah ada akan tetapi
Berakreditasi tipe B realisasi hadiah akan prestasi tidak jelas.

S24.Pemberian kompensasi berdasarkan W11. Akibat layanan BPJS tidak ada maka pasien berpindah ke
kesepakatan oleh kedua belah pihak, lama Rumah Sakit yang menerima layanan tersebut.
kerja, tanggung jawab jabatan dan sesuai
dengan UMR. W16.Evaluasi pencapaian tujuan tidak dilakukan kontrol pada
manajemen mutu keperawatan.
S29. Penyimpanan data pasien ada disimpan dalam
bentuk hard copy dan soft copi sehingga W18. Melakukan menajement mutu keperawatan belum dilakukan
dijamin keamanannya. oleh orang yang expert pada bidang tersebut.

W20.Tidak adanya dana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang


S36.Memiliki supervisi dalam mengawasi pendidikan yang lebih tinggi kepada staf perawat.
pengadaan barang, sehingga jumlah barang
yang dipesan sama dengan jumlah barang W27.Belum ada dilakukan sangsi kepada pegawai yang tidak
32

yang datang. melakukan tindakan sesuai prosedur operasional yang


ditetapkan.
S41. Pelayanan bersifat kekeluargaan yang
mengutamakan kepuasan pasien. W28 Pihak yayasan belum melakukan pengadaan barang logistik
yang berjumlah besar Contohnya : cateter lab.

W30.Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai tidak


memberikan layanan kepada pasien yang sudah pulang dari
Rumah Sakit, contohnya menyediakan layanan SMS untuk
jadwal dilakukan HD, pengecekan gula darah.

W32. Rumah Sakit Dr RM Djoelham belum memiliki askep model


cek list untuk mempermudah proses pengisian.
Opportunities (O) SO Strategis WO Strategis

O1.Adanya kesempatan untuk mengembangkan 1. Optimalkan supervisi dalam mengawasi 1. Peningkatan tampilan gedung Rumah Sakit yang masih kalah
kerjasama kemitraan dengan Rumah Sakit pengadaan barang, sehingga jumlah barang yang dengan pesaing lainnya seperti arsitek bangunan yang sudah
lain. dipesan sama sehingga dengan adanya Rumah lama, cat yang kurang menarik sebab adanya Rumah Sakit baru
Sakit baru maka dapat sebagai bahan contoh dan maka dapat sebagai bahan contoh dan perbandingan menuju arah
O2.Dengan adanya Rumah Sakit baru maka dapat perbandingan menuju arah yang lebih baik. yang lebih baik (W2 O2).
sebagai bahan contoh dan perbandingan (S36, O2).
menuju arah yang lebih baik. 2. Melakukan realisasikan rancangan pengembangan sistem
2. Peningkatan tipe akreditasi Rumah Sakit Umum informasi yang belum ada melalui pengadaan staf,
O4.Terciptanya kompetisi dalam memberikan Dr RM Djoelham dengan pelayanan bersifat pengembangan staf dengan mengadakan pelatihan secara berkala
kepuasan pada pasien dengan Rumah Sakit kekeluargaan yang mengutamakan kepuasan (W5 O5 O6).
lain. pasien dan pemanfaatan investor dalam
penanaman modal (S20, S41. O12). 3. Menjalin hubungan layanan dengan BPJS sehingga pasien tidak
O5.Melakukan pengadaan staf berpindah ke Rumah Sakit yang menerima layanan tersebut
3. Peningkatan hubungan yang baik dengan meskipun adanya kesempatan untuk mengembangkan kerjasama
O6.Melakukan pengembangan staf dengan berbagai Rumah Sakit lain seperti RSUP Haji kemitraan dengan Rumah Sakit lain (W11, O1).
mengadakan pelatihan secara berkala. Adam Malik, Colombia Asia, Bunda Thamrin
karena adanya kebijakan pasar bebas pada 4. Melakukan realisasi layanan setelah pasien keluar dari Rumah
O8.Adanya kebijakan pasar bebas pada Rumah Rumah Sakit (S3, O8). Sakit. Contohnya layanan SMS untuk kembali HD, cek kadar
Sakit gula darah karena terciptanya kompetisi dalam memberikan
4. Mengoptimalkan pengembangan SDM Rumah
33

