Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA


TENAGA KEPERAWATAN

RSU BETHESDA GUNUNGSITOLI


JL. DIPONEGORO NO 375 C KM 3
TAHUN 2019
BAB I
DEFINISI

1. Sumber Daya Manusia Kesehatan yang selanjutnya disingkat SDMK adalah


seseorang yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan
formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
3. Institusi Kesehatan adalah lembaga yang bergerak di bidang kesehatan baik yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung terhadap masyarakat maupun yang
memberikan pelayanan manajerial.
4. Fasilitas Kesehatan adalah sarana kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
6. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah
dan / atau masyarakat.
7. Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pekerja
selama satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
8. Analisa beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan
cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja
perorangan persatuan waktu.
9. Perencanaan Kebutuhan SDMK adalah proses sistematis dalam upaya menetapkan
jumlah, jenis, dan kualifikasi SDMK yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi suatu
wilayah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
10. Perencanaan Kebutuhan SDMK ditingkat Institusi adalah perencanaan kebutuhan
SDMK yang dilakukan dalam lingkup suatu institusi kesehatan.
11. Perencanaan Tenaga Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
12. Kesenjangan SDMK adalah selisih jumlah SDMK menurut jenisnya antara kebutuan
SDMK dengan jumlah SDMK menurut jenis yang ada.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) unit farmasi ini berisi tentang :
1. Konsep dasar perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.
2. Metode perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan dengan metode
Analisis Beban Kerja.
3. Strategi perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.
4. Tahapan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
kesehatan.
Dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan unit farmasi
yang sudah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit dimanfaatkan untuk :
1. dasar usulan formasi berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia
(SDM) kesehatan seperti yang tertuang dalam dokumen perencanaan Sumber Daya
Manusia (SDM) rumah sakit.
2. penataan unit farmasi.
3. bahan kebijakan dalam redistribusi.
4. bahan kebijakan dalam distribusi
5. manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) non kesehatan yang bekerja di unit farmasi
6. advokasi ke Sub Bagian Personalia dan untuk mendapatkan usulan formasi melalui
persetujuan dari Direktur Rumah Sakit.
BAB III
TATA LAKSANA

Hasil Analisa Tenaga Perawat RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias Menurut Metode Need
(Douglas)

Dalam menentukan standar yang akan digunakan dalam perhitungan tenaga keperawatan, RSU
Bethesda menggunakan metode NEED (Douglas) dimana cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan
menurut beban kerja yang diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi.

Untuk menghitung seluruh kebutuhan tenaga yang diperlukan, terlebih dahulu dijelaskan gambaran
jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien selama di RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias.

Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan kategori adalah sebagai berikut :

a. Kategori I : Self Care / Perawatan Mandiri


Kegiatan sehari – hari dapat dilakukan sendiri, penampilan umum baik, tidak ada
reaksi emosional.

Tindakan pengobatan biasanya ringan dan sederhana.

b. Kategori II : Intermediete Care / Perawatan Sedang


Kegiatan sehari – hari untuk makan dibantu, penampilan pasien sakit sedang.

Tindakan perawatan pada pasien ini memonitor tanda – tanda vital, fungsi
fisiologis dan status emosional.
c. Kategori III : Intensive Care / Perawatan Total
Kebutuhan sehari – hari tidak dapat dilaksanakan sendiri, semua dibantu oleh
perawat.
Pasien memerlukan observasi secara terus – menerus.

5
Klasifikasi Pasien
Minimal C Partial C Total C
Jumlah
Pasien Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0.60

A. Pehitungan Tenaga Perawat di Unit Rawat Inap


1. Unit Rawat Inap Lt. I
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pasien :
a. Untuk Shift Pagi
Self Care : 18 pasien x 0,17 = 3,06
Intermediete Care : 3 pasien x 0,27 = 0,81
Intensive Care : 1 pasien x 0,36 = 0,36

TOTAL = 4,23
b. Untuk Shift Sore
Self Care : 18 pasien x 0,14 = 2,52
Intermediete Care : 3 pasien x 0,15 = 0,45
Intensive Care : 1 pasien x 0,30 = 0,30

TOTAL = 3,27
c. Untuk Shift Malam
Self Care : 18 pasien x 0,07 = 1,26
Intermediete Care : 3 pasien x 0,10 = 0,30
Intensive Care : 1 pasien x 0,20 = 0,20

TOTAL = 1,76

Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Rawat Inap Lt.I adalah :
4,23 + 3,27 + 1,76 = 9,26= 9 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 16 orang.

