Panduan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) unit farmasi ini berisi tentang :
1. Konsep dasar perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.
2. Metode perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan dengan metode
Analisis Beban Kerja.
3. Strategi perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.
4. Tahapan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
kesehatan.
Dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan unit farmasi
yang sudah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dimanfaatkan untuk :
1. dasar usulan formasi berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia
(SDM) kesehatan seperti yang tertuang dalam dokumen perencanaan Sumber Daya
Manusia (SDM) rumah sakit.
2. penataan unit farmasi.
3. bahan kebijakan dalam redistribusi.
4. bahan kebijakan dalam distribusi
5. manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) non kesehatan yang bekerja di unit farmasi
6. advokasi ke Sub Bagian Personalia dan untuk mendapatkan usulan formasi melalui
persetujuan dari Direktur Rumah Sakit.
BAB III
TATA LAKSANA
Hasil Analisa Tenaga Perawat RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias Menurut Metode Need
(Douglas)
Dalam menentukan standar yang akan digunakan dalam perhitungan tenaga keperawatan, RSU
Bethesda menggunakan metode NEED (Douglas) dimana cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan
menurut beban kerja yang diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi.
Untuk menghitung seluruh kebutuhan tenaga yang diperlukan, terlebih dahulu dijelaskan gambaran
jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien selama di RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias.
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan kategori adalah sebagai berikut :
Tindakan perawatan pada pasien ini memonitor tanda – tanda vital, fungsi
fisiologis dan status emosional.
c. Kategori III : Intensive Care / Perawatan Total
Kebutuhan sehari – hari tidak dapat dilaksanakan sendiri, semua dibantu oleh
perawat.
Pasien memerlukan observasi secara terus – menerus.
5
Klasifikasi Pasien
Minimal C Partial C Total C
Jumlah
Pasien Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
TOTAL = 4,23
b. Untuk Shift Sore
Self Care : 18 pasien x 0,14 = 2,52
Intermediete Care : 3 pasien x 0,15 = 0,45
Intensive Care : 1 pasien x 0,30 = 0,30
TOTAL = 3,27
c. Untuk Shift Malam
Self Care : 18 pasien x 0,07 = 1,26
Intermediete Care : 3 pasien x 0,10 = 0,30
Intensive Care : 1 pasien x 0,20 = 0,20
TOTAL = 1,76
Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Rawat Inap Lt.I adalah :
4,23 + 3,27 + 1,76 = 9,26= 9 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 16 orang.
6
2. Unit Rawat Inap Lt.II
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pasien :
a. Untuk Shift Pagi
Self Care : 28 pasien x 0,17 = 4,76
Intermediete Care : 6 pasien x 0,27 = 1,62
Intensive Care : 2 pasien x 0,36 = 0.72
TOTAL = 7,10
TOTAL = 5,42
TOTAL = 2,96
Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Rawat Inap Lt.II adalah :
7,1 + 5,42 + 2,96 = 15,48 = 15 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 22 orang.
TOTAL = 3,38
7
b. Untuk Shift Sore
Self Care : 13 pasien x 0,14 = 1,82
Intermediete Care : 3 pasien x 0,15 = 0,45
Intensive Care : 1 pasien x 0,30 = 0,30
TOTAL = 2,57
TOTAL = 1,41
Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Rawat Inap Unit II adalah :
3,38 + 2,57 + 1,41 = 7,36= 7 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 14 orang.
TOTAL = 4,50
TOTAL = 1.16
8
c. Untuk Shift Malam
Self Care : 18 pasien x 0,07 = 1,26
Intermediete Care : 4 pasien x 0,10 = 0,40
Intensive Care : 1 pasien x 0,20 = 0.20
TOTAL = 1,86
Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Ruang Perawatan Anak adalah :
4,50 + 1,16 + 1,86 = 7,52 = 8 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 15 orang
B. METODE PELAKSANAAN
Dilaksanakan pada semua bidang dan unit yang ada di RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias, dan
berpedoman pada standar yang sudah ditetapkan.
C. KESIMPULAN
Perencanaan tenaga keperawatan adalah upaya untuk mendapatkan tenaga perawat
yang professional dan berdedikasi tinggi untuk melayani pasien sepenuh hati dan
memberikan dampak yang positif terhadap rumah sakit.
Penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan jenis, jumlah, dan kualifikasi tenaga
perawat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yang diatur di dalam pola ketenagaan tenaga
keperawatan RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias. Dan bertujuan untuk memenuhi dan
membantu produktifitas kerja dilingkungan rumah sakit sesuai dengan visi misi rumah sakit.
9
BAB IV
DOKUMENTASI
Hasil dari penyusunan Panduan Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) keperawatan
dilaporkan oleh Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan ke Sub Bagian SDM untuk bahan
pertimbangan tertulis dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Pertimbangan tertulis yang dimaksud sekurang-kurangnya memuat informasi dan
rekomendasi dalam hal penataan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Seksi Pelayanan
Keperawatan. Setelah mendapatkan pertimbangan tertulis, dokumen perencanaan kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM) di unit farmasi selanjutnya diproses untuk mendapatkan penetapan
dari Direktur rumah sakit melalui Surat Keputusan.
Dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) unit farmasi yang sudah
ditetapkan oleh Direktur rumah sakit disampaikan kepada Direktur Utama Rumah Sakit Umum
Bethesda sebagai dasar manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Bethesda.
10