O10. Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai dengan kepuasan pada pasien dengan Rumah Sakit lain (W9, O4).
memiliki sarana pendidikan tempat staf memberikan pelatihan pada perawat yaitu
perawat menimba ilmu yaitu yayasan Darma hemodialisa, PGD, resusitasi secara berkala 5. Pengoptimalan menajement mutu keperawatan oleh orang yang
Agung. (S18, O6). expert pada bidang tersebut dengan melakukan pengadaan staf
(W18 O5).
O12. Investor dalam penanaman modal
6. Pengoptimalan dalam melakukan pengadaan barang logistik yang
berjumlah besar, contohnya : cateter lab oleh pihak yayasan dan
investor dalam penanaman modal (W28, O12).

7. Melakukan realisasi dana untuk melanjutkan pendidikan ke


jenjang pendidikan yang lebih tinggi kepada staf perawat dengan
memanfaatkan sarana pendidikan Rumah Sakit Umum Dr RM
Djoelham Binjai yaitu yayasan Darma Agung sebagai tempat staf
perawat menimba ilmu (W20, O10).

Threats (T) ST Strategis WT Strategis

T1. Adanya Rumah Sakit yang baru maka akan 1. Pengotimalan penyimpanan data pasien ada 1. Pengoptimalan pelaksanaan dan monitoring evaluasi terhadap
meresahkan Rumah Sakit Dr RM Djoelham disimpan dalam bentuk hard copy dan soft copi visi dan misi karena adanya Rumah Sakit yang baru yang akan
Binjai dalam hal jumlah pasien yang sehingga dijamin keamanannya karena pasien meresahkan Rumah Sakit Dr RM Djoelham Binjai dalam hal
berkunjung akan semakin menurun. menuntut layanan keperawatan yang cepat (S29, jumlah pasien yang berkunjung akan semakin menurun (W7,W8,
T12). T1).
T3. Adanya Rumah Sakit yang berakreditasi tipe A.
T5. Fasilitas dari Rumah Sakit lain yang lebih 2. Peningkatan pemberian kompensasi berdasarkan 2. Pengaplikasian pengembangan sistem informasi yang belum ada
menunjang. kesepakatan oleh kedua belah pihak, lama kerja, karena adanya Rumah Sakit yang berakreditasi tipe A ditambah
tanggung jawab jabatan dan sesuai dengan lagi fasilitas dari Rumah Sakit lain yang lebih menunjang (W5,
T6. Pemanfaatan staf perawat yang dilakukan UMR maka tidak terjadi pemanfaatan staf T3, T5).
Rumah Sakit lainnya sehingga staf perawat perawat yang dilakukan Rumah Sakit lainnya
silih berganti. sehingga staf perawat silih berganti (S24, T6). 3. Melakukan realisasi menajement mutu keperawatan oleh orang
yang expert pada bidang tersebut karena semakin tinggi tuntutan
T10.Semakin tinggi tuntutan masyarakat untuk 3. Meningkatkan manajemen asuhan keperawatan masyarakat untuk memperoleh kepuasan dalam hal fasilitas dan
memperoleh kepuasan dalam hal fasilitas dan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai layanan (W18, T10).
layanan. yang Paripurna, bermutu, dan Profesional sesuai
dengan etika profesi keperawatan karena 4. Diberlakukannya sangsi kepada pegawai yang tidak melakukan
34

semakin tinggi tuntutan masyarakat untuk tindakan sesuai prosedur operasional yang ditetapkan sebab
T11.Masih adanya persepsi masyarakat bahwa memperoleh kepuasan dalam hal fasilitas dan semakin tingginya pengetahuan masyarakat menyikapi palayanan
berobat di Indonesia tidak bagus. layanan ditambah lagi dengan adanya persepsi kesehatan yang diberikan (W27, T10).
masyarakat bahwa berobat di Indonesia tidak
T12. Pasien menuntut layanan keperawatan yang bagus (S17, T10, T11). 5. Realisasi pelaksanaan askep Rumah Sakit Dr RM Djoelham
cepat. model cek list untuk mempermudah proses pengisian karena
pasien menuntut layanan keperawatan yang cepat (W32, T12).