6
2. Unit Rawat Inap Lt.II
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pasien :
a. Untuk Shift Pagi
Self Care : 28 pasien x 0,17 = 4,76
Intermediete Care : 6 pasien x 0,27 = 1,62
Intensive Care : 2 pasien x 0,36 = 0.72

TOTAL = 7,10

b. Untuk Shift Sore


Self Care : 28 pasien x 0,14 = 3,92
Intermediete Care : 6 pasien x 0,15 = 0.90
Intensive Care : 2 pasien x 0,30 = 0.60

TOTAL = 5,42

c. Untuk Shift Malam


Self Care : 28 pasien x 0,07 = 1,96
Intermediete Care : 6 pasien x 0,10 = 0.60
Intensive Care : 2 pasien x 0,20 = 0.40

TOTAL = 2,96

Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Rawat Inap Lt.II adalah :
7,1 + 5,42 + 2,96 = 15,48 = 15 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 22 orang.

3. Unit Rawat Inap Unit II


Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pasien :
a. Untuk Shift Pagi
Self Care : 13 pasien x 0,17 = 2,21
Intermediete Care : 3 pasien x 0,27 = 0,81
Intensive Care : 1 pasien x 0,36 = 0.36

TOTAL = 3,38

7
b. Untuk Shift Sore
Self Care : 13 pasien x 0,14 = 1,82
Intermediete Care : 3 pasien x 0,15 = 0,45
Intensive Care : 1 pasien x 0,30 = 0,30

TOTAL = 2,57

c. Untuk Shift Malam


Self Care : 13 pasien x 0,07 = 0,91
Intermediete Care : 3 pasien x 0,10 = 0,30
Intensive Care : 1 pasien x 0,20 = 0,20

TOTAL = 1,41

Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Rawat Inap Unit II adalah :
3,38 + 2,57 + 1,41 = 7,36= 7 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 14 orang.

4. Unit Ruang Perawatan Anak


Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pasien :
a. Untuk Shift Pagi
Self Care : 18 pasien x 0,17 = 3,06
Intermediete Care : 4 pasien x 0,27 = 1,08
Intensive Care : 1 pasien x 0,36 = 0.36

TOTAL = 4,50

b. Untuk Shift Sore


Self Care : 18 pasien x 0,14 = 2,52
Intermediete Care : 4 pasien x 0,15 = 0,60
Intensive Care : 1 pasien x 0,30 = 0.30

TOTAL = 1.16

8
c. Untuk Shift Malam
Self Care : 18 pasien x 0,07 = 1,26
Intermediete Care : 4 pasien x 0,10 = 0,40
Intensive Care : 1 pasien x 0,20 = 0.20

TOTAL = 1,86

Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Unit Ruang Perawatan Anak adalah :
4,50 + 1,16 + 1,86 = 7,52 = 8 orang
Untuk menambah jumlah yang dibutuhkan adalah :
(365 – 128 ) x 7 x 1659 + 20% = 7 orang. Sehingga total Tenaga Perawat yang
diperlukan adalah : 15 orang

B. METODE PELAKSANAAN
Dilaksanakan pada semua bidang dan unit yang ada di RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias, dan
berpedoman pada standar yang sudah ditetapkan.

C. KESIMPULAN
Perencanaan tenaga keperawatan adalah upaya untuk mendapatkan tenaga perawat
yang professional dan berdedikasi tinggi untuk melayani pasien sepenuh hati dan
memberikan dampak yang positif terhadap rumah sakit.

Penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan jenis, jumlah, dan kualifikasi tenaga
perawat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yang diatur di dalam pola ketenagaan tenaga
keperawatan RSU Bethesda Gunungsitoli-Nias. Dan bertujuan untuk memenuhi dan
membantu produktifitas kerja dilingkungan rumah sakit sesuai dengan visi misi rumah sakit.

Pola ketenagaan tenaga keperawatan disusun dengan memperhatikan jenis pelayanan


yang dibutuhkan, sarana kesehatan, serta jenis dan jumlah yang sesuai, dan ditetapkan sesuai
dengan peraturan yang ditetapkan direktur rumah sakit.

9
BAB IV
DOKUMENTASI

Hasil dari penyusunan Panduan Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) keperawatan
dilaporkan oleh Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan ke Sub Bagian SDM untuk bahan
pertimbangan tertulis dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Pertimbangan tertulis yang dimaksud sekurang-kurangnya memuat informasi dan
rekomendasi dalam hal penataan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Seksi Pelayanan
Keperawatan. Setelah mendapatkan pertimbangan tertulis, dokumen perencanaan kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM) di unit farmasi selanjutnya diproses untuk mendapatkan penetapan
dari Direktur rumah sakit melalui Surat Keputusan.
Dokumen perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) unit farmasi yang sudah
ditetapkan oleh Direktur rumah sakit disampaikan kepada Direktur Utama Rumah Sakit Umum
Bethesda sebagai dasar manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Bethesda.

Gunungsitoli, Januari 2019


Ka. Seksi Pelayanan Keperawatan

Tri Steven Telaumbanua, S.Kep, Ns

10

Anda mungkin juga menyukai