6. Melakukan kontrol evaluasi pencapaian tujuan pada manajemen


mutu keperawatan karena semakin tinggi tuntutan masyarakat
untuk memperoleh kepuasan dalam hal fasilitas dan layanan
(W16, T10).

7. Peningkatan peraturan kerja untuk staf perawat, realisasi hadiah


akan prestasi kemudian menyediakan dana untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi kepada staf
perawat sehingga pemanfaatan staf perawat tidak dilakukan
Rumah Sakit lainnya sehingga staf perawat tidak silih berganti
(W10, W20, T6).

8. Pengoptimalan dalam pemberian layanan Rumah Sakit Umum Dr


RM Djoelham Binjai kepada pasien yang sudah pulang dari
Rumah Sakit, contohnya menyediakan layanan SMS untuk
jadwal dilakukan HD, pengecekan gula darah karena semakin
tingginya pengetahuan masyarakat menyikapi pelayanan
kesehatan yang diberikan (W30, T10).

9. Peningkatan monitoring terhadap pelaksanaan visi dan misi yang


efektif karena semakin tinggi tuntutan masyarakat untuk
memperoleh kepuasan dalam hal fasilitas dan layanan (W8, T10).
35

KELOMPOK STRATEGI YANG DIPILIH


Strategi :W32, T12
Realisasi pelaksanaan askep Rumah Sakit Dr RM Djoelham model cek list untuk mempermudah proses pengisian karena pasien
menuntut layanan keperawatan yang cepat.

PRIORITAS STRATEGI

POSSIBILITY

3 2 1

B 3 W32, T12 W27, T10 W19 T6

E Realisasi pelaksanaan askep Rumah Sakit Dr Diberlakukannya sangsi kepada pegawai Peningkatan peraturan kerja untuk staf perawat,
RM Djoelham model cek list untuk yang tidak melakukan tindakan sesuai realisasi hadiah akan prestasi kemudian
N mempermudah proses pengisian karena pasien prosedur operasional yang ditetapkan sebab menyediakan dana untuk melanjutkan pendidikan
menuntut layanan keperawatan yang cepat. semakin tingginya pengetahuan masyarakat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi kepada
E menyikapi palayanan kesehatan yang staf perawat sehingga pemanfaatan staf perawat
diberikan. tidak dilakukan Rumah Sakit lainnya sehingga
F staf perawat tidak silih berganti.

2 W18, T10 W16, T10 W30, T10


I
Melakukan realisasi menajement mutu Melakukan kontrol evaluasi pencapaian Pengoptimalan dalam pemberian layanan Rumah
T keperawatan oleh orang yang expert pada tujuan pada manajemen mutu keperawatan Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai kepada
bidang tersebut karena semakin tinggi tuntutan karena semakin tinggi tuntutan masyarakat pasien yang sudah pulang dari Rumah Sakit,
masyarakat untuk memperoleh kepuasan untuk memperoleh kepuasan dalam hal contohnya menyediakan layanan SMS untuk
dalam hal fasilitas dan layanan fasilitas dan layanan jadwal dilakukan HD, pengecekan gula darah
karena semakin tingginya pengetahuan
masyarakat menyikapi pelayanan kesehatan yang
36

diberikan

1 W5, T3, T5 W7, W8, T1 W8, T10

Pengaplikasian pengembangan sistem Pengoptimalan pelaksanaan dan monitoring Peningkatan monitoring terhadap pelaksanaan
informasi yang belum ada karena adanya evaluasi terhadap visi dan misi karena visi dan misi yang efektif karena semakin tinggi
Rumah Sakit yang berakreditasi tipe A adanya Rumah Sakit yang baru yang akan tuntutan masyarakat untuk memperoleh kepuasan
ditambah lagi fasilitas dari Rumah Sakit lain meresahkan Rumah Sakit Dr RM Djoelham dalam hal fasilitas dan layanan
yang lebih menunjang Binjai dalam hal jumlah pasien yang
berkunjung akan semakin menurun

Satu strategi yang dipilih untuk dilaksanakan : W32, T12


Realisasi pelaksanaan askep Rumah Sakit Dr RM Djoelham model cek list untuk mempermudah proses pengisian karena pasien
menuntut layanan keperawatan yang cepat
37

FISH BONE

Sebab Akibat
Lingkungan Mesin Orang

Pengadaan standar
Lingkungan kerja yang pelaksanaan asuhan Beban kerja perawat
tidak mendukung keperawatan belum yang tinggi
optimal

Lingkungan kerja yang Alat ukur format asuhan Motivasi perawat dakam
susah untuk berubah keperawatan belum ada mengisi askep belum
optimal
Belum optimalnya
Pelaksanaan asuhan
keperawatan
Model asuhan keperawatan
Belum ada tenaga yang belum dapat mengurangi
berkompeten dalam beban perawat Bimbingan yang kurang
pembuatan askep pada pegawai baru dalam
pengisian askep
Keterbatasan format
model cek list
Format belum ada Supervisi untuk mengisi
askep belum optimal Perawat baru belum
SOP belum optimal terampil dalam pengisian
dilakukan asuhan keperawatan

Metode Bahan Tenaga


38

STRATEGIC PLAN DAN STRATEGIC MAP


VISI :
“Menjadikan Rumah Sakit Umum Dr RM Djoelham Binjai sebagai salah satu rumah sakit swasta terbaik di propinsi Sumatera Utara
dalam hal memberi pelayanan kesehatan”.
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna secara profesional, bermutu sesuai dengan etika rumah sakit serta terjangkau
oleh segenap lapisan masyarakat.
2. Melaksanakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan (Akademi Perawat dan SPK) untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.
3. Melaksanakan pelayanan sistim rujukan.

Strategi yang dipilih : W32, T12


Realisasi pelaksanaan askep Rumah Sakit Dr RM Djoelham model cek list untuk mempermudah proses pengisian karena pasien
menuntut layanan keperawatan yang cepat.

Key Result Area (KRA) dan Deployment Plan of The Project Visi Misi

Name of The Project Objectives KRA (Key Result Area)


W32, T12 1. Asuhan keperawatan model cek list 1. Staf perawat dapat mengisi form
askep 80%
Realisasi pelaksanaan askep Rumah Sakit 2. Pekerjaan perawat lebih efektif dan 2. Pengetahuan dan pemahaman staf
Dr RM Djoelham model cek list untuk efesien tentang askep model cek list 80%
mempermudah proses pengisian karena 3. Peningkatan kualitas layanan. 3. Perawat dapat mengisi askep
pasien menuntut layanan keperawatan dengan model cek list.
yang cepat 4. Mengurangi beban kerja perawat. 5. Mempermudah perawat dalam
proses pengkajian.
39

STRATEGIC MAPPING
PETA STRATEGI

Perspektif Costumer
Jumlah pasien Kepuasan Pasien Kualitas asuhan
meningkat Meningkat keperawatan meningkat

Perspectif Financial
Peningkatan pendapatan Rumah Sakit mampu Peningkatan kualitas relasi
Rumah Sakit bersaing di pangsa pasar dengan pasien

Perpektif Internal Bisnis


Manajemen Rumah Peningkatan layanan Memberikan standar
Sakit Berjalan pelayanan keperawatan
keperawatan yang
dengan optimal yang bertaraf internasional
berkualitas

Perspektif Learning and Pelaksanaan Asuhan Pelaksanaan asuhan Melakukan monitoring Membuat Format
Growth Keperawatan Rumah keperawatan sesuai asuhan keperawatan Asuhan Keperawatan
Sakit optimal standar secara berkala Model Cek list
40

BAB IV
POA (planning of action)
No. Jenis Kegiatan Sasaran Dana Penanggung Pelaksana Bulan
jawab Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep okt Nov Des
1 Plan : Direktur, Wakil Pembuatan Kepala Bidang Kepala Bidang
a. Membuat asuhan keperawatan model Direktur, Kepala asuhan Keperawatan, Keperawatan, Kepala
check lis Bidang keperawatan Kepala seksi Seksi Keperawatan,
b. Membuat standar pelaksanaan asuhan Keperawatan, model check lis keperawatan, Kepala Ruangan,
keperawatan Kepala seksi : Rp 300.000,00 kepala ruangan, Perwakilan Pegawai,
c. Usulan pemilihan perawat-perawat keperawatan, perwakilan Rani Damanik
yang terlibat dalam project kepala ruangan, Pembuatan pegawai
d. Usulan pembentukan tim penilai perwakilan standar
e. Pengajuan proposal penetapan pegawai pelaksanaan
jumlah biaya yang diperlukan. ASKEP : : Rp
f. Mengusulkan diadakan rapat tentang 300.000,00
pembahasan project.
g. Merencanakan diadakan perlombaan Rapat : Rp
pelaksanaan asuhan keperawatan tiap 200.000,00
ruangan.
Perlombaan :
Rp : 600.000,00
2 Do : Perawat Rungan Biaya konsumsi Kepala Bidang Kepala Bidang
a. Sosalisasikan standar asuhan Pelaksana dan : Rp 200.000,00 Keperawatan, Keperawatan, Kepala
keperawatan kepala ruangan Kepala seksi Seksi Keperawatan,
b. Sosialisasikan asuhan keperawatan keperawatan, Kepala Ruangan,
model check list kepala ruangan, Perwakilan Pegawai,
c. Sosialisasi tentang kriteria perwakilan
penilaian project yang dilakukan pegawai
d. Menetapkan jumlah biaya yang
dibutuhkan
e. Melakukan rapat tentang
pembahasan project.
f. Melakukan perlombaan
pelaksanaan asuhan keperawatan
tiap ruangan
g. Pembagian tanggung jawab
41

perawat-perawat yang terlibat


dalam project

3 Check : Perawat - Kepala Bidang Kepala Bidang


a. Evaluasi sosalisasi pelaksanaan Pelaksana dan Keperawatan, Keperawatan, Kepala
standar asuhan keperawatan : kepala ruangan Kepala seksi Seksi Keperawatan,
1) Melakukan pre test untuk keperawatan, Kepala Ruangan
mengetahui pengetahuan kepala ruangan,
perawat tentang standar perwakilan
pelaksana di ruangan pegawai
2) Melakukan post test untuk
mengetahui pengetahuan
perawat tentang standar
pelaksana di ruangan.
3) Sosialisasikan kembali standar
pelaksanaan asuhan
keperawatan
b. Evaluasi sosialisasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan model check
list.
1) Melakukan pre test untuk
mengetahui pengetahuan
perawat tentang pelaksanaan
asuhan keperawatan model
check list
2) Melakukan post test untuk
mengetahui pengetahuan
perawat tentang pelaksanaan
asuhan keperawatan model
check list.
3) Sosialisasikan kembali
pelaksanaan asuhan
keperawatan model check list.
c. Evaluasi kesesuaian biaya sesuai
kebutuhan.
d. Melakukan rapat kembali tentang
capaian pelaksanaan project.
e. Evaluasi pelaksanaan perlombaan
42

asuhan keperawatan tiap ruangan


f. Evaluasi sejauh mana tanggung
jawab perawat dalam hal
pelaksanaan suatu project

4 Action : Perawat - Kepala Bidang Kepala Bidang


Monitoring ulang hasil kegiatan : Pelaksana dan Keperawatan, Keperawatan, Kepala
a. Monitoring pelaksanaan asuhan kepala ruangan Kepala seksi Seksi Keperawatan,
keperawatan model check list keperawatan, Kepala Ruangan
b. Monitoring pelaksanaan standar kepala ruangan,
asuhan keperawatan perwakilan
c. Monitoring sejauh mana tanggung pegawai
jawab perawat dalam hal pelaksanaan
suatu project.
d. Monitoring seberapa besar manfaat
diadakan perlombaan dalam
pengisian asuhan keperawatan pada
tiap ruangan.
43

GENCHART

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV


No Kegiatan
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1
1 Orientasi di Rumah Sakit Umum
Dr RM Djoelham Binjai
2 Bertemu dengan direktur, kepala
Ruangan rumah sakit Umum Dr
RM Djoelham Binjai
3 Mengidentifikasi visi, misi,
sasaran, dan tujuan organisasi
yang dipilih.
4 Berdiskusi dengan direktur
tentang visi, misi, dan tujuan
rumah sakit.
5 Menanyakan informasi lebih
lanjut mengenai profil Rumah
Sakit Umum Dr RM Djoelham
Binjai.
6 Melakukan analisis SWOT dan
menyusun rencana strategis.
7 Menganalisa kembali SWOT
dan berdiskusi dengan kepala
bidang Rumah Sakit Umum Dr
RM Djoelham Binjai.
8 Melakukan wawancara dengan
bidang keperawatan tentang
sistem manajemen dan
pengembangan SDM
keperawatan.

9 Melakukan analisis
44

menggunakan matrix SWOT


10 Menganalisa IFE dan EFE
11 Membuat matrix internal dan
eksternal
12 Menyusun alternatif strategi
yang akan digunakan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Kegiatan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 17 18 19 20 21 22 2 24 25 26 27 28 29
6 3
13 Menyusun Quantitatif Strategic
Planning Methode Matrix
(QSPM)
14 Menyusun Key Result Area
(KRA) dan Deployment Plan of
The Project
15 Menyusun Key Performance
Indikator ( KPI )
16 Menyusun Balance Score Card
(BSC)
17 Menyusun Strategy Mapping
18 Melakukan Strategy Plan
Deployment
19 Melakukan persentasi hasil
perencanaan strategis

Keterangan:

= Kegiatan yang dilakukan


45

BALANCE SKORE CARD (BSC)

COSTUMER
GOAL INDICATOR
1. Pasien yang berkunjung ke 1. BOR 62%
Rumah Umum Sakit Dr RM 2. Pasien mengatakan kualitas layanan baik
Djoelham Binjai meningkat. melalui kuesioner.
2. Kepuasan terhadap layanan 3. Fasilitas layanan kepada pasien terpenuhi
meningkat. dan diberikan dengan layanan yang prima.
3. Kualitas layanan Rumah Sakit
Umum Dr RM Djoelham Binjai
meningkat.

FINANCIAL INTERNAL PROCESS


GOAL INDICATOR GOAL INDICATOR
1. Pendapatan Rumah 1. Mengalami laba dari
Sakit Umum Dr RM pendapatan dalam 1. Manajemen 1. 75 % manajemen diaplikasikan
Djoelham meningkat akhir tahun. Rumah Sakit dan diawasi.
2. Rumah Sakit mampu 2. Menyedikan layanan berjalan dengan 2. Tersedianya alat-alat rumah
bersaing di pangsa dan fasilitas yang BSC optimal sakit yang canggih dan terbaru.
pasar. memuaskan. 2. Peningkatan 3. Melakukan tindakan sesuai
3. Peningkatan kualitas 3. 85% pasien kembali fasilitas dan dengan standar asuhan
relasi dengan pasien untuk melakukan sarana yang keperawatan yang joint
pengobatan ke Rumah berkualitas community internasional.
Sakit Umum Dr RM 3. Memberikan
Djoelham Binjai. standar layanan
yang bertaraf
internasional

LEARNING DAN GROWTH


GOAL INDICATOR
1. Pelaksanaan 1. Panduan kegiatan berlandaskan standar pelaksanaan asuhan
Asuhan keperawatan Rumah Sakit 75%,
Keperawatan 2. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standar
Rumah Sakit secara internasional 75%
optimal 3. Menunjukkan mutu asuhan keperawatan yang dari waktu ke waktu
2. Pelaksanaan mengalami peningkatan.
asuhan 4. Tampilan gedung yang menarik dan alat-alat yang tersedia.
keperawatan sesuai
standart
3. Melakukan
monitoring asuhan
keperawatan secara
berkala
4. Memperbaiki
sarana dan
prasarana
46

BAB V

PEMBAHASAN PROJEK

Pengertian dokumentasi keperawatan menurut Kozier, 1999 yaitu metode


sistematis untuk mengidenfikasi masalah klien, merencanakan, menimplementasi
strategi pemecahan masalah mengevaluasi efektifitas dari tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
Menurut Ellis dan Nowlis, 1997 adalah Metode pemecahan masih dalam
askep yang telah diberikan meliputi 4 langkah : pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
Sedangakan menurut Jieger, 1999 adalah proses pemecahan masalah dan
diterapkan untuk mengambil keputusan tentang askep pada klien meliputi 5
langkah pengkajian, diagnosa, perencanaan, impelemntasi dan evaluasi.
Projek yang diambil dalam perencanaan strategi yaitu realisasi pelaksanaan
askep Rumah Sakit Dr RM Djoelham model cek list untuk mempermudah proses
pengisian karena pasien menuntut layanan keperawatan yang cepat dimana yang
berasal dari W32 = Rumah Sakit Dr RM Djoelham belum memiliki askep model
cek list untuk mempermudah proses pengisian kemudian T12 = Pasien menuntut
layanan keperawatan yang cepat.
Projct yang pertama yaitu W32 = Rumah Sakit Dr RM Djoelham belum
memiliki askep model cek list untuk mempermudah proses pengisian. Dimana
dalam untuk meningkatkan kecepatan perawat dalam melakukan pendomentasian
maka form dalam pengisian asuhan keperawatan harus dirubah, yaitu dengan
cukup melakukan cek lis sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam
proses pengisiannya.
Sementara T12 = Pasien menuntut layanan keperawatan yang cepat. Dimana
tuntutan layanan keperawatan yang harus cepat oleh pasien, sembari dengan
perawat harus melakukan pendokemtasian dan melakukan perawatan yang
optimal dengan pasien. Sehingga perlu diterapkan model asuhan keperawatan
model cek lis pada suatu Rumah Sakit, dimana keuntungan yang didapat yaitu
untuk meningkatkan layanan keperawatan yang cepat dan akurat.
Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan merupakan alat
untuk mengukur mutu asuhan keperawatan di rumah sakit. Asuhan keperawatan
47

dikatakan bermutu bila telah memenuhi kriteria standar profesi. Standar profesi
adalah standar asuhan keperawatan yang diterbitkan oleh departemen Kesehatan
republik Indonesia dan diberlakukan melalui surat keputusan Direktur Jenderal
Pelayanan Medik No YM.00.03.2.7637 tahun 1993. Standar asuhan keperawatan
merupakan bagian integral dan penjabaran dari standar pelayanan rumah sakit
yang diberlakukan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan No 436 tahun
1993. 12).
Hasil penelitian Marda Wira, tahun 2010 tentang efektifitas penggunaan
sistem check list dalam dokumentasi proses keperawatan terhadap kualitas
Asuhan Keperawatan pada tahap pengkajian, diagnosa keperawatan dan intervensi
menunjukkan bahwa rata-rata kualitas asuhan keperawatan sebelum penerapan
dokumentasi proses keperawatan sistem checklist pada tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan dan intervensi adalah 22,50% sedangkan kualitas asuhan
keperawatan setelah diterapkan dokumentasi proses keperawatan sistem check list
adalah 60,00% yang berarti terjadi peningkatan kualitas asuhan keperawatan
setelah diberi intervensi.
Dimana selisih antara dua rata-rata pre-test dan post-test adalah -37,50%,
dengan p value 0,0001 berarti dokumentasi proses keperawatan sistem check list
efektif terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan pada tahap pengkajian,
diagnosa keperawatan dan intervensi. Sedangakan pada kelompok kontrol rata-
rata kualitas asuhan keperawatan pada awal observasi yaitu 23,75% dan nilai
kualitas asuhan keperawatan 1 minggu berikutnya yaitu 25,00% dengan nilai p
value 0,763, nilai ini > ά = 0,05 artinya tidak ada perbedaan kualitas asuhan
sebelum dan sesudahnya.
Monitoring dan review terhadap strategi yang dilakukan dan selalu
mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan harus dilakukan
pemantauan yang efektif. Kemudian melakukan komunikasi dan konsultasi
dengan pihak pengambil keputusan (stake holder) internal dan eksternal untuk
tindak lanjut terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang optimal perlu
dilakukan. Seperti dengan melakukan audisi pada akhir tahun pada tiap ruangan
yang paling baik dalam pelaksanaan asuhan keperawatan maka pihak stake holder
48

tidak enggan dalam memberikan reward and funish pada tiap ruangan yang baik
dan kurang optimal pelaksanaan asuhan keperawatannya.
Berdasarkan hasil penelitian Marda Wira, tahun 2010 tentang efektifitas
penggunaan sistem check list dalam dokumentasi proses keperawatan terhadap
kualitas Asuhan Keperawatan pada tahap pengkajian, diagnosa keperawatan dan
intervensi, disarankan untuk dapat mengaplikasikan dokumentasi proses
keperawatan sistem check list ini di ruang rawat pada setiap rumah sakit.
Kemudian partisipasi dari semua perawat diharapkan dalam memberikan
pelaksanaan asuhan keperawatan yang terbaik, dan memberikan pelatihan-
pelatihan terkait pelaksanaan asuhan keperawatan yang optimal.
Evaluasi jangka pendek yaitu dengan pelaksanaan asuhan keperawatan
setiap hari dilakukan evaluasi oleh kepala ruangan, memberikan format evaluasi
berupa kuesioner kepada pasien yang mau pulang tentang kualitas mutu layanan
yang diberikan oleh perawat selama proses perawatan di rumah sakit. Sedangkan
evaluasi jangka panjang yaitu dengan melakukan audisi akhir tahun pada tiap-tiap
ruangan perawatan di Rumah Sakit yaitu tentang pemilihan ruangan yang paling
terbaik dalam melakukan asuhan keperawatan, kemudian memberikan reward atas
prestasi yang diberikan dan memberikan sangsi pada ruangan yang pelaksanaan
asuhan keperawatannya belum optimal.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Perencanaan strategis rumah Sakit adalah perencanaan yang digunakan


pada manajemen rumah Sakit guna melakukan proyeksi atau perubahan
kondisi rumah Sakit yang lebih baik di masa depan.
2. Perencanaan strategis rumah Sakit yang dilakukan di Rumah Sakit Dr RM
Djoelham Binjai yaitu pelaksanaan asuhan keperawatan model cek list.
3. Disimpulkan bahwa dengan adanya asuhan keperawatan model cek list
maka perawat mengatakan pekerjaan mereka lebih terbantu sehingga
pelaksanaan asuhan keperawatan dapat optimal.
B. Saran

1. Disarankan kepada pihak kepada kepala ruangan agar selalu melakukan


evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat.

2. Diharapkan kepada pihak direktur dan yayasan agar memberikan


dukungan motivasi dalam bentuk material agar pelaksanaan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat dapat dilaksanakan dengan
optimal.

49
Rumah Sakit HernaMedan Rumah Sakit HernaMedan

Rani Sedang mewawancari kepala Perawat yang bertugas dalam


bidang terkait pelaksanaan asuhan penyimpanan data Rumah Sakit
keperawatan di Rumah Sakit HernaMedan
HernaMedan

50
51

Rani Sedang mewawancari kepala ErvinaSedang mewawancari kepala


bidang terkait profil Rumah Sakit bidang terkait data infeksi nosokomial di
HernaMedan Ruangan Ruamah Sakit Herna Medan

ErvinaSedang mewawancari kepala


bidang terkait profil Rumah Sakit
HernaMedan

Anda mungkin juga menyukai